KerabaTani : Indonesia Smart Farming 4.0 Bagi Kelompok Tani Mitra Mandiri,
Kecamatan Bumiaji
BIDANG KEGIATAN
PKM PENERAPAN TEKNOLOGI
Diusulkan oleh:
Austin Fascal Iskandar ; 170535629520 ; Angkatan 2017
Ari Gunawan ; 170412617556 ; Angkatan 2017
Moh. Hafidhuddin Karim ; 170322613031 ; Angkatan 2017
Made Radikia Prasanta ; 180536633066 ; Angkatan 2018
Wardatun Nafisah ; 160342606208 ; Angkatan 2016
DAFTAR ISI
iii
iv
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
iv
1
BAB 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kentang merupakan komoditas yang strategis dalam mendukung ketahanan
pangan nasional. Kendala biotis berupa hama yang menyebabkan produksi kentang
di Indonesia terbatas diantaranya: penyakit Hawar Daun, penyakit layu bakteri
Ralstonia solanacearum, Nematode sista Kuning, hama pengisap daun, dan hama
di dalam tanah. Hal yang sama juga dirasakan oleh kelompok tani Mitra Mandiri
sebagai salah satu mitra dari KerabaTani, kelompok tani yang berlokasi di
Kecamatan Bumiaji Kota Batu, Malang ini menunjukan hal yang sama dalam hal
kendala peningkatan produktivitas kentang.
Gambar 1.2 Salah satu petani pada kelompok tani Mitra Mandiri
Kota Batu merupakan suatu kota pecahan dari wilayah Kabupaten Malang
dan berada pada ketinggian 800 mdpl. Perkebunan andalan Kota Batu adalah
holtikultura seperti tanaman kentang yang merupakan tanaman semusim. Dengan
luas lahan pertanian kentang mencapai 369 hektar dan tingkat produksi per tahun
5.834 ton dengan tingkat produktivitas mencapai 15,8 ton/ha, yang merupakan
bagian dari 8% dari seluruh luas lahan pertanian yang ada di Kota Batu (Sugeng,
2010). Oleh sebab itu produktivitas kentang harus ditingkatkan baik dari segi
kualitas mapun kuantitas produksi karena melihat area potensial kentang yang ada
di Kota Batu yang bisa menjadi sentra produksi kentang.
Sebagai salah satu pendukung supply dari komoditas utama Kota Batu
sebagai sentra penghasil tanaman subtropika di Indonesia membuat kelompok tani
Mitra Mandiri harus bisa terus berkembang secara dinamis dan mengikuti
perkembangan zaman dan juga mampu menghadirkan solusi peningkatan
produktivitas sehingga mampu mendukung terhadap permintaan yang lebih besar
lagi. Oleh karenanya, dengan solusi yang ditawarkan KerabaTani, kelompok tani
Mitra Mandiri bisa memberikan impact yang cukup luas dengan berhasil
mendukung demand sebagai salah satu sentra produksi tanaman subtropika yang
ada di Indonesia.
B. Perumusan Masalah
1. Bagaimana alur produksi dari KerabaTani sebagai aplikasi pintar pertanian?
2. Bagaimana KerabaTani bisa menjadi inovasi yang solutif bagi Kelompok
Tani Mitra Mandiri?
3. Bagaimana KerabaTani bisa hadir dalam hal peningkatan produktivitas
pertanian pada Kelompok Tani Mitra Mandiri?
C. Tujuan Kegiatan
1. Menciptakan KerabaTani sebagai aplikasi pertanian pintar berbasis big-data
dan artificial intelligence
2. Menciptakan inovasi dalam menjawab permasalahan pertanian yang ada pada
mitra melalui KerabaTani
3. Meningkatkan produktivitas pertanian yang ada pada kelompok tani Mitra
Mandiri
D. Luaran yang Diharapkan
Luaran yang di harapkan dari program kreativitas ini dijabarkan sebagai
berikut :
3
khususnya pada pertanaman kentang sedang berumur 70 hari. Pada akar terlihat
nematode betina berwarna kuning keemasan yang menempel pada akar tanaman.
2. Pertanian Tradisional dan Produktivitas Tanaman Kentang
Luas lahan 76.291 hektar dan juga jumlah panen rata-rata setiap tahunnya
mencapai 1.347.815 ton atau 17,72 ton perlahan (Holtikultura Kementan, 2014).
Produktivitas yang dimiliki kota Malang dalam hal kentang masihsedikit, dalam
sekali panen produktivitas yang ada di Jawa Barat bisa mencapai 35-50 ton
perhektar, tetapi yang ada di Malang hanya mencapai 17-25 ton perhektar (Dwi,
2018). Begitu juga perbandingan antara pertanian kentang dengan sentra
produktivitas dunia, dengan luas lahan jauh dibawah dari luasnya wilayah
Indonesia, masih sangat tertinggal jauh, di Belanda dengan produktivitas satu lahan
mecapai 50-75 ton perhektar. Target dari KerabaTani adalah peningkatan
produktivitas pertanian kentang yang ada di Malang khususnya.
B. Teknologi yang Digunakan
1. Ubiquitous Enviromental System
Zhang (2005) mendefinisikan ubiquitous computing environment sebagai
“kumpulan sistem yang telah ditanamkan (komputer, sensor, user interfaces, dan
infrastruktur layanan) yang diperkuat oleh teknologi komputasi dan komunikasi”.
Prinsip kerja dari Ubiquitous Computing System menggunakan 3 layer utama yaitu
Physical Layer yang terdiri dari sensor, kemudian ada Middle Layer yang terdiri
dari komputer server, dan Application Layer atau Clientle Devices sebagai sebuah
output dari hasil pengolahan data monitoring yang bisa dimanfaatkan secara
maksimal.
Instrumen nutirisi
Pertanian tanah.
Aplikasi Menampil-kan Memantau 8villages Diolah
Pertanian kondisi lahan kekurangan memanfaat- menjadi
(pH MPK, air, kan teknologi sebuah
Kelembaban, kebutuhan ponsel untuk rekomendasi
Temperatur, nutrisi, serta kebutuhan pertanian
Intensitas memantau bisnis yang (Nutrisi,
Cahaya, sinar memungkin- Hama,
Tekanan matahari kan Anda Irigaasi,
Udara), yang dapat berko- Elevasi,
Kondisi fisik didapat-kan munikasi Kondisi
melalui oleh secara Tanah dan
artificial tanaman. langsung Tanaman).
intelligence Semua data dengan petani
dengan citra akan di
digital kepada simpan serta
setiap diproses
tanaman. kemudian
data itu akan
dikirim
sebagai
pemberitahu
an
Big-Data Penggunaan - - Memberikan
cloud sebagai rekomendasi
sarana utama pertanian.
pengolahan
big-data.
7
B. Jadwal Kegiatan
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan
Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5
Melakukan studi
1 literatur dan analisis
kebutuhan lapangan
Melakukan survei
teknologi dari
2
berbagai sumber
literatur
Perencanaan dan
3 penyusunan grand
design KerabaTani
4 Pengembangan sensor
Pengembangan serta
ujicoba teknologi
5
menggunakan metode
ADDIE
Uji coba dan
6 penerapan teknologi
pada pertanian
7 Masa Panen Lahan
Evaluasi dan
8
Pembuatan Laporan
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Jendral Holtikultura. 2015. Statistik Produksi Hortkultura Tahun 2014.
Kementerian Pertanian.
Hidayah, Partiyani, dkk. 2017. Pertumbuhan dan Produksi Kentang (Solanum
tuberosum L. var. Granola) Buletin Anatomi dan Fisiologi 2(2)
Hindawi, 2017. Senstick: Comprehensive Sensing Platform with an Ultra Tiny All-
In-One Sensor Board for IoT Research. Journal of Sensor 3(3).
Pemerintah Kota Batu. 2010. Profil Kabupaten/Kota
Sofiari, dkk. 2013. Komoditas Kentang Sumber Karbohidart Bergizi dan Ramah
Lingkungan. Balai Penelitian Tanaman Sayuran Lembang.
Taulu, dkk. 2010. Prospek Pengembangan Kentang di Lahan Kering Dataran
Tinggi.
Utomo, Sugeng Hadi. 2010. Analisis Sektor Unggulan Perekonomian Daerah
(Studi pada komoditi unggulan di Kecamatan Bumiaji Kotamadya Batu).
Yahya, S., Ahmad, E. A., & Jalil, K. A. (2010). The definition and characteristics
of ubiquitous learning: A discussion. International Journal of Education and
Development using Information and Communication Technology, 6(1), 1.
10
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1. Biodata Ketua, Anggota dan Dosen Pendamping
Biodata Pelaksana
KETUA KELOMPOK
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Austin Fascal Iskandar
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S1 Teknik Informatika
4. NIM 170535629520
5. Tempat dan Tanggal Lahir Jombang, 4 September 1998
6. Alamat E-mail austinfascal@outlook.com
7. Nomor Telepon/HP 081238759145
BIODATA ANGGOTA 1
A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap Ari Gunawan
2. Jenis Kelamin Laki-Laki
3. Program Studi S1 Pendidikan Administrasi Perkantoran
4. NIM 170412617556
5. Tempat dan Tanggal Lahir Samarinda, 7 April 1999
6. Alamat E-mail arigunawan96@gmail.com
7. Nomor Telepon/HP 082255854913
BIODATA ANGGOTA 3
A. Identitas Diri
1 Nama Lengkap Made Radikia Prasanta
2 Jenis Kelamin Laki-laki
3 Program Studi S1 Teknik Elektro
4 NIM 180536633066
5 Tempat dan Tanggal Lahir Buleleng, 8 Februari 2000
6 E-mail radikiacuber@gmail.com
7 Nomor Telepon/HP 087861590150
Harga Satuan
4. Lain-lain Volume Nilai (Rp)
(Rp)
- Sewa Domain 1 200.000 200.000
(Dua Belas Juta Empat Ratus Semiblan Puluh Enam Ribu Rupiah)
22
3. Fitur Search
4. KerabaTani software