Anda di halaman 1dari 36

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

KerabaTani : Indonesia Smart Farming 4.0 Bagi Kelompok Tani Mitra Mandiri,
Kecamatan Bumiaji

BIDANG KEGIATAN
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI

Diusulkan oleh:
Austin Fascal Iskandar ; 170535629520 ; Angkatan 2017
Ari Gunawan ; 170412617556 ; Angkatan 2017
Moh. Hafidhuddin Karim ; 170322613031 ; Angkatan 2017
Made Radikia Prasanta ; 180536633066 ; Angkatan 2018
Wardatun Nafisah ; 160342606208 ; Angkatan 2016

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


MALANG
2018
ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................ i


HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
A. Latar Belakang ................................................................................................1
B. Perumusan Masalah ........................................................................................2
C. Tujuan Kegiatan ..............................................................................................2
D. Luaran yang Diharapkan.................................................................................2
E. Manfaat Program .............................................................................................3
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................3
A. Persoalan dan Kebutuhan Mitra......................................................................3
B. Teknologi yang digunakan .............................................................................4
C. Perbandingan Solusi atau Penelitian yang sudah ada ....................................5
BAB 3. METODE PELAKSANAAN .....................................................................7
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN .......................................................8
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................9
LAMPIRAN-LAMPIRAN.....................................................................................10
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota, dan Pendamping ...................................10
Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan ......................................................20
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ............22
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Kegiatan .................................................23
Lampiran 5. Surat Pernyataan Kesediaan dari Mitra ........................................24
Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang Akan Diterapkembangkan .................26
Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja ..................................................32

iii
iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbandingan Solusi Yang Sudah Pernah di Terapkan ........................... 5


Tabel 4.1 Anggaran Biaya Kegiatan ....................................................................... 8
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan ...................................................................................... 9

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Tanaman Kentang Mitra yang Mengalami Gangguan Hama.............. 1


Gambar 1.2 Salah satu petani pada kelompok tani Mitra Mandiri .........................2
Gambar 2.1 Prinsip Kerja Ubiquitous Enviromental Characteristic ...................... 4
Gambar 3.1 Flowchart Metode Pelaksanaan .......................................................... 7
Gambar 6.1 Login dan Splash Screen KerabaTani ............................................... 26
Gambar 6.2 Fitur map dan juga search ................................................................. 26
Gambar 6.3 Fitur search pada KerabaTani ........................................................... 27
Gambar 6.4 Fitur maps pada KerabaTani ............................................................. 27
Gambar 6.5 Fitur condition of land KerabaTani ................................................... 28
Gambar 6.6 Rangkaian Senbox Sensor ................................................................. 28
Gambar 6.7 Aplikasi KerabaTani ......................................................................... 30
Gambar 6.8 Denah Lokasi Kerja Mitra ................................................................. 32

iv
1

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kentang merupakan komoditas yang strategis dalam mendukung ketahanan
pangan nasional. Kendala biotis berupa hama yang menyebabkan produksi kentang
di Indonesia terbatas diantaranya: penyakit Hawar Daun, penyakit layu bakteri
Ralstonia solanacearum, Nematode sista Kuning, hama pengisap daun, dan hama
di dalam tanah. Hal yang sama juga dirasakan oleh kelompok tani Mitra Mandiri
sebagai salah satu mitra dari KerabaTani, kelompok tani yang berlokasi di
Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Malang ini menunjukan hal yang sama dalam hal
kendala peningkatan produktivitas kentang.

Gambar 1.1 Tanaman Kentang Mitra yang Mengalami Gangguan Hama


Pertumbuhan kentang yang maksimal bisa dihasilkan jika udara dingin dan
juga sejuk yang ada di sekitar tanaman lebih baik, dan juga gangguan hama yang
bisa dideteksi terlebih dahulu. Gangguan pada tanaman kentang baru bisa dideteksi
ketika sudah ada daun yang lalu dan hendak mati akibat lalat penghisap tersebut,
dan akhirnya tanaman kentang yang masih muda umurnya akan mudah terserang
dan menyebar kepada tanaman kentang lain (Dwi, 2018). Penanganan
permasalahan yang dilakukan seperti unsur PH tanah yang masih belum bisa
terkontrol dengan baik, Selain itu teknologi sensor yang dikembangkan di dunia
pertanian Indonesia masih belum bersifat suistinable dan terakumulasi dengan baik.
Berdasarkan permasalahan tersebut, KerabaTani hadir untuk bisa
membantu peningkatan produktivitas pada pertanian kentang. KerabaTani adalah
aplikasi berbasis Trigonal Smart Management Agricultural System yang
menghubungkan teknologi sebagai sensor utama dan menggunakan teknologi
Ubiquitous Enviromental Characteristic System yang menghubungkan dengan
Cloud Computing dan menghasilkan output pada devices berupa rekomendasi
terhadap keadaan lahan mulai dari jadwal menanam, pemberian nutrisi,
pendeteksian serangan hama, dan panen dengan menggunakan big-data, sehingga
mengatasi hama secara lebih cepat, dan dapat meningkatkan produktivitas melalui
pemberian nutrisi yang tepat.
2

Gambar 1.2 Salah satu petani pada kelompok tani Mitra Mandiri
Kota Batu merupakan suatu kota pecahan dari wilayah Kabupaten Malang
dan berada pada ketinggian 800 mdpl. Perkebunan andalan Kota Batu adalah
holtikultura seperti tanaman kentang yang merupakan tanaman semusim. Dengan
luas lahan pertanian kentang mencapai 369 hektar dan tingkat produksi per tahun
5.834 ton dengan tingkat produktivitas mencapai 15,8 ton/ha, yang merupakan
bagian dari 8% dari seluruh luas lahan pertanian yang ada di Kota Batu (Sugeng,
2010). Oleh sebab itu produktivitas kentang harus ditingkatkan baik dari segi
kualitas mapun kuantitas produksi karena melihat area potensial kentang yang ada
di Kota Batu yang bisa menjadi sentra produksi kentang.
Sebagai salah satu pendukung supply dari komoditas utama Kota Batu
sebagai sentra penghasil tanaman subtropika di Indonesia membuat kelompok tani
Mitra Mandiri harus bisa terus berkembang secara dinamis dan mengikuti
perkembangan zaman dan juga mampu menghadirkan solusi peningkatan
produktivitas sehingga mampu mendukung terhadap permintaan yang lebih besar
lagi. Oleh karenanya, dengan solusi yang ditawarkan KerabaTani, kelompok tani
Mitra Mandiri bisa memberikan impact yang cukup luas dengan berhasil
mendukung demand sebagai salah satu sentra produksi tanaman subtropika yang
ada di Indonesia.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana alur produksi dari KerabaTani sebagai aplikasi pintar pertanian?
2. Bagaimana KerabaTani bisa menjadi inovasi yang solutif bagi Kelompok
Tani Mitra Mandiri?
3. Bagaimana KerabaTani bisa hadir dalam hal peningkatan produktivitas
pertanian pada Kelompok Tani Mitra Mandiri?
C. Tujuan Kegiatan
1. Menciptakan KerabaTani sebagai aplikasi pertanian pintar berbasis big-data
dan artificial intelligence
2. Menciptakan inovasi dalam menjawab permasalahan pertanian yang ada pada
mitra melalui KerabaTani
3. Meningkatkan produktivitas pertanian yang ada pada kelompok tani Mitra
Mandiri
D. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang di harapkan dari program kreativitas ini dijabarkan sebagai
berikut :
3

1. Terciptanya teknologi KerabaTani (Trigonal Smart Management


Agricultural System) yang bisa memberikan solusi terkait permasalahan yang
ada di Kelompok Tani Mitra Mandiri, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
2. Hak paten atas penciptaan teknologi KerabaTani.
3. Model desain yang nantinya akan digunakan untuk mendesain teknologi
KerabaTani yang diterapkan di Kelompok Tani Mitra Mandiri, Kecamatan
Bumiaji, Kota Batu.
4. Optimalisasi kinerja lelompok Tani Mitra Mandiri, Kecamatan Bumiaji, Kota
Batu.
E. Manfaat Program
Manfaat yang bisa di ambil dari program ini dijabarkan sebagai berikut :
1. Memberikan kemudahan dalam penggunaan sensor, dan memantau
perkembangan tanaman pada Kelompok Tani Mitra Mandiri, Kecamatan
Bumiaji, Kota Batu.
2. Pemberian nutrisi yang tepat pada tanaman dan juga pengelolaan jadwal
dalam pertanian yang teratur dengan baik
3. Pemantauan hama pada tanaman yang bisa dilakukan secara real-time
4. Mengembangkan pertanian berkelanjutan melalui penggunaan big-data
pertanian
5. Meminimalisasi biaya dari sensor akibat penggunaan big-data dan cloud pada
pertanian
6. Mempermudah mengatasi permasalahan pertanian pada mitra Kelompok
Tani Mitra Mandiri, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu melalui aplikasi
KerabaTani.
BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA
A. Persoalan dan Kebutuhan Mitra
1. Hama Pengganggu Tanaman
Penyakit Hawar Daun merupakan penyakit tanaman kentang melalui jamur
Phytophthora infestans (Mont.). Akibat penyakit ini menyebabkan penurunan
produktivitas mencapai 10-100% (Suryaningsih, 1999). P. infestans menyerang
tanaman dengan kerusakan daun mencapai tingkatan 70-100% pada varietas
berumur sedang (Anoshenko, 1999). Penyakit selanjutnya yaitu penyakit layu
bakteri melalui bakteri Ralstonia solanacearum (Pseudomonas solanacearum).
Patogen masuk ke tanaman inang melalui stomata yang terdapat di daun atau
melalui luka tanaman. Bakteri ini sangat mudah untuk bisa menular melalui air,
tanah, benih, bibit, dan alat pertanian. Faktor lingkungan yang mampu menunjang
pertumbuhan pathogen ini melalui suku 24-35oC.
Keberadaan G. rostochiensis sebagai gangguan selanjutnya dari tanaman
kentang mempunyai daya rusak sangat tinggi hingga mampu menurunkan produksi
sampai 70%, juga mampu membentuk sista yang bisa bertahan sampai 30 tahun,
sehingga nematode ini sangat sulit dikendalikan dan mempunyai reproduksi relatif
tinggi. Gejala serangan dari gangguan ini adalah terjadi klorosis pada daun
4

khususnya pada pertanaman kentang sedang berumur 70 hari. Pada akar terlihat
nematode betina berwarna kuning keemasan yang menempel pada akar tanaman.
2. Pertanian Tradisional dan Produktivitas Tanaman Kentang
Luas lahan 76.291 hektar dan juga jumlah panen rata-rata setiap tahunnya
mencapai 1.347.815 ton atau 17,72 ton perlahan (Holtikultura Kementan, 2014).
Produktivitas yang dimiliki kota Malang dalam hal kentang masihsedikit, dalam
sekali panen produktivitas yang ada di Jawa Barat bisa mencapai 35-50 ton
perhektar, tetapi yang ada di Malang hanya mencapai 17-25 ton perhektar (Dwi,
2018). Begitu juga perbandingan antara pertanian kentang dengan sentra
produktivitas dunia, dengan luas lahan jauh dibawah dari luasnya wilayah
Indonesia, masih sangat tertinggal jauh, di Belanda dengan produktivitas satu lahan
mecapai 50-75 ton perhektar. Target dari KerabaTani adalah peningkatan
produktivitas pertanian kentang yang ada di Malang khususnya.
B. Teknologi yang Digunakan
1. Ubiquitous Enviromental System
Zhang (2005) mendefinisikan ubiquitous computing environment sebagai
“kumpulan sistem yang telah ditanamkan (komputer, sensor, user interfaces, dan
infrastruktur layanan) yang diperkuat oleh teknologi komputasi dan komunikasi”.
Prinsip kerja dari Ubiquitous Computing System menggunakan 3 layer utama yaitu
Physical Layer yang terdiri dari sensor, kemudian ada Middle Layer yang terdiri
dari komputer server, dan Application Layer atau Clientle Devices sebagai sebuah
output dari hasil pengolahan data monitoring yang bisa dimanfaatkan secara
maksimal.

Gambar 2.1 Prinsip Kerja Ubiquitous Enviromental Characteristic


Untuk menghasilkan output data yang relevan melalui suatu sistem berbasis
Enviromental Characteristc maka sangat diperlukan komponen dari setiap
karakteristik pekerjaan di sistem ini, sebagai berikut :
1. Physical Layer
Physical Layer atau layar fisik merupakan teknologi lapangan yang terdapat
dalam komponen sistem ubiquitous. Menggunakan sensor, keunggulan tersendiri
dari teknologi ini adalah karena tingginya tingkat kepekaan serta kemudahan yang
diberikan karena hanya melalui 1 alat kecil yang ditanamkan mampu
5

mengidentifikasi indikator tanaman yang disensor melalui teknologi ini juga


sangatlah kompleks, Soil moisture sensor, UV Sensor, Light Intensity Sensor,
Temperatur and Humidity Sensor.
2. Middle Layer
Pada layer ini, dilakukannya pengiriman data kepada komputer server
seagai pengolahan data secara otomatis, dengan menggunakan Internet of Things.
Pada bagian ini telah diprogram secara teratur melalui teknologi pengolahan data
kondisi lapangan/lahan yang akan dapat memberikan informasi. Menggunakan
cloud computing dan membandingkannya dengan machine learning sebagai proses
guna menghasilkan output pada aplikasi KerabaTani.
3. Application Layer
Layer ini merupakan hasil output dari pengolahan data dari komputer server
yang memberikan informasi pemantauan keadaan tanaman, serta sebagai pemantau
secara real-time kondisi pertanian. Layer ini memunculkan informasi kondisi
keadaan lahan secara real-time.
2. Big-Data, Cloud, Sensor, dan Aplikasi Android
Big-data diasumsikan sebagai sebuah media penyimpanan data yang
menawarkan ruang tak terbatas, dan berkemampuan guna akomodasi dan proses
berbagai jenis data dengan cepat. Selanjutnya sensor dalam melakukan monitoring
secara real-time berfungsi guna sensing adanya perubahan energi eksternal pada
berbagai input yang akan diolah oleh microcontroller (Petruzella, 2001). Sebagai
salah satu instrument yang saling terkait dengan big-data adalah cloud computing,
NIST mendefiniskan alat yang menyatukan pengaturan melalui konfigurasi sumber
daya komputasi, seperti server, jaringan dan media penyimpanan yang dapat
dengan cepat. Menurut Bentley aplikasi mobile adalah aplikasi yang bisa membuat
mobilitas dengan perlengkapan seperti PDA, telepon, atau handphone. Selanjutnya,
Platform Android mempunyai beberapa komponen seperti Linux, (Graphic User
Interface), peramban web dan sebuah aplikasi end-user yang melalui cara diunduh
dan juga pengembang bisa leluasa berkarya.
C. Perbandingan Solusi Teknologi Yang Sudah Ada
Tabel 2.1 Perbandingan Solusi Yang Sudah Pernah di Terapkan

Aspek Habibi CI-


KerabaTani 8Villages
Perbandingan Garden Agriculture
Penggunaan Senbox Temperatur - Cuaca, Sensor
Sensor sensor dengan , intensitas Tanah, Citra
ukuran kecil, cahaya, Satelit, Drone.
daya tahan 5 kelembapa
hari, Solar n udara,
Charging, 6 kadar air
Sensor dalam
tanah, dan
6

Instrumen nutirisi
Pertanian tanah.
Aplikasi Menampil-kan Memantau 8villages Diolah
Pertanian kondisi lahan kekurangan memanfaat- menjadi
(pH MPK, air, kan teknologi sebuah
Kelembaban, kebutuhan ponsel untuk rekomendasi
Temperatur, nutrisi, serta kebutuhan pertanian
Intensitas memantau bisnis yang (Nutrisi,
Cahaya, sinar memungkin- Hama,
Tekanan matahari kan Anda Irigaasi,
Udara), yang dapat berko- Elevasi,
Kondisi fisik didapat-kan munikasi Kondisi
melalui oleh secara Tanah dan
artificial tanaman. langsung Tanaman).
intelligence Semua data dengan petani
dengan citra akan di
digital kepada simpan serta
setiap diproses
tanaman. kemudian
data itu akan
dikirim
sebagai
pemberitahu
an
Big-Data Penggunaan - - Memberikan
cloud sebagai rekomendasi
sarana utama pertanian.
pengolahan
big-data.
7

BAB 3. METODE PELAKSANAAN


B. Metode Pelaksanaan
Metode pelaksanaan dari Program Kreativitas Mahasiswa ini dapat
digambarkan melalui flowchart di bawah ini:

Gambar 3.1 Flowchart Metode Pelaksanaan


Diagram alir di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :
A. Studi Literatur
Studi literatur ini berisi tentang pencarian dan pengkajian sumber-sumber
maupun referensi yang relevan dan terpercaya yang berkaitan dengan Ubiquitous
Computing System, kondisi dan potensi wilayah Kota Batu dan alat monitoring
tanaman yang sudah ada di masyarakat. Literatur yang digunakan berupa buku
ilmiah, karya ilmiah, jurnal ilmiah, website pemerintah.
8

B. Survei Sistem Teknologi


Ubiquitous Computing System mempunyai banyak jenisnya dalam
implementasi, melakukan survei termasuk biaya teknologi yang akan digunakan
nantinya. Pemilihan sensor sebagai teknologi monitoring pada sistem ini juga
melalui survei tahap ini terlebih dahulu dengan membandingkan alat yang sudah
ada di masyarakat.

C. Perencanaan dan Pengembangan Sensor


Tahap perencanaan menjadi sangatlah penting, dalam tahapan ini
disusunlah grand design dari KerabaTani sendiri serta perencanaan jangka panjang
dari KerabaTani. Serta penentuan lokasi Kelompok Tani yang mempunyai potensi
tinggi sehingga didapatlah Kelompok Tani Mitra Mandiri juga pada tahap
perencanaan.
D. Penerapan Teknologi Sensor dan Evaluasi
Langsung melakukan penerapan terhadap teknologi sensor yang diterapkan
pada tanaman. Tahapan ini dilakukan di Kota Batu, Malang Jawa Timur.
Komoditas tanaman yang dilakukan penerapan adalah kentang, dan mampu
menghasilan kentang dengan kualitas spesial.
E. Pengembangan Teknologi
Pengembangan terbagi dalam 3 tahap, yaitu pengembangan konseptual
melalui metode A.D.D.I.E. Selanjutnya pengembangan sistem monitoring dan
berdasarkan trigonal smart management agricultural system hasil dari
pengembangan A.D.D.I.E.
F. Pengujian
Tahap pengujian teknologi secara keseluruhan dan penerapan kepada
kelompok tani dengan menggunakan ubiquitous system, sensor, computing cloud.
G. Evaluasi dan Laporan
Tahap akhir dari rangkaian program kreativitas mahasiswa ini adalah
pembuatan laporan sebagai pertanggung jawaban atas segala hal yang dilakukan
dan yang terjadi dalam keikutsertaan sebagai peserta PKM. Selain itu juga dapat
dijadikan sebagai acuan untuk mengembangakan teknologi serupa.

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN


A. Anggaran Biaya
Tabel 4.1 Anggaran Biaya Kegiatan
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Perlengkapan Yang diperlukan Rp. 8.118.000,00
2 Bahan Habis Pakai Rp. 638.000,00
3 Perjalanan Rp. 400.000,00
4 Lain-lain Rp. 3.340.000,00
Jumlah Rp. 12.496.000,00
9

B. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5
Melakukan studi
1 literatur dan analisis
kebutuhan lapangan
Melakukan survei
teknologi dari
2
berbagai sumber
literatur
Perencanaan dan
3 penyusunan grand
design KerabaTani
4 Pengembangan sensor
Pengembangan serta
ujicoba teknologi
5
menggunakan metode
ADDIE
Uji coba dan
6 penerapan teknologi
pada pertanian
7 Masa Panen Lahan
Evaluasi dan
8
Pembuatan Laporan

DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Holtikultura. 2015. Statistik Produksi Hortkultura Tahun 2014.
Kementerian Pertanian.
Hidayah, Partiyani, dkk. 2017. Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum
tuberosum L. var. Granola) Buletin Anatomi dan Fisiologi 2(2)
Hindawi, 2017. Senstick: Comprehensive Sensing Platform with an Ultra Tiny All-
In-One Sensor Board for IoT Research. Journal of Sensor 3(3).
Pemerintah Kota Batu. 2010. Profil Kabupaten/Kota
Sofiari, dkk. 2013. Komoditas Kentang Sumber Karbohidart Bergizi dan Ramah
Lingkungan. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang.
Taulu, dkk. 2010. Prospek Pengembangan Kentang di Lahan Kering Dataran
Tinggi.
Utomo, Sugeng Hadi. 2010. Analisis Sektor Unggulan Perekonomian Daerah
(Studi pada komoditi unggulan di Kecamatan Bumiaji Kotamadya Batu).
Yahya, S., Ahmad, E. A., & Jalil, K. A. (2010). The definition and characteristics
of ubiquitous learning: A discussion. International Journal of Education and
Development using Information and Communication Technology, 6(1), 1.
10

LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Biodata Pelaksana
KETUA KELOMPOK
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Austin Fascal Iskandar
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S1 Teknik Informatika
4. NIM 170535629520
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 4 September 1998
6. Alamat E-mail austinfascal@outlook.com
7. Nomor Telepon/HP 081238759145

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
Pengurus Rumah Tangga Koordinator Periode 2018 –
1 Asrama Mahasiswa Teknologi Informasi 2019
Universitas Negeri Malang dan Pustaka UM
Taaruf Qur’ani, Diklat Peserta 9 November 2017
2 UKM Al-Qur’an Study UM
Club
Latihan Keterampilan dan Peserta 20-21 November
3 Manajemen Organisasi 2018
Asrama Mahasiswa UM UM
Anggota Bagian Periode Oktober
Hubungan Internasional Sistem Informasi 2018 – Maret
4
Universitas Negeri Malang 2019
UM

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
Juara 1 Pembuatan
1 Aplikasi Pembelajaran SEAMOLEC 2016
Bahasa Jerman
5 Besar Apresiasi Inovasi
2 SMK Bisa Produk Inovasi Astra International 2016
Nasional
Juara 1 LKS Nasional
3 Kemdikbud RI 2017
Software Creation
11
12

BIODATA ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ari Gunawan
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran
4. NIM 170412617556
5. Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 7 April 1999
6. Alamat E-mail arigunawan96@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082255854913

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
Pengurus Rumah Tangga Koordinator Kajian Periode 2018 –
Asrama Mahasiswa Study Ilmiah 2019
1
Universitas Negeri UM
Malang
Peserta Seminar 26 April 2018,
Seminar Nasional Toraja Universitas
2
Youth Camp Kristen Indonesia
Toraja
Panitia Jambore Bebas Panitia Bidang Media 20 Oktober 2017,
Sampah Nasional, dan Publikasi Nanggro Aceh
3
Kementerian Lingkungan Darusalam
Hidup
Seminar Nasional Lomba Peserta Seminar 18 September
4 Karya Tulis Ilmiah Al- 2017, Universitas
Qur’an MAMAQ Negeri Malang
Sarasehan Mahasiswa Peserta 9 September 2017
5
Berprestasi
Taaruf Qur’ani, Diklat Peserta 9 November 2017
6 UKM Al-Qur’an Study
Club
Latihan Keterampilan dan Peserta 20-21 November
7 Manajemen Organisasi 2018
Asrama Mahasiswa UM

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
13

Juara 1 Lomba Essay


Unniversitas Sultan
1 Nasional AFS “3 Tahun 2017
Agung Trisatya
Pemerintahan Jokowi”
Juara 2 Lomba Essay
Universitas Pendidikan
2 Nasional Islamic 2017
Indonesia
Sociology Fair
Juara Favorit 1 National
3 Creative Bussines Universitas Brawijaya 2018
Creativity Competition
Juara 3 National Call for
Universitas Negeri
4 Paper Tax Digital 2018
Malang
Commnity
Delegasi Uiversitas
Negeri Malang as Agen
5 Toleransi Nusantara Kawan Bangsa 2018
National Toraja Youth
Camp
Best 40 Startup of The
6 Year Bank Indonesia Bank Indonesia 2018
Institutte
Champion Startup
Dayeh University of
7 Selected Taiwan Cultural 2018
Taiwan
Creative Camp
8 Juara 2 Essay Nasional Future Leader League 2018
Competitive Research
Conference Essay
9 University of Malaya 2018
Singapore Malaysia dan
Thailand
Juara 1 Desain Aplikasi
Komputer Al-Quran Universitas Negeri
10 2018
MTQ Mahasiswa Jember
Regional Jawa Timur V
Juara 2 Olimpiade Universitas Negeri
11 2018
Manajemen Nasional Malang
Best Poster Bidikmisi
Universitas Negeri
12 Scholarship Community 2018
Semarang
Essay Nasional
Juara 1 Essay Nasional
UIN Sunan Ampel
13 Psychology Intelectual 2018
Surabaya
Competition
14
15
16

BIODATA ANGGOTA 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Made Radikia Prasanta
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Teknik Elektro
4 NIM 180536633066
5 Tempat dan Tanggal Lahir Buleleng, 8 Februari 2000
6 E-mail radikiacuber@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087861590150

B. Kegiatan Kemahasiswaan Yang Sedang/Pernah Diikuti


Waktu dan
No Jenis Kegiatan Status dalam Kegiatan
Tempat
Pengurus Rumah Tangga Anggota Sie Teknologi Periode 2018 –
1 Asrama Mahasiswa Informasi dan Pustaka 2019
Universitas Negeri Malang UM
Dharma Bakti ke 32, Peserta 23-25 November
Kesatuan Mahasiswa 2018, Kecamatan
2 Hindu Dharma Indonesia, Kasembon,
Kabupaten Malang Kabupaten
Malang
Character Building, Peserta 16-19 November
Mahasiswa Baru Fakultas 2018, Poltekad
3
Teknik, Universitas Negeri TNI AD Kab.
Malang Malang
Latihan Keterampilan dan Peserta 20-21 November
4 Manajemen Organisasi 2018
Asrama Mahasiswa UM

C. Penghargaan Yang Pernah Diterima


Institusi Pemberi
No Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1 Juara 2 AgriTech Scientific Universitas Udayana 2016
Competition se-Prov. Bali
2 Juara 3 LKTI Sains Energi Universitas Pendidikan 2016
Terbarukan se Jawa-Bali Ganesha
3 Medali Emas, Olimpiade Kemdikbud Republik 2016
Penelitian Siswa Indonesia Indonesia
tingkat Nasional
4 Third Award, Intel- American Meteorological 2017
International Science and Society
17
18
19
20

Lampiran 2. Justifikasi Anggaran Kegiatan


Harga Satuan
1. Jenis Perlengkapan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Sensor DHT22 6 75.000 450.000
- Sensor Intensitas
6 35.000 210.000
Cahaya
- Sensor Kelembaban
6 45.000 270.000
Tanah
- Sensor Suhu
6 50.000 300.000
DS18B20
- Modul ESP8266 3 45.000 135.000
- Arduino Nano 3 68.000 204.000
- Wemos D1 6 120.000 720.000
- NodeMCU 5 95.000 475.000
- Sensor pH Tanah 6 215.000 1.290.000
- Panel Surya 6 35.000 210.000
- Casing 3D Printer 6 550.000 3.300.000
- Bor 2 155.000 310.000
- Lem Tembak 2 95.000 190.000
- Gergaji 2 27.000 54.000
- SUB TOTAL (Rp) 8.118.000
Harga Satuan
2. Bahan Habis Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Isi Lem Tembak 25 3.000 75.000
- Kabel 14 7.500 105.000
- Baterai 8 18.000 144.000
- Timah Solder 4 16.000 64.000
- Stempel dan Tinta 1 250.000 250.000
- SUB TOTAL (Rp) 638.000
Harga Satuan
3. Perjalanan Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Transportasi PP
10 20.000 200.000
Malang – Batu 5x
- Keperluan Pembelian
20 10.000 200.000
Bahan

- SUB TOTAL (Rp) 400.000


21

Harga Satuan
4. Lain-lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Sewa Domain 1 200.000 200.000

- Sewa Hosting 5GB 1 500.000 500.000

- Roll Banner 1 150.000 150.000


- Banner Diseminasi
1 200.000 200.000
Uk. 4x5
- Poster PKM 4 10.000 40.000
- Akun Google
1 350.000 350.000
Playstore
- Biaya Berlangganan
5 100.000 500.000
Internet
- Google Cloud 2 700.000 1.400.000

- SUB TOTAL (Rp) 3.340.000

- Total 1+2+3+4 12.496.000

(Dua Belas Juta Empat Ratus Semiblan Puluh Enam Ribu Rupiah)
22

Lampiran 3. Sususan Organisasi Tim Peneliti dan Pembagian Tugas

Program Bidang Alokasi


No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
1 Austin Fascal Teknik Teknik 10 Jam 1. Pembuatan dan
Iskandar / Informatika pengembangan
170535629520 aplikasi berbasis
mobile, serta
bertanggung ja-
wab terhadap
keberlangsung-
an pelaksanaan
program apli-
kasi
2. Bertanggung
jawab terhadap
pengembangan
basis data apli-
kasi
3. Mengkoordinir
jalannya
kegiatan PKM
2 Ari Gunawan / S1 Eko- 10 Jam 1. Membantu
170412617556 Pendidikan nomi pelaksanaan
Administra kegiatan dan
si Perkan- pengarahan
toran proses
administrasi
2. Pelaksanaan
pengembangan
ide dan ujung
tombak
komunikasi
kemitraan
3 Moh. S1 Fisika MIPA 10 Jam 1.Kemitraan
Hafidhuddin dengan
Karim kelompok tani
Mitra Mandiri
2.Koordinator
pelaksanaan alur
rekomendasi
23

Program Bidang Alokasi


No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu Waktu
big-data
pertanian

4 Made Radikia S1 Teknik Teknik 10 jam 1.Teknisi pada


Prasanta / Elektro sensor
180536633066 2.Modifikasi
sensor agar
sesuai dengan
kebutuhan
lapangan
3.Koordinator
pelaksanaan
sensor lapangan
5 Wardatun S1 Biologi MIPA 10 Jam 1.Berkoordinasi
Nafisah / dengan
160342606208 koordinator
lapangan terkait
validasi
rekomendasi
kepada petani
2.Melakukan
penelitian
terhadap kondisi
lahan guna
rekomendasi
24
25
26

Lampiran 6. Gambaran Teknologi yang Hendak Diterapkembangkan


KerabaTani software
1. Login

Gambar 6.1 Login dan Splash Screen KerabaTani


Pemilihan jenis akun dari user KerabaTani, yaitu bisa masuk sebagai petani
dan juga sebagai researcher.
2. Mapping feature and search

Gambar 6.2 Fitur map dan juga search


Petani atau peneliti bisa mencari lahan dan atau mencari rekomendasi saran
terhadap kondisi lahan yang ada. Fitur map akan mengarahkan kepada lokasi
lahan terdekat dan tentunya sesuai dengan hak akses informasi lahan yang ada.
Fitur search akan mengarahkan pada kondisi lahan tersebut, dan akan
memunculkan rekomendasi terhadap lahan tersebut.
27

3. Fitur Search

Gambar 6.3 Fitur search pada KerabaTani


Fitur pencarian rekomendasi pada kondisi lahan, misalkan petani A, masih
belum menggunakan sensor dan sistem dari KerabaTani, dia masih bisa untuk
mencari solusi terhadap permasalahan lahannya, misal lahannya terdapat kondisi
“daun kering, tanah lembab” maka akan muncul rekomendasi apa yang harus
dilakukan terhadap kondisi tersebut, melalui big-data pertanian yang ada.
4. Fitur Maps

Gambar 6.4 Fitur maps pada KerabaTani


Fitur maps yang digunakan sebagai lokasi penunjuk lahan terkini, dan juga
lahan yang kita yang sudah diatur hak aksesnya terhadap pendaftaran lahan pada
pertanian. Selain menunjukan lokasi lahan para petani, juga menunjukan lokasi
sumber irigasi terdekat sehingga mempermudah petani dalam melakukan
pertanian kedepannya.
28

5. Fitur pada lahan

Gambar 6.5 Fitur land of condition KerabaTani


Pada akhirnya ketika pin pada fitur maps di klik akan memunculkan lahan
dari petani, dan akhirnya memunculkan 4 fitur utama.
2. Sensor Kecil Multifungsi

Gambar 6.6 Rangkaian Senbox Sensor


Sensor ini adalah hasil pengembangan dari KerabaTani, di papan kecil ini,
delapan sensor (pH tanah, cahaya, UV, suhu, kelembaban), memori flash (32
Mbytes), BLE, baterai, dan rangkaian pengisian daya tertanam padat seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 6.6. Semua sensor adalah chip popular digunakan di
seluruh dunia, dan penampilan mereka dijamin oleh masing-masing pabrikan.
Kebaruan perangkat keras sensor adalah desain sensor papan terdiri dari kombinasi
yang diuraikan untuk memuaskan pengguna, kontribusi ini terurai menjadi aspek-
aspek berikut:
29

(1) Kombinasi BLE dan Flash Memory.


Hampir semua perangkat berbasis BLE tidak dilengkapi memori flash yang
besar untuk merekam data penginderaan, karena perangkat ini dirancang pada
premis bahwa data penginderaan selalu direkam smartphone yang terhubung
melalui BLE. Kami merancang penginderaan berbasis BLE baru papan dengan
memori flash yang besar, yang memungkinkan pengguna untuk mencatat semua
data penginderaan secara tepat. Juga, itu artinya itu bisa bekerja tanpa memegang
ponsel pintar. Kemampuan ini berguna untuk merasakan gerakan hewan yang tidak
bisa memiliki smartphone.
(2) Pemilihan Arduino Nano Hemat Energi.
Pada senstick digunakannya Arduino Nano sebagai mikrokontroler Sensor.
Karena Arduino Nano dibangun sekitar 32- bit ARM Cortex-M4F CPU dengan 512
kB + 64 kB RAM, itu sangat kuat. Apalagi, tertanam 2,4 GHz transceiver
mendukung Bluetooth dengan energi rendah dan sangat luar biasa konsumsi daya
rendah dan itu adalah kelas terkecil di dunia modul. Setiap sensor terhubung
melalui dua bus I2C.
(3) Jenis dan Bentuk Baterai yang Sesuai untuk Aplikasi.
Jika jumlah data penginderaan melebihi kapasitas transmisi, bagian dari
data penginderaan akan dijatuhkan. Karena itu, realtime merasakan fungsi
membaca data digunakan untuk me-monitor status atau untuk aplikasi interaktif
yang tidak membutuhkan data yang tepat. Untuk akuisisi data yang tepat,
pembacaan data log fungsi, yang menjamin perintah membaca data, digunakan.
Waktu perekaman maksimum lainnya sensor adalah menggunakan baterai dengan
daya tahan 5000 mAh dengan ultrafire tipe dengan daya tahan selama 4 hari 11 jam
dan menggunakan charger solar cell yang bersifat renewable energy.
3. Computing Cloud KerabaTani and Machine Learning of Artificial
Intelligence
Permasalahan banyaknya teknologi sensor di Indonesia adalah ketika
Indonesia dengan luas lahan pertanian yang sangat heterogen dan juga berbeda-
beda iklim dan cuaca, akan menimbulkan biaya yang sangat besar kedepannya,
karena harus mengorbankan cost setiap lahan dengan jarak jangkau tertentu dan itu
selalu berlanjut secara terus menerus. KerabaTani menggunakan cloud computing
platform, yang digunakan sebagai basis data utama dari kondisi pertanian. Melalui
sensor yang digunakan, maka data tersebut selain dikelola dengan peneliti pada
bidang pertanian dan merekomendasikan berbagai hal terhadap petani, maka
selanjutnya adalah data tersebut akan disimpan dan dikelola melalu big-data
analyst dan cloud computing system, dengan adanya penyimpanan sistem dari data
pertanian maka diharapkan, bisa berkurangnya penggunaan biaya terhadap sensor
yang sangat banyak.
30

4. KerabaTani software

Gambar 6.7 Aplikasi KerabaTani


Hasil dari teknologi ubiquitous system, sensor, dan big-data digunakan pada
aplikasi KerabaTani dan diolah melalui data maupun penelitian dari tim
KerabaTani pada bidang research, dan selanjutnya akan menampilkan rekomendasi
kepada petani melalui 4 fitur utama yaitu:
a. Menanam
Memunculkan grafik kondisi yang mempengaruhi jadwal tanam, misal cuaca,
iklim, temperatur, dan lain-lain serta dilanjutkan rekomendasi jadwal menanam
b. Nutrisi
Memunculkan grafik kondisi yang mempengaruhi pemberian nutrisi,
diantaranya adalah pH, NPK, temperatur, dan lain-lain serta dilanjutkan
rekomendasi nutrisi dan bagaimana pemberian terhadap nutrisi tersebut berupa
jadwal pemberian, seberapa banyak pemberian, dan lain-lain.
c. Hama
Menggunakan fitur kamera dan melakukan search berdasarkan kondisi citra
digital, dengan artificial intelligence dan memunculkan rekomendasi terhadap
kondisi lahan/tanaman tersebut.
d. Panen
Menampilkan kondisi yang mempengaruhi kondisi yang mempengaruhi
panen, contoh: umur tanaman, kondisi, dan lain-lain serta menampilkan
rekomendasi jadwal panen.
31

Foto Prototype Teknologi


32

Lampiran 7. Denah Detail Lokasi Mitra Kerja

Gambar 6.8 Denah Lokasi Kerja Mitra


Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu
Malang – Jawa Timur

Anda mungkin juga menyukai