Anda di halaman 1dari 2

PENGANGGURAN PADA LULUSAN SMK

(KASUS ANCAMAN TERHADAP INTEGRASI NASIONAL DIBIDANG EKONOMI)

Ekonomi merupakan salah satu penentu posisi tawar setiap negara dalam pergaulan
internasional. Kondisi ekonomi sangat menentukan dalam pertahanan negara. Ancaman
Internal dapat berupa inflassi, pengangguran, infrastruktur yang tidak memadai, dan sistem
ekonomi yang tidak jelas.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) di


Indonesia per Agustus 2022 sebesar 5,86% atau 8,42 juta orang. Dilihat dari pendidikan,
lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK) menyumbang paling banyak yakni 9,42%.
Ada persoalan yang membuat lulusan SMK secara persentase paling besar tingkat
penganggurannya. Padahal SMK merupakan tempat pendidikan yang seharusnya menyiapkan
lulusan siap kerja.

Kepala BPS Margo Yuwono menyebutkan, dari jumlah pengangguran tersebut jika
dilihat dari tingkat pendidikannya yang paling banyak adalah lulusan SMK. Pengangguran
lulusan SMK tercatat 10,38% ."Pengangguran tertinggi (lulusan) SMK," ujarnya dalam rilis,
Senin (9/5/2022).
Pengangguran tertinggi selanjutnya adalah lulusan SMA sebesar 8,35%, kemudian disusul
oleh lulusan D-IV, S1, S2, S3 sebesar 6,17% dan lulusan diploma I/II/III sebesar 6,09%

Pengamat Ketenagakerjaan Hadi Subhan mengatakan hal itu mengindikasikan


perlunya reaktualisasi kurikulum SMK. Selama ini kurikulum yang ada disebut belum
menyesuaikan dengan kebutuhan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).

"Perlunya reaktualisasi kurikulum SMK. Selama ini kurikulum yang dibuat SMK
tidak link and match dengan DUDI. Hanya berbasis dalam tanda kutip tenaga kuli saja dan
pada teoritik saja," kata Hadi kepada detikcom, Minggu (19/2/2023).

Hadi menilai saat ini kurikulum SMK belum menyesuaikan era revolusi industri 4.0.
Pemerintah melalui Kemendikbudristek, dinilai bisa melakukan transformasi sistem
pendidikan di Indonesia melalui program Merdeka Belajar.

"Program Merdeka Belajar yang dicanangkan Mendikbudristek itu sangat baik dan
sangat relevan untuk menjawab dan mengatasi mengapa justru lulusan SMK itu banyak yang
menganggur," ucapnya.

Adanya program Merdeka Belajar, kata Hadi, akan membuat lulusan SMK lebih
kompeten karena sudah disesuaikan antara pembelajaran dengan dunia usaha. Sekolah
disebut mesti melakukan penyegaran kurikulum dan sistem pembelajaran.
"Hasil program Merdeka Belajar sangat positif karena sudah ada evaluasi dan riset
mengenai hasil tersebut. Sekolah mesti mereaktualisasi kurikulum dan sistem
pembelajarannya," imbuhnya.

Senada, Pengamat Ketenagakerjaan Aloysius Uwiyono juga menilai pentingnya


perombakan kurikulum SMK. Saat ini kurikulum yang ada disebut masih jauh dari
perkembangan era revolusi industri 4.0. "Saya kira belum, masih jauh (kurikulum SMK dari
perkembangan era revolusi industri 4.0)," tuturnya.

Kontribusi lulusan SMK terhadap jumlah pengangguran di Indonesia salah satunya


disebabkan oleh lebih rendahnya keahlian khusus atau soft skilllulusan SMK dibandingkan
lulusan SMA. Namun, kasus ini tidak ditemui di SMK yang kualitas pendidikannya sudah
teruji.
Ternyata kalau menurut kajian Bank Dunia, kemampuan soft skill anak-anak SMK itu rata-
rata nasionalnya di bawah lulusan SMA, tapi ada juga SMK yang bagus employeability-nya
tinggi, jelas Deputi Menteri PPN/Kepala Bappenas Bidang Pembangunan Manusia,
Masyarakat, dan Kebudayaan, Subandi di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Senin (22/5/2017).

Kemampuan soft skill dapat dilihat dari cara individu untuk memahami kondisi
psikologisnya sendiri, mengatur ucapan, pikiran, dan sikap sesuai dengan lingkungan sekitar.

Pada 2030-2040, Indonesia diprediksi akan mengalami bonus demografi, yaitu


penduduk dengan usia produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk non produktif.
Di masa ini juga diprediksi penduduk usia produktif mencapai 64% dari total penduduk
Indonesia yang diperkirakan mencapai 297 juta jiwa.
Oleh sebab itu, banyaknya penduduk dengan usia produktif harus diikuti oleh peningkatan
kualitas, baik dari sisi pendidikan, keterampilan, dan semakin ketatnya persaingan di pasar
tenaga kerja.

Nama Kelompok :
1. Fadhila Ahmad. F (15) 5. Hizkia Barakh. K (19)
2. Ferdito Aditiya. N (16) 6. Jose Fina Miracle (20)
3. Ferra Yuliana. A (17) 7. Kamajaya Hadi.W (21)
4. Fi Khoiri Rofiy.A (18)

Anda mungkin juga menyukai