Anda di halaman 1dari 6

REVOLUSI INDUSTRI 4.

0 DALAM KEBERLANJUTAN EKONOMI


INDONESIA : Sebuah Gebrakan Awal Negara Dengan Penerapan
Technopreneurship For Millennial Generation

Disusun Oleh :

1. Sayekti Winarsih (16080304045)


2. Larasati (16080314067)
3. Dwi Indah Artaverlina (17080314033)

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2018
Dewasa ini manusia semakin dimudahkan dalam berbagai aspek
kehidupan. Pengembangan dan pembuatan terobosan terus dilakukan oleh setiap
negara dalam menghadapi perubahan besar sejarah industri yang terus menerus
menuntut The World Is Getting Easier. Industri merupakan suatu bidang yang
memiliki pengaruh cukup luar biasa dalam perubahan suatu negara. Dimana
penerapan teknologi menjadi dasar penggerak yang mampu membuat segala
kegiatan menjadi lebih cepat serta memiliki kemampuan untuk melakukan
pekerjaan berskala besar. Perubahan besar yang terjadi dalam dunia industri
(revolusi industri) ini dapat diartikan secara besar-besaran dilakukan dalam
berbagai bidang seperti manufaktur, transportasi, pedagangan, maupun
perusahaan.

Revolusi industri sendiri telah mencapai tahun keempatnya saat ini atau
disebut dengan Industrial Revolution 4.0. Pada awal revolusi ini antara tahun
1750-1850 perubahan terjadi cukup besar pada bidang pertanian, manufaktur,
pertambangan, transportasi dan teknologi dengan ditandai kemunculan mesin uap
pada abad ke-18, serta mampu mendongkrak perekonomian tiap negara sebesar
enam kali lipat. Selanjutnya di generasi kedua yang dimulai pada tahun 1870-
1941 ditandai dengan kemunculan pembangkit tenaga listrik dan motor
pembakaran dalam (combustionchamber). Kemudian generasi ketiga yang
dinamakan revolusi industri 3.0 ditandai dengan maraknya penggunaan teknologi
digital serta internet yang sangat pesat, sehingga pada era ini segala sesuatunya
sangat mudah dilakukan dan lebih dirasa kekinian (real time). Indonesia pada
revolusi ini sudah mengimplementasikan dengan baik teknologi digital yang dapat
dilihat pada penggunaan sistem yang terintegrasi antara wilayah satu dengan
wilayah lainnya dalam sebuah usaha produksi maupun perkantoran. Penggunaan
internet sebagai sumber informasi juga sudah mampu diterapkan di Indonesia
dengan jumlah pengguna Internet di Indonesia menurut Badan Pusat
Statistik(BPS) tahun 2016 adalah 132,7 juta user atau sekitar 51,5% dari total
jumlah penduduk Indonesia sebesar 256,2 juta.
Data Pengguna Internet berdasarkan Usia Tahun 2016

Gambar 1. Data penggunaan internet berdasarkan usia menurut APJII


Sumber : APJII online, 2018

Pada revolusi 4.0 yaitu di abad ke-21 ini internet semakin diintegrasikan
dengan berbagai bagian dari tiap sektor yang ada (Internet Of Things). Di
Indonesia sendiri pada awal April 2018 lalu telah diluncurkan sebuah Roadmap
dengan judul “Making Indonesia 4.0”. Roadmap ini dirancang oleh Kementerian
Perindustrian Republik Indonesia sebagai sebuah komitmen untuk meningkatkan
posisi daya saing Indonesia dari urutan ke-41 menjadi urutan ke-39 dunia dari 138
negara yang tercatat pada Global Competitiveness Report tahun 2016–2017.
Beberapa industri yang siap menerapkan industri 4.0 ini adalah industri makanan
dan minuman, industri kimia, industri otomotif, industri elektronik, serta industri
tekstil. Revolusi ini di prediksikan akan mencapai puncaknya di tahun 2030.

Untuk tingkat ASEAN , Indonesia masih termasuk Negara dengan


pendapatan perkapita yang cukup rendah pada revolusi ini. Keterbatasan
teknologi, rendahnya kemampuan sumber daya manusia akan teknologi serta
biaya pengadaan barang yang masih terbatas, sangat mengahambat performa
Indonesia untuk bersaing pada era perubahan besar-besaran saat ini. Berdasarkan
data yang diambil dari Badan Pusat Statistik(BPS) perekonomian Indonesia tahun
2017 yang diukur berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar harga
berlaku mencapai Rp13.588,8 triliun dan PDB perkapita mencapai Rp51,89 juta
atau US$3.876,8. Keadaan perekonomian Indonesia menempati peringkat kelima
negara-negara di ASEAN berdasarkan International Monetary Fund. Singapura
menjadi negara nomor satu dengan pendapatan mencapai US$78.162, dimana
strategi yang dilakukan oleh negara ini adalah menyusun kerjasama yang baik
dengan para investor atau pemilik perusahaan yang ada di negaranya. Sinergitas
yang baik pada negara ini dapat dilihat dari minat warganya yang berfikir maju
serta peran pemerintah mereka dalam menunjang kebutuhan pada persaingan
dunia. Di Indonesia terdapat salah satu sector yang cukup menjanjikan untuk
dijadikan sebagai gebrakan awal perubahan kemajuan Indonesia. Sektor yang
dimaksud adalah perusahaan manufaktur. Perusahaan manufaktur di Indonesia
memiliki jumlah yang cukup banyak. Tidak sedikit pengusaha yang sudah mulai
menerapkan kecanggihan teknologi tersinergi untuk sistem produksinya
(Technopreneurship). Berkaca dari hal tersebut pemerintah harus mampu
mengahadapi tantangan yang ada, dengan menyusun strategi yang tepat terutama
bagi para pengusaha muda luar biasa di Indonesia ini, antara lain seperti berikut:

1. Mendorong angkatan kerja di Indonesia terus belajar penggunaan


teknologi internet for thing yang bersinergi pada produksi suatu industri.
Dengan penggencaran penggunaan IoT dalam proses produksi di Industri
maka akan sangat membantu terkoordinasinya pekerjaan dengan mudah
dan aman. Sebagai contoh, IoT(Internet of Things) dapat pula digunakan
untuk memantau mesni-mesin produksi yang bermasalah dengan tidak
selalu 24 jam berjaga di depan mesin-mesin produksi. Tentu hal ini, sangat
menguntungkan bagi suatu usaha industri dengan meminimalisir biaya
pengawasan mesin produksi.

2. Memanfaatkan teknologi digital untuk mampu memacu sektor Industri


Kecil Menengah (IKM) sehingga mampu menembus pasar ekspor dengan
program e-smart IKM yang diterapkan oleh Kementrian Perindustrian
Republik Indonesia. Perlu diketahui jumlah IKM di Indonesia saat ini
mencapai 4,4 juta berdasarkan survey dari kementrian Perindustrian
Republik Indonesia tahun 2018. Apabila IKM dengan jumlah yang
sebanyak itu berhasil memanfaatkan teknologi digital dan masuk dalam
program e-smart IKM, maka tidak diragukanbahwa industri kecil di
Indonesia akan sangat berkembang dengan pesat.

3. Menggunakan teknologi digital seperti Big Data, Autonomous Robots,


Cybersecurity, Cloud, dan Augmented Reality guna menunjang keamanan
dan kemudahan pengambilan keputusan dalam usaha. Dengan adanya
teknologi yang mendukung dan terus dikembangkan dalam usaha industri,
maka tingkat keamanan akan produk dan sistem kinerja akan terpantau
dengan efektif. Sehingga pengambilan keputusan usaha dapat
dilaksanakan dengan maksimal.

Selain tiga hal yang telah disebutkan diatas masih banyak lagi yang dapat
dilakukan baik pemerintah maupun pengusaha-pengusaha di Indonesia guna
memperkuat suatu usaha. Sehingga pada kesimpulannya, ekonomi Indonesia akan
mampu bersaing pada revolusi Industri 4.0 ini dengan memanfaatkan teknologi
dan informasi yang terus dikembangkan secara optimal terlebih bagi pengusaha-
pengusaha muda Indonesia baik usaha atau industri mikro, kecil, menengah,
sampai besar. Peningkatan pemahaman tentang teknologi seperti IoT(Internet of
Things), e-smart IKM, dan teknologi digital lainnya akan sangat membantu proses
pertumbuhan perekonomian Nasional. Penerapan technopreuner di Indonesia
yang sedikit demi sedikit dikembangkan tentu akan membuat Indonesia tidak
tertinggal jauh dari negara-negara maju lainnya yang mampu menerapkan
penggunaan teknologi digital dalam semua sektor tak terkecuali sektor
perekonomian. Dengan ini, diharapkankan perekonomian Indonesia akan
berkembang dengan baik dan berdampak pada keseluruhan sektor guna
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Buku

Sochib. 2018. Buku Ajar Pengantar Akuntansi 1. Yogyakarta: CV Budi


Utama

Artikel

Pers Kemenperin. 13 Mei 2018.Empat Strategi Indonesia Masuk Revolusi


Industri Keempat. Siaran Pers Kementrian Perindustrian Republik Indonesia,
(online) http://www.kemenperin.go.id/artikel/17565/Empat-Strategi-Indonesia-
Masuk-Revolusi-Industri-Keempat (diakses 22 Oktober 2018)

Badan Pusat Statistik.02 Mei 2018. Ekonomi Indonesia Triwulan IV-2017


Tumbuh 5,19 Persen.(online)
https://www.bps.go.id/pressrelease/2018/02/05/1519/ekonomi-indonesia-triwulan-
iv-2017--tumbuh-5-19-persen.html diakses pada(diakses 28 Oktober 2018)

Jurnal internasional

Lavanya, B, Dr. Shylaja B,S, Santhosh M,S,. 2017. Industry 4.0 – The
Fourth Industrial Revolution, Vol. 6 ISSUE-6-1004-1006.(diakses 28 Oktober
2018)

Koran

Dewi, Tiffany Marantika. 15 September, 2018. Sri Mulyani Jelaskan


Kondisi Perekonomian Indonesia Sekarang Hingga Perkiraan Pemerintah ke
Depan, Tribunwow.com, hlm. 1.

Mauliana, Vina A. 7 Mei, 2017.6 Negara dengan Perkembangan Paling


Pesat di Asia, liputan 6.com, hlm. 1.

Anda mungkin juga menyukai