Anda di halaman 1dari 4

PROPOSAL

APLIKASI BERBASIS TECHOPRENEUR


(INOVASI TEKNOLOGI TERBARU DALAM
BIDANG PERTANIAN)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika dan Kewirausahaan


Semester VIII Tahun Akademik 2019/2020

Disusun Oleh:

ANDI NUR ALDAENA APRILIA PASSAU 10070316080

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
2019 M/ 1441 H
BAGIAN I

A. Latar Belakang
Dunia saat ini telah memasuki era masyarakat informasi yang terhubung
dalam dunia virtual. Tak hanya di perkotaan, fenomena ini juga sudah jamak
dijumpai di kawasan perdesaan. Hal ini karena teknologi digital merupakan
keniscayaan, tidak dapat dibendung dan tidak pula dipungkiri kemajuannya. Petani
yang ada di pelosok desa juga sudah mulai memanfaatkan kemajuan teknologi
informasi dalam memenuhi kebutuhannya. Beragam informasi mulai dari
penyediaan sarana produksi hingga pemasaran telah bisa dijumpai petani di dunia
maya. Akibatnya adalah muncul beragam aplikasi yang berusaha membantu
petani dalam mengatasi beragam masalah yang dihadapi petani. Masalah-
masalah seperti cuaca yang tidak menentu, ketersediaan sarana produksi, hingga
pemasaran hasil pertanian yang selama ini menjadi problematika petani sudah
mulai coba di atasi dengan keberadaan aplikasi pertanian.

Gambar 1.1
Teknologi Informasi Berbasis Pertanian
Sumber; harnas.co

Perubahan ini sudah banyak dilakukan oleh sektor swasta maupun praktisi
yang peduli terhadap kegiatan pemberdayaan petani. Hal ini juga banyak didorong
karena kegiatan penyuluhan di Indonesia yang dilakukan oleh pemerintah selama
ini masih bersifat konvensional dan menuntut pertemuan di lapang. Paradigma
yang masih menjadikan petani sebagai kaum yang belum melek teknologi
informasi juga menjadikan pemerintah kurang siap dalam memanfaatkan teknologi
informasi guna kebutuhan penyuluhan di sektor pertanian. Padahal dewasa ini,
para petani telah banyak yang memanfaatkan smartphone guna mengakses
informasi yang dikehendaki.
Hal ini juga menjadi krusial untuk diketahui karena informasi pertanian
menjadi salah satu faktor kunci dalam pencapaian keberhasilan program
pembangunan pertanian. Dan hari ini penyampaian informasi jauh lebih banyak
dilakukan di ruang virtual daripada di dunia nyata. Maka petani dan stakeholder
juga harus mengetahui beragam aplikasi yang menyediakan informasi pertanian.
Tidak hanya itu, sifat hasil pertanian yang tidak tahan lama dan tidak dapat
diproduksi setiap saat membuat petani membutuhkan tempat khusus. Sayangnya,
masih sedikit sekali petani yang menjual hasil panennya secara online, baik
menggunakan e-commerce maupun marketplace yang sudah ada.
Disitir dari Apriantono (2006), bahwa penguasaan informasi masyarakat
khususnya adalah petani dan nelayan masih sangat lemah. Padahal, informasi
merupakan aspek penting bagi pembangunan sosial ekonomi di pedesaan dan
berpengaruh terhadap penerimaan gagasan baru, termasuk teknik budidaya, dan
penting untuk mengintegrasikan diri dengan dunia luar.
B. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari pembentukan Aplikasi Teknologi Informasi
atau e-commerce di dalam bidang pertanian ini untuk menjadi suatu wadah
kegiatan ekonomi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan hidup para petani dan
memudahkan masyarakat dalam membeli hasil pertanian atau hasil pangan.
C. Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari pembentukan Aplikasi ini yaitu antara lain
sebagai berikut:
a) Mudah diaksaes dan tidak membutuhkan biaya yang mahal.
b) Bisa langsung mendapatkan umpan balik secara langsung mengingat sifat
aplikasi pertanian yang interaktif.
c) Mudah dalam mendapatkan informasi dan akses pasar sehingga bisa
meningkatkan pendapatannya.
d) Bisa dibentuk jaringan kelompok tani secara virtual yang menghubungkan
banyak pihak.
BAGIAN II

A. Referensi Konsep

B. Ide dan Konsep

Anda mungkin juga menyukai