PADA ACARA
Yang terhormat:
1
3. Bpk. Aris Riyanta (Kepala Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Prov. D.I.
Yogyakarta);
4. Para Nara Sumber;
5. Para Peserta Diseminasi yang berbahagia.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh, dan Salam Sejahtera bagi kita
semua.
2
kerjasama dia natara lembaga litbang, khususnya
Balai Besar Kerajinan dan Batik dengan para
pelaku usaha batik, terutama industri batik cap,
pemerintah daerah dan akademisi. Kegiatan ini
menjadi sarana bagi Balai Besar Kerajinan dan
Batik untuk dapat mensosialisasikan hasil litbang
nya bagai masyarakat umum sehingga dapat
meningkatkan pertumbuhan industri khususnya
bidang batik dan kerajinan. Kegiatan ini juga
menjadi sarana diskusi antara balai besar kerajinan
dan batik dengan pelaku usaha batik, pemerintah
daerah dan akademisi untuk mengetahui
perkembangan industri dan riset di bidang batik
secara nasional beserta kemungkinan kendala-
kendala yang masih terjadi sehingga di akhir acara
ini nantinya dapat dibangun solusi dan kerjasama
bersama.
Saudara-saudara sekalian,
3
(PLC) merupakan salah satu inovasi teknologi pada
peralatan pendukung produksi pembuatan batik
cap dan merupakan salah satu upaya pengenalan
program Kementerian Perindustrian yaitu Making
Indonesia 4.0 kepada seluruh masyarakat
Indonesia. Sebagaimana yang telah diketahui
bersama, Kementerian Perindustrian telah
mencangankan program Revolusi Industri 4.0 atau
Fourth Industrial Revolution (“4IR”).
Saudara-saudara sekalian,
4
Bagi Indonesia, fenomena 4IR memberikan
peluang untuk merevitalisasi sektor manufaktur
Indonesia dan menjadi salah satu cara untuk
mempercepat pencapaian visi Indonesia untuk
menjadi 10 ekonomi terbesar di dunia. Hingga
tahun 2016, industri manufaktur berkontribusi
sebesar 20 persen PDB Indonesia dan membuka
lebih dari 14 juta lapangan pekerjaan. Berkat
belanja konsumen kita yang kuat, yang
berkontribusi hingga 50 persen dari PDB, ekonomi
Indonesia telah bertumbuh enam kali lipat dalam
kurun waktu 17 tahun dan mencapai angka lebih
dari US$ 1 triliun pada tahun 2017 serta telah
berhasil berubah dari ekonomi berbasis sumber
daya alam menjadi ekonomi yang berbasis sektor
yang lebih bernilai tambah. Indonesia juga sedang
menikmati periode bonus demografi, berkat
banyaknya populasi penduduk berusia muda dan
masuk dalam rentang produktif.
5
Saudara-saudara sekalian,
6
mengimplementasikan strategi dan Peta Jalan 4IR
di Indonesia. Peta Jalan ini melibatkan berbagai
pemangku kepentingan, mulai dari institusi
pemerintah, asosiasi industri, pelaku usaha,
penyedia teknologi, maupun lembaga riset dan
pendidikan. Peta Jalan Making Indonesia 4.0
memberikan arah dan strategi yang jelas bagi
pergerakan industri Indonesia di masa yang akan
datang, termasuk di lima sektor yang menjadi fokus
dan 10 prioritas nasional dalam upaya memperkuat
struktur perindustrian Indonesia. Melalui komitmen
serta partisipasi aktif dari berbagai pemangku
kepentingan, termasuk di dalamnya kementerian
dan lembaga pemerintah lainnya, kemitraan
dengan pihak swasta dan pelaku industri
terkemuka, investor, institusi pendidikan lembaga
riset, kami yakin cetak biru Making Indonesia 4.0
dapat dijalankan dengan sukses.
7
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh.
SONY SULAKSONO