Disusun :
Abstrak
Sudah tidak dapat dielakkan lagi kehadiran dari era revolusi industri keempat (Industri
4.0) . Indonesia perlu mempersiapkan langkah-langkah strategis untuk beradaptasi dengan
era industri digital sekarang. Indosenisa harus membangun industri manufaktur yang
berdaya saing global melalui percepatan implementasi Industri 4.0. Dengan peluncurannya
Making Indonesia 4.0 adalah tanda sebagai sebuah road map dan strategi Indonesia
memasuki era digital ini. Dampak negatif dari Industri 4.0 juga perlu diperhatikan dengan
benar oleh pemerintah. Pada saat pemerintah memutuskan untukberadaptasi dengan sistem
Industri 4.0, maka pemerintah juga harus memikirkan keberlangsungannya karena ini
adalah hal yang baru bagi masyarakat awam tentang teknologi. Penerapan sistem industri
digital ini harus dapat dimanfaatkan secara optimal.
Pendahuluan
Dunia yang kita hadapi saat ini sedang mengalami perubahan industri ke-4 atau
yang dikenal dengan Industri 4.0. Industri ke-4 ini memberikan dampak yang sangat besar
dan luas, terutama pada sektor lapangan kerja, di mana peran manusia disini akan
digantikan robot dan mesin sebagai tenaga kerja yang baru. Untuk itu era industri ke-4 ini
harus disikapi dengan bijak dan hati-hati oleh pihak di lingkup bidang industri. Di satu sisi,
di era industri 4.0 mampu meningkatkan efisiensi rantai manufaktur dan kualitas produk
melalui konektivitas dan digitalisasinya. Tetapi di sisi lain, revolusi industri ini juga akan
menghilangkan 800 juta lapangan kerja di seluruh dunia hingga tahun 2030 karena diambil
alih oleh robot sebagai alat produksi. Hal tersebut menjadi ancaman bagi Indonesia sebagai
negara yang memiliki angkatan kerja dan angka pengangguran yang cukup tinggi. Untuk
itu pemerintah perlu menyikapi perubahan ini dengan tepat melalui penyusunan strategi
yang mampu meningkatkan daya saing industri nasional sekaligus menciptakan lapangan
kerja yang lebih luas untuk para masyarakat.
Untuk itu, dalam menghadapi era revolusi industri keempat, sektor industri nasional
masih banyak yang perlu di perbaiki, terutama dalam aspek penguasaan teknologi sebagai
penentu daya saing. Setidaknya terdapat lima teknologi utama yang menunjang
pembangunan sistem Industri 4.0, yaitu
1. Internet of Things
2. Artificial Intelligence
3. Human-Machine Interface
4. teknologi robotik dan sensor
5. serta teknologi 3D Printing.
Dari lima unsur diatas, Indonesia harus mampu menguasai unsur-unsur tersebut
agar dapat bersaing. Pemerintah juga harus mengantisipasi dampak negatif dari Industri 4.0
seperti disruptive technology. Kehadiran disruptive technology ini membuat perubahan
besar dan semakin lama akan mematikan bisnis tradisional. Peran Industri 4.0 juga ini
masih dipertanyakan bila dilihat dari gejala deindustrialisasi global yang terjadi akhir-akhir
ini.
Strategi Hadapi Revolusi Industri 4.0
1. Perbaikan alur aliran barang dan material. Upaya ini akan memperkuat produksi lokal
pada sektor hulu dan menengah melalui peningkatan kapasitas dan percepatan adopsi
teknologi. yang diharapkan dapat mengurangi impor bahan baku maupun komponen
dan memacu sumber daya alam kita agar bernilai tambah tinggi.
2. mendesain ulang zona industri. Dari beberapa zona industri yang telah dibangun di
penjuru negeri, Indonesia akan mengoptimalkan kebijakan zona-zona industri tersebut
dengan menyelaraskan peta jalan sektor-sektor industri yang menjadi fokus dalam
Making Indonesia 4.0.
3. mengakomodasi standar-standar keberlanjutan. Indonesia melihat tantangan
keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan industri nasional, seperti
yang berbasis teknologi bersih, tenaga listrik, biokimia, dan energi terbarukan.
4. memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Hampir 70 persen,
pelaku usaha Indonesia berada di sektor UMKM.
5. yaitu membangun infrastruktur digital nasional. Indonesia akan melakukan percepatan
pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet dengan kecepatan tinggi dan
meningkatkan kemampuan digital melalui kerja sama antara pemerintah dengan publik
dan swasta.
6. eningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut Menperin, SDM adalah hal
yang penting untuk mencapai kesuksesan pelaksanaan Making Indonesia 4.0.
7. pembangunan ekosistem inovasi. Pemerintah akan mengembangkan cetak biru pusat
inovasi nasional, mempersiapkan percontohan pusat inovasi dan mengoptimalkan
regulasi,
8. insentif untuk investasi teknologi. Pemerintah akan mendesain ulang rencana insentif
adopsi teknologi, seperti subsidi, potongan pajak perusahaan, dan pengecualian bea
pajak impor bagi perusahaan yang berkomitmen untuk menerapkan teknologi industri
4.0.
DAFTAR PUSTAKA
"Making Indonesia 4.0, Fokus 5 Industri Apa Saja.", https:// economy.okezone.com/
read/2018/04/04/320/1881885/ making-indonesia-4-0-fokuspengembangan-5-industri-
apasaja, diakses 3 Mei 2018.
"Making Indonesia 4.0: Strategi RI Masuki Revolusi Industri K-4.",
http://www.kemenperin. go.id/artikel/18967/MakingIndonesia-4.0:-Strategi-RIMasuki-
Revolusi-Industri-Ke-4, diakses 3 Mei 2018.
“Menuju Revolusi Industri 4.0 Jokowi Diminta Bentuk Badan Riset Nasional”,
Kompas, 29 April 2018, hal 3. "Pemerintah Luncurkan Making 3932.", https://ekon.go.id/
berita/view/pemerintahluncurkan-making.3932.html, diakses 3 Mei 2018.
"Revolusi 4.0, Catatan Dari ISSA ICT 2018", http://id.beritasatu.com/ home/revolusi-
40-catatan-dariissa-ict-2018/174772, diakses 8 Mei 2018.
“Pemerintah RI dan Ceko sepakat tingkatkan Investasi Industri Dua Kali Lipat”, Tribun
Bisnis, 3 Mei 2018 hal 8. "Revolusi Industri 4.0", http:// id.beritasatu.com/home/
revolusi-industri-40/145390, diakses 3 Mei 2018.
"Strategi Hadapi Dampak Industri 4.0", http://id.beritasatu.com/ home/strategi-hadapi-
dampakrevolusi-industri-40/174260, diakses 2 Mei 2018.