Anda di halaman 1dari 4

Nama: Neysa Ariane

NIM: 197019025
Prodi: Magister Ilmu Manajemen (Reguler)

ISU 1: SUMBER DAYA MANUSIA

1. Dampak yang Dihadapi Sumber Daya Manusia di Era Revolusi Industri 4.0

Pemetaan tantangan dan peluang industri 4.0 untuk mencegah berbagai dampak dalam kehidupan
masyarakat, salah satunya adalah permasalahan pengangguran. Work Employment and Social
Outlook Trend 2017 memprediksi jumlah orang yang menganggur secara global pada 2018
diperkirakan akan mencapai angka 204 juta jiwa dengan kenaikan tambahan 2,7 juta. Hampir
sama dengan kondisi yang dialami negara barat, Indonesia juga diprediksi mengalami hal yang
sama. Pengangguran juga masih menjadi tantangan bahkan cenderung menjadi ancaman. Tingkat

m
er as
pengangguran terbuka Indonesia pada Februari 2017 sebesar 5,33% atau 7,01 juta jiwa dari total
131,55 juta orang angkatan kerja (Sumber: BPS 2017). Data BPS 2017 juga menunjukkan,

co
eH w
jumlah pengangguran yang berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menduduki
peringkat teratas yaitu sebesar 9,27%. Selanjutnya adalah lulusan Sekolah Menengah Atas

o.
rs e
(SMA) sebesar 7,03%, Diploma III (D3) sebesar 6,35%, dan universitas 4,98%.
ou urc
Diidentifikasi, penyebab tingginya pengangguran di Indonesia salah satunya disebabkan oleh
rendahnya keahlian khusus dan soft skill yang dimiliki. Permasalahan pengangguran dan daya
o

saing sumber daya manusia menjadi tantangan yang nyata bagi Indonesia. Tantangan yang
aC s

dihadapi Indonesia juga ditambah oleh tuntutan perusahaan dan industri. Bank Dunia (2017)
vi y re

melansir bahwa pasar kerja membutuhkan multi-skills lulusan yang ditempa oleh satuan dan
sistem pendidikan, baik pendidikan menengah maupun pendidikan tinggi.

Indonesia juga diprediksi akan mengalami bonus demografi pada tahun 2030-2040, yaitu
ed d

penduduk dengan usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk non produktif.
ar stu

Jumlah penduduk usia produktif diperkirakan mencapai 64% dari total penduduk Indonesia yang
diperkirakan mencapai 297 juta jiwa. Oleh sebab itu, banyaknya penduduk dengan usia produktif
harus diikuti oleh peningkatan kualitas, baik dari sisi pendidikan, keterampilan, dan kemampuan
is

bersaing di pasar tenaga kerja.


Th

2. Tantangan dan Peluang Sumber Daya Manusia di Era Revolusi Industri 4.0

Tantangan industri 4.0 mendorong inovasi dan kreasi pendidikan kejuruan. Pemerintah perlu
sh

meninjau relevansi antara pendidikan kejuruan dan pekerjaan untuk merespon perubahan,
tantangan, dan peluang era industri 4.0 dengan tetap memperhatikan aspek kemanusiaan
(humanities). Tantangan pendidikan kejuruan semakin kompleks dengan industri 4.0.

This study source was downloaded by 100000835112918 from CourseHero.com on 11-23-2021 06:49:24 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/52957377/ISU-REVOLUSI-INDUSTRIdocx/
Menjawab tantangan industri 4.0, Bukit (2014) menjelaskan bahwa pendidikan kejuruan
(vocational education) sebagai pendidikan yang berbeda dari jenis pendidikan lainnya harus
memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) berorientasi pada kinerja individu dalam dunia kerja;
2) justifikasi khusus pada kebutuhan nyata di lapangan; 3) fokus kurikulum pada aspekaspek
psikomotorik, afektif, dan kognitif; 4) tolok ukur keberhasilan tidak hanya terbatas di sekolah; 5)
kepekaan terhadap perkembangan dunia kerja; 6) memerlukan sarana dan prasarana yang
memadai; dan 7) adanya dukungan masyarakat.

Brown, Kirpal, & Rauner (2007) menambahkan bahwa pelatihan kejuruan dan akuisisi
keterampilan sangat mempengaruhi pengembangan identitas seseorang terkait dengan pekerjaan.
Selanjutnya, Lomovtseva, Edmond dan Oluiyi (2014) menjelaskan pendidikan kejuruan
merupakan tempat menempa kematangan dan keterampilan seseorang sehingga tidak bisa hanya
dibebankan kepada suatu kelompok melainkan menjadi tanggung jawab bersama.

Pendidikan kejuruan juga diarahkan untuk meningkatkan kemandirian individu dalam

m
er as
berwirausaha sesuai dengan kompetensi yang dimiliki (Kennedy, 2011). Penyiapan beberapa

co
kompetensi harus dilakukan karena pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang

eH w
mempersiapkan peserta didik terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu (Sudira, 2012) dan

o.
menyiapkan lulusannya yang mampu dan mau bekerja sesuai dengan bidang keahliannya
(Usman, 2016; Yahya, 2015). rs e
ou urc
Pendidikan kejuruan diselenggarakan pada suatu lembaga berupa institusi bidang pendidikan
baik sekunder, pos sekunder perguruan tinggi teknik yang dikendalikan pemerintah atau
o

masyarakat industri (Kuswana, 2013). Pendidikan kejuruan difokuskan pada penyediaan tenaga
aC s

kerja terampil pada berbagai sektor seperti perindustiran, pertanian dan teknologi untuk
vi y re

meningkatkan pembangunan ekonomi (Afwan, 2013).

Berdasarkan asumsi-asumsi yang ada, pendidikan kejuruan merupakan jenis pendidikan yang
ed d

unik karena bertujuan untuk mengembangkan pemahaman, sikap dan kebiasaan kerja yang
ar stu

berguna bagi individu sehingga dapat memenuhi kebutuhan sosial, politik, dan ekonomi sesuai
dengan ciri yang dimiliki. Pendidikan dan pelatihan kejuruan merupakan pendekatan pendidikan
yang menekankan pada kebutuhan industri sehingga peningkatan dan pengembangan individu
is

dapat dilakukan di industri (Zaib & Harun, 2014).


Th

Berdasar teori yang ada, pendidikan kejuruan berpeluang untuk menjawab tantangan industri 4.0.
Tantangan tersebut harus dijawab dengan cepat dan tepat agar tidak berkontribusi terhadap
peningkatan pengangguran.
sh

This study source was downloaded by 100000835112918 from CourseHero.com on 11-23-2021 06:49:24 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/52957377/ISU-REVOLUSI-INDUSTRIdocx/
ISU 2: KEILMUAN TEKNIK INDUSTRI

1. Tantangan yang Dihadapi Keilmuan Teknik Industri di Era Revolusi Industri 4.0

Kehadiran Industri 4.0 akan memberikan manfaat dalam hal peningkatan produktivitas, efisiensi,
fleksibilitas dan tingkat kustomisasi produk yang tinggi bagi dunia industri. Namun di sisi lain,
setiap perubahan dapat membawa dampak lain yang merugikan. Menurut pendapat Schwab
(2015), kehadiran Industri 4.0 akan memiliki beberapa dampak yaitu, (1) adanya kesenjangan
yang luar biasa terkait tenaga kerja “low-skill/low-pay” dan “highskill/high-pay”, (2) pengambil
keuntungan terbesar hanyalah pihak yang memiliki modal dan teknologi, (3) ketidakstabilan
dunia bisnis karena perubahan yang sangat cepat, (4) ketidaksiapan pemerintah dalam
mengimbangi perubahan yang cepat di masyarakat, (5) isu keamanan dan privasi data, (6)
munculnya fenomena “robotisasi” kemanusiaan. Sedangkan Sackey (2016) memperkirakan
Industri 4.0 akan berdampak langsung terhadap berkurangnya peran keilmuan teknik industri
dalam hal perencanaan produksi, optimasi terkait pekerjaan manual sederhana yang berulang,

m
er as
statistical process control yang bersifat manual-tradisional serta metode perakitan part secara

co
manual. Preez dan Pintelon (1994) juga pernah memperingatkan insinyur teknik industri agar

eH w
tidak terjebak di antara dua revolusi (revolusi industri dan revolusi informasi) yang berakibat

o.
pada keusangan keilmuan teknik industri. Penjelasan di atas menunjukan ada begitu banyak
rs e
tantangan yang harus dihadapi oleh keilmuan teknik industri baik yang berkaitan langsung
ou urc
dengan keilmuan teknik industri ataupun yang tidak berkaitan langsung.

2. Saran Terhadap Arah Perkembangan Keilmuan Teknik Industri


o
aC s

Saat ini Industri 4.0 memang masih belum banyak diterapkan. Industri 4.0 membutuhkan
vi y re

tahapan penelitian yang cukup panjang untuk menghasilkan konsep yang matang dan hasil
konkrit (Roser, 2015). Namun, Sackey (2016) menegaskan bahwa insinyur teknik industri harus
mulai membekali diri dengan pengetahuan dan kecakapan (terutama) dalam bidang analisis big
ed d

data dan human-machine interface. Mendoza dkk (2016) juga menyarankan hendaknya keilmuan
ar stu

teknik industri ke depannya harus mampu mengintegrasikan konten kerekayasaan, sains dan
teknologi dengan kemanusiaan.

Beberapa hal yang dapat menjadi bentuk peran keilmuan teknik industri yaitu, (1) Berperan ikut
is

membangun platform Industri 4.0 untuk berbagai jenis dan tingkatan industri, terutama
Th

industri/usaha kecil menengah. (2) Pengembangan sistem manajemen sumber daya manusia dan
pengupahan tenaga kerja, karena peran manusia yang mulai tergantikan teknologi. (3) Turut serta
mengkonstruksi algoritma sistem informasi yang diperlukan dalam penerapan Industri 4.0. (4)
sh

Mengimplementasikan prinsip human factor dan ergonomi (sebagai contoh dalam mendesain
stasiun kerja, pembagian peran otomasi dan manusia, dsb). (5) Pengembangan model dan proses
bisnis baru yang mengadopsi Industri 4.0, serta kemungkinan peran lainnya yang dapat diteliti
lebih lanjut. Selain beberapa peran tersebut, hendaknya perlu dilakukan juga penyesuaian dan

This study source was downloaded by 100000835112918 from CourseHero.com on 11-23-2021 06:49:24 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/52957377/ISU-REVOLUSI-INDUSTRIdocx/
upgrade kurikulum ilmu teknik industri agar keilmuan teknik industri siap menghadapi
perubahan yang akan terjadi dan lulusannya tetap dapat dibutuhkan di dunia industri.

m
er as
co
eH w
o.
rs e
ou urc
o
aC s
vi y re
ed d
ar stu
is
Th
sh

This study source was downloaded by 100000835112918 from CourseHero.com on 11-23-2021 06:49:24 GMT -06:00

https://www.coursehero.com/file/52957377/ISU-REVOLUSI-INDUSTRIdocx/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai