Anda di halaman 1dari 17

PROPOSAL

INOVASI DAERAH KOTA TASIKMALAYA

PAJALE + : eRDKK dan Bercocok tanam dalam genggaman

Oleh :

Nama : Heneng Pradipto, S.P


NIP : 198310022015031001
Kategori : Inovasi Pelayanan Publik

DINAS KETAHANAN PANGAN PERTANIAN


DAN PERIKANAN
KOTA TASIKMALAYA
MARET 2022
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ....................................................................................................................... i


LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................................ ii
BAB I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang........................................................................................................... 1
1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ......................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................................ 2
1.4 Manfaat ...................................................................................................................... 2
1.5 Output/Keluaran ........................................................................................................ 2
BAB II. ASPEK TEKNIS INOVASI ................................................................................ 3
2.1 Alat dan Bahan Yang Digunakan .............................................................................. 3
2.2 Spesifikasi Teknis Produk ......................................................................................... 4
2.3 Kebaharuan Inovasi ................................................................................................... 4
BAB III. ANALISA PRODUK INOVASI ......................................................................... 5
3.1 Deskripsi Inovasi ....................................................................................................... 5
3.2 Manfaat Produk ......................................................................................................... 5
3.3 Keunggulan dan Kelemahan Inovasi ......................................................................... 6
3.4 Kepemilikan Produk Inovasi ..................................................................................... 6
3.5 Kekayaan Intelektual ................................................................................................. 6
BAB IV. ANALISIS DAMPAK INOVASI ....................................................................... 7
4.1 Kinerja di Lingkungan Kerja ..................................................................................... 7
4.2 Kebijakan Pemerintah ............................................................................................... 7
4.3 Masyarakat ................................................................................................................ 7
BAB V. RENCANA PENGEMBANGAN INOVASI ....................................................... 8
5.1 Road Map (Peta Jalan) Pengembangan Inovasi ........................................................ 8
5.2 Kesiapan SDM dan Biaya ......................................................................................... 9
5.3 Penerapan/Implementasi Inovasi ............................................................................... 9
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 10
6.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 10
6.2 Saran-saran ................................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 11
LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................................. 12

1
I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang selama ini dipandang sebelah mata
oleh banyak pihak, akan tetapi dalam masa pandemi akibat COVID 19 yang melanda dunia
1 tahun terakhir telah membuktikan bahwa sektor pertanian adalah salah satu sektor yang
mampu bertahan. Disaat sektor-sektor lain mengalami perlambatan pertumbuhan atau
bahkan pertumbuhannya minus, sektor pertanian terbukti masih bisa bertahan bahkan
pertumbuhan nya positif. Data BPS menunjukan bahwa pertumubuhan sektor pertanian pada
kuartal I tahun 2021 mencapai 2,95% (Tempo, 2021)
Pertumbuhan ini positig ini tentunya tidak dapat terwujud apabila tidak didukung
dengan sarana dan prasarana yang mumpuni. Sarana dan prasarana pendukung yang sangat
penting diantaranya adalah ketersediaan pupuk bersubsidi dan pendampingan dari penyuluh
pertanian. Ketersediaan pupuk yang selama ini dipakai oleh petani kita sangatlah penting
karena kalau tanaman tidak dipupuk atau pupuknya kurang otomatis tanaman tidak dapat
bertumbuh dan berkembang dengan sempurna maka dapat dipastikan hasil nya juga tidak
maksimal. Sebagai informasi pupuk bersubsidi merupakan pupuk yang diawasi peredaranan.
Pupuk bersubsidi ini baru bisa dibeli oleh petani apabila petani yang bersangkutan telah
didaftarkan ke dalam sistem eRDKK (elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok)
Kementrian Pertanian (pertanian.go.id, 2020). Seringkali petani tidak mengetahui apakan
sudah terdaftar ke dalam sistem tersebut, dan juga terkadang data yang sudah terdaftar
masuk kedalam sistem eRDKK apakah sudah sesuai atau belum petani kesulitan mengakses
informasi tersebut.
Informasi yang ada di dalam eRDKK selama ini memang sudah terdapat dalam
website kementrian pertanian akan tetapi hanya dapat diakses oleh admin saja, dan tersedia
dalam hard copy yang juga tidak semua warga masyarakat bisa mendapatkannya. Alangkah
lebih baik apabila data petani yang telah terdaftar ke dalam sistem eRDKK beserta besaran
kuota pupuk bersubsidi dapat diakses secara luas sehingga dapat menjadi bahan informasi
juga sebagai sarana mendukung keterbukaan informasi.
Keberadaan penyuluh pertanian juga penting sebagai garda depan dalam
mendampingi petani dalam budidaya/bercocok tanam, karena petani membutuhkan
informasi yang berkaitan cara budidaya yang baik dan benar agar hasil produksinya
meningkat, hal ini sangat terbantu dengan keberadaan penyuluh pertanian. Akan tetapi
keterbatasan jumlah penyuluh pertanian dan luasnya wilayah binaan penyuluh pertanian
2
mengakibatkan penyebaran informasi mengenai tehnik budidaya yang baik dan benar
seringkali terhambat. Hambatan ini bisa berarti fatal karena misalnya lahan pertanian sedang
terserang hama/penyakit yang membutuhkan penanganan cepat dan tepat kemudian petani
tidak mengetahui penyebab dan cara pengoobatan nya maka hal ini dapat menjadi penyebab
kegagalan panen. Maka informasi yang berkaitan dengan cara budidaya tanaman yang baik
dan benar harus dapat diakses dengan mudah tidak hanya mengandalkan penyuluh pertanian
dengan keterbatasan yang ada. Atau seperti yang dicontohkan tadi informasi mengenai
hama/penyakit dan bagaimana cara penanggulanganya serta obat-obatan nya harus dapat
diakses dengan mudah.

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah


a. Informasi mengenai petani yang terdaftar di eRDKK tidak mudah untuk mengaksesnya
kalau adapun terbatas admin saja.
b. Informasi mengenai cara budidaya tanaman yang baik dan benar sesuai rekomendasi
belum tersebar dengan luas dan belum dapat diakses dengan mudah dari mana saja dan
kapan saja.
1.3 Tujuan
a. Agar informasi eRDKK dapat diakses dengan mudah oleh petani dan masyarakat.
b. Agar informasi mengenanai cara budidaya tanaman yang baik dan benar sesuai
rekomendasi dapat tersebar secara luas dan mudah diakses dari mana dan kapan saja.
1.4 Manfaat
Manfaat dari Aplikasi PAJALE + ini adalah :
a. Pengguna dapat mengakses data eRDKK secara praktis, mudah setiap saat, dan setiap
waktu.
b. Pengguna juga dapat mengetahui dosis pemupukan yang tetap sesuai rekomendasi.
c. Pengguna dapat mengetahui cara budidaya tanaman sesuai rekomendasi.
d. Keterbukaan informasi publik.
1.5 Output/Keluaran
Terciptanya produk dalam bentuk aplikasi android dengan nama Aplikasi PAJALE +.

3
BAB II. ASPEK TEKNIS INOVASI

2.1 Alat dan Bahan Yang Digunakan


2.1.1 Alat
a. Laptop
Merupakan alat yang digunakan untuk mengolah informasi, pemrograman,
olah data. Dimana didalam laptor kita bisa menginstal program/software yang
berguna dalam penyusunan aplikasi androi PAJALE +.
b. Sambungan internet
Digunakan dalam proses upload data base penunjang aplikasi PAJALE + ke
dalam server/penyimpanan data secara online yang nantinya data base yang telah
kita simpan tersebut akan digunakan/diakses dari aplikaksi PAJALE +.
c. Software Android Studio
Merupakan program/software pemrograman yang kita gunakan untuk
mendevelop atau membangun aplikasi Pajale +. Di dalam nya terdapat bahasa
pemrograman tertentu yang berguna untuk menyusun aplikasi yang kita inginkan.
d. Software Corel Draw
Merupakan program editing, yang mana dengan program ini kita dapat
menyusun dan mengedit grafik/gambar yang akan kita gunakan dalam aplikasi
PAJALE +.
e. Software Excel
Merupakan program/software pemrosesan data base. Dari data base mentah
eRDKK tingkat Kota Tasikmalaya dioleh dengan sotfware ini sehingga
menghasilkan database yang dibutuhkan dan sesuai dengan yang akan ditampilkan
di apliasi PAJALE +.
f. Google Play Store
Merupakan tempat mendaftarkan aplikasi yang sudah dibuat. Setelah terdaftar
aplikasi tersebut dapat terdistribusi dengan bebas dan dapat diunduh oleh semua
orang.
g. Google Play Cosoler
Merupakan salah satu aplikasi buatan Google yang dengan aplikasi tersebut
kita dapat mengetahui perkembangan aplikasi-aplikasi yang sudah didaftarkan di
Play Store.

4
2.1.2 Bahan
a. Data eRDKK Kota Tasikmalaya Tahun 2021
Data ini merupakan data mentah yang memuat data petani se Kota
Tasikmalaya yang sudah terdaftar dalam sistem eRDKK Kementrian Pertanian.
Data ini dapat diperoleh dari admin sistem eRDKK Kementrian Pertanian tingkat
Kota Tasikmalaya

2.2 Spesifikasi Teknis Produk


Teknis penyusunan aplikasi PAJALE+ adalah sebagai berikut ini:
a. Menyiapkan semua alat dan bahan yang dibutuhkan
b. Membuat sketsa mentah dari aplikasi yang akan dibuat beserta layout-layout nya.
c. Menyusun kode/koding sesuai layout yang sudah disusun di dalam program Android
Studio sampai proses membangun aplikasi/build application.
d. Menyiapkan grafik dan materi yang sesuai layout yang sudah dibuat dengan
menggunakan program Corel Draw.
e. Mengolah data mentah menjadi database yang akan ditampilkan ke dalam aplikasi.
f. Mengupload database yang sudah disusun ke server yang telah disiapkan.
g. Mengintegrasikan aplikasi yang sudah dibuat dengan database yang berada di dalam
server.
h. Mendaftarkan aplikasi ke dalam Play Store.
i. Aplikasi terdaftar dan sudah listing/terdapat di Play Store sehingga sudah dapat
diunduh dan digunakan.

2.3 Kebaharuan Inovasi


Aplikasi PAJALE + ini merupakan aplikasi benar-benar baru yang dibuat oleh saya
pribadi. Belum ada aplikasi serupa yang memiliki fitur yang sama dengan aplikasi ini. Yang
membuat ini baru adalah dalam aplikasi ini kita dapat mengakses data eRDKK tingkat Kota
Tasikmalaya secara mudah tidak terbatas tempat dan waktu.

5
BAB III. ANALISA PRODUK INOVASI

3.1 Deskripsi Inovasi


PAJALE + adalah aplikasi android yang merupakan buatan saya pribadi. Aplikasi ini
sendiri merupakan pengembangan dari aplikasi yang sebelumnya saya buat juga yaitu
aplikasi PAJALE. Aplikasi ini sendiri telah hadir dan dikembangkan sejak tahun 2017.
Dalam perkembangannya aplikasi ini sudah diupdate sebanyak 1 kali sehingga menjadi
seperti sekarang ini. Di dalam aplikasi ini pengguna dapat mengakses informasi yang terkait
dengan data eRDKK Kota Tasikmalaya yang telah dipisahkan berdasarkan 10 kecamatan
yang ada di Kota Tasikmalaya dan terdapat juga informasi mengenai cara budidaya tanaman
padi, jagung, dan kedelai yang baik dan benar sesuai dengan rekomendasi.
Cara budidaya tanaman padi meliputi a). Persiaapan benih mencakup: varietas unggul
baru, uji benih bernah, persemaian benih. b). Pengolahan lahan meliputi: pengukuran pH
tanah, perbaikan pematang, pemberian organik, membajak lahan, dan meratakan tanah. c).
Penanaman meliputi: Sistem tanam jajar legowo dan teknik penanaman padi. d).
Pemeliharaan Tanaman meliputi: rekomendasi pemupukan, penyiangan tanaman, dan
pengairan basah kering. e). Pengendalian OPT (organisme pengganggu tanaman) meliputi:
Penggerek batang, wereng coklat, wereng hijau, tikus sawah, kepinding tanah, walang sangit,
pelipat daun, hama putih, anjing tanah, keong mas, hama burung, penyakit blast, hawar daun,
hama tungro. f). Panen dan pasca panen meliputi: penanganan panen dan penanganan pasca
panen. Cara budidaya tanaman jagung meliputi a). Varietas Unggul Jagung b). Benih
bermutu c). Populasi tanaman d). Pemupukan jagung e). Pengelolaan irigasi f). Komponen
teknologi pilihan. Cara budidaya tanaman kedelai meliputi: a). Varietas unggul kedelai b).
Pengolahan tanah c). Pembuatan saluran drainase d). Pengaturan populasi tanaman e).
Pengendalian OPT f). Komponen teknologi.
Aplikasi PAJALE + sudah tersedia di Play Store sehingga aplikasi ini dapat diunduh
dan dipasang oleh siapa saja dan kapan saja.

3.2 Manfaat Produk


Manfaat dari Aplikasi PAJALE + ini bagi masyarakat/pengguna adalah:
a. Pengguna aplikasi ini dapat mengakses data eRDKK secara praktis, mudah setiap saat,
dan setiap waktu
b. Pengguna aplikasi ini dapat mengetahui cara budidaya tanaman padi, jagung, dan kedelai
yang baik dan benar sesuai rekomendasi. Lebih spesifik lagi pengguna aplikasi ini juga

6
dapat mengetahui dosis pemupukan yang tetap sesuai rekomendasi. Mengetahui berbagai
hama dan penyakit tanaman serta cara penanggulangannya. Semua informasi dari mulai
persiapan tanam sampai panen ada di dalam aplikasi ini.
c. Keterbukaan informasi publik.
d. Nilai tambah ekonomi yang diharapakan adalah dengan adanya aplikasi ini. Petani
sebagai pengguna dapat menerapkan polah budidaya tanaman yang baik yang mana pada
akhirnya akan berpengaruh terhadap peningkatan produksi dan pendapatan.

3.3 Keunggulan dan Kelemahan Inovasi


Yang menjadi keunggulan aplikasi PAJALE + ini adalah:
a. Memuat informasi data eRDKK Kota Tasikmalaya terbaru dan informasi cara budidaya
tanaman yang baik dan benar sesuai rekomendasi.
b. Karena berbentuk aplikasi android, maka apabila sudah terinstal di gawai maka aplikasi
PAJALE + akan sangat mudah diakses dari mana saja dan kapan saja.
Yang menjadi kelemahan aplikasi PAJALE + adalah:
a. Data eRDKK yang disajikan hanya sebagian saja.
b. Masih menggunakan server gratis. Server gratis akan sangat berpengaruh ke performa
aplikasi PAJALE +. Akses data akan sangat lamban dan terkadang terblokir secara
sepihak dikarenakan banyak nya lalu-lintas data yang masuk kedalam server tersebut.
c. Baru terbatas komoditas tertentu saja yaitu padi, jagung, dan kedelai.
d. Update aplikasi sering terlambat.
e. Desain aplikasi yang masih belum maksimal.

3.4 Kepemilikan Produk Inovasi


Kepemilikan dari aplikasi PAJALE + ini adalah merupakan milik saya pribadi. Karena
memang dalam proses awal sampai akhir saya pribadi yang menyusun nya.

3.5 Kekayaan Intelektual


Untuk sementara ini belum ada kekayaan intelektual sudah atau sedang didaftakan, akan
tetapi tidak menutup kemungkinan ke depan ada beberapa hal yang terkait dengan aplikasi
ini akan didaftarkan terkait dengan merek dagang PAJALE +. Yang sudah ada sekarang
adalah aplikasi ini sudah di terdaftar dalam Surat Keputusan Wali Kota Tasikmalaya nomer:
mengenai Inovasi di tingkat kota Tasikmalaya dan sudah terdaftar kedalam Play Store
sehingga tidak akan ditemui aplikasi dengan nama yang sama di Play Store.

7
BAB IV. ANALISIS DAMPAK INOVASI

4.1 Kinerja di Lingkungan Kerja


Dampak dari inovasi ini di lingkungan kerja adalah sudah jelas memberikan dampak
yang positif. Aplikasi PAJALE + ini digunakan oleh rekan-rekan penyuluh pertanian di
lingkup Kota Tasikmalaya untuk membantu kerja penyuluh pertanian dalam hal mengetahui
berbagai hal yang terkait budidaya tanaman padi, jagung, dan kedelai. Secara spesifik
dicontohkan yaitu apabila ada pertanyaan terkait dosis pemupukan tanaman padi pada lahan
dengan luas yang spesifik, penyuluh pertanian cukup membuka aplikasi ini kemudian
memasukan data luas lahan yang ditanyakan maka akan diketahui berapa besar dosis pupuk
pada lahan tersebut. Kemudian misalkan ada petani yang menanyakan apakan sudah
terdaftar di sistem eRDKK dan luas lahan yang didaftarkan berapa maka penyuluh pertanian
cukup mudah membuka aplikasi ini dan bisa langsung mencari berdasarkan klasifikasi
kecamatan dimana petani yang bersangkutan tinggal. Dengan adanya aplikasi PAJALE+ ini
penyuluh pertanian juga terbantu sehingga baik langsung maupun tidak langsung.

4.2 Kebijakan Pemerintah


Dampak dari inovasi PAJALE + terhadap kebijakan pemerintah adalah berdampak
positif. Aplikasi ini sudah diakui oleh pemerintahan kota Tasikmalaya sebagai salah satu
inovasi yang ada di kota Tasikmalaya yang tertuang dalam SK Wali Kota Tasikmalaya
Nomor : 061/Kep.386-Org/2018 Tentang Penetapan Inovasi Daerah di Lingkungan
Pemerintahan Kota Tasikmalaya. Dalam era pembanguan 4.0 ini, aplikasi PAJALE + dapat
menjadi role model/contoh kepada ASN yang lain agar dapat mengembangkan inovasi-
inovasi yang lain baik berupa aplikasi android atau inovasi dalam bentuk yang lain.

4.3 Masyarakat
Dampak dari inovasi PAJALE + sangat dirasakan oleh masyarakan umum khususnya
masyarakat tani di kota Tasikmalaya. Informasi-informasi yang terdapat dalam aplikasi ini
sangat membantu dalam proses budidaya tanaman padi, jagung, kedelai yang dilakukan oleh
masyarakat tani. Nilai tambah yang didapat adalah dengan adanya aplikasi ini segala sesuatu
yang berkaitan dengan peningkatan produksi dan produktivitas tanaman padi di kota
Tasikmalaya. Dan masyarakat tani juga dengan mudah mengecek apakah sudah masuk ke
terdaftar di dalam sistem eRDKK, dan mengecek apakan data lahan nya sudah sesuai atau
belum.

8
BAB V. RENCANA PENGEMBANGAN INOVASI

5.1 Road Map (Peta Jalan) Pengembangan Inovasi


Awal muasal terciptanya aplikasi PAJALE + diawali pada tahun 2017 dimana saat itu
ada lomba inovasi antar penyuluh pertanian di lingkup provinsi Jawa Barat. Pada saat itu
PAJALE + hanya bernama Pajale saja. Dinamakan Pajale merupakan singkatan dari padi,
jagung kedelai yang mana termasuk ke dalam komoditas utama sektor tanaman pangan di
negara kita ini. Pada waktu itu tahun 2017 getol sekali dikumandangkan peningkatan produksi
dan swasembada pangan, sehingga muncul aplikasi Pajale yang berisi informasi carabudidaya
saja.
Berkembangnya Pajale menjadi PAJALE + tidak terlepas dari kebijakan pemerintan yang
mengharuskan data RDKK (Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang manual
diintegrasikan ke dalam sistem elektronik yang bernama eRDKK (Elektronik Rencana
Definitif Kebutuhan Kelompok) sehingga yang semula aplikasi Pajale hanya menyajikan
informasi mengenai cara budidaya tanaman sekarang berkembang dengan penambahan
memunculkan data petani yang sudah terdaftar di eRDKK Kementrian Pertanian. Jadi aplikasi
ini sendiri sudah mengalami pemutakhiran sebanyak 1 kali.
Kedepan aplikasi ini akan dikembangkan lagi tidak hanya menampilkan carabudidaya
yang terbatas 3 komoditas utama saja (padi, jagung, kedelai) melainkan dapat bertambah lagi
semakin banyak. Dan juga akan dikembangkan lagi terkait dengan stabilitas aplikasi itu
sendiri yang mana sekarang masih memakai server yang gratis, akan dialikah/migrasikan ke
server yang berbayar. Sehingga pelayanan yang ada di dalam aplikasi ini bisa lebih mempuni
lagi. Serta melengkapi data eRDKK yang dapat ditampilkan secara lengkap di aplikasi ini.

5.2 Kesiapan SDM dan Biaya


Saya selaku pembuat aplikasi ini sangat merasakan begitu susah membuat aplikasi
android dari nol. Hal ini dikarenakan saya belajar secara otodidak dan juga karena dukungan
peralatan yang kurang mumpuni seringkali menghambat proses penyusunan dan update
aplikasi. Kedepan memang butuh sekali pelatihan dan peralatan yang mumpuni terkait
pembuatan aplikasi android. Beberapa hal yang sudah dijajaki adalah dengan mencoba
bekerjasama dengan OPD lain yang memang mempunyai sumber daya manusia yang
mumpuni dalam pembuatan aplikasi android. Keterbatasan yang lain adalah terkait biaya-
biaya yang dikeluarkan dalam penyusunan aplikasi ini masih berasal dari kantong pribadi

9
saya. Tentu juga menghambat dalam proses pengembangan dan kestabilan aplikasi PAJALE
+.
Secara garis besar boleh dikatakan sumber daya manusia dan biaya penunjang memang
boleh dikatakan masih jauh dari tercukupi. Akan tetapi hal ini tidak mengahalangi
keberlangsungan dan eksistensi aplikasi ini. Dengan semangat dan kerja keras tidak ada hal
yang mustahil.

5.3 Penerapan/Implementasi Inovasi


Sistem eRDKK Kementrian Pertanian yang sekarang menjadi latar belakang inovasi
PAJALE + merupakan sistem yang berlaku secara nasional. Jadi kemungkinan permasalahan
yang muncul di kota Tasikmalaya akibat sistem ini terjadi juga di kota/kabupaten yang lain
di seluruh Indonesia. Sehingga aplikasi PAJALE + sebenarnya bisa menjadi salah satu
alternatif positif dan dapat direplikasi di kabupaten/kota yang lain untu menyediakan akses
ke data petani yang sudah terdaftar di sistem eRDKK Kementrian Pertanian secara luas,
dimana memang data tersebut sebagian memang bisa untuk diketahui oleh masyarakat umum
dan petani pada khususnya sebagai obyek dari sistem itu. Sehingga tidak hanya admin saja
yang bisa mengakses data-data tersebut.

10
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN

6.3 Kesimpulan
Dari makalah ini dapat disimpulkan:
a. Inovasi PAJALE + membantu masyarakat petani terkait akses data petani yang terdapat
dalam sistem eRDKK Kementrian Pertanian secara mudah dari mana saja dan dimana
saja.
b. Inovasi PAJALE + membantu masyarakan/petani dapat dijadikan acuan dalam budidaya
padi, jagung, dan kedelai secara baik dan benar sesuai rekomendasi.
c. Inovasi PAJALE+ mendukung keterbukaan informasi.
6.4 Saran-saran
Saran-saran yang sangat perlu demi kemajuan aplikasi PAJALE + ini adalah:
a. Perlu adanya penambahan jenis tanaman yang masuk dalam menu budidaya tanaman.
b. Perlu peningkatan kualita server yang mumpuni sehingga dapat menunjang kelancaran
aplikasi PAJALE +.
c. Perlu adanya dukungan dari pihak terkait/pemangku kepentiang terutama Dinas
Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kota Tasikmalaya dalam bentuk kebijakan
dan pembiayaan untuk pengembangan aplikasi PAJALE +.
d. Perlu ada peningkatan kapasitas SDM terkait kompetensi pembuatan aplikasi android.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tempo.co, 2021. “BPS: Pertanian Sektor Andalan di Triwulan I 2021”


https://nasional.tempo.co/read/1459650/bps-pertanian-sektor-andalan-di-triwulan-i-
2021/full&view=ok, diakses pada 15 September 2021 pukul 12.45 WIB.

Dwi Nur Hayati, 2021. "Distribusi Pupuk Bersubsidi Dilakukan Tertutup, Kementan Jadikan
eRDKK Sebagai Acuan", https://money.kompas.com/read/2021/04/17/080000426/distribusi-
pupuk-bersubsidi-dilakukan-tertutup-kementan-jadikan-erdkk-sebagai?page=all., diakses pada
15 September 2021 pukul 14.30 WIB.

12
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Tautan Youtube
1. https://youtu.be/7rczSO2ayiA
2. https://youtu.be/HKRaeT1-cmI
3. https://youtu.be/WHWulTYY_jU
4. https://youtube.com/shorts/uQVbN83Gub8?feature=share

13
Aplikasi PAJALE + telah tersedia di Play Store

Tampilan masuk pertama pada saat setelah membuka


aplikasi PAJALE +

14
Penjelasan Menu-Menu Aplikasi PAJALE +

15
Praktek Penggunaan Aplikasi PAJALE + Kepada Petani

16

Anda mungkin juga menyukai