PROPOSAL PENELITIAN
OLEH:
ANNISA HERAWATI
NIM. 160421607656
JURUSAN AKUNTANSI
JANUARI 2020
BAB I
PENDAHULUAN
Revolusi Industri 4.0 memiliki dua sisi yang saling berlawanan yaitu
memunculkan peluang yang banyak sekaligus merupakan sebuah ancaman.
Revolusi Industri 4.0 dianggap sebagai peluang karena dapat meningkatkan
perekonomian suatu negara. Sedangkan Revolusi Industri 4.0 dianggap sebagai
sebuah anaman karena akan menimbulkan distruptif tenaga kerja manusia dar
adanya kemajuan teknologi. Sebuah kajian yang dilakukan oleh World Economic
Forum (2016), menyebutkan bahwa antara tahun 2015 sampai dengan tahun 2020,
sekitar 5,1 juta jenis pekerjaan hilang. Lebih lanjut lagi, WEF memprediksi bahwa
teknologi akan menggeser sekitar 7,1 juta jenis pekerjaan yang sebelumnya
dilakukan oleh manusia (Winterton & Turner, 2019). Tentunya hal tersebut harus
menjadi perhatian serius bagi pemerintah untuk menyipkan SDM Indonesia yang
berdaya saig di era Revolusi Industri 4.0 sehingga dengan adanya Revolusi
Industri 4.0 dapat memberikan keutungan bagi Indonesia dan memperkokoh
perekonomian nasional.
c. Soft Skill Yang Dibutuhkan Dunia Kerja di Era Revolusi Industri 4.0
Soft Skill merupakan komplemen dari hard skill yang dapat menentukan
apakah seseorang dapat meraih kesuksesan di dunia kerja. Sebuah hasil studi
penelitian menunjukkan bahwa kesuksesan seseorang di dunia kerja dipengaruhi
oleh soft skill sebesar 85% dan hanya 15% saja ditentukan oleh keterampilan
teknis. Oleh karena itu, kesiapan kerja seseorang sangat ditentukan dengan
seberapa besar seseorang tersebut dapat memahami dan mengembangkan soft skill
yag dimiliki (Conover, 2019).
Revolusi Industri 4.0 menyebabkan perubahan di dunia kerja dengan adanya
berbagai macam kemajuan teknologi. Perkembangan mesin, robot, dan internet
mulai menggusur jenis pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia. Studi
yang dilakukan oleh World Economic Forum memprediksi bahwa sekitar 7,1 jenis
pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia akan hilang digantikan oleh
kemajuan teknologi di era Revolusi Industri 4.0 (Winterton & Turner, 2019).
Manusia di era Revolusi Industri 4.0 tidak hanya bersaing dengan sesama
manusia, melainkan juga bersaing dengan berbagai macam kecanggihan
teknologi. Oleh karena itu, manusia harus mampu meningkatkan kualitas diri agar
tidak tergantikan oleh teknologi.
Soft skill merupakan salah satu anugerah yang diberikan oleh Tuhan kepada
manusia. Soft skill dapat didefinisikan sebagai keterampilan yang ada pada diri
manusia namu tak kasat mata. Keterampilan ini berkaitan dengan keterampilan
manusia untuk berhubungan dengan dirinya sendiri maupun kontak sosial dengan
orang lain. Soft skill merupakan pembeda antara manusia dengan teknologi.
Manusia dan teknologi sama-sama memiliki hard skill, namun soft skill hanya
dimiliki oleh manusia yang tidak dimiliki oleh teknologi.
Terutama di era Revolusi Industri 4.0, manusia harus mempunyai soft skill
yang baik karena soft skill merupakan keterampilan yang membedakan antara
manusia dengan teknologi. Sumber daya manusia yang dibutuhkan di era
Revolusi Industri 4.0 adalah manusia yang memiliki soft skill, kompetensi, dan
pengetahuan yang diperoleh dari pengalaman belajar (Sagala, 2017:32). NWT
Council merumuskan empat soft skill yng dibutuhkan di dalan dunia kerja yaitu
kualitas diri, keterampilan komunikasi, keterampilan bekerja sama, serta
keterampilan berpikir kritis dan kreatif (NWT, 2012:10).
Penjabaran keterampilan tersebut adalah sebagai berikut.
1) Kualitas Personal
Kualitas personal merupakan keterampilan intrapersonal pada individu yang
berkaitan dengan keterampilan individu untuk mengendalikan emosi dan
memimpin diri sendiri. Menurut NWT, kualitaS personal yang dibutuhkan di
dunia kerja adalah sebagai berikut.
Tabel 1.1
Indikator Keterampilan Kualitas Diri
2) Keterampilan Komunikasi
Komunikasi merupakan keterampilan menyampaikan informasi untuk
mendapatkan pemahaman yang sama (Anggraini, 2015:33). Keterampilan
komunikasi yang baik merupakan salah satu kunci kesuksesan seseorang di dunia
kerja karena dengan komunikasi yang baik seseorang dapat berinteraksi dan
membangun relasi yang bagus dengan teman kerja maupun mitra usaha
(Connover, 2019:4).
METODOLOGI PENELITIAN
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Studi kasus
merupakan metode penelitian yang memusatkan perhatian pada suatu kasus secara
intensif dan rinci (Ulfatin, 2013:21). Metode studi kasus mengeksplorasi suatu
masalah dengan batasan yang terperinci. Yin dalam Ulfatin (2013:18)
menyebutkan studi kasus merupakan strategi untuk meneliti pokok pertanyaan
how dan why juga menjawab pertanyaan yang berkenaan dengan what. Metode
ini dibatasi oleh waktu dan tempat, dan kasus yang dipelajari berupa program,
aktivitas, peristiwa, atau individu. Data yang diperoleh biasanya lebih detail, lebih
bervariasi, dan lebih luas (Moelong, 2004).
Studi kasus merupakan studi mendalam yang hanya dilakukan pada satu
kelompok orang atau peristiwa (Bungin, 2017:132). Studi kasus menekankan
pada permasalahan khusus yang terjadi pada objek analisis. Dengan demikian,
peneliti ingin menyelidiki lebih jauh mengenai kondisi soft skill siswa dalam
kehidupan di sekolah serta relevansi soft skill siswa terhadap kebutuhan dunia
kerja dari prespektif pihak DU/DI. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui
faktor-faktor yang memengaruhi soft skill siswa SMK kompetensi keahlian
akuntansi di SMK Cendika Bangsa.
B. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian kualitatif peneliti merupakan instrumen kunci dalam sebuah
penelitian. Kehadiran peneliti di lapangan merupakan suatu hal yang wajib karena
berfungsi untuk mengumpulkan data, menilai kualitas data, analisis data,
menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya (Sugiyono,
2017:222). Dikarenakan fungsi peneliti yang sangat penting dalam sebuah
penelitian kualitatif, maka peneliti harus mempunyai “bekal” meliputi pemahaman
mengenai penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap bidang yang diteliti,
dan kesiapan peneliti untuk memasuki obyek penelitian.
Persiapan yang dilakukan oleh peneliti yaitu mengkaji berbagai literatur yang
berkaitan dengan bidang penelitian ini sehingga peneliti memiliki wawasan dan
pengetahuan yang dapat dijadikan pegangan saat penelitian di lapangan.
Selanjutnya peneliti juga melakukan observasi awal di SMK Cendika Bangsa
yang bertujuan untuk mendapatkan data awal serta untuk menjalin silaturahmi
dengan pihak SMK Cendika Bangsa sehingga kehadiran peneliti dapat diterima
dengan baik.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian merupakan tempat dimana penelitian dilaksanakan. Lokasi
dalam penelitian ini adalah SMK Cendika Bangsa Kepanjen. Alasan pemilihan
lokasi tersebut dikarenakan siswa kompetensi keahlian akuntansi belum
menunjukkan kepemilikan soft skill yang bagus padahal soft skill merupakan
atribut penting yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. SMK idealnya memberikan
pengetahuan hard skill dan pengembangan soft skill siswa yang dibutuhkan dunia
kerja. Oleh karena itu peneliti bermaksud untuk meneliti mengenai kondisi soft
skill siswa kompetensi keahlian akuntansi di SMK Cendekia Bangsa dan relevansi
soft skill siswa terhadap kebutuhan dunia kerja. Selain itu peneliti juga ingin
menyelidiki pola pendidikan dan pengembangan soft skill siswa dan faktor
penghambat pengembangan soft skill siswa sekolah di SMK Cendika Bangsa.
D. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber
data sekunder. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh dari
informan secara langsung seperti wawancara dan observasi. Sedangkan sumber
data sekunder merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung dari informan
seperti dokumen mengenai kinerja siswa. Sumber data primer dalam penelitian ini
yaitu hasil wawancara dengan pihak terkait mengenai soft skill siswa serta lembar
hasil observasi soft skill selama kegiatan pembelajaran di sekolah. Sedangkan
sumber data sekunder diperoleh dari hasil penilaian pihak DU/DI mengenai soft
skill siswa kompetensi keahlian akuntansi yang ditunjukkan selama proses PKL.
E. Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian karena tujuan utama dari penelitian adalah untuk mendapatkan data
(Sugiyono, 2017:224). Dalam penelitian ini prosedur pengumpulan data dilakukan
sebagai berikut.
1) Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dengan cara
tanya jawab sambil bertatap muka dengan informan atau orang yang
diwawancarai, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam situasi sosial
yang diteliti (Bungin, 2017:111). Wawancara dilakukan bertujuan untuk
mengetahui hal-hal yang lebih mendalam terkait permasalahan yang diteliti.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur
dimana peneliti membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu sebelum terjun ke
lapangan namun saat pelaksanaan wawancara tidak menutup kemungkinan bagi
peneliti untuk mengembangkan pertanyaan yang tidak terdapat di dalam daftar
pertanyaan guna memperoleh data yang dibutuhkan.
Dalam tahap studi pendahuluan, peneliti mewawancarai guru untuk
mengetahui permasalahan soft skill yang terjadi di SMK Cendika Bangsa
Kepanjen. Selain itu untuk memperoleh data yang dibutuhkan peneliti juga
melakukan wawancara terhadap siswa kompetensi keahlian akuntansi yang sudah
melaksanakan praktik kerja industri dan tanggapan pihak DU/DI mengenai soft
skill siswa SMK Cendika Bangsa Kepanjen sebagai data pendukung. Selama
proses wawancara, peneliti harus siap mencatat apa yang disampaikan oleh
informan untuk kemudian dilakukan analisis data.
2) Observasi
Metode observasi merupakan metode yang digunakan untuk mengumpulkan
data penelitian melalui pengamatan maupun penginderaan (Bungin, 2017:118).
Observasi pasif digunakan di dalam penelitian ini karena peneliti datang di tempat
kegiatan yang diamati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan yang dilakukan
oleh subjek penelitian. Salah satu kelebihan metode observasi adalah peneliti
dapat memperoleh data secara langsung dengan latar yang alami sehingga peneliti
dapat mengetahui kondisi subjek penelitian yang sebenarnya. Dalam penelitian
ini, observasi dilakukan dengan cara mengamati soft skill siswa selama
pembelajaran di kelas. Alat bantu yang digunakan selama proses observasi adalah
pedoman observasi yang membantu peneliti agar tetap fokus pada tujuan penelitia.
Data hasil observasi dicatat dilembar hasil observasi untuk kemudian dilakukan
analisis data.
3) Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu (Sugiyono,
2017:240). Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya dari seseorang.
Menurut Sugiyono (2017:240), dokumen digunakan untuk memperkuat hasil dari
wawancara maupun observasi. Dalam penelitian ini, dokumentasi diperoleh dari
hasil penilaian DU/DI mengenai sof skill selama praktik kerja industri serta foto-
foto selama kegiatan penelitian berlangsung.
F. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan proses mengolah data yang diperoleh dari hasil
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Menurut Sugiyono (2017:245), proses
analisis data dilakukan saat pra-lapangan, lapangan, dan pasca-lapangan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan analisis data model Miles dan Huberman
dalam Sugiyono (2017:247) yang mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis
data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus
sampai tuntas. Aktivitas dalam analisis data terdiri dari sebagai berikut.
1) Reduksi Data
Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan
pada hal-hal yang penting, dicari tema dan pola terhadap data hasil temuan
peneliti (Ulfiatin, 2013:34). Reduksi data dapat juga diartikan sebagai proses
memilah data ke dalam kategori data penting, data pendukung, dan data yang
tidak penting dengan cara menandai kategori tersebut. Proses yang dilakukan
peneliti dalam tahap ini adalah dengan memilah data yang sesuai dengan tujuan
penelitian.
2) Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dengan cara memaparkan data yang diperoleh
menjadi narasi-uraian. Proses yang dilakukan peneliti dalam tahap ini adalah
menyajikan data, mencari hubungan antara data yang ditemukan dan apa yang
perlu ditindaklanjuti untuk mencapai tujuan penelitian.
3) Verifikasi Data dan Penarikan Kesimpulan
Dalam tahap akhir dilakukan proses verifikasi data dan penarikan
kesimpulan. Kesimpulan masih bersifat sementara dan dapat berubah jika data
yang ada tidak sesuai dengan keadaan di lapangan. Menurut Ulfiatin (2013:45),
untuk membuat kesimpulan yang kredibel harus didukung oleh data valid. Oleh
karena itu peneliti melakukan verifikasi data dengan menemukan bukti yang kuat
dan mendukung melalui triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Dengan
demikian peneliti dapat menghasilkan kesimpulan yang valid sesuai dengan
kondisi di lapangan.
G. Pengecekan Keabsahan Temuan
Pada penelitian ini pengecekan keabsahan data diperlukan untuk memastikan
apakah data yang diperoleh valid. Pengecakan keabsahan data dilakukan dengan
cara triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik dilakukan
dengan menggunakan lebih dari satu teknik pengumpulan data yaitu teknik
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Sedangkan triangulasi sumber dilakukan
dengan cara melakukan pengumpulan informan lebih dari satu orang dalam hal ini
yaitu guru, siswa, dan pihak DU/DI. Kemudian dari hasil pengumpulan data
tersebut dilakukan cross check terhadap data yang ditemukan dari antar teknik
pengumpulan data maupun antar informan untuk menguji keabsahan data tersebut.
H. Tahap-tahap Penelitian
Tahap penelitian dalam penelitian kualitatif dilakukan selama proses penelitian
berlangsung. Peneliti berperan aktif dalam tahap penelitian ini, dimulai dari
langkah-langkah pengumpulan data hingga menganalisis data. Tahapan yang
terdapat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1. Tahap Perencanaan/Pra-lapangan
Langkah awal di dalam penelitian ini adalah tahap perencanaan dimana peneliti
melakukan studi pendahuluan, menentukan fokus penelitian, menentukan batasan
masalah, dan rancangan saat melakukan penelitian di lapangan. Dalam tahap ini,
peneliti juga sudah menentukan situasi dan lokasi yang ingin diteliti serta
menentukan informan yang sesuai dengan topik penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan/Pengumpulan Data Lapangan
Dalam tahap ini peneliti sudah berada di lapangan dengan tujuan untuk
melakukan pengumpulan data. Peneliti berusaha untuk mengenal serta menjalin
hubunga baik dengan para informan. Teknik pengumpulan data yang digunakan
yaitu obesrvasi partisipan pasif, wawancara semi-terstruktur serta dokumentasi.
Wawancara dilakukan dengan mewawancarai guru, siswa serta pihak DU/DI.
Observasi dilakukan dengan melakukan pengamatan terhadap soft skill siswa
selama pembelajaran di kelas sedangkan dokumentasi diambil dari penilaian soft
skill siswa oleh pihak DU/DI serta pengambilan foto selama proses penelitian.
Saat proses pengumpulan data di lapangan, peneliti sudah melakukan analisis data
dengan cara memilah dan menentukan data utama, data pendukung serta data
yang tidak mendukung penelitian. Pengumpulan data dilakukan secara terus
menerus hingga menemukan titik jenuh.
3. Tahap Pelaporan/Pasca-lapangan
Tahap pelaporan merupakan tahap terakhir dalam proses penelitian ini. Dalam
tahap ini, peneliti melakukan proses penyempurnaan data serta malakukan
penyusunan laporan. Dalam penyusunan laporan peneliti harus memperhatikan
narasi-uraian yang disajikan agar runtut dan dapat dipahami pembaca.