Anda di halaman 1dari 10

PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

KOMPETENSI SISWA SMK DALAM MENYONGSONG REVOLUSI INDUSTRI 4.0

Nova Maryanti1, dan Dina Apriana2


1,2
Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 2 Muara Enim
e-mail: novaahmaad2017@gmail.com

Abstrak— Latar belakang penelitian ini berawal dari tuntutan revolusi industri 4.0 semua
tenaga manusia dapat diganti dengan mesin digital, maka timbullah satu pertanyaan akan
kemanakah lulusan SMK yang siap untuk bekerja. Upaya transformasi untuk meningkatkan
efisiensi pada setiap rantai nilai dengan mengintegrasikan kemampuan digital dan lini produksi
di industri yang mengacu pada peningkatan otomatisasi, komunikasi machine to
machine dan human to machine, artificial intelligence, dan pengembangan teknologi
berkelanjutan pada industri. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode kualitatif dengan
pengumpulan data observasi, analisis, dan dokumendasi kegiatan. Fokus penelitian pada kelas
XII (dua belas) dengan 12 paket keahlian yang terakreditasi A untuk semua jurusan. Hasil yang
mendasar dari penelitian ini adalah terciptanya siswa yang terampil dengan kompetensi
berbasis dunia industri, tuntutan dunia industri di era revolusi industri 4.0 adalah lulusan SMK
yang memiliki karakter disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, tanggung jawab, dan kompetensi
berbasis dunia industri. Strategi untuk mengimplementasikan pendidikan berbasis industri
meliputi 1) kurikulum yang link and macth dengan dunia industri; 2) program teaching factoring;
3) magang di dunia industri; 4) uji Kompetensi Keahlian (UKK) yang sepenuhnya oleh DUDI
yang memili persyaratan/ketentuan yang berlaku; 5) tenaga profesional dari DUDI sebagai guru
tamu di SMK; dan 6) relevansi sarana dan prasarana SMK dengan dunia industri. Pada tahun
2017 yang lalu pemenuhan tenaga kerja di PT. Bukit Asam Tbk Tanjung Enim menerima
lulusan SMK Negeri 2 Muara Enim sebagai karyawan tetap sebanyak 23 orang dari jumlah 139
orang. Keberhasilan ini merupakan bentuk kerjasama antara sekolah dan dunia industri dalam
menciptakan tenaga yang siap kerja sesuai kompetensi yang dibutuhakn oleh tuntutan dunia
industri di era revolusi industri 4.0.

Kata Kunci— Revolusi Industri 4.0, Pendidikan Kejuruan, SMKN 2 Muara Enim

Abstract—The background of this research originated from the demands of the industrial
revolution 4.0 that all human labor can be replaced with digital machines, so one question
arises where do SMK graduates who are ready to work. Transformation efforts to improve
efficiency in each value chain by integrating digital capabilities and production lines in the
industry which refers to increased automation, machine to machine and human to machine
communication, artificial intelligence, and the development of sustainable technology in the
industry. In this study we used qualitative methods to collect data on observation, analysis, and
documentation of activities. Research focus on class XII (twelve) with 12 an accredited
expertise packages for all majors. The results obtained indicate that the creation of skilled
students with industry-based competencies, the demands of the industrial world in the industrial
revolution era 4.0 are SMK graduates who have the character of discipline, hard work, creative,
independent, responsibility, and competency based on the industrial world. Strategies for
implementing industry-based education include 1) curriculum links and actives with the industrial
world; 2) teaching factoring programs; 3) internships in the industrial world; 4) Expertise
Competency Test entirely by Industrial World which has the applicable conditions; 5)
professional staff from Industrial World as guest teachers at SMK; and 6) the relevance of
vocational facilities and infrastructure to the industrial world. In 2017, the fulfillment of the
workforce at PT. Bukit Asam Tbk Tanjung Enim accepts graduates of SMK Negeri 2 Muara
Enim as permanent employees of 23 people out of 139 people. This success is a form of
collaboration between schools and the Industrial World in creating workers who are ready to
work according to the competencies needed by the demands of the industrial world in the era of
industrial revolution 4.0.

Keywords— Industrial Revolution 4.0, Vocational Education, SMK 2 Muara Enim

——————————  ——————————

633
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

PENDAHULUAN
Munculnya Revolusi Industri 4.0 digalakkan. Tantangan dan peluang industri
menjadikan segalanya serba digital, 4.0 mendorong inovasi dan kreasi
semakin hari sistem konvensional kian jauh pendidikan kejuruan. Pemerintah perlu
tertinggal. Ojek pangkalan mulai tergeser meninjau relevansi antara pendidikan
dengan aplikasi online, pembelian barang kejuruan dan pekerjaan untuk merespon
pun demikian. Semua serba mudah dan perubahan, tantangan, dan peluang era
canggih, hanya berdiam diri di rumah semua industri 4.0 dengan tetap memperhatikan
yang diinginkan berdatangan. Apabila aspek kemanusiaan (humanities).
revolusi industri 4.0 sudah menyerbu, Tantangan pendidikan kejuruan
semua tenaga manusia digantikan semakin kompleks dengan industri 4.0. Bukit
oleh mesin digital. Maka timbullah satu (2014) menjelaskan bahwa pendidikan
pertanyaan, akan kemanakah lulusan SMK kejuruan (Vocational Education) sebagai
disiapkan untuk bekerja. pendidikan yang berbeda dari jenis
Revolusi Industri 4.0 adalah upaya pendidikan lainnya harus memiliki
transformasi untuk meningkatkan efisiensi karakteristik sebagai berikut; 1) berorientasi
pada setiap rantai nilai dengan pada kinerja individu dalam dunia kerja; 2)
mengintegrasikan kemampuan digital dan justifikasi khusus pada kebutuhan nyata di
lini produksi di industri yang mengacu pada lapangan; 3) fokus kurikulum pada aspek-
peningkatan otomatisasi, komunikasi aspek psikomotorik, afektif, dan kognitif; 4)
machine to machine dan human to tolak ukur keberhasilan tidak hanya terbatas
machine, artificial intelligence, dan di sekolah; 5) kepekaan terhadap
pengembangan teknologi berkelanjutan perkembangan dunia kerja; 6) memerlukan
pada industri. Tuntutan itu tak dapat sarana dan prasarana yang memadai; dan
dihindarkan, tetapi harus disambut dengan 7) adanya dukungan masyarakat.
mempersiapkan diri semaksimal mungkin SMK Negeri 2 Muara Enim sebagai
menyambut era tersebut. Implementasi Sekolah Menengah Kejuruan yang
Revolusi Industri 4.0 membutuhkan mayoritas peserta didiknya adalah kelompok
keterampilan baru sehingga penyiapan Teknologi dan Rekayasa bertujuan
Sumber Daya Manusia (SDM) dengan menghasilkan lulusan yang kompeten dan
kompetensi sesuai dengan pengembangan kompetetif sesuai dengan Kompetensi
teknologi menjadi sebuah keharusan yang keahliannya. SMK memiliki banyak program
tak dapat ditawar. keahlian, program keahlian yang
Jika pemerintah saat ini sudah dilaksanakan di SMK menyesuaikan dengan
membuat strategi dengan Making Indonesia kebutuhan dunia kerja yang ada. Program
4.0 nya, maka begitupun juga dengan keahlian pada jenjang SMK juga
lembaga pendidikan khususnya SMK. menyesuaikan pada permintaan
Terobosan serta inovasi baru perlu masyarakatdan pasar. Pendidikan kejuruan

634
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

adalah pendidikan menengah yang fisik, seperti robotika dan 3D printing. Lifter
mempersiapkan peserta didik terutama agar dan Tschiener (2013) menambahkan,
siap bekerja dalam bidang tertentu. prinsip dasar industri 4.0 adalah
Diharapkan lulusan SMK adalah lulusan penggabungan mesin, alur kerja, dan
yang kompeten, mampu bersaing, sistem, dengan menerapkan jaringan cerdas
berkarakter, dan beerjiwa interprenuer. di sepanjang rantai dan proses produksi
untuk mengendalikan satu sama lain secara
REVOLUSI INDUSTRI 4.0 mandiri.
Liao dkk (2018) menyebutkan the Selanjutnya Hermann dkk (2016)
fourth industrial revolution stimulates the menambahkan pendapat bahwa revolusi
advances of science and technology, in industri 4.0 adalah istilah untuk
which the Internet of Things (IoT) and its menyebutkan sekumpulan teknologi dan
supporting technologies serve as backbones organisasi rantai nilai berupa smart factory,
for Cyber-Physical Systems (CPS) and CPS, Iot dan IoS. Smart factory ialah pabrik
smart machines are used as the promoters madular dengan teknologi CPS yang
to optimize production chains. Selanjutnya, memonitor proses fisik produksi lalu
Liao dkk (2018) menambahkan Such menampilkannya secara virtual dan
advancement goes beyond the melakukan desentralisasi dalam
organizational and territorial boundaries, pengambilan keputusan. Revolusi industri
comprising agility, intelligence, and 4.0 merupakan integrasi dari Cyber Physical
networking. This scenario triggers System (CPS) dan Internet of Things and
governmental efforts that aim at defining Services (IoT dan IoS) ke dalam proses
guidelines and standards. The speed and industri yang meliputi manufaktur dan
complexity of the transition to the new logistik serta proses lainnya, CPS
digitalization era in a globalized merupakan teknologi untuk menggabungkan
environment, however, does not yet allow a antara dunia nyata dengan dunia maya
common and coordinated understanding of (Kagermann dkk, 2013).
the impacts of the actions undertaken in Revolusi industri 4.0 diartikan
different countries and regions. sebagai era industri dimana seluruh entitas
Lee dkk (2013) menjelaskan, industri yang ada didalamnya dapat saling
4.0 ditandai dengan peningkatan digitalisasi berkomunikasi secara real time kapan saja
manufaktur yang didorong oleh empat faktor dengan berlandaskan pemanfaatan
yaitu 1) peningkatan volume data, kekuatan teknologi internet dan CPS guna mencapai
komputasi, dan konektivitas; 20 munculnya tujuan kreasi nilai baru ataupun optimasi lain
analisis, kemampuan, dan kecerdasan yang sudah ada dari setiap proses di
bisnis; 3) terjadinya bentuk interaksi baru industri (Prasetyo dan Sutopo, 2018).
antara manusia dengan mesin; dan 4) Merkel (2014) berpendapat bahwa revolusi
perbaikan instruksi transfer digital ke dunia industri 4.0 adalah transformasi

635
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

komprehensif dari keseluruhan aspek mesin, sedangkan barang yang diproduksi


produksi di industri melalui pengganbungan mempunyai nilai tambah (value added) yang
teknologi digital dan internet dengan industri komersial.
konvensional. Schlechtendahl dkk (2015)
juga menekankan definisi revolusi industri METODE PENELITIAN
4.0 kepada unsur kecepatan dari Penelitian ini adalah penelitian
ketersediaan informasi, yaitu sebuah lapangan (field research) karena yang diteliti
lingkungan industri dimana seluruh adalah sesuatu yang ada di lapangan, yaitu
entitasnya selalu terhubung dan mampu bertujuan untuk mengumpulkan informasi
berbagi informasi satu dengan yang lain. dan data dari suatu lembaga atau sekolah
Revolusi industri 4.0. adalah era tertentu. Adapun pendekatan dalam
dimana revolusi industri saat perang dunia penelitian ini yaitu peneliti menggunakan
satu dan dua telah berakhir dan berujung pendekatan kualitatif. Menurut Ahmad dkk
pada penjajahan. Era dimana revolusi teknik (2017) pendekatan kualitatif merupakan
semacam industri dengan teknologi mesin descriptive; concerned with process rather
telah berakhir dan era dimana komputer than simply with outcomes or product;
telah menjadi asisten paling hebat dalam qualitative research tend the analyze their
dunia industri berakhir juga. Era sekarang, data inductively; and “meaning” is the
bukan era komputer akan tetapi era dimana essential concern to the qualitative
adopsi, adaptasi dan replikasi ekosistem approach. Menurut Arifin (2011) penelitian
komputer telah diterapkan dalam banyak hal kualitatif adalah suatu proses penelitian
dan bentuk. Mulai dari industri pabrik, yang dilakukan secara wajar dan natural
insdustri perdagangan, sampai kepada sesuai dengan kondisi objektif di lapangan
industri sosial yang disinyalir produk tanpa adanya manipulasi, serta jenis data
teknologi telah “mengontrol” kehidupan yang dikumpulkan terutama data kualitatif.
manusia (Wurianto, 2018). Bogdan dan Taylor (1993) mengemukakan
Sedangkan menurut Kamus Besar penelitian kualitatif adalah prosedur
Bahasa Indonesia (KBBI) Revolusi industri penelitian yang menghasilkan data deskriftif
terdiri dari dua (2) kata yaitu revolusi dan berupa kata-kata tertulis atau lisan dari
industri. Revolusi berarti perubahan yang orang-orang dan perilaku yang diamati
bersifat sangat cepat, sedangkan pengertian dalam (Arifin, 2011). Sedangkan menurut
industri adalah usaha pelaksanaan proses Sugiyono (2010) mengemukakan dalam
produksi. Pengertian revolusi industri juga penelitian kualitatif, pengumpulan data
disampaikan dalam jurnal Suwardana (2018) dengan observasi, wawancara, kuisioner,
suatu perubahan yang berlangsung cepat dokumentasi.
dalam pelaksanaan proses produksi dimana Arifin (2011) ada beberapa teknik
yang semula pekerjaan proses produksi itu pengumpulan data yang digunakan dalam
dikerjakan oleh manusia digantikan oleh penelitian kualitatif yaitu 1) observasi

636
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

partisipasi; 2) wawancara; 3) diskusi calon pekerja yang kompeten dan siap


kelompok terfokus; 4) studi dokumen; dan 5) pakai. Untuk menyesuaikan tuntutan di era
analisis. Pada penelitian ini peneliti industri 4.0 maka perlu kerjasama antara
menggunakan pengumpulan data dengan lembaga pendidik dan industri. Adanya
observasi, analisis, dan dokumendasi kerjasama bukan saja memberikan
kegiatan yang dilaksanakan pada saat perhatian lebih pada siswa dalam praktik di
proses pembelajaran prakkti atau mata sekolah dan praktik di lapangan, akan tetapi
pelajaran produktif. Penelitian ini juga mampu mengurangi tingkat
dilaksanaka di SMK Negeri 2 Muara Enim pengangguran, dan sudah dipastikan bahwa
dengan alamat Jalan H. Pangeran Danal lembaga pendidikan menengah kejuruan
Nomor 142 A Kelurahan Muara Enim. Fokus yang dibina oleh industri lebih efektif karena
penelitian pada kelas XII (dua belas) dengan pengenalan indutri atau masa orientasi
12 paket keahlian yang terakreditasi A untuk dilakukan di sekolah sehingga pada saat
semua jurusan. peserta didik telah siap untuk bekerja, pihak
industri lebih mudah dalam menempatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN calon tenaga kerja dan suatu keuntungan
Ciri pokok belajar adalah suatu bagi peserta didik untuk lebih mudah
proses perubahan tingkah laku yang terjadi beradaptasi diri di industri dikarenakan
karena adanya usaha yang disengaja dan budaya industri telah dikenalkan sejak di
direncanakan, sehingga seseorang yang sekolah.
belajar akan mendapatkan kecakapan, Tujuan Sekolah Menengah Kejuruan
sikap, kebiasaan, kepandaian, pengetahuan (SMK) adalah mempersiapkan peserta didik
serta keterampilan, proses belajar yang fokus untuk bekerja dalam bidang tertentu,
berlangsung di dalam kelas sebenarnya melalui penyiapan peserta didik untuk:
banyak melibatkan aktivitas siswa meningkatkan keimanan dan ketakwaan
(Kristiawan,2015). peserta didik; dapat menjalani kehidupan
Pendidikan menengah kejuruan yang secara layak, menjadi warga negara yang
berbasis industri merupakan jawaban dari mandiri dan bertanggung jawab; memahami
profesionalisme suatu pendidikan kejuruan, dan menghargai keanekaragaman budaya
dimana pendidikan dilaksanakan bangsa Indonesia, dan menerapkan dan
berdasarkan tuntutan dan kebutuhan dunia memelihara hidup sehat, memiliki wawasan
industri yang mengharuskan pekerja yang lingkungan, pengetahuan dan seni. Lulusan
kompeten dan terampil dalam bidang pendidikan kejuruan/SMK diharapkan punya
tertentu. Dalam konteks ini terjadi simbiosis kompetensi (lima elemen kompetensi)
mutualisme atau saling menguntungkan sesuai kebutuhan pemangku kepentingan
dimana lembaga pendidikan mempunyai (stake holder). 1) kebutuhan
output yang siap terjun ke dunia indutri, social/masyarakat (societal needs); 2)
sedangkan industri sudah mempunyai calon- kebutuhan dunia kerja (industrial needs); 3)

637
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

kebutuhan profesional (professional needs); terciptanya keberhasilan yang diharapkan


4) kebutuhan generasi masa depan (vision); dalam pekerjaan, dengan kriteria yang
dan 5) kebutuhan ilmu pengetahuan digunakan oleh guru dengan mengacu pada
(scientific). standar atau prosedur kerja yang telah
Hal utama yang harus dilakukan ditentukan oleh dunia kerja (dunia usaha
dalam mempersiapkan siswa SMK yang dan dunia industri).
memliki kompetensi yang berbasis dunia
industri adalah penyelarasan kurikulm SMK
dengan dunia industri. Kurikulum yang
diterapkan di sekolah harus sesuai dengan
industri, maka perlu adanya alur untuk
mempermudah sekolah menjalankan dan
mengimplementasikan kurikulum industri.
Menurut Hadam dkk (2017) Penyelarasan
kurikulum di sekolah dengan dunia kerja
diharapkan dapat menghasilkan kualitas
lulusan atau pencari kerja yang dapat
Gambar 1. Skema Penyelarasan Kurikulum
memenuhi kualifikasi dan persyaratan yang (Ditrektorat Pendidikan Menengah Kejuruan, 2017)
dibutuhkan dunia kerja atau dapat
melakukan wirausaha secara mandiri. SMK Negeri 2 Muara Enim dengan
Selanjutnya Hadam dkk (2017) program kejuruan Teknologi Rekayasa dan
menambahkan bahwa tujuan akhir dari Pariwisata dengan 7 (tujuh) Program
penyelarasan ini adalah tercipta paradigma Keahlian yang sudah sudah terakreditasi A
“The right man on the right place”, dan mempunyai kerjasama dengan masing-
memperkaya lapangan pekerjaan melalui masing Dunia Usaha dan Dunia Industri
wirausaha dan sekaligus memperkecil (DUDI). Komitmen dari semua DUDI adalah
angka penggangguran. Diberlakukannya mendukung dan memberikan perhatian yang
kurikulum industri pada tingkat SMK akan lebih terhadap pendidikan kejuruan yang
membawa manfaat yang luar biasa bagi telah bekerjasama diantaranya 1) bantuan
perkembangan SMK seperti berikut 1) tenaga ahli dari DUDI atau guru tamu dan
meningkatkan kompetensi lulusan SMK; 2) penguji eksternal; 2) memberi bantuan
lebih mudah mendesain kurikulum yang peralatan praktik; 3) menjadi tempat praktik
berbasis kompetensi karena langsung lapangan atau praktik industri; 4)
memenuhi tuntutan dunia usaha; 3) pola pengrekrutan lulusan yang sesuai dengan
rekrutmen tenaga kerja tidak akan sulit lagi. kompensi yang dibutuhkamn; dan 5)
Artinya, stakeholders SMK dapat menerbitkan sertifikat Uji Kompenesi
merekomendasikan peserta didik yang Keahlian.
berprestasi untuk jadi tenaga kerja; dan 4)

638
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

PT. Bukit Asam Persero dan PT. FOTO PRAKTIKUM SISWA


Pama Persada Nusantara yang bergerak
dalam bidang pertambangan batu bara
adalah dunia industri yang telah
bekerjasama dengan SMK Negeri 2 Muara
Enim untuk beberapa program keahlian.
Program keahlian tersebut yaitu Teknik
Mesin yang memiliki dua paket kompetensi
yaitu Teknik Pemesianan dan Teknik
Pengelasan. Program keahlian Teknik Teknik Pemesianan

Bangunan dengan tiga paket keahlian yaitu


Teknik Konstriksi Batu dan Beton, Teknik
Konstruksi Kayu, dan teknik Gambar
Bangunan.
Selanjutnya Program Teknik
Ketenagalistrikan dengan paket keahlian
Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik
(TIPTL) bekerjasama dengan PT. PLTU
Bukit Asam Tanjung Enim. Teknik Teknik Pengelasan
Geomatika memiliki kerjasama dengan PT.
Pama Persada Nusantara. Teknik Otomotif
dengan tiga paket keahlian yaitu Teknik
Kendaraan Ringan dan Teknik Sepeda
Motor bekerjasama dengan PT. Astra Honda
Tbk, , untuk Teknik Alat Berat bekerjasama
dengan PT. United Tractor. Program Kuliner
bekerjasama antara lain dengan PT.
Bogasari dan Hotel Griya Sintesa. Untuk di
Teknik Kendaraan Ringan
bidang tekstil dan pakaian Tata Busana
dengan Penjahit Trend dan CV. Shafa.

Teknik Sepeda Motor

639
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

Teknik Konstruksi Kayu Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik

Teknik Geomatika Teknik Alat Berat

Tata Busana
Teknik Gambar Bangunan

Taknik Konstruksi Batu dan Beton Tata Boga

640
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

Hasil yang mendasar dari penelitian ini langsung memacu SMK Negeri 2 Muara
adalah terciptanya siswa yang terampil Enim untuk memenuhi Standar Nasional
dengan kompetensi berbasis dunia industri, Pendidikan.
tuntutan dunia industri di era revolusi industri
4.0 adalah lulusan SMK yang memiliki UCAPAN TERIMA KASIH

karakter disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, Peneliti mengucapkan terima kasih

tanggung jawab, dan kompetensi berbasis atas dukungan dan bimbingan dari semua

dunia industri. Strategi untuk pihak yang terlibat dalam penelitian ini dan

mengimplementasikan pendidikan berbasis Kepala SMK Negeri 2 Muara Enim atas izin

industri di SMK Negeri 2 Muara Enim yang telah diberikan kepada peneliti.

meliputi 1) kurikulum yang link and macth


DAFTAR PUSTAKA
dengan dunia industri; 2) program teaching 1. Arifin, Z. (2011). Penelitian Pendidikan.
factoring; 3) magang di dunia industri; 4) uji Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Offset.
Kompetensi Keahlian (UKK) yang 2. Bukit, M. (2014). Strategi dan Inovasi
sepenuhnya oleh DUDI yang memili Pendidikan Kejuruan Dari Kompetensi
ke Kompetensi. Bandung: Alfabeta.
persyaratan/ketentuan yang berlaku; 5)
3. Hermann, M., Pentek, T., & Otto, B.
tenaga profesional dari DUDI sebagai guru (2016). Design Principles For Industrie
4.0 Scenarios. System Sciences
tamu di SMK; dan 6) relevansi sarana dan
(HICSS) , 46th Hawai International
prasarana SMK dengan dunia industri. Pada Conference, pp. 3928-3937.
tahun 2017 yang lalu pemenuhan tenaga 4. Kagermann, H., Lukas, W., & Wahlster,
W. (2013). Final Refort:
kerja di PT. Bukit Asam Tbk Tanjung Enim Recommendations For Implementing
The Strategic Initiative Industrie 4.0.
menerima lulusan SMK Negeri 2 Muara
Industrie 4.0 , Working Group.
Enim sebagai karyawan tetap sebanyak 23 5. Kristiawan, M. (2015). A Model Of
orang dari jumlah 139 orang. Keberhasilan Educational Character In High School Al-
Istiqomah Simpang Empat West
ini merupakan bentuk kerjasama antara Pesanan West Sumatera. Research
sekolah dan dunia industri dalam Journal Of Education , 1 (2) ; 15-20.
6. Kristiawan, M., Ahmad, S., Tobari, &
menciptakan tenaga yang siap kerja sesuai Suhono, S. (2017). Desaian
kompetensi yang dibutuhakn oleh tuntutan Pemeblajaran SMA Plus Negeri 2
Banyuasin III Berbasis Karakter Di Era
dunia industri di era revolusi industri 4.0. Masyarakat Ekonomi ASEAN. Jurnal
Iqra (Education Journal) , Vol. 2 (2), Hal
403-432.
KESIMPULAN DAN SARAN 7. Lee, J., Lapira, E., Bagheri, B., & Kao, H.
Berdasarkan hasil penelitian yang (2013). Recent Advances And Trends In
Predictive Manufaktur System In Big
didapat peneliti tentang kompetensi siswa Data Environment. Manuf , Lett.1 (1), 38-
yang bisa relevansi dengan tuntutan dunia 41.
8. Liao, Y., Loures, E. R., Deschamps, F.,
industri terutama di era industri 4.0 adalah & Brezinski, G. (2018). The Impact Of
SMK yang kurikulumnya berbasis industri The Fourth Industrial Revolution: A
Cross-Country/Region Comparison.
atau link and match dengan dunia industri. Jurnal Producation , DOI; 10.1590/0103-
Tuntutan revolusi industri 4.0 secara tidak 6513.20180061.

641
PROSIDING SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG 12 JANUARI 2019

9. Merkel, A. (11 Maret 2017). Speech by


Feeral Chancellor Angela Merkel to the
OECD Conference. Diakes ,
http;/www.bundesregierung,de/Contect/
EN/Raden/2014/2014-02-19-oecd-
merkel-paris_en.html.
10. Prasetyo, H., & Sutopo, W. (2018).
Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek
dan Arah Perkembangan Riset. Jurnal
Teknik Industri; J@ti Undip , Vol. 13, No.
1, Hal. 17-26.
11. Schlechtendahl, J., KretschmerF, M.,
Lechler, A., & Verl, A. (2015). Making
Existing Production Systems Industry
4.0-Ready. Production Engineering , Vol.
9, Issue.1, pp. 143-148.
12. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung: Alfabeta.
13. Sugiyono. (2010). Metodologi Penelitian
Kuantitatif Kualitatif dan R & D.
Bandung: CV. Alfabeta.
14. Wurianto, A. B. (2018). Pengembangan
Pendidikan Vokasi Bidang Sosio-
Humaniora Menghadapi Revolusi
Industri 4.0. Jurnal Prosiding Seminar
Nasional Vokasi Indonesia , Vol.1, e-
ISSN 2654-6493, Hal. 89-94.

642

Anda mungkin juga menyukai