Anda di halaman 1dari 8

PENGERTIAN ILMU, PENGETAHUAN, DAN TEKNOLOGI

Ilmu adalah pengetahuan tentang fakta-fakta baik fakta alam maupun sosial
yang berlaku umum dan sistematik. Ilmu juga dapat diartikan sebagai pengetahuan
yang sudah terorganisir dan tersusun secara sistematik, dicoba dan diatur secara
menyeluruh, diperoleh secara terus-menerus, sistematis, terorganisir, dan
mengandung kebenaran yang objektif, dan dirumuskan secara sistematik melalui
penelitian.

Singkatnya, ilmu adalah kumpulan pengetahuan yang tersusun secara


sistematik tentang alam melalui pengamatan yang objektif. Ilmu dapat bersifat
ilmiah dan tidak ilmiah (gaib). Ilmu yang merujuk pada kepastian disebut sebagai
ilmu eksak atau biasa disebut ilmu pengetahuan alam. Ilmu yang merujuk pada
abstrak, kemanusiaan, sosial, atau secara umum membahas hubungan antar
manusia dan alam disebut sebagai ilmu sosial atau biasa disebut ilmu pengetahuan
sosial.

Sementara itu, menurut (KBBI, 2019), ilmu adalah pengetahuan tentang


suatu bidang yang disusun secara sistematik dengan metode tertentu. Pengetahuan
tersebut dapat digunakan untuk menerangkan hal-hal tertentu pada bidang
pengetahuan tersebut.

Menurut (Nurroh, 2017), ilmu adalah pengetahuan yang dipelajari untuk


dapat mengetahui segala sesuatu dalam kehidupan.

Pengetahuan sendiri adalah fakta yang diperoleh melalui pengalaman, studi


atau percobaan. Fakta tersebut belum sistematis dan terorganisir serta belum
berlaku secara umum. Pengetahuan juga dapat disebut sebagai suatu kenyataan
dalam mengetahui sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan.

Singkatnya, pengetahuan adalah pengalaman-pengalaman tentang kejadian


alam yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan yang tersusun secara
sistematik melalui pengamatan yang objektif.

Menurut (Iryani, 2017), pengetahuan adalah usaha sadar untuk mengkaji,


menemukan, dan mengingat kembali pemahaman manusia tentang berbagai aspek
realitas di dunia manusia.
Sementara itu, teknologi merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani,
yaitu tekne, yang berari pekerjaan, dan logos, berarti suatu studi peralatan, prosedur,
dan metode yang digunakan pada berbagai cabang industri.

Lain halnya, teknologi menurut Accreditation Board of Engineering and


Technology merupakan profesi yang mengandalkan pada penerapan ilmu
pengetahuan ilmiah untuk menghasilkan prosedur, benda, barang buatan, atau
proses dengan melibatkan penggunaan peralatan dan mesin-mesin.

Menurut (KBBI, 2019), teknologi adalah metode ilmiah untuk mencapai


tujuan praktis. Teknologi juga dapat disebut sebagai keseluruhan sarana untuk
menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan
hidup manusia.
Daftar Pustaka
Iryani, E. (2017). Al-Qur’an Dan Ilmu Pengetahuan. Jurnal Ilmiah Universitas
Batanghari Jambi, 66.

KBBI. (2019). KBBI Daring. Diambil kembali dari KBBI Daring:


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/ilmu

KBBI. (2019). KBBI Daring. Diambil kembali dari KBBI Daring:


https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/teknologi

Nurroh, S. (2017). Telaah Buku Filasafat Ilmu (Sebuah Pengantar Populer) oleh
Jujun S. Suriasumantri. Filsafat Ilmu, 4.
Peran Teknologi Pertanian untuk Mencapai Indonesia Cukup Pangan

Disusun Guna Memenuhi Mata Kuliah Pengantar Teknologi Pertanian

Disusun Oleh:
Risma Karimah Pratiwi
22/500163/TP/13542

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN DAN HASIL PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2022

i
I. Latar Belakang
Indonesia dijuluki sebagai negara agraris karena sebagian besar
penduduknya bekerja pada sektor pertanian. Jumlah petani di Indonesia
diperkirakan mencapai 40%. Menurut (Badan Pusat Statistik, 2021),
penduduk Indonesia berjumlah sebanyak 270,20 juta jiwa berdasarkan
hasil sensus penduduk pada September 2020. Artinya, penduduk yang
berprofesi sebagai petani berjumlah kurang lebih 108,08 juta jiwa.
Angka tersebut bukanlah angka yang kecil.

Peran sektor pertanian sangat penting untuk Indonesia. Pertanian


dan Indonesia seolah-olah menjadi sebuah kesatuan yang tidak dapat
terpisahkan. Lahan pertanian yang luas inilah yang membuat Indonesia
menjadi salah satu penghasil kebutuhan pangan terbesar di Asia
Tenggara. Namun, seiring berjalannya waktu, angka kekurangan pangan
di Indonesia semakin meningkat. Hal tersebut disebabkan kurangnya
sarana dan prasarana, rendahnya daya beli petani, dan kurangnya
pengetahuan mengenai pertanian. Selain itu, faktor cuaca pun menjadi
salah satu alasan hasil pangan terganggu dan memunculkan masalah
kekurangan pangan dan kelaparan.

Sebagai mahasiswa Fakultas Teknologi Pertanian, hal tersebut


merupakan salah satu masalah yang menjadi tanggung jawab mereka.
Oleh karena itu, dibutuhkan solusi-solusi mahasiswa Fakultas
Teknologi Pertanian untuk menyelesaikan hal-hal tersebut guna
mencapai Indonesia bebas kekurangan pangan dan kelaparan.

II. Kondisi Sekarang

Pandemi COVID-19 yang menyebar di Indonesia sejak awal 2020


menjadi salah satu faktor utama kekurangan pangan dan kelaparan.
Penduduk Indonesia mulai kekurangan bahan pangan seperti beras,
sayur-mayur, dan lain-lain. Semua penduduk kesulitan mencari bahan
pangan karena banyak penduduk lain yang melakukan panic buying.
Mereka membeli bahan pangan dalam jumlah yang sangat banyak di
swalayan dan membuat pembeli lain tidak dapat barang tersebut.

1
Menurut (Global Food Security Index, 2021), indeks ketahanan
pangan Indonesia berada pada posisi ke-69 dari 113 negara. Indeks
tersebut memiliki total skor keseluruhan sebesar 59,2. Sementara pada
tahun 2020, indeks ketahanan pangan Indonesia memiliki skor
keseluruhan sebesar 61,4 yang indeks ketahanan pangan pada tahun
2021 menurun.

Indeks ketahanan pangan Indonesia berhubungan erat dengan


kekurangan pangan. Jika indeks ketahanan pangan menurun,
kekurangan pangan dapat terjadi. Kekurangan pangan tersebut menjadi
permasalahan besar bagi Indonesia. Dampak buruknya di antaranya
adalah kenaikan harga bahan pangan, kelangkaan bahan pangan, dan
kelaparan.

Menurut (Global Hunger Index, 2021), tingkat kelaparan Indonesia


berada di peringkat ke-73 dari 116 negara. Tingkat kelaparan Indonesia
tersebut berada pada level 18. Level tersebut termasuk golongan yang
tinggi di kawasan Asia Tenggara.

Oleh karena itu, dibutuhkan peran generasi muda khususnya


mahasiswa teknologi untuk berkontribusi dalam masyarakat terkait
penyelesaian-penyelesaian masalah tersebut.

III. Peran Teknologi Pertanian

Penyelesaian masalah kekurangan pangan dan kelaparan dibutuhkan


untuk mencapai Indonesia yang lebih baik lagi. Jika kekurangan pangan
dan kelaparan tidak dapat diatasi, hal tersebut menjadi masalah besar
untuk negara. Hal itu disebabkan oleh kebangkrutan negara yang dapat
terjadi jika pangan suatu negara tidak tercukupi.

Solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahn tersebut adalah


dengan meningkatkan sarana dan prasarana, inovasi, daya beli petani,
dan ilmu pengetahuan mengenai pertanian para petani. Selain itu,
menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan juga sangat penting
karena dapat menjaga ekosistem yang membuat hasil pangan terhindar

2
dari berbagai macam hama. Tidak lupa dengan bertanggung jawab atas
konsumsi dan produksi akan membuat hasil pangan lebih baik lagi.

Hal-hal tersebut membutuhkan teknologi pertanian untuk


mendukung segala prosesnya. Berikut adalah contoh peran teknologi
pertanian untuk mengatasi kekurangan pangan dan kelaparan yang
terjadi di Indonesia:

• Mengembangkan teknologi pertanian dan ilmu pengetahuan


tentang pertanian guna terciptanya sektor pertanian yang
maju
• Menggunakan teknologi pertanian untuk produksi
berkelanjutan
• Mengembangkan inovasi untuk produk pangan dan hasil
pertanian agar terciptanya kecukupan pangan
• Melakukan penyuluhan terhadap petani dan melatih mereka
agar dapat menerapkan teknologi bidang pertanian yang
lebih efisien

IV. Kesimpulan

Pentingnya sektor pertanian Indonesia membuat masyarakat harus


sadar akan aspek-aspek pertanian. Jika masalah pada sektor pertanian
seperti kekurangan pangan dan kelaparan terjadi, dibutuhkan solusi
secepat dan seefisien mungkin untuk menyelesaikannya.

Peran teknologi pertanian dalam penyelesaian kekurangan pangan


dan kelaparan sangatlah penting. Terciptanya sektor pertanian yang baik
tidak lepas dari pengembangan sarana dan prasarana, inovasi, daya beli
petani, dan ilmu pengetahuan tentang pertanian yang mana aspek-aspek
tersebut termasuk bagian dari teknologi pertanian

Oleh karena itu, teknologi pertanian sangat dibutuhkan sebagai


solusi untuk berbagai macam masalah pertanian yang mungkin akan
terjadi lagi pada kemudian hari.

3
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2021, Januari 21). Hasil Sensus Penduduk 2020. Diambil
kembali dari Badan Pusat Statistik:
https://www.bps.go.id/pressrelease/2021/01/21/1854/hasil-sensus-
penduduk-2020.html

Global Food Security Index. (2021). Global Food Security Index. Dipetik 08 02,
2022, dari Global Food Security Index:
https://impact.economist.com/sustainability/project/food-security-
index/Index

Global Hunger Index. (2021). 2021 Global Hunger Index. Diambil kembali dari
Global Hunger Index: 2021 Global Hunger Index

ii

Anda mungkin juga menyukai