HIKMA ARIANTI
201052003012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kejuruan yang bertujuan menyiapkan pesera didik menjadi tenaga kerja yang
tertentu. Menurut Kuat (2017), menyatakan bahwa tuntutan peran dan fungsi
implementasinya jauh dari harapan antara impian dan kenyataan yang jauh.
menopang ekonomi dan industri, dan (5) mendorong dan meningkatkan kualitas
langkah untuk memperbaiki sekolah kejuruan. Salah satu upaya yang dilakukan
(SMK) marupakan salah satu institusi yang menyiapkan tenaga kerja yang
dunia usaha atau dunia industri. Pendidikan kejuruan dirancang khusus untuk
memfasilitasi peserta didik agar dapat menguasai suatu bidang keahlian baik
dalam aspek soft skills maupun hard skills dengan harapan menjadi SDM yang
siap memasuki dunia kerja dan terjun dalam kehidupan bermasyarakat, serta
memiliki sikap yang baik dan sesuai norma yang berlaku di masyarakat.
yang terampil, masih perlu ditingkatkan. Belum semua lulusan SMK dapat
memenuhi tuntutan lapangan kerja yang sesuai dengan bidang keahlian yang
dimiliki. Wijaya, Sudjimat, & Nyoto, 2016 ( dalam Sulistia Ningsih (2018).
Kesiapan kerja merupakan keseluruhan kondisi individu yang meliputi
Berdasar hasil penelitian Baiti dan Munadi (Baiti & Munadi, 2014), kesiapan
bekerja dengan baik”. Program ini harus dilakukan oleh semua pihak yang
agar dapat bekerja dengan baik”. Program ini harus dilakukan oleh semua pihak
keseluruhan dikategorikan sangat siap (81%). Kesiapan kerja siswa ditinjau dari
motivasi internal dikategorikan sangat siap (80%). Kesiapan kerja siswa ditinjau
dari motivasi ekternal dikategorikan siap (71%). Aspek motivasi siswa secara
keseluruhan dikategorikan sangat siap (86%). Sehingga dapat disimpulkan
bahwa peserta didik memiliki kesipan kerja yang dpat dilihat dari beberapa aspek
kompetensi.
termasuk kategori sangat tinggi. Aspek pengetahuan sebagian besar peserta didik
memiliki kesiapan kerja kategori sangat tinggi. Aspek keterampilan lebih dari
setengahnya peserta didik memiliki kesiapan kerja pada kategori tinggi. Aspek
kepribadian sebagian besar peserta didik memiliki kesiapan kerja kategori sangat
para siswa agar dapat membekali dirinya di era perkembangan industri dan
employability skills sebagai kemampuan seseorang untuk dapat siap bekerja dan
siap untuk bersaing dalam mengisi peluang karier yang tersedia. Dalam hal ini,
Ashforth, 2004 (dalam Utami, 2019). Lowden dkk, 2011 mengatakan bahwa
organisasi.
(Brewer, 2013). Pool & Sewell, 2007 (dalam Lydia, 2019) menyatakan bahwa
pengetahuan dan keterampilan secara teknis (hard skill) saja, tetapi juga meliputi
sikap dan tindakan (soft skill), seperti mampu menyesuaikan diri dengan rekan
kerja maupun atasan, kemampuan dalam membuat keputusan, kerjasama tim dan
keterampilan komunikasi (Lowden dkk, 2011), bahkan soft skill dinilai lebih
kemauan untuk belajar, kerjasama tim, kemampuan berpikir kritis, kreatif dan
inovatif (Wilton, 2014; Mansour & Dean, 2015 dalam utami 2019), kemampuan
dimiliki sesuai dengan pekerjaan. Seperti yang dikatakan oleh Pool & Sewell
2007 (dalam Utami, 2019) seseorang yang memiliki kemampuan yang sesuai
dengan pekerjaannya akan cenderung bekerja lebih baik, merasa lebih tertantang
dan dapat menghasilkan prestasi kerja yang baik. Atas dasar itu, akan lebih baik
Sehingga menjadi salah factor untuk siswa lulusan SMK siap untuk menghadapi
yang baik sangat dibutuhkan oleh lulusan SMK, karena dapat mempengaruhi
uaraian diatas maka peneliti mengangkat penelitian ini dengan judul “ Pengaruh
TELKOM Makassar”
B. Rumusan Masalah
1. Seberapa tinggi tingkat employability skill siswa SMK TELKOM Makassar?
4. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara employability skill dan
5. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara keterampilan kerja dan
6. Apakah ada hubungan positif dan signifikan antara employability Skill dan
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui tingkat employability skill siswa SMK TELKOM
Makassar
TELKOM Makassar
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi berbai kalangan,
1. Bagi Sekolah
kesiapan kerja yang dimiliki oleh siswa SMA TELKOM Makassar untuk
2. Bagi Siswa
3. Bagi Peneliti
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Employability Skill
lebih siap dalam memasuki dan atau mendapatkan pekerjaan, lebih mudah
pekerjaannya.
pembelajaran terjadi interaksi di antara berbagai faktor, baik faktor raw input
keterampilan yang dimiliki oleh seseorang tenaga kerja tidak harus spesifik,
tetapi seyogyanya lebih berorientasi pada layanan dan lebih penting lagi
memiliki keterampilan sosial yang tinggi. Keterampilan employabilitas
dalam tim; dan (3) atribut diri, di antaranya kemampuan belajar dan bagaimana
merupakan suatu keharusan yang harus ditanamkan pada peserta didik SMK
skills adalah ketrampilan yang dapat digunakan untuk bekerja atau istilah
pekerjaan dengan baik. Dapat juga dipahami sebagai suatu set keterampilan
employability dan skill untuk kemudian dijadikan sebuah definisi baru dari
employed).
technical skills, including generic skills, essential skills, soft skills, key
skills) yaitu kemampuan bekerja yang meliputi: (1) memiliki karakter yang
social dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia, (2) memiliki kompetensi bekerja, (3) menguasai ICT, (4)
mampu berkomunikasi dengan Bahasa Inggris, (5) sehat jasmani dan rohani,
(6) memiliki kemampuan literasi, (7) memiliki cara berfikir kritis, kreatif,
inovatif dan berorientasi pada pemecahan masalah, (8) memiliki cara yang
kerja komunikatif dan bias bekerja sama, (9) mampu melakukan pengumpulan
Kuat, 2018).
skills ialah suatu keahlian yang menjadi dasar perlu untuk mendapatkan,
Rothwell & Arnold, 2007 (dalam Aulia 2018) Employability skills meliputi
tempat kerja (Rasul, Rauf, Mansor, & Puvanasvaran, 2012), mampu dengan
diberhentikan dan mampu kembali ke dunia kerja dengan mudah di waktu yang
merupakan salah satu aspek keterampilan kerja yang sama pentingnya dengan
pekerjaan yang ada baik lokal, global dan international atau untuk mandiri
tertinggi.
Employability Skills merupakan suatu keterampilan yang memungkinkan
fungsional yang dibutuhkan oleh tempat kerja abad ke-21 yang diperlukan
untuk kesuksesan karir di semua tingkat pekerjaan dan untuk semua tingkat
pendidikan"
melakukan pekerjaan dengan baik (Shafie dan Nayan, 2010 dalam Huaina,
Dkk, 2019). Keterampilan tersebut termasuk mengelola sumber daya,
menekankan pada mendapatkan pekerja yang baik yang tidak hanya memiliki
komunikasi lisan dan mendengarkan, tetapi juga urutan yang lebih tinggi
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
pemecahan masalah
8) Memiliki cara kerja komunikatif dan bisa bekerja sama
Indonesia (SKKNI) ada tujuh kompetensi kunci yang harus dimiliki oleh
yang diperlukan agar kriteria unjuk kerja tercapai pada tingkatan kinerja yang
dipersyaratkan untuk peran atau fungsi pada suatu pekerjaan. kompetensi kunci
tersebut meliputi
6) Memecahkan masalah
7) Menggunakan teknologi
Sementara itu tujuh kompetensi kunci versi SKKNI dibagi dalam tiga
level atau tingkatan yaitu: (1) tingkat satu harus mampu: (a) melaksanakan
proses yang telah ditentukan dan (b) menilai mutu berdasarkan kriteria yang
telah ditentukan, (2) tingkat 2 harus mampu: (a) mengelola proses dan (b)
menentukan kriteria untuk mengevaluasi proses, (3) tingkat 3 harus mampu:
di sekolah sangat bergantung sumber daya yang berada di sekolah mulai dari
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru produktif dan peserta didik.
2. Keterampilan Kerja
menjadi lebih bermakna sehngga menghasilkan sebuah nilai dari hasil pekerjaan
tersebut. keterampilan/ kemampuan tersebut pada dasarnya akan lebih baik bila
terus diasah dan dilatih untuk menaikkan kemampuan sehingga akan menjadi
ahli atau menguasai dari salah satu bidang keterampilan yang ada.
secara mudah dan cermat. Pengertian ini biasanya cenderung pada aktivitas
sebagai kecakapan atau keahlian untuk melakukan suatu pekerjaan yang hanya
mengacu pada persoalan mental, manual, motoric, perceptual dan bahkan social
abilitie
kepadanya. menurut Wahyudi indra dan Aryana (2021) keterampilan kerja yaitu
diperoleh dari praktek, baik yang melalui latihan praktek maupun melalui
pengalaman.
kerja untuk menyelesaiakan aktivitas atau tugas yang telah diberikan yang di
dikategorikan menjadi empat, yaitu: (1) Basic literacy skill, keahlian dasar
merupakan keahlian seseorang yang pasti dan wajib dimiliki oleh kebanyakan
orang, seperti membaca, menulis dan mendengar; (2) Technical skill, keahlian
secara efektif untuk berinteraksi dengan orang lain maupun dengan rekan kerja,
seperti pendengar yang baik, menyampaikan pendapat secara jelas dan bekerja
dalam satu tim; dan (4) Problem solving, menyelesaikan masalah adalah proses
pekerjaan
individual;
3. Kesiapan Kerja
untuk memberi respon. Kondisi mencakup setidak tidaknya tiga aspek yaitu: (a)
kondisi fisik, mental dan emosional, (b) kebutuhan-kebutuhan, motif dan tujuan,
Kesiapan kerja terdiri atas dua kata, yaitu kesiapan dan kerja.
mana sikap tersebut memuat mental, keterampilan dan sikap yang harus dimiliki
memperoleh bayaran atau upah. Menurut Kartono dan Kartini 1991, (dalam
guna menghasilkan barang atau jasa. Menurut Dewa Ketut Sukardi, 1993 (dalam
nunung, 2019), kesiapan kerja adalah kemampuan, keterampilan dan sikap kerja
siswa dalam berbagai jenis pekerjaan tertentu yang secara langsung dapat
diterapkan
setiap himpunan dari aktifitas yang terjadi pada waktu relatif rutin, dan memiliki
tujuan serta hasil tertentu. Kesiapan kerja bagi lulusan adalah sejauh mana
mereka siap dan sukses di tempat kerja dan semakin diakui potensinya dalam
2013) kesiapan kerja mengandung dua pengertian yaitu: (a) keadaan siap
beberapa kelompok keterampilan dari yang harus dimiliki oleh siswa SMK,
masalah; (e) mampu berkomunikasi: mendengar dan lisan; (f) mampu membaca,
dalam Isnani Lestari, 2015 menyebutkan bahwa ciri – ciri seseorang yang
memahami apa yang akan dilakukan dalam pekerjaannya sesuai jabatan yang
minat dan motivasi terhadap setap aturan yang diberlakukan dalam lingkungan
pekerjaannya; (e) bersikap positif dan menerima resiko sebagai akibat pekerjaan
pekerjaan
a. Ciri-ciri Kesiapan Kerja
kesiapan yang matang dalam diri seseorang itu sendiri, terutama menyangkut
ciriciri yang berhubungan dengan diri seseorang. Menurut Anoraga Panji, 2014
kerja. Kuat lemahnya motivasi kerja sorang tenaga kerja ikut menentukan
itu semua suatu pekerjaan tidak akan berjalan sesuai dengan yang
tertib terhadap suatu tata tertib. Jadi untuk memasuki suatu pekerjaan
pekerja yang disiplin tinggi, masuk kerja tepat pada waktunya, demikian
juga pulang pada waktunya dan selalu taat pada tata tertib.
B. Penelitian Relevan
Nurul Falah Kota Pekanbaru” mengemukakan bahwa ada beberapa faktor yang
tentang informasi pekerjaan, Tidak jelas arah tujuan untuk bekerja, Belum bisa
tentang karir apa yang perlu dipilih untuk masa depan. Dalam Penelitian ini
kerja siswa adalah sebesar 43.7% selebihnya dipengaruhi oleh faktor-faktor lain.
Employability Skills dan Iklim Kelas terhadap Minat Kerja serta Dampaknya
pada Kesiapan Kerja Siswa SMK Kompetensi Keahlian Multimedia di Kota dan
kesiapan kerja; dan (7) employability skills, iklim kelas, dan minat kerja secara
dan status sosial ekonomi terhadap kesiapan kerja peserta didik lembaga kursus
atau baik (b) pada variabel Status Sosial Ekonomi mendapatkan presentase 65
62% dengan kategori cukup efektif atau cukup baik (c) pada variabel Kesiapan
Kerja mendapatkan presentase 76 11% dengan kategori efektif atau baik (d)
signifikasi 0 000 artinya pengaruh yang ditimbulkan kecil dan positif (e)
signifikasi 0 001 artinya pengaruh yang ditimbulkan kecil dan positif (f)
didik agar dapat menguasai suatu bidang keahlian baik dalam aspek soft skills
maupun hard skill dengan menjadi Sumber daya manusian yang siap memasuki
dunia kerja dan terjun dalam kehidupan bermasayarakat, serta memiliki sikap
XII.
keterampilan yang dimiliki oleh seseorang tenaga kerja tidak harus spesifik,
tetapi seyogyanya lebih berorientasi pada layanan dan lebih penting lagi
dalam tim; dan (3) atribut diri, di antaranya kemampuan belajar dan bagaimana
didik agar memiliki keterampilan teknis dan keterampilan yang bersifat generik
pembelajaran.
Keterampilan employability adalah keterampilan atau skill yang sangat
baik. Di dalam dunia industry tenaga kerja di tuntut untuk mampu membangun
komunikasi yang baik, mampu bekerjasama dengan baik dalam sebuah tim,
suatu masalah, serta mampu memanejemen diri yaitu mampu mengelola waktu
Sehingga kita dapat melihat bahwa keterampilan siswa baik itu dari
keterampilan hard skill maupun employability skill apakah peserta didik lulusan
SMK akan mampu memberikan dorongan dari dalam diri untuk siap dalam
X1 (Pengaruh
employability skill)
Y (Kesiapan kerja
siswa)
X2 (Pengaruh
keterampilan)
1. H1: Terdapat hubungan positif dan signifikan antara employability skill dan
3. H3: terdapat hubungan positif dan signifikan antara employability Skill dan
dilakukan untuk meneliti suatu peristiwa yang sudah terjadi dan kemudian
ketika peneliti mulai dengan pengamatan variabel terikat dalam suatu penelitian.
Pada penelitian ini, keterikatan antar variabel bebas dengan variabel bebas,
maupun antarvariabel bebas dengan variabel terikat, sudah terjadi secara alami,
dan peneliti dengan setting tersebut ingin melacak kembali jika dimungkinkan apa
ialah riset yang memakai kajian, wawancara atau angket perihal keadaan sekarang
Penelitian ini akan dilakukan pada bukan April tahun 2022 yang berlokasi
1. Populasi Penelitian
kesimpulannya. Populasi yang akan ambil merupakan seluruh peserta didik kelas
2. Sampel Penelitian
Menurut Sugiyono, (2017) sampel adalah sebagian besar dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan
peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi. Untuk
sampel dari populasi penelitian ini ditentukan dengan rumus dari Taro Yamane
atau Slovin:
3.1
Keterangan:
n= Ukuran sampel
N= Ukuran Populasi
d2= Presisi yang ditetapkan (tingkat kepercayaan 95%)
(Riduwan dan Akdon, 2009: 254)
D. Teknik Pengumpulan Data
sumber tertulis atau dokumen yang ada pada responden atau tempat, di mana
2. Metode Kuesioner Kuesioner ini juga sering disebut dengan angket di mana
sejauh mana sebuah instrumen atau alat ukur mampu atau berhasil mengukur apa
yang hendak diukur atau sejauh mana sebuah instrumen memenuhi fungsi
rumus:
𝑁 ∑ 𝑋𝑌 − (∑ 𝑌 )
𝑅𝑥𝑦 =
(∑ 𝑋) 2 }{𝑁 ∑ 𝑌 2 − (∑ 𝑌 ) 2 }
3.1
∑
√{𝑁 𝑋 2 −
Keterangan:
Rxy = Koefisien korelasi X dan Y
N = Jumlah responden
∑XY = Total perkalian skor X dan Y
∑Y = Jumlah skor variabel Y
∑X = Jumlah skor variabel X
∑X2 = Total kuadrat skor variabel X
∑Y2 = Total kuadrat skor variabel Y
Arikunto, 1999 ( dalam Ika Mustika)
Kriteria pengujian apabila rhitung > rtabel dengan α = 0,05 maka alat ukur
tersebut dinyatakan valid, dan sebaliknya apabila rhitung > rtabel maka alat ukur
tersebut adalah tidak valid. Perhitungan uji validas butir soal menggunakan
kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama
𝑛 ∑ 𝜎12
𝑟11 =( ) (𝑛 − ) 3.2
𝑛−1 𝜎𝑡 2
Keterangan
r11 = Realibitas yang dicari
∑ 𝜎1 2 = Jumlah varians skor tiap-tiap item
𝜎t 2 = Varians total
Arikunto, 2003 ( dalam Ika Mustika)
Teknis analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah statistik deskriptif.
menganalisis sebauh data yang ingin diteliti dengan cara menggambarkan atau
variable yang telah diperoleh dari kelompok subjek yang diteliti dan tidak ada
maksud untuk pengujian hipotesis. Terkumpulnya data yang telah dimiliki
kemudian diklasifikasikan menjadi dua kelompok data, yaitu data kuantitatif yang
deskripsi.
1. Uji Normalitas
masing variabel dalam penelitian ini datanya berdistribusi normal atau tidak
2. Uji Linearitas
mengetahui prediktor data variabel bebas berhubungan secara linier atau tidak
taraf signifikan 5%. Kriterianya apabila harga lebih kecil atau sama
model regresi dilihat dari (a) nilai tolerance dan lawannya (b) variance
inflation factor (VIF). Kedua ukuran ini menunujukan Nilai tolerance yang
rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi, karena VIF = 1/tolerance.
mempunyai nilai VIF < 10 dan mempunyai nilai tolerance > dari 10% (0,1).
4. Uji Hipotesis
Kerja Siswa (Y) sacara terpisah. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut:
Hipotesis pertama:
Hipotesis kedua:
adalah:
= + 3.3
Keterangan:
Y = Nilai yang diprediksi
α = Konstanta atau bila harga X = 0
b = Koefisien regresi
X = Nilai variabel independen
3.4
Keterangan:
Rxy= koefisien korelasi antara X dan Y
∑X1Y = jumlah produk antara X1 dan Y
∑X2Y = jumlah produk antara X2 dan Y
∑ 𝑋12 = jumlah kuadrat skor prediktor X1
∑ 𝑋22 = jumlah kuadrat skor prediktor X2
∑ Y2= jumlah kuadrat kriterium Y
(Sugiyono, 2012: 261-262)
3.5
Keterangan:
= koefisien korelasi antara X dan Y
= jumlah produk antara X1 dan Y
= jumlah produk antara X2 dan Y
= jumlah kuadrat skor prediktor X1
= jumlah kuadrat skor prediktor X2
= jumlah kuadrat kriterium Y
korelasinya positif, sebaliknya jika r hitung kurang dari nol (0) maka
dan dengan Y.
) = 3.7
∑
( ) =
∑
Keterangan:
2
𝑟(1,2) = koefisien determinasi antara Y dengan dan
∑ X1Y= jumlah produk antara dengan Y
∑ X2Y= jumlah produk antara X1 dengan Y
b1= koefisien prediktor X1
b2= koefisien prediktor X2
∑ = jumlah kuadrat kriterium Y
(Sutrisno Hadi, 1987: 25)
4) Menguji Signifikansi dengan uji t
3.8
Keterangan:
t = nilai
r = koefisien korelasi antara variabel X dan Y
n = jumlah responden
r2 = kuadrat koefisien korelasi antara variabel X dan Y
(Sugiyono, 2011: 184)
TELKOM Makassar
TELKOM Makassar
= + + 3.9
Keterangan:
X1 = Variabel X1
X2 = Variabel X2
b1 = Koefisien prediktor X1
b2 = Koefisien prediktor X2
α = Bilangan Konstanta
(Sugiyono, 2012: 275)
3.10
Keterangan:
RY(1,2) = koefisien korelasi antara Y dengan X1 danX2
b1= koefisien prediktor X1
b2= koefisien prediktor X2
∑X1Y= jumlah produk antara X1 dengan Y
∑X2Y = jumlah produk antara X1dengan Y
∑Y2 = jumlah kuadrat kriterium Y
(Sutrisno Hadi, 1987: 25)
dari nol (0) atau bernilai positif (+) maka hubungannya positif,
257).
sebagai proposi varians dari kedua variabel independen. Hal ini berarti
∑ + ∑
( , ) = 3.11
∑
Keterangan:
2
𝑟(1,2) = koefisien determinasi ganda antara , dengan Y
b1 = koefisien prediktor
b2 = koefisien prediktor
∑X1Y = jumlah produk antara X1 dengan Y
∑ X2Y = jumlah produk antara X2 dengan Y
∑Y2 = jumlah kuadrat kriterium Y
(Sutrisno Hadi, 1987: 22)
4) Menguji keberartian regresi ganda dengan uji F
( − − 1) 3.12
(1 − )
Keterangan:
% = × 100% 3.13
Keterangan:
SR %X = sumbangan relatif dari suatu prediktor X
b = Koefisien prediktor
∑XY = jumlah produk antara X dan Y
JKreg = jumlah kuadrat regresi
(Burhan Nurgiyantoro, 2009: 321)
bebas lain yang diteliti maupun yang tidak diteliti. Adapun rumusnya
sebagai berikut:
% = % 3.14
Keterangan:
SE % X= sumbangan efektif dari suatu prediktor X
SR % X= sumbangan relatif dari suatu prediktor X
R2= Koefisien determinasi
(Burhan Nurgiyantoro, 2009: 324)
DAFTAR PUSTAKA
Afifah Auliyah, 2019. Analisis Employability Skills Peserta Didik Pada Pendidikan
Kejuruan Akuntansi Di Sekolah Menengah Kejuruan Muhammadiyah 2
Pekanbaru.
Alfan, M. Z. (2014). Pengaruh Bimbingan Karir dan Lingkungan Sekolah Melalui
Motivasi Kerja Terhadap Kesiapan Kerja Siswa Kelas XII Kompetensi
Keahlian Akuntansi SMK Negeri 2 Magelang. Economic Education
Analysis Journal, 3(1).
Amanda Prastiyah Pratama. 2018. dengan judul Kontribusi Employability Skills
dan Iklim Kelas terhadap Minat Kerja serta Dampaknya pada Kesiapan
Kerja Siswa SMK Kompetensi Keahlian Multimedia di Kota dan Kabupaten
Malang
Arikunto, Suharsimi. 2009. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Rineka Cipta.
Aullia, Dkk. 2018. Kontribusi Konsep Diri dan Prestasi Belajar terhadap
Employability Skills Mahasiswa Prodi Pendidikan Teknik Informatika.
Volume: 3 Nomor: 12 Bulan Desember Tahun 2018
Lydia L.A 2021. Hubungan Self Confidence Dan Employability Skill Dengan
Prestasi Kerja Karyawan Pt. Helmig’s Prima Sejahtera Sidoarjo.
Mauludiyah, Aviatul. 2021. Pengaruh employability skills dan status sosial
ekonomi terhadap kesiapan kerja peserta didik lembaga kursus dan
pelatihan kota malang / Aviatul Mauludiyah.
Mohammad satta rasul, DKK. 2009. Aspek Kemahiran ‘Employability’ yang
Dikehendaki Majikan Industri Pembuatan Masa Kini Jurnal Pendidikan
Malaysia 34(2)(2009): 67 – 79
Neni Marlina. 2018. Pengaruh Keterampilan Terhadap Kinerja Karyawan Pt. Bank
Sumsel Syariah Palembang.
Nunung. 2019. https://eprints.uny.ac.id/64144/4/SKRIPSI%20BAB%20II.pdf
Rasul, M. S., Raul, R. A. A., Mansor, A. N., & Puvanasvaran, P. (2012).
Employability Skills Assessment Tool Development. Internasional
Education Studies, 5(5), 43-56.
Sudju,Munandi, Dkk. 2019 Employability Skills Lulusan Smk Dan Relevansinya
Terhadap Kebutuhan Dunia Kerja. UNY Press:Yogyakarta
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2012). Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.
Suharsimi Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.
Jakarta: Rineka Cipta. Sutrisno Hadi. (1987). Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi
Offset.
Sukardi. (2011). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Sulistia Ningsih, Dkk. 2018. Peran Minat Kerja Dan Prestasi Belajar Terhadap
Kesiapan Kerja Siswa Smk
Sunardi, Purnomo, & Sutadji E. (2016). Pengembangan Employability Skills Siswa
SMK Ditinjau Dari Implementasi Pendekatan Saintifik. Jurnal Pendidikan:
Teori, Penelitian dan Pengembangan, I, 1391 – 1398.
Tri Kuat. 2017. Implementasi Employability Skills Pada Smk Program Keahlian
Akuntansi Bidang Keahlian Bisnis Manajemen. Vol 27, No.2, Desember
2017.
Utami AD. 2019. https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/14189/05
.1%20 BAB%201.pdf?sequence=5&isAllowed=y
Yudi, G.D.U, Hudaniah. 2013. Self Efficacy Dengan Kesiapan Kerja Siswa
Sekolah Menengah Kejuruan. Vol. 01, No. 01, Januari 2013
Yuli Atika. 2020. Pengaruh Employability Skill Terhadap Kesiapan Kerja Siswa
Sekolah Menengah Kejuruan Nurul Falah Kota Pekanbaru