Anda di halaman 1dari 12

REVOLUSI INDUSTRI PERTANIAN 4.

MAKALAH INI DIBUAT SEBAGAI SYARAT MEMENUHI UJIAN PRAKTEK


MAPEL ILMU PENGETAHUAN SOSIAL (IPS)

DIBUAT OLEH:

NAMA : ULIN NUHA


KELAS : IX G
NO. ABSEN : 32

KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN DEMAK


MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1 KUDUS
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya untuk Allah SWT Tuhan seru sekalian alam atas segala berkah, taufik,
rahmat serta hidayah-Nya yang tak dapat terhitung banyaknya sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Revolusi Industri Pertanaian 4.0” sebagai tugas untuk
memenuhi syarat ujian praktek mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di MTs Negeri 1
Kudus.

Dalam penyusunannya penulis banyak mendapat bantuan dari orang yang dicintai dan
disayangi, oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada mereka
yang telah memberikan dukungan, kasih dan kepercayaan yang begitu besar. Dari sanalah semua
kesuksesan ini berawal, semoga semua ini bisa memberikan kebahagiaan dan menuntun pada
langkah yang lebih baik lagi.

Meskipun penulis berharap makalah ini bebas dari kekurangan dan kesalahan, namun
selalu ada yang kurang itu lah manusia tak lepas dari kekurangan. Akhir kata penulis berharap
agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembacanya.

Kudus, Maret 2022

Penulis
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
Latar Belakang.........................................................................................................................................4
Rumusan Masalah...................................................................................................................................4
Tujuan......................................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................6
Dampak Sosial-Ekonomi Revolusi Industri 4.0 Bidang Pertanian.............................................................6
Potensi Revolusi Industri 4.0 Bidang Pertanian.......................................................................................7
Kendala Revolusi Industri 4.0 Bidang Pertanian......................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................11
PENUTUP...................................................................................................................................................11
Kesimpulan............................................................................................................................................11
BAB III........................................................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pertanian merupakan salah satu sumberdaya perekonomian terbesar di Indonesia. Dengan
adanya pembangunan pertanian yang baik, perkeonomian Negara akan lebih stabil.
Pembangunan pertanian terhadap perkeonomian suatu bangsa adalah berbanding lurus.
Suatu bangsa dapat dikatakan menjadi bangsa yang maju apabila seluruh kebutuhan primer
rakyatnya terpenuhi yaitu kebutuhan pangan.
Perkembangan teknologi digital dewasa ini merubah kebiasaan dan pola hidup
masyarakat secara cepat. Pada era ini, salah satu bidang yang merasakan perkembangan ini
adalah pertanian. Dengan perkembangan era digital, bidang pertanian diharapkan dapat
melibatkan digital dalam proses perkembangannya. Perkembangan ini memberikan dampak
positif dan negative dalam kehidupan masyarakat.
Revolusi industry 4.0 bidang pertanian adalah untuk meningkatkan produktivitas
pertanian secara efektif dan efisien. Dari tujuan tersebut, terlihat bahwa focus perkembangan
pada bidang pertanian masih berupa produk fisik saja, padahal pada dasarnya revolusi
tersebut juga mencakup sumber daya manusia yang baik dan mampu mengikuti
perkembangan teknologi pertanian. Luasnya lahan pertanian di Indonesia menjadi dasar
revolusi industry 4.0 di bidang pertanian untuk memudahkan para petani dan meningkatkan
kualitas hasil yang diperoleh. Namun, pelaksanaan revolusi industry 4.0 di bidang pertanian
mengalami kendala yang mengakibatkan sulitnya pelaksanaan di lapangan. Kendala tersebut
adalah sumberdaya manusia yang rendah karena petani di Indonesia 80% berpendidikan
rendah, banyaknya lahan tidur, dan tingginya konversi lahan pertanian menjadi lahan non
pertanian. Revolusi industri 4.0 ini ditandai dengan penggunaan mesin-mesin otomatis yang
terintegrasi dengan jaringan internet. Bidang pertanian juga perlu beradaptasi dengan
teknologi 4.0 untuk menjawab tantangan ke depan. Pasalnya, pertanian tidak mungkin bisa
mencukupi kebutuhan penduduk yang terus bertambah tanpa teknologi.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini antara lain:
1. Bagaimana dampak perubahan social ekonomi petani yang akan ditimbulkan adanya
penerapan Revolusi Industri 4.0 bidang pertanian di Indonesia?
2. Bagaimana potensi Revolusi Industri 4.0 bidang pertanian di Indonesia?
3. Bagaimana Kendala RevolusiIindustri 4.0 bidang pertanian di Indonesia?

Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini antara lain:
1. Mengetahui dampak perubahan social ekonomi pertanian yang ditimbulkan adanya
penerapan Revolusi Industri 4.0 bidang pertanian
2. Mengetahui potensi revolusi industri 4.0 bidang pertanian di Indonesia
3. Mengetahui kendala revolusi industri 4.0 bidang pertanian di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

Dampak Sosial-Ekonomi Revolusi Industri 4.0 Bidang Pertanian


Revolusi Industri 4.0 bidang pertanian memberikan dampak yang luar biasa, salah
satunya adalah dampak social. Kebiasaan petani banyak mengalami perubahan yang
signifikan, contohnya pada kegiatan pertanian sebelum revolusi industri 4.0 adalah
membalik tanah sawah dengan menggunakan tenaga manusia yaitu mencangkul sendiri tapi
sekarang setelah diaplikasikannya revolusi industri 4.0 menggunakan traktor untuk
membalikkan tanah sawah.
Revolusi industri 4.0 dimanfaatkan dalam proses on farm dan off farm. Teknologi mobile
juga dapat digunakan inovasi pertanian. Ini bertujuan untuk meningkatkan peluang bagi
petani dalam mengakses informasi tentang komoditas pertanian melalui layanan informasi
tentang komoditas pertanian seperti harga bibit, ketersediaan pupuk, harga komoditas di
pasar, luas tanaman komoditas, prediksi masa panen, dan sarana untuk mengumpulkan
petani. Layanan informasi berbasis mobile diperlukan pada saat petani membutuhkan
informasi pertanian yang cepat. Sebelum ada informasi berbasis mobile untuk mengetahui
komoditas pertanian sangat sulit sekali.
Dalam proses on farm, aplikasi digital dapat diterapkan untuk mengontrol tanaman dari
jarak jauh sehingga proses pengawasan dapat dilakukan dengan waktu yang tidak terbatas
dan mampu meningkatkan hasil panen 100 persen. System pertanian berbasis IT dapat
digunakan utnuk mengawasi dan mengetahui kebutuhan tanaman. System informasi dapat
mengirimkan pesan singkat yang dikirimkan oleh aplikasi atau melihat langsung lokasi
pertanian dengan kamera CCTV. Terlebih lagi dengan adanya teknologi kamera drone,
pengontrolan terhadapa landscape lahan-lahan pertanian semakin mudah dilakukan. Hal
tersebut bisa dilakukan dari rumah ataupun dari mana saja tanpa harus ke lahan pertanian
tersebut. Sebelum adanya system pertanian berbasis IT, petani harus menyediakan waktu
pagi, siang, ataupun malam pergi ke lahan pertanian untuk mengetahui kondisi tanamannya.
Dengan menggunakan teknologi yang berbasis IT dalam bidang pertanian, hal tersebut
dapat meningkatkan pendapatan petani. Penggunaan teknologi dalam bidang pertanian dapat
meminimalisir pengeluaran biaya yang besar pada proses tanam. Sehingga hasil keuntungan
yang diperoleh meningkat. Sebelum adanya teknologi pertanian, biaya proses tanam yang
dikeluarkan sangat besar, sehingga hasil keuntungan diperoleh sedikit bahkan merugi.
Dalam proses off farm, teknologi digital dapat diaplikasikan untuk proses pemasaran dan
traceability (ketelusuran) dalam rantai distribusi. Adanya system traceability akan
meningkatkan sistem transparansi pada semua rantai produksi pertanian dari hulu ke hilir.
Sehingga akan meningkatkan citra pertanian Indonesia yang sehat di mata konsumen global.
Dengan kata lain, mampu mengantisipasi penolakan produk pertanian Indonesia di luar
negeri. Hal ini merupakan upaya penyesuaian dalam era globalisasi dan perdagangan bebas
dengan tuntutan pasar dan konsumen yang semakin cermat, peduli, dan teliti terhadap
produk pertanian yang dibeli.
Adanya system pertanian digital, pemerintah dapat mengontrol komoditas apa yang
ditanam dan dipanen dari daerah lainnya dengan harapan tidak ada perbedaan mencolok
antara data dengan kondisi lapangan. Melalui system ini, pemerintah dapat lebih mudah
mengetahui wilayah mana yang sedang surplus dan defisit pangan sehingga lebih mudah
dicarikan solusinya. Bagi petani dan konsumen, system pertanian digital akan sangat
membantu menghindari dan meminimalisir permainan harga oleh cukong dan mafia pangan.
Adanya sisitem pertanian digital akan mempermudah distribusi dari petani hingga konsumen
dengan memperpendek system rantai pasok pangan. System pertanian digital tidak terbatas
waktu dan tempat untuk mengaksesnya dan berpeluang meningkatkan keberdayaan petani.
Sehingga diharapkan mampu menurunkan ketimpangan akses pangan, mempercepat
pemenuhan kebutuhan pangan dari satu daerah ke daerah lainnya dan berkontribusi nyata
terhadap pembangunan perekonomian di Indonesia.

Potensi Revolusi Industri 4.0 Bidang Pertanian


Revolusi Industri 4.0 bidang pertanian adalah pertanian dengan mencirikan pemanfaatan
teknologi artificial intelligence, robot, internet of things, drone, blockchain, dan big data
analitik untuk menghasilkan produk unggul, presisi, efisien, dan berkelanjutan. Ruang
lingkup Revolusi Industri 4.0 bidang pertanian adalah (1) On farm, dicirikan dengan
pertanian presisi. Dimulai dengan menghasilkan benih unggul, bioinformatics, pengendalian
hama terpadu secara cerdas dengan artificial intelligence, pemupukan presisi, penggunaan
smart tractor, penyemaian benih dengan robot, plant factory (pabrik tanaman) yang kini
makin popular; (2) Off farm, dicirikan tidak saja dengan agroindustry cerdas, tetapi juga
system logistic pertanian digital. Teknologi blockchain kini mulai diaplikasikan untuk
menjamin transparansi dan traceability aliran produk pertanian sehingga para pelaku hulu
hilir bisa saling mengontrol. Saat ini pelaku hulu dalam posisi lemah karena informasi yang
asimetris; (3) Pemasaran digital dan konsumen cerdas yang melek digital akan mewarnai
konsumen masa depan. Pola pemasaran ke depan tidak lagi konvensional seperti sekarang,
tetapi akan berbasis platform. Konsumen produk pertanian akan menggunakan platform
melalui smartphone dalam membeli produk baik untuk memilih produk maupun menelusuri
asal-usul produk.
Pembangunan pertanian semakin berkembang menuju pertanian modern seorong dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dalam bidang teknologi komunikasi
yang sangat cepat. Sejarah perekonomian dunia menunjukkan bahwa peran pertanian
semakin penting untuk meningkatkan kesejahteraan dan ketahanan pangan nasional
(Rangkuti, 2010). Salah satu ciri majunya pertanian adalah memiliki peningkatan daya
saing. Negara yang memiliki daya saing yang kuat dibuktikan dengan banyaknya
mengekspor produk. Untuk menghasilkan produk yang berstandar pasar global memerlukan
kualitan bibit, lahan, serta perawatan yang berkualitas untuk mewujudkan hal tersebut
memerlukan solusi yang terbaik. Revolusi Industri 4.0 dengan menggunakan banyak
kecanggihan, salah satunya artificial intelligence mampu memberikan solusi.
Dengan menggunakan mesin canggih yang terhubung ke internet, petani bahkan dapat
mengontrol lahan mereka dengan menggunakan remote. Beberapa program yang sudah
berhasil dijalankan oleh Kementerian Pertanian adalah: (1) Smart green house, semua
aktifitas yang memengaruhi pertumbuhan tanaman yang berada dalam cakupan smart green
house ini akan diatur oleh internet yang menggunakan system artificial intelligence. Contoh
aplikasi tersebut diantaranya melakukan pengaturan terhadap cahaya, air, dan hal-hal yang
memengaruhi pertumbuhan tanaman tersebut agar dapat tumbuh dengan kualitas yang
terbaik; (2) Smart irrigation system, irigasi bawah sawah yang dimanfaatkan untuk tanah
kering dengan system kerja mengatur kelempaban tanah sehingga tidak gersang lagi dan
dapat menjadi lembab sesuai dengan kebutuhan tanaman; (3) Automatic tractor, sebuah
teknologi dimana petani dapat mengontrol traktor dengan menggunakan remote.
Dampak Revolusi Industri 4.0 secara langsung akan berpengaruh terhadap sector
pertanian di Indonesia. Revolusi Industri 4.0 yang berkembang semakin cepat menuntut
adanya adaptasi di semua sector perekonomian. Sector pertanian menjadi salah satu bagian
dari 4 sektor ekonomi yang diharapkan pemerintah mampu bersaing di era Revolusi Industri
4.0 khususnya melalui sub sector makanan dan minuman. Oleh katena itu, ketersediaan
lahan pertanian sangat penting untuk mencukupi pangan nasional.
Implementasi Revolusi Industri 4.0 diharapkan usaha tani menjadi semakin efisien
sehingga terjadi peningkatan produktivitas dan daya saing. Beberapa upaya sudah dilakukan
melalui model dan inovasi di bidang pertanian seperti pertanian vertical, pertanian presisi,
dan pertanian pintar. Dengan Revolusi Industri 4.0 juga memberikan daya tarik tersendiri
bagi petani milineal untuk mengembangkan miantnya menjadi petani yang berdaya saing
dan dapat meningkatkan pendapatan petani dan kesejahteraan keluarganya.
Potensi system pertanian digital memiliki peluang besar untuk meningkatkan semangat
anak muda menggeluti bidang pertanian yang selama ini mulai menurun. Potensi generasi
muda memiliki andil besar dalam perubahan system pertanian di Indonesia, disebabkan oleh
dua hal yaitu (1) pemuda lebih adaptif terhadap adanya perubahan; (2) semangat yang lebih
besar sehingga lebih produktif. Pemuda sekarang khususnya para mahasiswa sudah
mengikuti perkembangan teknologi yang ada. Oleh karena itu, setiap perguruan tinggi mau
tidak mau juga harus mengikuti perkembangan teknologi, salah satunya Universitas
Airlangga Surabaya.

Kendala Revolusi Industri 4.0 Bidang Pertanian


Permasalahan yang terjadi di Indonesia adalah akses menuju teknologi dan bahan yang
berkualitas, dikatakan teknologi sudah ada di Indonesia tetapi petani di daerah tidak
memiliki akses kesana. Petani di daerah perlu diberikan seluas-luasnya akses kesana.,
diberikan pelatihan bagaimana cara mengoperasikan teknologi pertanian.
Manfaat Revolusi Industri 4.0 memiliki dampak yang baik bagi petani maupun
masyarakat umum yang dapat mengkomsumsi hasil pertanian yang berkualitas. Walaupun
sudah ada beberapa capaian pemerintah dalam penerapan Revolusi Industri 4.0 bidang
pertanian, disisi lain ada pula tantangan yang harus dihadapi, antara lain: (1) Perlu perbaikan
infrastruktur, untuk menerapkan Internet of Things (IoT) memerlukan akses internet yang
baik, sementara itu di seluruh Indonesia tidaklah semua akses internetnya berjalan dengan
baik; (2) Perlunya biaya, alat teknologi yang canggih bukan murah harganya, apalagi
luasnya wilayah perkebunan dan pertanian Indonesia membutuhkan alat yang banyak; (3)
Petani yang belum melek teknologi, waalapun Revolusi Industri 4.0 difokuskan terhadap
petani milenial namun pentingnya teknologi juha berpengaruh terhadap petani yang bukan
milenial, sebab petani Indonesia saat ini masih banyak tamatan SD dan SMP yang masih
berusia produktif. Mereka juga masih berperan dalam dunia pertanian dan dalam hal
kemajuan teknologi pertanian di 35 tahun yang akan darang.
Beberapa hal yang menjadi penyebab Revolusi Industri 4.0 belum berhasil diterapkan di
Indonesia menurut Lind Jobs adalah: (1) Sumber daya manusia, sebagian besar petani
berusia lebih dari 40 tahun dan lebih dari 70 % petani di Indonesia hanya berpendidikan
setara SD bahkan dibwahnya. Pendidikan formal yang rendah tersebut menyebabkan
pengetahuan dalam pengolahan pertanian tidak berkembang serta monoton. Petani hanya
mengolah pertanian seperti biasanya tanpa menciptakan inovasi-inovasi terbaru demi
penignkatan hasil pangan yang berlimpah; (2) Kondisi lahan pertanian di Indonesia, tidak
bisa dipungkiri bahwa penyebaran penduduk dna pembangunan di Indonesia belum
sepenuhnya merata. Hal tersebut dibuktikan dengan masih banyaknya “Lahan Tidur” atau
lahan yang belum tergarap oleh masyarakat di daerah-daerah pedalaman, sementara lahan di
suatu wilayah strategis justru menjadi rebutan dengan harga mahal. Mengingat harga tanah
yang semakin melonjak tinggi, luas kepemilikan lahan pertanian para petani di Indonesia
pun rata-rata kecil. Bahkan, sebagaian besar petani hanya bisa menggarap lahan milik orang
lain sehingga haislnya pun harus dibagi dua. Selain itu, dampak akibat konversi lahan
pertanian menjadi non pertanian yang mencapai 150-200 ribu per tahun juga menyebabkan
petani kekuarangan lahan untuk bercocok tanam.
Selain itu banyak pula petani Indonesia yang milenial namun mereka juga tidak melek
teknologi disebabkan mereka menjadi petani karena putus sekolah baik itu putus sekolah
SD, SMP, maupun SMA. Namun, terlepas dari banyaknya tantangan yang dihadapi.
Pertanian di Indonesia haruslah mengikuti perkembangan zaman yaitu pertanian yang
berbasis teknologi agar dapat menyokong kemajuan pertanian sehingga terciptalah petani
Indonesia yang sejahtera serta masyarakat yang dapat mengkonsumsi hasil pertanian yang
berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu adanya dukungan dari pemerintah,
kerjasama di berbadaia lembaga dan juga peran aktif masyarakat.
Generasi muda atau yang saat ini bisa disebut pemuda milenial menjadi penentu
kemajuan pertanian di masa depan. Estafet petani sealjutnya adalah pada pundah generasi
muda, mereka mempunyai inovasi dan gagasan kreatif yang sangat bermanfaat bagi
kelangsungan peranian. Karena itu, ke depan akan lebih ditingkatkan lagi untuk
menciptakan SDM professional melalui pendidikan dan pelatihan di sector pertanian.
Di era keterbukaan informasi pada Pertanian 4.0, system informasi pertanian dan
mekanisme pertanian menjadi tools yang sangat strategis bagi institusi pendidikan di bawah
Kementerian Pertanian yaitu Polbangtan dan PEPI dalam upaya menghasilkan lulusan yang
adaptif terhadap teknologi, yang siap terjun ke dunia kerja dan wieausaha agribisnis,
berorientasi ekspor serta menjadi agents of changes dalam pembanguna pertanian, utamanya
penyebaran informasi pertanian bagi stakeholders dan modernisasi pertanian.
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Model dan inovasi teknologi Revolusi Industri 4.0 sangat berpengaruh penting pada
bidang pertanian dimana dalam berusahatani akan lebih efisien sehingga terjadi peningkatan
produktivitas dan daya saing. Inovasi teknologi Revolusi Industri 4.0 dapat menarik minat
generasi muda untuk lebih mencintai pertanian dan mau berusahatani di bidang pertanian.
Potensi system pertanian digital memiliki peluang besar untuk meningkatkan semangat anak
muda menggeluti bidang pertanian yang selama ini mulai menurun. Kendala yang dihadapi
dalam Revolusi Industri 4.0 adalah sumber daya manusia, kondisi lahan pertanian, petani
yang belum melek teknologi, biaya pembelian alat yang mahal, dan perbaikan infrastruktur
contohnya penyediaan jaringan internet yang menyeluruh.
BAB III
DAFTAR PUSTAKA

Herdiana, H., & Hermawan, Y. (2020). ANALISIS DAMPAK PERUBAHAN REVOLUSI INDUSTRY
PERTANIAN 4.0 TERHADAP SOSIAL EKONOMI PETANI DI KECAMATAN PRAYA BARAT
KABUPATEN LOMBOK TENGAH–NTB. MEDIA BINA ILMIAH, 15(4), 4257-4262.
Kilmanun, J. C., & Astuti, D. W. (2020). Potensi dan kendala revolusi industri 4.0. di sektor pertanian.

Puspitasari, R. D. (2019). Pertanian berkelanjutan berbasis revolusi industri 4.0. Jurnal Layanan


Masyarakat (Journal of Public Services), 3(1), 26-28.

Anda mungkin juga menyukai