Anda di halaman 1dari 22

1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat

membuat kita harus bisa merespon secara cepat. Untuk menghasilkan


lulusan yang bermutu,terampil,inovatif,kreatif dan tanggap terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Gencarnya inovasi
teknologi yang menuntut penyesuaian sistem dunia pendidikan yang
selaras dengan tuntutan dunia kerja atau industri.Namun perlu diketahui
bahwa kesuksesan seseorang tidak ditentukan hanya dari Hard Skillnya
saja,tetapi lebih kepada Soft Skillnya.Hal tersebut sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan di Harvard University Amerika Serikat yang
mengungkapkan bahwa kesuksesan hanya di tentukan 20% oleh Hard
Skilldan sisanya 80% Soft Skill(Furhan,2011). Berdasarkan hasil penelitian
tersebut maka sangat jelas bahwa peningkatan SDM lebih baik didapat dari
peningkatan kemampuan Soft Skilltermasuk dalam penerapannya di SMK
yang diterapkan di Indonesia.
Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan kegiatan yang
dilakukan

di

dalam

dunia

usaha

atau

dunia

industri

berupa

pendidikan,pelatihan dan pembelajaran yang dilakukan di dalam dunia


usaha atau dunia industri sebagai wujud nyata dari pelaksanaan sistim
pendidikan di SMK yaitu Pendidikan Sistim Ganda (PSG). Program
prakerin disusun bersama antara sekolah dan dunia industri atau dunia
usaha dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik dan sebagai

kontribusi dunia kerja terhadap pengembangan program pendidikan SMK.


Prosedur dalam pelaksanaan dilakukan dalam waktu 3-4 bulan, siswa
seakan akan bekerja/magang didunia usaha atau dunia industri untuk
diajarkan tentang kehidupan didunia kerja dan diharapkan siswa
memperoleh tambahan skill yang bermanfaat bagi dirinya. Mengingat
lulusan SMK diarahkan untuk langsung terjun di dunia kerja, maka
penguasaan Soft Skill harus dikembangkan sejak dini. Upaya untuk
mencapai penguasaan kemampuan Soft Skill yang optimal adalah dengan
melaluli kegiatan Praktik Kerja Industri atau prakerin.
Hal ini sesuai pernyataan Andayani (2013) dari hasil penelitiannya
menyimpulkan bahwa pelaksanaan prakerin berpengaruh positif dan
signifikan terhadap persepsi tentang dunia kerja pada siswa SMK, akan
tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap sikap produktif pada siswa
SMK di kabupaten Malang.Sementara itu pengamatan di lapangan
ditemukan masih banyak pelaksanaan prakerin yang tidak sesuai antara
bidang yang digelutinya di sekolah dan spesifikasi kerja di tempat magang
menjadi masalah serius.Berdasarkan hasil temuan itu dan memperhatikan
tujuan SMK di atas, maka nilai tambah Skill yang menjadi tujuan akhir
dari pelaksanaan prakerin menjadi fokus lain yang perlu mendapat
perhatian dan pengkajian yang lebih mendalam.
Memasuki abad 21 banyak paradigma baru bermunculan dan
memerlukan pertimbangan serta perhatian yang seksama salah satunya
adalah MEA (Masyarakat Ekonomi Asean). MEA merupakan sebuah
integrasi ekonomi ASEAN dalam mengahadapi perdagangan bebas antar
negara-negara ASEAN. Seluruh negara anggota ASEAN menyepakati

perjanjian ini. MEA dirancang untuk mewujudkan wawasan ASEAN 2020.


Dalam menghadapi persaingan yang teramat ketat selama MEA ini,
negara-negara

ASEAN

haruslah

mempersiapkan

SDM

yang

trampil,cerdas,dan kompetitif. Hal ini akan menjadi tantangan bagi


Indonesia untuk menciptakan tenaga kerja yang memiliki sikap profesional
dan memiliki Soft Skill dan mampu bersaing dengan tenaga tenaga kerja
asing yang siap masuk ke negara Indonesia untuk bersaing di dalam dunia
kerja yang semakin ketat di era MEA ini.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebagai pemasok tenaga kerja
di pasar kerja berperan penting dalam menciptakan tenaga yang trampil
yang memiliki Soft Skilldan Hard Skill sesuai tuntutan dunia industri yang
semakin tinggi di masa MEA ini.Namun dalam menciptakan tenaga kerja
yang memiliki Soft Skill dan Hard Skill tinggi SMK banyak mengalami
hambatan seperti sarana dan prasarana sekolah yang kurang memadai dan
SDM yang masih kurang baik. Pemerintah Indonesia menyikapi dengan
kebijakan

andalan

dalam

peningkatan

SDM.

Pertama

pengembangan SDM melalui master plan percepatan dan

adalah
perluasan

pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025. Master plan ini


merupakan salah satu dokumen percepatan pembangunan ekonomi
Indonesia yang mempercepat pembangunan suatu wilayah dengan
mebangun konektivitas antara insfrastruktur,pembangunan kebijakan, dan
SDM-IPTEK serta mengintegritasikannya dalam satu kawasan perhatian
investasi dengan suatu sentra kegiatan ekonomi utama sebagai folus
pengembangannya
diwilayah tersebut.

sehingga

dapat

menjadi

pembangkit

ekonomi

Menurut Elfindri (2010), Soft skill merupakan ketrampilan dan


kecakapan hidup, baik untuk sendiri, berkelompok dan bermasyarakat
serta dengan sang pencipta. Dengan mempunyai Soft Skillmembuat
keberadaan seseorang akan semakin terasa di tengah masyarakat.
Ketrampilan akan berkomunikasi,ketrampilan emosional, ketrampilan
berbahasa, ketrampilan berkelompok,memiliki etika dan moral santun dan
ketrampilan spiritual. Semua sifat yang menyebabkan berfungsinya Hard
Skill yang dimiliki Soft Skilldapat menentukan arah pemanfaatan Hard
Skill. Jika seseorang memilikinya dengan baik, maka ilmu ketrampilan
yang dikuasainya dapat mendatangkan kesejahteraan dan kenyamanan
bagi pemiliknya dan lingkungan.
Didalam perekrutan tenaga kerja baru banyak perusahaan
cenderung melihat calon pekerja dari Soft Skillnya,tentu hal ini tidak
mengesampingkan perananHard Skillsebagai kemampuan (kompetensi)
atau keahlian pada bidang tertentu yang ditunjukan melalui kesiapan kerja.
Hard Skillmerupakan faktor paling penting dalam bekerja, namun
keberhasilan seseorang dalam bekerja biasanya akan lebih ditentukan oleh
faktor Skillnya yang lebih baik. Dengan demikian bagi lulusan SMK yang
memang dituntut untuk menguasai ketrampilan teknis (Hard Skill),
tentunya faktor ketrampilan lunak (Soft Skill) harus pula diperhatikan
supaya kesuksesan yang didapatkan optimal. Keseimbangan antar Soft
Skill dan Hard Skillsangat diperlukan dalam dunia pekerjaan apalagi di era
MEA sekarang. Jika kemampuan Hard Skillsaja yang dimiliki maka
seseorang akan tersingkir dalam persaingan di dalam dunia kerjakarena
mereka yang mempunyai kemampuan Soft skill.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah pengaruh


prakerin (praktik kerja industri) terhadap penguasaan soft skill siswa ;
pengaruh prakerin (praktik kerja industri) kesiapan dalammenghadapi
dunia kerja pada masa MEA (Masyarakat Ekonomi ASEAN) di SMKN 1
Jepara.

1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah, diketahui
permasalahan utama yang berhubungan langsung dengan pengaruh
prakerin dengan Soft Skillyaitu masih kurangnya ketrampilan
berkomunikasi,ketrampilan

emosioanal,

ketrampilan

akan

berbahasa,

ketrampilan berkelompok, memiliki etika dan moral, santun dan


ketrampilan spiritual.
1.3.

Batasan Masalah
Agar permasalahan ini menjadi jelas dan tidak menyimpang dari
tujuan yang telah ditetapkan maka peneliti perlu membatasi beberapa
masalah yang akan diangkat dalam penelitian ini, yaitu :
1. Pengaruh prakerin terhadap soft skillyang dimaksud dalam penelitian
ini adalah peningkatan penguasaan soft skillsetelah prakerin dengan
sebelum prakerin untuk kesiapan terjun di dunia kerja.
2. Subyek penelitian ini dibatasi hanya pada siswa SMKN 1 Jepara yang
pernah mengikuti prakerin.

1.4.

Rumusan Masalah
Berdasarkan dari uraian latar belakang masalah, maka perumusan
masalah yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Prakerin (Praktik


Kerja Industri) dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja pada
era MEA di SMKN 1 Jepara ?
2. Apakah terdapatpengaruh yang signifikan antara Soft Skilldengan
kesiapan dalam menghadapi dunia kerja pada era MEA di SMKN 1
Jepara ?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan antara Prakerin (Praktik
Kerja Industri) dan penguasaanSoft Skilldengan kesiapan dalam
menghadapi dunia kerja pada era MEA di SMKN 1 Jepara ?
1.5.

Tujuan
Sesuai dengan permasalahan yang akan diteliti seperti dirumuskan
di atas, maka tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengaruh antara Prakerin (Praktik Kerja Industri)
dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja pada era MEA di
SMKN 1 Jepara.
2. Untuk mengetahui pengaruh antara penguasaanSoft Skilldengan
kesiapan dalam menghadapi dunia kerja pada era MEA di SMKN 1
Jepara.
3. Untuk mengetahui pengaruh antara Prakerin (Praktik Kerja Industri)
dan penguasaanSoft Skilldengan kesiapan dalam menghadapi dunia
kerja pada era MEA di SMKN 1 Jepara.

1.6.

Manfaat
Penelitian

ini

dilaksanakan

oleh

peneliti

dengan

harapan

memberikan manfaat kepada pihak lain, diantaranya :


1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan
kajian atau informasi mengenai Pengaruh Prakerin (Praktik Kerja
Industri) Terhadap Penguasaan Soft SkillDengan Kesiapan Dalam
Menghadapi Dunia Kerja Pada era MEA bagi yang membutuhkannya.

2. Manfaat Praktis
a. Bagi Universitas, dapat memberikan sumbangan hasil penelitian
untuk meningkatkan lulusan yang berkualitas yang memiliki sikap
prosfeisonal dan memiliki Soft Skilldi dalam dunia kerja agar
mampu bersaing di dunia kerja pada era MEA.
b. Bagi mahasiswa, dengan hasil penelitian ini mahasiswa dapat
meningkatkan Soft Skillnya agar mampu bersaing di dunia kerja
pada era MEA.
c. Bagi Peneliti, dapat menambah wawasan baru tentang pengaruh
prakerin

dengan

Soft

Skilluntuk

meningkatkan

atau

mengembangkan Soft Skillnya, serta sumbangan karya ilmiah bagi


perkembangan ilmu pengetahuan yang bergun bagi masyarakat
luas.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kajian Teori
1. Praktik Kerja Industri (Prakerin)
Praktik Kerja Industri (Prakerin) merupakan salah satu program
yang ada disekolah menengah kejuruan (SMK) dan merupakan
kegiatan yang menguatamakan keahlian dan ketrampilan yang pernah
dipelajari disekolah. Praktik kerja industri adalah salah satu bentuk
penyelenggaraan di sekolah yang memadukan secara sistematik dan
sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
pengusahaan yang diperoleh melalui kegiatan kegiatan bekerja di
dunia industri secara langsung untuk mencapai suatu tingkat keahlian
yang profesional. Praktik kerja industri dilaksanakan dalam rangka
meningkatkan mutu siswa sisiwi SMK yang diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja profesional yang memiliki Soft skilldan
Hard skill yang tinggi.
Praktik kerja industri merupakan aplikasi dari bagian penerapan
pendidikan sistem ganda (PSG) pada SMK. Menurut Zamtinah Dkk
(2003: 202) praktik kerja industri merupakan bentuk latihan kerja di
dunia industri yang menjadi program di SMK. Dengan menerjunkan
siswa di DU/DI diharapkan setiap siswa mampu mengikuti kegiatan
kerja serta memahami kegiatan kerja yang di lakukan di dalam dunia
usaha atau dunia industri. Dengan tujuan tersebut siswa diharapkan
mendapatkan sesuatu yang baik dan berguna bagi dirinya sendiri serta

mampu menunjukan kinerjanya secara maksimal apa yang telah


dilakukannya selama di dunia industri atau di duni usaha sehingga
mampu membuat dirinya diperhitungkan di dunia usaha atau dunia
industri. Selain itu membentuk mental dan motivasi siswa SMK
sebagai tenaga kerja yang siap kerja serta mampu mandiri serta berjiwa
pekerja keras,jujur,ulet dan bertanggung jawab dalam bekerja (Soft
skill).
Tujuan dari diadakannya praktik kerja industri secara umum untuk
menghasilkan tamatan yang berkompetensi, memperkokoh link and
matchantara sekolah dengan dunia usaha atau dunia industri,
meningkatkan efesiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja
dan memberikan pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman
kerja melalui proses pendidikan.
Menurut Depdiknas (2003:2-3), tujuan pelaksanaan praktik kerja
industri secara khusus yaitu :
a. Menghasilkan tamatan yang yang siap bekerja di berbagai
bidang pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan tertentu.
b. Untuk mendapatkan keterpaduan yang saling mengisi antara
pendidikan disekolah dengan dunia usaha atau dunia industri.
c. Mengembangkan kemampuan siswa untuk mengaplikasikan
pengetahuan dan teori.
d. Membentuk pribadi agar mandiri dan percaya diri.
e. Memperkokoh masukan dan umpan balik guan memperbaiki
dan menyempurnakan serta mengembangkan pendidikan di
sekolah dan dunia usaha atau dunia industri.
Dari uraian diatas, maka tujuan praaktik kerja industri secara
khusus adalah untuk menghasilkan tamatan SMK yang siap
kerja,mendapatkan

keterpaduan

yang

saling

mengisi

antara

10

pendidikan

sekolah

dan

dunia

usaha

atau

dunia

industri,

mengembangkan kemampuan siswa,membentuk pribadi yang mandiri


dan percaya diri, memberikan masukan bagi sekolah dalam dalam
mengenmabngkan pendidikan yang berorientasi pada ketrampilan dan
pengetahuan.
2. Penguasaan Soft Skill
Soft Skill merupakan kemampuan non teknis yang dimiliki
seseorang yang sudah dimiliki sejak dirinya lahir, kemampuan non
teknis yang tidak terlihat wujudnya namun namun sangat diperlukan
seseorang untuk mencapi kesuksesan. Kemampuan non teknis yang
bisa berupa talenta dan bisa ditingkatkan dengan pelatiahan. Namun
perlu diketahui bahwa Soft skill itu sendiri tidak akan berjalan
sempurna apabila tidak diiringi dengan Hard Skill begitu juga
sebaliknya.
Menurut Furhan (2011) menyatakan bahwa Ketrampilan sesorang
dalam berhubungan dengan orang lain terbagi menjadi menjadi dua
kategori yaitu soft skill inter-personal skill dan intra-personal skill.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh negara negara Inggris,
Amerika, dan Kanada, ada 23 atribut soft skill yang dominan di
lapangan kerja. Ke 23 atribut tersebut di urutkan berdasarkan prioritas
kepentingan di dunia kerja, yaitu :
a. Inisiatif
m. Manajemen diri
b. Etika/Integritas
n. Menyelesaikan persoalan
c. Berpikir kritis
o. Dapat meringkas
d. Kemauan belajar
p. Berkoperasi
e. Komitmen
q. Fleksible
f. Motivasi
r. Mampu kerja dalam tim
g. Bersemangat
s. Mandiri
h. Dapat diandalkan
t. Mendengarkan
i. Komunikasi lisan
u. Tangguh
j. Kreatif
v. Berargumentasi logis

11

k. Kemampuan analitis
w.Manajemen waktu
l. Dapat mengatasi stres
Manfaat dari soft skill yaitu :
a. Sebagai atribut kualitas jasa
b. Dapat bersifat mandiri
c. Soft skill dapat membangun karakter
d. Membangun kepribadian yang berkualitas
e. Menumbuhkan rasa percaya diri
f. Dapat bersosialisasi dalam tim
g. Menumbuhkan kepekaan wawasan pemikiran dan kepribadian
kita
h. Membentuk jiwa yang kritis dalam diri kita
Fungsi soft skill dalam bekerja adalah faktor yang sangat penting
yang terdiri dari karakter,sikap dan nilai kehidupan, ketrampilan
personal dan interpersonal, dan merupakan faktor penting hampir di
semua aspek kehidupan dan di dalam dunia kerja. Seorang karyawan
tidak hanya dituntut untuk menguasai kompetensi teknis, seperti
bagaimana merepkan konsep yang telah di pelajaran di dalam inti
keilmuannya, namun dituntut untuk memiliki karakter yang kuat,sikap
hidup yang mantap, ketrampilan untuk berhubungan dengan orang
lain,serta ketrampilan personal lain. Karyawan ini dinilai lebih
memiliki kesiapan dan kualitas kerja yang tinggi. Salah satu studi
kasus yang dilakukan oleh Mitsubishi Research Institut (2000)
menyebutkan bahwa , kesuksesan lulusan ternyata tidak ditentukan
oleh kemampuan teknis dan akademis lulusan tersebut, namun 40%
disumbangkan oleh kematangan emosi dan sosial, 30% oleh proses
networking yang dijalin,20% oleh kemampuan akademis,10% oleh
kemampuan finansial yang dimiliki.

12

3. Kesiapan menghadapi dunia kerja di era Masyarakat Ekonomi Asean


(MEA).
Menurut Kartini (1991:77), kesiapan kerja adalah kemampuan
seseorang untuk melaksanakan pekerjaan dengan baik di dalam maupun di
luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa.
Herminto Sofyan (1986:10) juga berpendapat bahwa kesiapan
kerja adalah kemampuan seseorang untuk menyelesaiakan suatu pekerjaan
tertentu tanpa mengalami kesulitan dan hambatan dengan hasil yang baik.
Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa
kesiapan kerja adalah kesiapan kondisi individu dalam melakukan
pekerjaan tertentu yang meliputi kematangan fisik,mental dan pengalaman
serta adanya kemauan untuk melakukan pekerjaan tertentu. Untuk
menciptakan tenaga kerja yang memiliki kesiapan kerja yang baik
pemerintah indonesia secara serius menyiapkan untuk meningkatkan
ketrampilan tenaga kerja dengan berbagai program dan berbagai kebijakan
untuk peningkatan kualitas SDM yang siap kerja. Peningkatan kualitas
SDM dimulai dari lingkup SMK (Sekolah Menengah Kejuruan),Akademi
komunitas,Politeknik,Institut,Universitas dan Program pengembangan
IPTEK lainnya.
Pembentukan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) berawal dari
kesepakatan antara para pemimpin ASEAN dalam konferensi tingkat
tinggi (KTT) di Kuala Lumpur, Malaysia Desember 1977, kemudian
dialnjutkan pada KTT di BALI Oktober 2003 dengan mendeklarasikan
pembentukan MEA pada 2015. Kesepakatan ini bertujuan untuk
meningkatkan daya saing di ASEAN serta bisa menyaingi India dan
Tiongkok untuk menarik investasi asing.

13

Pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke 12 di Cebu


2007 memutuskan untuk mempercepat pembentukan komunitas ASEAN
dari target semula tahun 2020 dipercepat menjadi tahun 2015.Meskipun
para pemimpin ASEAN menyadari bahwa jangka waktu terlalu singkat
untuk mencapai komunitas ASEAN,namun perkembangan ekonomi Asia
menuntut percepatan proses integrasi ekonomi ASEAN. Dalam situasi
persaingan ekonomi yang semakin tajam, ada kekhawatiran Asia Tenggara
akan tertinggal jauh dari pesatnya pertumbuhan ekonomi China dan India.
Sejalan dengan sapek ekonomi dalam visi ASEAN 2020,
komunitas ekonomi ASEAN diharapkan menjadi satu pasar tunggal dan
basis produksi di mana arus barang, jasa,investasi,modal dan pekerja
terampil bisa bergerak bebas.
Menurut Asean vision 2020 yang menjadi rujukan bagi
pembentukan komunitas ASEAN, tujuan akhir dari integritas ekonomi di
kawasan Asia Tenggara adalah terbentuknya komunitas ASEAN. Untuk
memahami apa yang dimaksud dengan komunitas ekonomi oleh organisasi
ASEAN, berikut adalah butir butir penting yang di ambil dari Deklarasi
Bali Concord II mengenai konsep komunitas ASEAN :
a. Komunitas ekonomi ASEAN adalah realisasi tujuan akhir dari
integrasi ekonomi yang digariskan dalam ASEAN vision 2020
untuk menciptakan kawasan ekonomi ASEAN yang stabil,
sejahtera,dan berdaya saing tinggi.
b. Landasan bagi komunitas ASEAN adalah kepentingan bersama
di antara negara anggota ASEAN untuk memperdalam dan
memperluas usaha-usaha integrasi ekonomi melalui kerjasama

14

yang sedang berjalan dan inisiatif baru dalam kerangka aaktu


yang jelas.
c. Komunitas ekonomi ASEAN perlu menjadikan ASEAN
sebagai pasar tunggal dan basis produksi,dengan mengubah
keanekaragaman yang menjadi karakter kawasan menjadi
peluang bisnis yang saling melengkapi.
d. Komunitas ekonomi ASEAN perlu menjamin bahwa perluasan
dan pendalaman integrasi ASEAN harus dibarengi kerjasama
teknik dan pembangunan dalam usaha menangani jurang
pembangunan dan mempercepat integrasi ekonomi anggota
baru(Cambodia,Laos,Myanmar, dan Vietnam).
e. Untuk mencapai komunitas ekonomi yang terintegritassecara
penuh,ASEAN perlu menerapkan langkah-langkah liberalisasi
dan kerjasama.
2.2 Penelitian Yang Relevan
Penelitian yang relevan dapat memperluas pandagan dan
pengetahuan bagi peneliti juga dapat menghindari pengualangan dari
penelitian-penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain dan menjaga
originalitas penelitian. Penelitian yang berhubungan dengan penelitian
tentang Pengaruh Prakerin (Praktik Kerja Industri) Terhadap Penguasaan
Soft Skill Dalam Kesiapan Menghadapi Dunia Kerja Pada Era Mea
(Masyarakat Ekonomi Asean) Di Smkn 1 Jepara. Berdasarkan refensi yang
ada penelitian ini belum pernah diteliti orang lain dan menurut
sepengetahuan peneliti yang relevan dengan penelitian ini adalah :
1. Dari hasil penelitian dananalisis Andriyati Porbaningsih,Dkk (2012)
menemukan beberapa hal dari penelitiannya bahwa: Pertama : kegiatan
praktik kerja industri sangat berpengaruh signifikan terhadap

15

kemampuan penguasaan soft skill siswa. Kedua : Terdapat pengaruh


positif yang signifikan motivasi berorganisasi terhadap kemampuan
penguasaan Soft skill siswa.Ketiga : Terdapat pengaruh positif yang
signifikan antara variabel kegiatan prakerin dan motivasi berorganisasi
terhadap kemampuan penguasaan soft skil siswa kelas XI program
keahlian Administrasi Perkantoran SMK Islam Al-Hikmah Mayong
Jepara.
2. Dari hasil penelitian Sri Utaminingsih(2011) yang berjudul model
manajemen pengembangan Soft skill SMK program keahlian
pariwisata, menemukan bahwa :Pertama : Jenis kompetensi Soft skill
yang dikembangkan ketiga SMK belum jelas,dinyatakan include pada
materi kejuruan dan masih belum mengembangkan kompetensi
harapan DU/DI secara maksimal. Jenis kompetensi yang diharapkan
meningkatkan mutu lulusan adalah manajemen diri,kemampuan
berkomunikasi,etika profesional,teamwork dan kewirausahaan.Kedua:
Bahwa pelaksanaan pengembangan Soft skill di tiga SMK yang
menjadi obyek kajian penelitian inimasih belum maksimal,dilihat dari
perencanaan belum terencana dengan baik,identifikasi kompetensi Soft
skill

belum

dilakukan

secara

maksimal,belum

melibatkan

stakeholder,kebijakan ditingkat institusi belum terlaksana.Ketiga :


Aktor yang berperan dalam pelaksanaan pengembangan Soft skill
,yaitu kepala sekolah,guru, siswa, DU/DI pasangan,diknas dan
masyarakat dengan jalinan hubungan yang sinergis sesuai peran
masing-masing komponen perlu ditingkatkan. Keempat : Yang menjadi
hambaatan dalam pengembangan Soft skill adalah utamanya faktor-

16

faktor yang berpengaruh yaitu : pemahaman konsep dari sekolah,guru


dan siswa masih lemah.
3. Dari hasil penelitian Pudjo Utomo (2014) yang berjudul kesiapan
sumber daya manusia (tenaga kerja) bidang konstruksi di Indonesia
menghadapi masyarakat ekonomi asean mengungkapkan bahwa :
Tenaga kerja bidang konstruksi Indonesia, belum siap untuk bersaing
dalam hal kualitas dengan tenaga kerja negara-negara anggota ASEAN
lainnya, terutama tenaga kerja dari negara Singapura maupun
Malaysia. Pada perkembangan negara yang paling siap dalam integrasi
Masyarakat Ekonomi ASEAN hanyalah negara Singapura dan
Malaysia.

2.3 Kerangka Pikir

X1
Y

X2

17

X1 : Pengaruh Prakerin dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja


pada era MEA.
X2 : Penguasaansoft skill dengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja
pada era MEA
Y : pengaruh yang signifikan antara Prakerin (Praktik Kerja Industri) dan
penguasaan Soft Skilldengan kesiapan dalam menghadapi dunia kerja pada
era MEA.

2.4 Hipotesis
Bersasarkan rumusan masalah dan landasan teori yang ada maka
hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat pengaruh positif yang signifikan dari Penerapan Kompetensi
Prakerin tehadap penguasaan Soft skill dalam menghadapi kesiapan
menghadapi dunia kerja pada era MEA di SMKN 1 Jepara

18

BAB 111.METODE PENELITIAN


3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan penelitian berlangsung pada bulan Mei tahun
2016. Tempat penelitian dilaksanakan diruang belajar kelas XII program
keahlian Teknik Kendaraan Ringan di SMKN 1 Jepara.
3.2 Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
SMKN 1 Jepara yang sudah melaksanakan praktik kerja industri.
Dari data yang diperoleh, siswa SMKN 1 Jepara yang sudah
melaksanakan praktik kerja industri berjumlah 150 siswa yang terdiri dari
3 kelas, kelas XII TKR berjumlah 47 siswa, kelas XII NKPI 51 berjumlah
siswa, dan kelas XII TPHPi berjumlah 52 siswa.
Tabel 1. Jumlah Populasi dan Sampel Siswa teknik pemesinan
Kelas XI SMK Negeri 1 Jepara.
No
1
2
3

Program keahlian

Populasi

TKR
NKPI
TPHPI
Jumlah

47siswa
51siswa
52siswa
150siswa

18

Sampel 30 %
Jumlah min
Jumlah max
14,3
16
15,3
17
15,6
17
45,2
49

19

2. Sampel
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa SMKN 1
Jepara yang sudah melaksanakan praktik kerja industri yang terdiri dari 3
kelas. Teknik sampling yang dilakukan adalah sampel acak atau
random,yaitu pengambilan sampel yang yang dilakukan dengan cara
undian atau cara bilangan acak. Pengundian sampel dilakukan untuk
menentukan kelas yang akan di jadikan kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol. Pengundian dilakukan dengan cara menuliskan nama
kelas dikertas lalu digulung, kemudian dimasukan ke dalam botol dan
dikocok agar gulungan kertas keluar. Gulungan kertas pertama yang keluar
adalah sebagai kontrol dan gulungan kertas kedua dan ketiga sebagai
kelompok eksperimen. Hasil random sampling diperoleh, kelas XII NKPI
sebagai kelompok kontrol, kelas XII TKR dan XII TPHPi sebagai
kelompok eksperimen. Teknik pengumpulan data menggunakan angket
dan dokumentasi.
3.3 Variabel Penelitian
Penelitian ini melibatkan dua variabel, yaitu variabel bebas
danvariabel terikat.
1. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Pengaruh prakerin (praktik
kerja industri) (X1) dan Penguasaan Soft Skill(X2).
2. Varabel terikat dalam penelitian ini yaitu Kesiapan dalam menghadapi
dunia kerja pada masa MEA di SMKN 1 Jepara.
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan hasil data penelitian, metode yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Metode Observasi

20

Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan adalah pendataan


mengenai gambaran umum mengenai lokasi penelitian dan kondisi
pelaksanaan penelitian pada siswa SMKN 1 Jepara.
2. Metode Dokumentasi
Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan

untuk

mendapatkan informasi mengenai daftar nama siswa yang yang akan


menjadi sampel dan responden dalam uji coba instrumen penelitian
dan memperoleh informasi yang berkaitan dengan kegiatan belajar
mengajar.
3. Metode Tes.
Dalam penelitian ini metode tes dilakukan sebanyak dua kali, yaitu tes
awal (Pre-Test) sebelum dilakukan treatment dan tes akhir (post-test)
setelah dilakukan Treatment.Masing masing kelompok di berikan Pretesttentang

pengembangan

Softskilluntuk

mengungkap

tingkah

laku,rasa percaya diri dan emosional siswa waktu prakerin . Pemberian


soal Post-testdilakukan untuk mengungkap bimbingan di industri
apakah dalam melakukan pekerjaan di dalam industri waktu prakerin
benar benar di bimbing atau tidak.
3.5 Uji Coba Instrumen
a. Uji validitas data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan rumus product moment
untuk mencari validitas item sebagai berikut :
Dimana :
Rxy
=Koefisienkorelasiantara
variabelX

variabel

danY,dua

21

yangdikorelasikan.
X
= Skoritem
Y
= Skortotal
N
=Jumlahresponden
b. Uji Realibilitas Data
Penelitian memerlukan data yang benar valid dan reliabel. Dalam
rangka urgenci ini, maka kuesioner sebelum digunakan sebagai data
penelitian primer, terlebih dahulu di ujicobakan ke sampel uji coba
penelitian. Uji coba ini dilakukan untuk memperoleh bukti sejauh
mana ketetapan dan kecermatan alat ukur dalam melakukan fungsi
ukurnya.Penelitian ini menggunakan formula koefisien Alpha untuk
melakukan estimasi reliabilitas.
Teknik ini menggunakan rumus sebagai berikut :

Keterangan:
= reliabilitas instrumen
k = jumlah kuesioner
si = jumlah varian butir
st = varian total
3.6 Teknik Analisis Data
Teknik ini digunakan sebagai alat pengurai data,mengolah data
yang sudah terkumpul dari hasil penelitian.Dengan kata lain teknik analisis

22

data adalah salah satu cara yang ditempuh untuk mengolah data yang di
dapat dari suatu penelitian. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan
untuk menguji hipotesis yang penulis ajukan tentang Pengaruh Prakerin
(Praktik Kerja Industri) Terhadap Penguasaan Soft Skill Dalam Kesiapan
Menghadapi Dunia Kerja Pada Era Mea (Masyarakat Ekonomi Asean) Di
Smkn 1 Jepara adalah dengan mengguanakan analisis regresi jamak.
Dalam analisis regresi linierganda dengan 2 prediktor ini dilakukan
perhitungan dengan bantuan aplikasi komputer SPSS (Statistical Product
and Service Solution).Selanjutnya dilakukan uji coba korelasi antara
kriterium Y dengan kedua predictor X1 dan X2.

Anda mungkin juga menyukai