ABSTRAK
Dalam rangka penyiapan sumber daya manusia industri, Kementerian Perindustrian
(Kemenperin) RI tengah mengidentifikasi kesiapan seluruh sektor industri di seluruh Indonesia
untuk mengimplementasikan sistem Industri 4.0 dalam aktivitas industrinya sesuai dengan
potensi industri di wilayah masing-masing. Tulisan ini mencoba mengidentifikasi kondisi
lingkungan bisnis dalam upaya pemenuhan pembangunan SDM industri dalam melalui
pendidikan vokasi menuju industri 4.0. Dasar pengembangan SDM industri akan dikaji
berdasarkan pemangku kepentingan yang fokus pada lingkungan eksternal. Sasaran yang dituju
adalah diperoleh pemetaan lingkungan vokasi serta rekomendasi untuk kajian lanjutan.
Melalui analisis PESTEL, perumusan kebijakan dan perencanaan program pembangunan
khususnya di bidang sumber daya manusia industri harus terarah. Skema yang diperlukan
persiapan di tingkat regional dan nasional yang melibatkan pihak industri, dunia pendidikan dan
stakeholder lainnya. Kemudian, Kementerian Perindustrian juga perlu melakukan pemetaan
sektor dan jenis pekerjaan yang dapat efektif meningkatkan produktivitas dan pertumbuhan PDB.
Kata Kunci: Tenaga Kerja Industri, Pestel, Pendidikan Vokasi.
35
Vierke PROSIDING FKIP UMMA Vol. 1, 2019
Secara tugas dan fungsi, isu sumber daya politik meliputi berbagai kebijakan pemerintah,
manusia industri telah menjadi ranah pembahasan undang-undang pendidikan, peraturan menteri
beberapa kementerian dan lembaga. Pada posisi ini, dan surat keputusan, peraturan daerah serta
Kemenperin memposisikan diri sebagai institusi yang surat edaran berkaitan dengan penyelenggaraan
bertugas menyelenggarakan urusan di bidang pendidikan.
perindustrian, terutama mensinergikan kebutuhan 2. Kondisi perekonomian dan keuangan negara atau
industri dalam hal penyediaan SDM industri. pemerintah daerah, tingkat kesejahteraan dan
Tulisan ini mencoba mengidentifikasi kondisi daya beli masyarakat, kebijakan ekonomi,
lingkungan bisnis dalam upaya pemenuhan globalisasi ekonomi, pemerataan pembangunan,
pembangunan SDM industri dalam melalui Sumber Daya Alam (SDA), dan Sumber Daya
pendidikan vokasi menuju industri 4.0. di tingkat Manusia (SDM) menjadi faktor eksternal bidang
daerah. Dasar pengembangan SDM industri akan ekonomi yang berpengaruh terhadap lingkungan
dikaji berdasarkan pemangku kepentingan yang organisasi. Dalam bidang jasa khususnya
fokus pada lingkungan eksternal. Sasaran yang dituju pendidikan, faktor ekonomi juga meliputi
adalah diperoleh pemetaan lingkungan vokasi serta pertumbuhan ekonomi dan besarnya biaya yang
rekomendasi untuk kajian lanjutan. ditawarkan.
3. Faktor sosial dalam lingkungan eksternal terpusat
B. ANALISIS PESTEL
pada penilaian dan sikap konsumen atau
Pendekatan PESTLE direkomendasikan untuk pengguna jasa terhadap organisasi itu sendiri.
mengidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal Faktor sosial secara umum meliputi kebudayaan,
yang memengaruhi organisasi tertentu. Faktor-faktor demografi, pendidikan, tenaga kerja, kesehatan,
dikelompokkan ke dalam enam kategori: politik, keluarga, etnis, agama, waktu, dan gender.
ekonomi / keuangan, sosial, teknis, hukum, dan Faktor-faktor sosial dan budaya memiliki dampak
lingkungan (PESTLE), dan kemudian dipisahkan langsung terhadap sikap masyarakat, konsumen,
menurut pengaruh positif atau negatifnya pada dan perilaku. Tren sosial berpengaruh besar
sistem. PESTLE Analysis adalah analisis terhadap terhadap operasional organisasi, tentunya
faktor lingkungan eksternal yang meliputi bidang perencanaan dan strategi peningkatan kinerja.
politik, ekonomi, sosial, dan teknologi (Srdjevic, Dalam hal ini, strategi dan perencanaan yang baik
2012). Pada dasarnya PESTLE Analysis menentukan menjadikan lingkungan sebagai acuan untuk
bagaimana faktor luar seperti politik, ekonomi, sosial, menyesuaikan terhadap perubahan masyarakat.
dan teknologi yang mempengaruhi kinerja dan Begitu juga dengan faktor teknologi, teknologi
proses bisnis organisasi. Tingkat risiko (R) dari faktor- mempengaruhi bahan baku, operasional, produk,
faktor PESTLE ditentukan dengan menggunakan dan jasa organisasi. Perubahan teknologi
persamaan berikut: Tingkat risiko sever - Tingkat memberikan peluang dan ancaman terhadap hasil
keparahan bahaya x Kemungkinan terjadinya. produk, pelayanan, dan jasa yang diberikan
Terkait dengan makalah ini, kriteria PESTLE organisasi.
difokuskan pada isu-isu yang harus diatasi oleh 4. Environment/ lingkungan, pada pembahasan ini
pembuat kebijakan dan pengembang dalam rangka meliputi iklim perkembangan dan perubahan
memastikan lingkungan pembangunan sumber daya yang mendorong adanya tekanan pada ekonomi.
manusia sektor industri melalui pendidikan vokasi Dalam hal ini, perubahan pada tuntutan dunia
industri. usaha untuk memenuhi sumber daya manusia
1. Politik pada PESTLE Analysis meliputi berbagai industri merupakan hal yang menjadi fokus.
kebijakan pemerintah, hukum, serta mencakup 5. Law/ hukum terpusat pada dukungan secara legal
berbagai aturan formal dan informal dari dari pemerintah untuk pengembangan program
lingkungan. Dalam bidang pendidikan, faktor pemenuhan sumber daya industri.
36
Lingkungan Pembangunan SDM Sektor Industri melalui Pendidikan Vokas
37
Vierke PROSIDING FKIP UMMA Vol. 1, 2019
38
Lingkungan Pembangunan SDM Sektor Industri melalui Pendidikan Vokas
terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi masa dimana teknologi industry digital yang disebut
Indonesia yang diharapkan akan meningkatkan Industry 4.0 bertransformasi dalam 9 dasar teknologi
permintaan penyediaan sumber daya manusia advance, yaitu: autonomous robots, big data &
industri yang kompeten. analytics, simulation, augmented reality, horizontal
and vertical system integration, additive
Social (Sosial)
manufacturing, the industrial internet of things,
Dengan adanya perubahan dan pergeseran pada penggunaan cloud dan cybersecurity.
penilaian dan kebutuhan sumber daya manusia
industri itu sendiri. Faktor sosial secara umum Environment (Lingkungan)
meliputi kebudayaan, demografi, pendidikan, tenaga Industri di negara maju antusias mengeksplorasi
kerja, kesehatan, keluarga, etnis, agama, waktu, dan potensi Industri 4.0, tetapi industri di ASEAN terlihat
gender. Tren sosial berpengaruh besar terhadap lebih lambat mengimplementasi 4.0. Dalam survei
pemenuhan kurikulum dan penyediaan fasilitas yang McKinsey terhadap lebih dari 200 pemimpin bisnis di
memenuhi persyaratan kompetensi sdm industri. seluruh ASEAN, potensi transformatif Industry 4.0
SDM industri kompeten dan bersertifikat yang jelas terjadi. Hampir semua responden, 96 persen,
terserap di dunia kerja, dengan kriteria jumlah SDM yakin Industry 4.0 akan membawa model bisnis baru
yang merupakan lulusan pendidikan vokasi industri ke industrinya dan sedikit kurang, 90 persen,
(SMK dan PT) serta lulusan dari pelatihan dengan mengatakan peningkatan kinerja akan menjadi salah
sistem 3 in 1 (Pelatihan, Sertifikasi dan Penempatan satu manfaat utama dari teknologi baru ini. Selain itu,
Kerja) merupakan tujuan dari penyelenggaraan di ekonomi berbasis manufaktur seperti Indonesia,
pendidikan vokasi industri. Thailand, dan Vietnam, responden pada umumnya
Program pelatihan three in one (pelatihan, optimis tentang prospek Industri 4.0.
sertifikasi, dan penempatan) SDM Industri, Dalam otonomi pendidikan, sebenarnya terbuka
merupakan program penyiapan tenaga kerja industri peluang yang cukup besar untuk membuat
yang kompeten dengan dilatih kemudian disertifikasi pendidikan di daerah menjadi lebih berkualitas.
dan lulusannya langsung ditempatkan dan bekerja di Seperti yang diungkapkan Hasibuan (2017), hal ini
sektor industri, dengan target indikator kinerja utama terjadi karena Bupati Kepala Daerah saat ini memiliki
ini pada tahun 2018 adalah 32.000 orang. Sedangkan kewenangan yang penuh dalam menentukan kualitas
komponen tenaga kerja industri tingkat ahli yang sekolah di daerahnya masing-masing melalui sistem
kompeten merupakan merupakan jumlah lulusan rekrutmen guru, rekrutmen siswa, pembinaan
tingkat ahli yang kompeten dan sudah bekerja di profesionalisme guru, rekrutmen kepala sekolah,
sektor industri dimana penyelenggara kegiatan ini penentuan sistem evaluasi, dan sebagainya. Dengan
adalah Pusdiklat Industri dan Politeknik di lingkungan demikian, kualitas pendidikan tergantung pada itikad
Pusdiklat Industri Kementerian Perindustrian. baik daerah. Jika daerah cukup visioner,
pengembangan sektor pendidikan akan memiliki
Technology (Teknologi)
peluang yang besar untuk dapat memenuhi standar
Tantangan di masa depan adalah melakukan kualitas sesuai dengan harapan para stakeholders.
transformasi secara penuh untuk menerapkan Manakala pemerintah daerah memiliki political will
teknologi dalam peningkatan produktivitas agar yang kuat dan kemudian disertai dengan kebijakan
pembangunan sumber daya manusia sektor industri yang mengedepankan arti penting pendidikan
melalui pendidikan vokasi industri di Kementerian sebagai upaya human nvestment di daerah, dapat
Perindustrian dapat berjalan secara efektif. dipastikan pendidikan di daerah itu akan memiliki
Peningkatan teknologi secara signifikan terbukti praksis yang baik, dan dengan demikian kualitas
meningkatkan produktivitas dunia industri, mulai dari pendidikan akan dapat ditegakkan keberadaannya.
mesin uap pada abad 19, penggunaan listrik yang Namun demikian, Kementerian Perindustrian juga
mendorong produksi massal di awal abad 20, yang tetap mendorong terbangunnya konektivitas antara
diikuti dengan automation di tahun 1970an. Setelah pemerintah daerah, industri dan pendidikan untuk
itu, era yang kemudian mendorong peningkatan penyelenggaraan pendidikan vokasi. Terdapat 21 unit
teknologi adalah penggunaan IT, komunikasi mobile kerja yang telah melaksanakan pendidikan berbasis
dan e-commerce. Sekarang ini, Indonesia berada di
39
Vierke PROSIDING FKIP UMMA Vol. 1, 2019
kompetensi dan disesuaikan dengan kebutuhan melainkan infrastruktur industri, serta iklim perizinan
tenaga kerja industri di daerah, yaitu Politeknik AKA dan kemudahan berusaha sebagai bagian dari upaya
Bogor, Politeknik APP Jakarta, Politeknik ATI merealisasikan Revolusi Industri 4.0 melalui inisiatif
Makassar, Politeknik ATI Padang, Politeknik ATK Making Indonesia 4.0. Perubahan prioritas dari
Yogyakarta, PTKI Medan, Politeknik STMI Jakarta, anggaran tiga tahun terakhir yang berfokus pada
Politeknik STTT Bandung, Akademi Komunitas Solo, infrastruktur ini juga telah bergeser dan menjadikan
Politeknik Industri Logam Morowali, SMK-SMAK SDM sebagai arah pembangunan bangsa. Hal
Bogor, SMK-SMAK Makassar, SMK-SMAK Padang, tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo, yang
SMK-SMTI Banda Aceh, SMK-SMTI Bandar Lampung, juga telah terwujud pada dukungan anggaran bagi
SMK-SMTI Makassar, SMK-SMTI Padang, SMK-SMTI pendidikan dan pengembangan SDM industri
Pontianak, dan SMK-SMTI Yogyakarta. Selanjutnya Kemenperin tahun anggaran 2019 ini. Presiden
Politeknik Industri Furniture Kendal dan Akademi memahami bahwa aset paling penting dari bangsa
Komunitas Industri Manufaktur Bantaeng yang telah Indonesia adalah manusian, sehingga pemerintah
mendapatkan persetujuan penyelenggaraan tidak hanya memprioritaskan investasi fisik, tapi juga
pendidikan dari Menristekdikti dan dari MenPAN-RB investasi sumber daya manusia dengan terobosan-
pada tahun 2018. terobosan kebijakan untuk meningkatkan kualitas
Sedangkan lembaga pelatihan industri berbasis manusia Indonesia yang mampu bersaing di dunia
kompetensi yang terbentuk di lingkungan Internasional.
Kementerian Perindustrian sebanyak 8 unit yaitu BDI Dalam rangka meningkatkan produktivitas
Jakarta, BDI Yogyakarta, BDI Surabaya, BDI Medan, tenaga kerja sektor industri, telah mendirikan
BDI Padang, BDI Denpasar, BDI Makassar dan beberapa politenik/ akademi komunitas industri
Pusdiklat yang beraktivitas sebagai Lembaga berbasis kompetensi di kawasan industri atas
pelatihan industri berbasis kompetensi Kegiatan yang kerjasama dengan industri, pengembangan
dilaksanakan dalam rangka penguatan kelembagaan kurikulum bersama berbasis kompetensi yang link
pelatihan industri berbasis kompetensi antara lain and match dengan kebutuhan perusahaan industri;
pengembangan kurikulum berbasis SKKNI, kerjasama menjalankan program pelatihan three in one
dengan masyarakat dan dunia usaha industri, (pelatihan, sertifikasi, dan penempatan) untuk
menyusun silabus dan kurikulum, serta sektor industri prioritas; dan Pembangunan Center
melaksanakan diklat berbasis kompetensi (diklat 3 in of Excellence Industri sebagai pusat pengembangan
1). industri.
40
Lingkungan Pembangunan SDM Sektor Industri melalui Pendidikan Vokas
Ekosistem Lingkungan Industri sebagai Percepatan para pekerja serta meningkatkan keterampilan
Implementasi 4.0 mereka sehingga mereka dapat bekerja secara efektif
Dalam mempercepat transformasi, pemerintah dalam lingkungan baru. Di sisi lain, pembukaan
harus memperhatikan ekosistem lingkungan masing- saluran untuk kerjasama dan inovasi tidak akan
masing sektor dan industri, termasuk produsen dan efektif kecuali karyawan diberi informasi dan diberi
pemasok agar dapat terlibat merangkul sembilan insentif untuk menggunakannya. Dengan demikian,
pilar kemajuan teknologi, sehingga mengetahui peningkatan yang diperlukan harus dilakukan kepada
kebutuhan untuk penyesuaian infrastruktur dan orang-orang, sebelum perusahaan dapat
pendidikan yang sesuai. menerapkan strategi Industri 4.0 secara efektif.
Satu hal yang tidak boleh terlewat adalah Karenanya, pemerintah harus dapat
produsen dan pemasok sistem yang dimanfaatkan memposisikan dan mengumpulkan informasi
industri perlu memahami bagaimana mereka dapat sebanyak dan seakurat mungkin, untuk kemudian
menggunakan teknologi dalam penggunaan industri memutuskan bagaimana pemerintah dapat
4.0 dan menawarkan manfaat yang besar kepada memanfaatkan teknologi yang terhubung untuk
dunia usaha. Teknologi ini dapat dimanfaatkan untuk memberikan layanan yang lebih baik. Ini membahas
penggunaan yang berbeda, seperti peningkatan bagaimana sekolah, utilitas publik, penegakan
sistem jaringan dan outomation, pengembangan hukum, dan fungsi pemerintah lainnya dapat
baru produk perangkat lunak, dan pengiriman mengambil keuntungan dari teknologi 4.0 untuk
layanan baru, dan layanan berbasis analitik. Untuk memutuskan pertukaran tradisional dan menemukan
membangun platform ini, mereka harus meletakkan cara inovatif untuk melayani seluruh stakeholder.
fondasi yang tepat serta mempercepat alih teknologi 1. Pemerintah sebagai penyedia infrastruktur.
yang dapat meningkatkan produktivitas. Pengembangan tentang kebijakan atau peraturan
Secara paralel, dukungan ekosistem perlu pemerintah apa yang mungkin diperlukan untuk
dibangun berdasarkan visi sesuai skenario evolusi penggunaan teknologi 4.0 yang efektif dimulai
industri jangka panjang dan memastikan bahwa dengan memahami infrastruktur yang terhubung.
strategi tersebut dapat diimplementasikan dengan Sama seperti pemerintah yang bertanggung
baik. Dengan demikian Kementerian Perindustrian jawab untuk membangun dan memelihara jalan
perlu menyusun roadmap jangka panjang yang raya negara mereka untuk kendaraan, mereka
melibatkan pengembangan ekosistem, industri kecil dapat dipanggil untuk menyediakan infrastruktur
menengah pendukung 4.0 dan SDM industrinya. teknologi 4.0.
2. Pemerintah sebagai regulator. Teknologi baru
Keterlibatan Sumber Daya Manusia Industri tentu membawa ketidakpastian baru tentang
Dalam melakukan transformasi menuju era 4.0, penggunaannya. Ketidakpastian ini merupakan
perlu disadari bahwa manusia, baik sebagai pimpinan risiko bagi publik, dimana pemerintah di semua
maupun pekerja merupakan sumber daya menjadi tingkatan bertanggung jawab untuk memperbaiki.
kekuatan pendorong dari perubahan ini. Dalam Yang lebih rumit dari masalah ini adalah bahwa,
melakukan perubahan besar mengadopsi teknologi pada saat munculnya teknologi baru, susunan
Industri 4.0, harus melibatkan area rekrutmen, lengkap dari kemungkinan penggunaan akhirnya
keterampilan dan pelatihan sumber daya manusia. tidak dapat diketahui. Oleh karena itu, bisa sangat
SDM Industri adalah faktor pergeseran penting dari sulit untuk memperkirakan potensi bahaya yang
Industri 4.0 karena memainkan peran yang sama ditimbulkan oleh teknologi tersebut kepada
pentingnya dengan teknologi dan proses. Agar tetap publik.
relevan dalam menghadapi persaingan yang semakin
Integrasi Pendidikan Vokasi dalam Revolusi Industri 4.0
meningkat, perusahaan harus menyesuaikan struktur
dan proses organisasi mereka untuk memungkinkan Industry 4.0 didefinisikan oleh literasi teknologi,
tenaga kerja mereka mengimbangi. literasi informasi, kreativitas media, kompetensi dan
Perusahaan perlu bekerja dengan lembaga tanggung jawab sosial, keterampilan di tempat kerja
pemerintah untuk mengembangkan seperangkat dan keterlibatan masyarakat. Implementasi Industry
persyaratan untuk peran yang baru dibuat ini untuk 4.0 menghadirkan peluang serta tantangan terhadap
41
Vierke PROSIDING FKIP UMMA Vol. 1, 2019
sistem pendidikan negara dan hanya negara-negara bagi industri yang lamban dalam mengadopsi
yang sistem pendidikannya tertanam dalam teknologi baru. Untuk membantu mempercepat
inklusivitas dan keharusan teknologi yang akan tetap upaya adopsi teknologi yang mempercepat
kompetitif. Industry 4.0 menghadirkan peluang luar peningkatan produktivitas, perlu dipertimbangkan
biasa bagi produsen inovatif, sistem rantai pasok, penerapkan skema berikut.
namun seperti dengan perkembangan transformasi
sebelumnya, industri 4.0 juga merupakan ancaman
Dalam skema ini, diperlukan persiapan di tingkat serta diikuti dengan kebijakan-kebijakan yang
regional dan nasional yang melibatkan pihak industri, mendukung peningkatan produktivitas SDM industri.
dunia pendidikan dan stakeholder lainnya. Untuk Selain itu, kebijakan pemerintah daerah menentukan
dapat menyusun kebijakan nasional terkait mutu pendidikan, menyangkut hajat hidup orang
implementasi Industry 40, diperlukan pemahaman banyak, dan menentukan maju-mundurnya daerah
politik tentang skala perubahan, informasi dan itu sendiri dalam jangka panjang. Apabila
pendidikan. Desain dan visi yang jelas selalu produktivitas tenaga kerja sudah tinggi, maka perlu
dikomunikasikan bersama, termasuk juga promosi dilakukan upaya pemeliharan agar produktivitas yang
mengenai adopsi teknologi dan aplikasi yang sudah dicapai tidak menurun dan diharapkan bisa
kemudian digabungkan dengan teknologi yang terus meningkat, terutama pada industri yang
dibutukan sektor-sektor. Setelah siap, secara paralel mengaplikasikan dan mendukung industri 4.0.
kebijakan disusun dengan skala nasional dan multi-
DAFTAR PUSTAKA
level untuk melahirkan kebijakan nasional.
Anandhita, V.H., 2017. Analisis Ekosistem TIK
E. KESIMPULAN Indonesia yang Mendorong Perkembangan
Perumusan kebijakan dan perencanaan program Industri Lokal dan Ekonomi Kreatif. Jurnal
pembangunan khususnya dibidang sumber daya Penelitian Pos dan Informatika, 5(1), pp.49-64.
manusia industri harus terarah. Kementerian A. R. Zahari, F. I. Romli, Analysis of suborbital flight
Perindustrian perlu melakukan pemetaan sektor dan operation using PESTLE, Journal of Atmospheric
jenis pekerjaan yang dapat efektif meningkatkan and Solar-Terrestrial Physics, In press,
produktivitas dan pertumbuhan PDB. Apabila corrected proof, Available online 11 August
2018
produktivitas SDM industri masih rendah, maka perlu
dilakukan peningkatan kompetensi sumberdaya Disas, E.P., 2018. Link and Match sebagai Kebijakan
manusia melalui pendidikan atau pelatihan tenaga Pendidikan Kejuruan. Jurnal Penelitian
Pendidikan, 18(2), pp.231-242.
kerja. Namun, tata cara bekerja juga perlu diperbaiki
42
Lingkungan Pembangunan SDM Sektor Industri melalui Pendidikan Vokas
Gonon, P., 2005. Challenges in the Swiss vocational International Journal of Research Studies in
education and training system. Berufs-und Education, 2, pp.29-40.
Wirtschaftspädagogik online, 7.
Pujiyanto, R., 2015. Penerapan Prinsip-Prinsip Good
Hasibuan, A. (2017). Kebijakan Pemerintah Daerah Governance Dalam Rekrutmen CPNS
Dalam Peningkatan Kualitas Pendidikan Di Kementerian Perindustrian (Doctoral
Provinsi Sumatera Utara. dissertation, Universitas Gadjah Mada).
Indonesia, K.P.R., 2018. Laporan Kinerja Srdjevic, Z., Bajcetic, R. and Srdjevic, B., 2012.
Kementerian Perindustrian Tahun 2018. Identifying the criteria set for multicriteria
decision making based on SWOT/PESTLE
Mursitama, T.N., 2012. Peran Serta Masyarakat dan
analysis: a case study of reconstructing a water
Dunia Usaha Dalam Mewujudkan Sistem
intake structure. Water resources
Transparansi Nasional Pelayanan Publik. Jurnal
management, 26(12), pp.3379-3393.
Rechts Vinding: Media Pembinaan Hukum
Nasional, 1(1), pp.75-91. Wibowo, E.S., Susanto, A. and Winarno, W.W. 2014.
Kesiapan Pengguna Intranet Berbasis Android
Newaz, M.T., Murtaza, F. and Sadia, F., 2013.
di Kementerian Perindustrian.
Vocational education and training in
SEMNASTEKNOMEDIA ONLINE. 2(1). pp.3-03.
Bangladesh: Why it is not working?.
43