2. Apa yang anda ketahui mengenai sistem, dan sistem manufaktur? Jelaskan cara
mempelajari sistem dan menyelesaikan kasus dengan pendekatan suatu model sistem.
Berikan contoh kasusnya dari jurnal yang pernah anda baca! Sebutkan nama referensinya
minimal dari 1 jurnal nasional dan 1 jurnal internasional.
Sistem adalah suatu kelompok elemen yang berinteraksi atau saling tergantung
secara teratur yang membentuk satu kesatuan menuju pencapaian suatu tujuan
(APICS, 1998; Nauhria and Prakash, 1995; Blanchard and Fabrycky, 1990).
Sistem Manufaktur adalah Suatu sistem yang memiliki input material dan memiliki
output material atau bagian, dan material output berbeda dari material output di area
tertentu yang bermakna.
Setiap sistem harus memiliki paling sedikit tujuh elemen yang saling bekerja sama
agar mencapai tujuan dari sistem itu. Ketujuh elemen dari sistem itu adalah: (1)
tujuan (objectives), (2) pelanggan (customers), (3) outputs, (4) proses-proses
(processes), (5) inputs, (6) pemasok (suppliers), dan (7) pengukuran
(measurements). Untuk memudahkan mengingat ketujuh elemen dari sistem itu,
maka dapat disingkat berdasarkan akronim bahasa Inggris: SIPOCOM (Suppliers-
Inputs-Processes-Outputs-Customers-Objectives-Measurements). Keterkaitan
ketujuh elemen sistem ini ditunjukkan dalam Gambar 1.
b. apakah layout pabrik yang akan dihasilkan dari proses desain sistem
manufaktur tersebut berbasis proses atau berbasis produk? Jelaskan argumen
anda!
Tata letak berbasis produk (product layout) lazim juga disebut flow shop atau continous
production system layout adalah penataan mesin, fasilitas dan peralatan produksi
menurut urutan pengerjaan untuk menyelesaikan pembuatan sebuah produk atau jasa
yang akan diserahkan dimana unit-unit yang diproduksi akan memiliki urutan proses
pengerjaan yang sama.
Gambar 4.1 Model umum tata letak pabrik roti
Tata letak berorientasi produk ini akan digunakan dengan kentuan sebagai berikut:
Produk yang dihasilkan adalah produk terstandarisasi dan ragamnya terbatas, atau
tidak berbeda satu dengan lainnya;
Volume produksi tinggi (mass production system) dengan tanpa variabel desain atau
variabel desain yang sangat terbatas;
Urutan proses pengerjaannya tetap; dan
Proses produksi bersifat kontinyu atau berkesinambungan.
Dengan demikian setiap unit produk yang diproses akan memiliki urutan proses
pengerjaan yang sama dan tetap. Dalam tata letak produk ini pusat-pusat kegiatan, mesin-
mesin dan peralatan disusun sedemikian rupa sehingga membentuk suatu lini pengerjaan
yang berbentuk garis lurus, bentuk L atau U untuk mempersiapkan urutan operasional
yang akan menghasilkan produk. Pada gambar 4.1 diatas, disajikan sebuah model hipotik
dari sebuah pabrik roti. Work centre ditata sedemikian rupa sehingga memperoleh bagan
arus pekerjaan yang berbentuk U. pengendalian mutu dan kegiatan, serta pengolahan
data dan informasi dari setiap departemen pengolahan yang ada, dilakukan oleh
depertemen pengendalian. Monitoring atas arus bahan, pekerjaan, dan mutu olahan
setiap tahapan proses (work centre), termasuk pengendalian mutu, ditunjukkan oleh
hubungan timbal balik setiap aktivitas dengan departemen pengendalian. Melalui
hubungan timbal balik tersebut, permasalahan yang ada pada setiap departemen atau
tahapan proses dapat diikuti dengan cermat sehingga langkah koreksi dapat dilakukan
oleh manajemen setiap saat diperlukan.
Secara umum tata letak berorientasi pada produk ini lazim dijumpai pada perusahaan
fabrikasi dan usaha perakitan. Usaha fabrikasi dan manufaktur membuat produk melalui
arus konversi bahan baku menjadi keluaran yang spesifik, seperti pabrik ban mobil, pabrik
suku cadang, pabrik kain, pabrik peleburan besi dan sebagainya. Karakteristik tata letak
produk yanng menghasilkan keluaran yang sama, dan bersifat tetap adalah mesin yang
digunakan adalah mesin dengan kegunaan khusus dengan tenaga kerja yang memiki
keahlian khusus. Material handling umumnya dilakukan dengan sistim ban berjalan, atau
tergantung dengan mobile material handling berupa traktor, crane, forklift dan sebagainya.
Tata letak yang berorientasi produk memeberikan
Sementara kerugian yang lebih kecil dibanding keuntungannya dapat diuraikan sebagai
berikut:
Tata letak proses, atau lazim disebut dengan functional layout (tata letak fungsional)
adalah penataan tata letak fasilitas dan mesin atau peralatan produksi yang
dikelompokkan menurut kesamaan fungsinya. Model ini baik untuk diterapkan pada
perusahaan yang menjalankan pengolahan produk secara kelompok (batch) atau
pesanan dari pelanggan secara individual.
Arus kegiatan pengolahan atau pengerjaan produk berbeda antara batch yang satu
dengan yang lainnya, atau antara pesanan pelanggan yang satu dengan yang lainnya;
Produk yang dibuat tergolong produk yang tidak terstandarisasi, spesifikasinya
disesuaikan dengan permintaan pesanan atau pelanggan;
Volume produksi terbatas, tapi memiliki keragaman yang banyak;
Mesin atau alat produksi yang dipergunakan adalah mesin atau perlatan yang
multiguna;
Pelanggan yang menentukan desain atau spesifikasi produk.
Tata letak proses ini diaplikasikan pada rumah sakit. Dokter dikelompokkan menurut keahlian
masing-masing dan secara bersama-sama menjalankan kegiatan poliklinik sesuai
keahliannya itu. Perusahaan bengkel service kendaraan bermotor, organisasi penelitian,
universitas, perusahaan asuransi, kepolisian dan sebagainya menggunakan tata letak
proses. Tipe umum tata letak proses disajikan dalam gambar 4.2
Gambar 4.2 Bentuk umum tata letak proses
Pada gambar 4.3 disajikan bentuk umum tata letak proses pada sebuah
rumah sakit dengan beberapa poliklinik. Dalam gambar disajikan contoh kasus
layanan pasien A (patah kaki) dan pasien B (kerusakan alat pacu jantung).
Kedua pasien itu ditangani secara fungsional (kebutuhan layanan sesuai
dengan jenis penyakitnya), sampai selesai dan menyelesaikan kewajiban
administrasinya.
Keuntungan utama dalam tata letak proses ini adalah fleksibilitasnya
dalam menentukan peralatan dan merekrut tenaga kerja. Apabila terjadi
kerusakan pada salah satu mesin, hal tersebut tidak perlu menghambat
seluruh proses. Pekerjaan dapat ditransfer ke mesin yang lain dalam
depertemen yang sama.
Tata letak proses juga juga sangat baik untuk menangani produksi suku
cadang dalam bantuk batch atau job lot yang kecil. Pengerjaan berkaitan
dengan produksi berbagai suku cadang dengan berbagai ukuran dan bentuk.
Sementara kerugian dalam tata letak proses adalah penggunaan peralatan
yang general purpose yang memerlukan waktu lama untuk pemesanannya dan
biaya yang lebih tinggi. Disamping itu diperlukan lebih banyak keahlian, tenaga
kerja dan persediaan barang dalam proses karena ketidakseimbangan yang
besar dalam proses produksi. Keahlian tenaga kerja yang tinggi menuntut
diadakannya usaha peningkatan keterampilan tenaga kerja melalui pendidikan
dan pelatihan atau in the job training secara kontinyu. Proses ini membutuhkan
investasi besar di bidang sumber daya manusia.
Tata letak tetap lazim juga disebut dengan tata letak proyek. Proyek
adalah sistim produksi yang dirancang untuk memproduksi hanya satu unit
produk dalam satuan waktu tertentu atau sejumlah kecil tugas dengan volume
dan keragaman elemen pekerjaan yang tinggi. Kegiatan perakitan pesawat
udara, pembuatan kapal pesiar, pembangunan bendungan, jembatan, gedung
dan sebagainya tergolong proyek.
Dalam tata letak tetap, produk yang dikerjakan tetap berada di suatu
tempat pengerjaan yang ditentukan. Alat-alat dan perlengkapan, bahan serta
pekerja, baik tenaga terampil atau tenaga ahli dibawa ke tempat pengerjaan
produk. Faktor penting dalam tata letak ini adalah penentuan lokasi directie-kit,
ukuran dan jenis konstruksinya. Directie-kit dimaksud akan dimanfaatkan
sebagai ruang kerja aparatur proyek, gudang bahan dan peralatan, tempat
reparasi alat-alat proyek dan asrama pengawas dan keamanan proyek.
Pada umumnya tata letak tetap menjadi rumit karena dipengaruhi oelh
faktor-faktor antara lain sebagai berikut:
Gambar 4.4 Model umum tata letak posisi tetap dalam pembuatan kapal
Tata letak ritel (ritel layout)
Tata letak ritel adalah tata letak dari usaha eceran besar, seperti
departemen store dan supermarket. Tata letak harus memperhitungkan selera
dan persepsi pelanggan. Tata letak harus menjamin semua pengunjung dn
pelanggan merasa nyaman berada dalam bangunan karena udaranya yang
sejuk, cahaya yang cukup dan lain-lain. Barang yang didisplay juga memiliki
daya tarik, mudah dijangkau serta menjamin keleluasaan bagi seluruh
pelanggan untuk bergerak. Loket pembayaran juga harus cukup tersedia
sehingga pelanggan tidak perlu antre lama, alunan musik yang lembut dan
sebagainya.
Ada lima ide yang berguna untuk menentukan pengaturan tata letak
menyeluruh untuk departemen store atau supermarket yaitu:
Tata letak kantor bertujuan untuk menentukan posisi karywan dan peralatan
agar arus pekerjaan dan komunikasi antara semua pegawai dan manajer yang ada
terjamin. Tata letak pada kantor modern difokuskan pada keterbukaan dan fleksibilitas
yang tinggi. Ruangan kerja para karyawan harus disesuaikan antara luasnya dengan
volume pekerjaannya. Dengan demikian ruangan akan terpakai secara efisien dan
karywan dapat bekerja lebih produktif.
Jadi Keputusan mengenai penentuan tata letak sangat penting artinya karena
tata letak memiliki kontribusi yang besar serta berhubungan langsung dengan efisiensi
proses produksi. Dalam penerapannya tata letak konvensional sudah tidak memedai
lagi sehingga perusahaan harus mulai beralih pada perencanaan tata letak yang
modern sesuai dengan kebutuhan proses produksi barang atau jasa yang
dihasilkannya. Perusahaan dapat mengadopsi atau mengembangkan model tata letak
yang dibuat oleh para konsultan layout maupun peneliti tata letak. Tata letak modern
sudah terintegrasi dengan sistim yang terkomputerisasi dengan mesin atau peralatan
produksi. Dengan mempelajari lebih lanjut tentang desain tata letak ini, maka
diharapkan perusahaan mampu melakukan proses produksi secara lebih efektif dan
efisien dengan menekan biaya-biaya yang dapat timbul karena kurang baiknya
pengaturan tata letak.
5. Pertimbangan apa sajakah yang anda ambil dalam menentukan apakah sebuah
lini perakitan dalam suatu aliran lini (flowline) akan menggunakan perakitan
manual atau terotomasi? Jelaskan dan berikan contohnya!
6. Persyaratan produksi di masa depan dalam sebuah bengkel mesin diminta untuk
menyediakan untuk beberapa mesin bar otomatis untuk membuat tiga bagian komponen (A,
B, dan C) yang telah ditambahkan ke lini produksi bengkel. Kuantitas tahunan dan waktu
siklus untuk tiga bagian diberikan dalam tabel dibawah ini. Bengkel mesin beroperasi satu
shift 8 jam selama 250 hari per tahun. Mesin-mesin itu diharapkan menghasilkan produk
baik sebesar 95%, dan tingkat kegagalan adalah 3%. Berapa Banyak Mesin bar otomatis
yang dibutuhkan untuk memenuhi permintaan tahunnan yang ditentukan untuk tiga
komponen baru tersebut?
Komponen Permintaan Waktu
pertahun pemesinan
A 25000 5.0 min
B 40000 7.0 min
C 50000 10.0 min