Anda di halaman 1dari 6

Pusat Penelitian BIDANG KESEJAHTERAAN SOSIAL

Badan Keahlian DPR RI


Gd. Nusantara I Lt. 2
Jl. Jend. Gatot Subroto
Jakarta Pusat - 10270
c 5715409 d 5715245
m infosingkat@gmail.com KAJIAN SINGKAT TERHADAP ISU AKTUAL DAN STRATEGIS Vol. XI, No.05/I/Puslit/Maret/2019

TANTANGAN DAN PELUANG


REVOLUSI INDUSTRI 4.0 BAGI PEREMPUAN
Dina Martiany
13
Abstrak
Revolusi Industri 4.0 menyebabkan transformasi dalam kehidupan sosial
kemasyarakatan. Perkembangan teknologi, artificial intelligence, digitalisasi,
robotik, dan big data, membawa tantangan dan peluang dalam berbagai bidang.
Presiden Jokowi dan jajaran pemerintah berkomitmen untuk melakukan
penguatan pembangunan sumber daya manusia untuk menghadapi Revolusi
Industri 4.0. Tak dapat dipungkiri, perempuan memegang peranan signifikan
dalam era ini, sehingga perlu dipersiapkan, mempersiapkan diri, dan mengambil
bagian. Tulisan ini membahas tantangan dan peluang yang dihadapi oleh
perempuan dalam Revolusi Industri 4.0. Menjadi tantangan adalah keterlibatan
perempuan terkait dengan Science, Technology, Engineering and Mathematics
yang masih rendah. Diperlukan peningkatan kompetensi dan keterampilan
perempuan di bidang teknologi, informasi, dan komunikasi. Adapun peluang
dapat diambil dengan mengembangkan kewirausahaan berbasis teknologi,
inovasi, berperan di sektor energi, dan mendapatkan jaminan kesetaraan
perlakuan di tempat kerja. DPR-RI perlu mengantisipasi Revolusi Industri
4.0 dan perkembangannya, dengan berbagai regulasi yang mendukung dan
melindungi perempuan.

Pendahuluan akan berganti dengan pekerjaan


Revolusi Industri 4.0 yang berbasis teknologi informasi.
sedang berlangsung saat ini telah Adapun kategori pekerjaan dengan
mengubah kehidupan manusia pertumbuhan tercepat terdapat
melalui serangkaian teknologi internet dalam bidang Science, Technology,
of things. Menurut UN Women, Engineering, and Mathematics/STEM
dalam dunia yang sedang berubah (news.un.org, 11 Februari 2019).
ini, tidak disangsikan lagi bahwa Data Badan Pusat Statistik (BPS)
PUSLIT BKD 90% pekerjaan di masa depan tahun 2017 mencatat perbandingan
akan membutuhkan keterampilan gender dan tingkat partisipasi pasar
teknologi, informasi, dan komunikasi kerja antara perempuan (55%)
(Information and Communication dan laki-laki (83%). Khusus untuk
Technology /ICT). Pekerjaan lama pekerjaan di industri STEM tercatat
hanya terdapat sekitar 30 persen responsif dan antisipatif. Presiden
pekerja perempuan (@undpindonesia, Jokowi menginstruksikan jajaran
23 Februari 2019). Pemerintah Republik Indonesia untuk
Peringatan Hari Perempuan memperkuat pembangunan SDM
Internasional yang jatuh pada setiap agar mampu bersiap menuju Revolusi
tanggal 8 Maret dapat menjadi titik Industri 4.0 (nasional.kompas.com,
fokus dalam gerakan untuk hak-hak 17 Februari 2019). Menurut Menteri
perempuan menyambut hadirnya Keuangan Sri Mulyani, pemerintah
Revolusi Industri 4.0. Revolusi melakukan penguatan SDM yang
industri 4.0 membuka peluang tercermin dalam alokasi APBN.
sekaligus membawa tantangan Anggaran sebesar Rp800 triliun
bagi seluruh lapisan masyarakat, secara substansial dialokasikan untuk
termasuk kelompok perempuan. sektor pendidikan, kesehatan, dan
Dampak tersebut, terutama terkait pengentasan kemiskinan (nasional.
dengan bidang ketenagakerjaan,
kewirausahaan, kesehatan, sains,
tempo.co, 23 Februari 2019). Sementara
itu, Ketua DPR-RI Bambang Soesatyo
14
teknologi, inovasi, ketahanan pangan, menyatakan agar Revolusi Industri
perubahan iklim, dan perlindungan disambut dengan optimis, salah
biodiversity. Oleh karena itu, menjadi satunya dengan mempersiapkan
sangat menarik untuk membahas lebih kurikulum pendidikan. Perguruan
mendalam mengenai tantangan dan tinggi dihimbau untuk mulai
peluang Revolusi Industri 4.0 bagi mengajarkan mengenai Artificial
perempuan. Intelligence (AI), internet of things, big data
dan robotisasi (dpr.go.id, 30 Agustus
Revolusi Industri 4.0 2018).
Istilah “Revolusi Industri 4.0”
dikenalkan oleh Profesor Klaus Schwab Tantangan Revolusi Industri 4.0
dalam bukunya The Fourth Industrial bagi Perempuan
Revolution. Karakteristik dari Revolusi Revolusi Industri 4.0 sangat
Industri 4.0 ditandai dengan serangkaian terkait dengan isu kesetaraan gender
teknologi internet of things yang dan pemberdayaan perempuan.
menggabungkan dunia fisik, digital, Industri STEM dan ICT selama ini
dan biologis; serta dapat memengaruhi dianggap tidak berpihak terhadap
semua disiplin ilmu, ekonomi, dan perempuan, sehingga keterlibatan
industri. Dunia memiliki potensi perempuan masih sangat rendah.
untuk menghubungkan miliaran orang UNESCO menyebutkan hingga saat
ke jaringan digital, meningkatkan ini, hanya sepertiga atau 35% dari
efisiensi organisasi, cara mengelola pelajar perempuan yang memilih
aset, bahkan meregenerasi lingkungan/ jurusan terkait STEM, sementara
alam (www.weforum.org). Ini hanya 3% yang memilih jurusan ICT
bukan hanya era perkembangan (news.un.org, 11 Februari 2019).
industri dan teknologi, tetapi Keterlibatan perempuan dalam
meliputi transformasi kehidupan bidang terkait STEM dan ICT terus-
bermasyarakat, mengubah gaya menerus berupaya ditingkatkan.
hidup, cara bekerja, dan cara berelasi Pada 11 Februari 2019, dalam rangka
satu sama lain. International Day of Women and Girls
Pemerintah Indonesia menyikapi in Science, pidato United Nation (UN)
perkembangan tersebut dengan cukup chief Antonio Guterres mendorong
percepatan keterlibatan perempuan pemerintah pusat dan daerah. Dalam
dan anak perempuan agar memasuki Rakornas ini Kemen-PPPA melakukan
karir terkait dengan STEM. video-conference untuk berdialog
Keberadaan perempuan di bidang dengan para pimpinan Dinas PPPA
tersebut dianggap vital untuk mencapai di 34 provinsi (kemenpppa.go.id, 05
Sustainable Development Goals/SDGs Maret 2019). Rakornas ini merupakan
(news.un.org, 11 Februari 2019). gambaran bahwa tantangan dalam
Di Indonesia, pada 26 Februari berkoordinasi dapat diatasi dengan
2019 diselenggarakan SDGs Talks Vol. 1, penguasaan teknologi. Pertemuan
yang bertujuan untuk mendiskusikan menjadi lebih efektif dan efisien,
bagaimana perempuan Indonesia dapat terutama dari segi waktu dan anggaran.
berperan lebih besar dalam bidang STEM. Dalam bidang ketenagakerjaan,
International Labour Organization Kementerian Ketenagakerjaan
(ILO) memperkirakan 56% atau (Kemnaker) pada 25-27 Februari 2019
15 sekitar 60 juta pekerja perempuan
dalam bidang teknik di Indonesia
menyelenggarakan forum dialog
bertajuk “Future of Work and Equal
menghadapi resiko automatisasi atau Employment Opportunity (EEO)”;
digitalisasi. Hal ini menimbulkan dengan membahas dua isu utama,
kekhawatiran dapat meningkatkan yaitu: perkembangan ekonomi di era
jumlah pengangguran. Namun di 4.0 dan kesetaraan perlakuan terhadap
sisi lain, dapat pula menjadi peluang perempuan di tempat kerja (finance.
untuk berinovasi, sehingga dapat detik.com, 27 Februari 2019). Sangat
menciptakan lapangan kerja baru disadari bahwa perempuan memiliki
dan meningkatkan produktivitas kontribusi besar terhadap ekonomi,
(Bisnis Indonesia, 04 Maret 2019). keluarga dan masyarakat. Meskipun
Tantangan yang dihadapi demikian, selama ini masih banyak
kelompok perempuan sebagai terjadi kesenjangan dan diskriminasi
dampak dari Revolusi Industri 4.0, terhadap perempuan di tempat kerja.
perlu direspons secara cepat oleh Mengatasi hal tersebut, Kemnaker
pemerintah. Dimulai dari perubahan membentuk Gugus Tugas Kesempatan
paradigma, regulasi, cara kerja, dan dan Perlakuan yang Sama dalam
mempersiapkan edukasi berbasis Pekerjaan. Dengan adanya perlindungan
teknologi bagi perempuan. Terkait hal ini, diharapkan perempuan dapat lebih
tersebut, Kementerian Pemberdayaan cepat berkembang dan mampu bersaing
Perempuan dan Perlindungan Anak dalam pasar ketenagakerjaan di era
(Kemen-PPPA) pada 5 Maret 2019 Revolusi Industri 4.0.
melakukan Rapat Koordinasi Nasional
Pembangunan PPPA (Rakornas Revolusi Industri 4.0: Peluang
PPPA). Rakornas mengangkat tema: Terbuka bagi Perempuan
“Menuju Pembangunan Pemberdayaan “Think Equal, Build Smart, Innovate
Perempuan dan Perlindungan for Change”, merupakan tema dari
Anak 4.0”, dengan tujuan memulai International Women’s Day (IWD) Tahun
reformasi birokrasi sesuai tuntutan 4.0. 2019 yang diperingati setiap 8 Maret.
Kemen PPPA semakian menyadari Tema ini merespons tantangan yang
bahwa kolaborasi, inovasi, dan perlu diatasi oleh kelompok perempuan
pemanfaatan Teknologi, Informasi dalam menghadapi Revolusi Industri
dan Komunikasi (TIK) sangat penting 4.0. Menurut Direktur Eksekutif UN
dimanfaatkan dalam harmonisasi kerja Women, Phumzile Mlambo Ngcuka,
dalam era ini diperlukan pendekatan (ekonomi.bisnis.com, 10 November
perencanaan dengan pola pikir 2018). Ketua Dewan Pertimbangan
yang inovatif dan 'berpikir setara'. Presiden Sri Adiningsih, pernah
Perencanaan yang sejak awal menyampaikan agar perempuan
memperhitungkan kebutuhan Indonesia sebagai ibu bangsa bersiap
perempuan dan anak perempuan, untuk menghadapi era inovasi
akan dapat menunjukkan perbedaan disruptif atau Revolusi Industri 4.0.
yang signifikan. Sebagai contoh: Perubahan ini harus diantisipasi,
perencanaan kota atau penggunaan agar perempuan tidak tertinggal dan
kartu tanda penduduk biometrik; merugi (www.wartaekonomi.co.id,
yang mungkin belum banyak 15 September 2018). Saat ini, di mana
perempuan yang memahami hal pun perempuan berada, bahkan
tersebut. Dibutuhkan pula adanya di pelosok desa pun, tetap dapat
inovasi dari perempuan untuk dapat mengakses teknologi digital untuk
mengatasi tantangan ketidaksetaraan
gender dalam era 4.0 (www.
mendukung perekonomian keluarga.
Misalnya: menggunakan layanan
16
unwomen.org, 30 Januari 2019). aplikasi Gojek atau menyewakan
Perubahan yang bergerak kamar kosong di rumahnya melalui
cepat dalam Revolusi Industri 4.0 Airbnb.
membutuhkan partisipasi perempuan Sementara itu, Duta Koperasi
sepenuhnya. Perempuan dituntut dan mantan Ketua Umum Ikatan
untuk meningkatkan kompetensinya Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI)
untuk memasuki pasar industri Dewi Motik Pramono, mengajak
kerja ataupun dunia usaha masa perempuan untuk mengambil peluang
depan. Perempuan memiliki yang terbuka di era Revolusi Industri
peluang yang lebih terbuka lebar, 4.0 untuk mengembangkan bisnis.
lapangan pekerjaan yang serba Perempuan dapat memanfaatkan
otomatis dan digital semakin platform jaringan kerja sama yang
banyak. Di era kerja yang baru, saling mendukung pengusaha
pekerjaan yang membutuhkan perempuan, seperti Srikandi
fisik perlahan berkurang dan lebih Bukalapak (ekonomi.bisnis.com, 10
membutuhkan kecerdasan, kejelian, November 2018). Perempuan harus
dan kemampuan menguasai mampu melepaskan diri dari budaya
teknologi (Femina No. 01/2019). dan cara pandang yang menghambat
Untuk sukses di era Revolusi Industri kemajuan di era teknologi ini.
4.0, perempuan perlu meningkatkan Perempuan yang mayoritas
keterampilan di bidang teknologi, adalah pelaku Usaha Mikro, Kecil,
yang didukung oleh kemampuan dan Menengah (UMKM) perlu
komunikasi dan leadership, terutama mempelajari digital marketing untuk
dalam menjalankan pekerjaan atau memasarkan produk mereka lebih
bisnis yang dikelola secara mandiri. luas lagi. Era teknologi digital ini
Menurut data yang dirilis memberikan keuntungan bagi
McKinsey Global Institute, pada perempuan, karena mereka dapat
2030 Indonesia berpotensi menjadi bekerja dan menjalankan usahanya
negara dengan tingkat ekonomi dari rumah.
terbesar ke-7. Salah satunya dengan Di bidang energi, menurut
meningkatkan pemberdayaan Pimpinan Divisi SDM Schneider
perempuan di sektor ekonomi Electric, Olivier Blum, perempuan
muda di Indonesia sangat potensial dibutuhkan pula regulasi untuk
meraih peluang dari Revolusi mendukung kemajuan sekaligus
Industri 4.0, dengan berperan di melindungi masyarakat. Salah
sektor energi masa depan. Schneider satunya dapat melalui revisi
Electric Indonesia mengakui bahwa Undang-Undang Nomor 19
perempuan memegang peran Tahun 2016 tentang Informasi dan
penting dalam Revolusi Industri 4.0 Transaksi Elektronik (UU ITE).
ini. Berdasarkan Survei Penduduk Dalam perubahan UU berbagai
Antar Sensus (SUPAS) 2015, pada isu yang terkait dengan Revolusi
tahun 2032 populasi perempuan Industri 4.0 perlu diatur pula
di Indonesia diperkirakan akan mengenai prinsip kesetaraan gender
melebihi populasi laki-laki. Populasi dan keterlibatan perempuan di
perempuan akan mencapai 149,19 dalamnya.
juta, sedangkan laki-laki sebanyak
17 149,17 juta. Dengan demikian,
partisipasi perempuan dalam
Referensi
Bukan Angkatan Kerja Baru Biasa,
penggunaan energi akan lebih Femina, No. 01/ 2019, hal. 48.
besar dari sebelumnya. Schneider Duta Koperasi Ajak Wanita Manfaatkan
berupaya untuk menjadi agen Revolusi Industri 4.0, dalam
perubahan image perempuan muda https://ekonomi.bisnis.com/
Indonesia di dunia teknik industri read/20181110/257/858528/
dan energi. Menyambut peringatan duta-koperasi-ajak-wanita-
Hari Perempuan Internasional, manfaatkan-revolusi-industri-4.0,
Schneider Electric Indonesia diakses 6 Maret 2019.
mendorong perempuan agar dapat Engaging Women and Girls in Science
diandalkan di sektor industri dan ‘Vital’ for Sustainable Development
membangun karir di bidang energi Goals, https://news.un.org/en/
story/2019/02/1032401, diakses 5
(jawapos.com, 06 Maret 2019).
Maret 2019.
Hadapi Revolusi Industri 4.0, Jokowi
Penutup Tekankan Pembangunan SDM,
Revolusi Industri 4.0 https://nasional.kompas.com/
menyebabkan cepatnya transformasi read/2019/02/17/21020351/
kehidupan sosial kemasyarakatan. hadapi-revolusi-industri-40-
Digitalisasi teknologi tidak dapat jokowi-tekankan-pembangunan-
dibendung dan terus mempengaruhi sdm, diakses 6 Maret 2019.
berbagai bidang kehidupan. “Industri 4.0 dan Upaya Menepis
Perempuan harus dapat menyesuaikan Pengangguran”, Bisnis Indonesia, 4
dengan kondisi ini, mengatasi Maret 2019, hal. 1.
tantangan, dan mengambil peluang Kemenaker Gelar Dialog Kesetaraan
untuk berperan dalam Revolusi Gender dalam Revolusi Industri 4.0,
Industri 4.0. Presiden Jokowi dan https://finance.detik.com/berita-
jajaran pemerintah telah merespons ekonomi-bisnis/d-4446453/
dan mengantisipasi perkembangan kemenaker-gelar-dialog-
ini melalui kebijakan dan alokasi kesetaraan-gender-dalam-
anggaran. Pembangunan SDM revolusi-industri-40, diakses 5
menjadi faktor utama untuk Maret 2019.
Kolaborasi, Inovasi dan TIK Kunci
mencapai keberhasilan Revolusi
PPPA di Era 4.0, https://www.
Industri 4.0. Meskipun demikian,
kemenpppa.go.id/index.php/ co.id/read195182/perempuan-
page/read/29/2076/kolaborasi- indonesia-harus-siap-hadapi-era-
inovasi-dan-tik-kunci-pppa-di- inovasi-disruptif.html, diakses 6
era-4-0, diakses 6 Maret 2019. Maret 2019.
More Women and Girls Needed in The Revolusi Industri 4.0, Sri Mulyani: APBN
Sciences to Solve World’s Biggest Akan Fokus Kuatkan SDM, https://
Challenges, https://news.un.org/ nasional.tempo.co/read/1178836/
en/story/2019/02/1032221, revolusi-industri-4-0-sri-mulyani-
diakses 6 Maret 2019. apbn-akan-fokus-kuatkan-sdm,
Press Release: UN Women Urges diakses 6 Maret 2019.
Leaders and Advocates to “Think Revolusi Industri 4.0, Perempuan
Equal, Build Smart, Innovate for Berpeluang di Sektor Energi,
Change” on International Women’s https://www.jawapos.com/
Day, http://www.unwomen. ekonomi/06/03/2019/revolusi-
org/en/news/stories/2019/1/ industri-40-perempuan-
press-release-think-equal-build- berpeluang-di-sektor-energi, 18
smart-innovate-for-change- diakses 6 Maret 2019.
on-international-womens-day, The Fourth Industrial Revolution by Klaus
diakses 6 Maret 2019. Schwab, https://www.weforum.
Perempuan Indonesia Harus Siap org/about/the-fourth-industrial-
Hadapi Era Inovasi Disruptif, revolution-by-klaus-schwab,
https://www.wartaekonomi. diakses 5 Maret 2019.

Dina Martiany
dina.martiany@dpr.go.id

Dina Martiany, S.H., M.Si adalah peneliti madya pada Pusat Penelitian Badan Keahlian
DPR-RI, dengan kepakaran Studi Khusus Gender. Lahir di Bandar Lampung, 16 Maret
1982; Dina menempuh pendidikan S-1 Hukum Ekonomi di Universitas Lampung dan
S-2 Kajian Gender di Universitas Indonesia. Beberapa tulisan ilmiah hasil karya Dina
yang telah diterbitkan, antara lain: “Kesetaraan Gender dalam Pembangunan Inklusif
Disabilitas”, dalam buku: ”Pemenuhan dan Pelindungan Hak-Hak Penyandang
Disabilitas” (2014); “Perempuan dalam Konflik Berbasis Agama dan Diskriminasi
Terhadap Penghayat Kepercayaan”, dalam buku: “Perlindungan Terhadap Umat
Beragama: Toleransi Dalam Masyarakat Majemuk” (2016); dan “Memahami Kompleksitas
Kekerasan Seksual”, dalam buku: “Penghapusan Kekerasan Seksual dalam Berbagai
Perspektif” (2017).

Info Singkat
© 2009, Pusat Penelitian Badan Keahlian DPR RI Hak cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang
http://puslit.dpr.go.id mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh
ISSN 2088-2351 isi tulisan ini tanpa izin penerbit.

Anda mungkin juga menyukai