Disusun Oleh:
Mata Kuliah:
Economics for Business
Dosen:
Dr.Lina Anatan,S.E., M.SI.
MAGISTER MANAJEMEN
UNIVERSITAS KRISTEN MARANATHA
2019
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 DALAM SEKTOR JASA DI INDONESIA
Kesiapan UMKM Sektor Jasa Kontruksi dalam Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Revolusi industri 4.0 membuat industri akan semakin efisien. Kurangnya investasi
dalam inovasi merupakan salah satu tantangan utama, digitalisasi dan modal yang telah
mencegah bisnis konstruksi mendekat kearah inovasi. Untuk mengatasi ini, perusahaan
konstruksi harus fokus kembali pada inovasi dan berinvestasi untuk menemukan cara
menerapkan teknologi canggih seperti pencetakan 3D, kecerdasan buatan dan augmented
reality (teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi dan ataupun tiga dimensi
ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya
tersebut dalam waktu nyata). Bahkan, kegiatan inovasi sudah berlangsung secara global di
berbagai bidang seperti ilmu material, nanoteknologi dan robotika dengan potensi mengubah
metode konstruksi untuk proyek perumahan dan infrastruktur.
Sementara itu, tuntutan mutu akan produk konstruksi yang berkualitas semakin tinggi.
Kecelakaan konstruksi dan kegagalan bangunan masih marak terjadi. Tantangan lain yang
dihadapi antara lain tenaga konstruksi yang bersertifikat kurang dari 6 % dari total tenaga
kerja konstruksi nasional. Sebanyak 75 % tenaga kerja konstruksi pendidikannya SMA ke
bawah. Di bidang material, peralatan dan teknologi konstruksi masih belum berimbang di
semua daerah. Sementara itu, teknologi berkembang dan semuanya belum diterapkan di
Indonesia.
Revolusi industri generasi keempat atau Industri 4.0 sarat dengan penggunaan
teknologi sehingga harus direspon dengan kesiapan data dan sumber daya manusia (SDM)
yang memadai.Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) bersama
Kemendikbud dan Kemenristekdiktimenyatakan, pemerintah sudah mengantisipasinya
dengan memberikan dukungan kepada UMKM, SMK, Sekolah Vokasi, Politeknik untuk
menyiapakan tenaga kerja yang berkompeten. Tujuannya untuk memenuhi tenaga kerja
konstruksi yang berkompeten dan bersertifikat melalui penyediaan kurikulum berstandar dan
menciptakan SMK, Politeknik dan perguruan tinggi yang siap menghadapi revolusi industri
4.0.
2. Mempermudah Mobilitas
Penurunan populasi menghasilkan daerah pedesaan yang tidak berpenduduk, serta
kurangnya akses ke moda transportasi publik. Selain itu, meningkatkan pertumbuhan sektor
niaga daring (e-commerce), menyebabkan tuntutan mobilitas tinggi yang tidak hanya
bergantung pada kehadiran pengemudi.
Masalah :
Hasil penurunan populasi penduduk di daerah pedesaan yang kekurangan akses ke
transportasi publik
Ada dua solusi yang ditawarkan Masyarakat 5.0, yakni:
Mempromosikan penggunaan kendaraan otomatis, seperti bus dan kereta komuter,
untuk menjangkau kawasan pinggiran yang kian dipenuhi penduduk berusia lanjut.
Meningkatkan arus distribusi sekaligus efisiensi logistik melalui inovasi truk
tunggal dalam konvoi kendaraan tanpa awak, dan bahkan juga memungkinkan
penggunaan drone.
Contoh Mobilitas
Sebagai contoh yang dibuat dalam strategi dalam menerapkan Society 5.0 ini ialah
sebuah penerapan Autonom Car. Fungsi dalam Autonom Car ialah pengemudi ata
penumpang bisa menentukan rutenya sendiri, mereka tidak perlu mengendarai kendaraan
tersebut, hanya mengarahkan saja rutenya akan kemana dan mobil ini akan automatis
berjalan kearah yang sudah dituju.
Kehidupan sehari-hari juga akan berubah dengan hadirnya aplikasi pintar berbasis AI
yang dipasang di rumah seperti di pintu kulkas. Melalui teknologi tersebut, warga Jepang
dapat melihat saran makanan dan bumbu sesuai musim atau resep memasak. Mereka juga
dapat melihat data pasokan pangan yang masih tersedia.Society 5.0 bukan hanya tentang
teknologi, tapi juga kebijakan dan regulasi. Pemerintah Jepang mendorong pebisnis setempat
untuk berbagi big data dan meningkatkan kerja sama untuk menciptakan inovasi baru. Saat
ini, kemampuan perusahaan masih terbatas karena data yang diperlukan dimiliki entitas lain.
Pada masa depan, sektor swasta dan umum dapat bekerja sama untuk menciptakan
sistem baru yang lebih aman dan efektif. Hal itu dinilai akan mendorong lebih banyak
perusahaan untuk berbagi informasi dan mengizinkan perusahaan lain menggunakan data
mereka guna mengembangkan produk yang lebih baik dan bagus.
Penerapan di Indonesia
Sedangkan di Indonesia, saat ini Pemerintah sedang menggalakan penerapan revolusi
industri 4.0. Semua sektor terutama di industri gencar mengampanyekan revolusi industri
yang memanfaatkan teknologi internet sebagai back bone-nya. Di samping itu, pemerintah
juga juga bersama-sama dengan para pemangku kepentingan terus mengembangkan peran
dan kemampuan skill sumber daya manusia (SDM) untuk mengisi era industri 4.0.
Untuk mengejar ketertinggalan dari Jepang yang memasuki era 5.0, Indonesia dinilai
masih perlu waktu. Pasalnya, masih banyak kebutuhan dasar masyarakat yang perlu dibenahi.
Misalnya saja, transportasi, SDM, hingga infrastruktur.Deputi Bidang Koordinasi Pendidikan
dan Agama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
(Kemenko PMK) R Agus Sartono mengakui, saat ini Indonesia masih kalah satu hingga dua
langkah dibelakang Jepang.Contohnya Indonesia masih berkutat mengintegrasikan moda
transportasi, sementara di era society 5.0 masalah transportasi itu sudah nirdriver atau
autodriver.
Sumber:
1. https://tekno.tempo.co/read/1170120/mengenal-visi-jepang-society-5-0-integrasi-
ruang-maya-dan-fisik/full&view=ok
2. https://www.kompasiana.com/teguhmi/5ceb81883ba7f73d7d3902f2/aktivitas-
masyarakat-society-5-0
3. https://www.liputan6.com/global/read/3884921/4-dampak-positif-dari-penerapan-
masyarakat-50-besutan-jepang?
related=dable&utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.1&utm_referrer=https%3A
%2F%2Fwww.google.com%2F
4. http://kemenperin.go.id/download/18384
5. http://www.kemenperin.go.id/artikel/18967/Making-Indonesia-4.0:-Strategi-RI-
Masuki-Revolusi-Industri-Ke-4
6. https://www.forbes.com/sites/bernardmarr/2018/09/02/what-is-industry-4-0-heres-a-
super-easy-explanation-for-anyone
7. http://www.balipost.com/news/2019/05/08/74838/Pariwisata-Indonesia-Go-
Digital.html
8. https://aptika.kominfo.go.id/2019/03/pariwisata-go-digital-transformasi-menuju-era-
tourism-4-0/
9. https://www.liputan6.com/bisnis/read/3893062/kurang-pendampingan-umkm-ri-yang-
go-digital-masih-minim
10. https://www.pelitabanten.com/23304/2018/04/05/apa-respon-cepat-industri-
konstruksi-pasca-revolusi-industri-4-0/
11. http://www.ilmuproyek.com/2019/03/pengaruh-revolusi-industri-40-terhadap-dunia-
konstruksi.html
12. https://properti.kompas.com/read/2019/03/30/183000021/industri-4.0-mendorong-
sektor-konstruksi-lebih-efisien
13. https://www.kompasiana.com/ade_pacarmerah/5c56cb22aeebe1117b422423/sektor-
konstruksi-dalam-disrupsi-industri-4-0?page=all
14. http://kagama.co/terobosan-pemerintah-hadapi-revolusi-industri-4-0-di-bidang-
konstruksihttps://ekonomi.bisnis.com/read/20180813/45/827378/hadapi-industri-4.0-
pupr-siapkan-inovasi-di-sektor-konstruksI
15. https://karinov.co.id/revolusi-industri-5-jepang/
16. https://ekbis.sindonews.com/read/1376985/34/ri-sibuk-kejar-industri-40-jepang-
masuki-era-society-50-1549586880
17. https://www.lupadaratan.com/2019/03/society-5.0.html