Anda di halaman 1dari 8

PENDAHULUAN

Perubahan zaman yang cukup signifikan membawa manusia pada era yang
menempatkan teknologi pada peran yang mendominasi. Perkembangan yang muncul
dari abad ke-18 hingga dekade akhir ini dikenal dengan era 5.0 atau era society. Pada
era ini teknologi yang berkembang dalam kecerdasan buatan (Artificial Intelligence)
yang digunakan dalam ruang lingkup global hingga mempengaruhi berbagai sektor
seperti industri, infrastruktur, sosial, dan pendidikan.. Sistem pendidikan yang sesuai
dan tepat akan membawa dampak positif bagi kemajuan suatu negara dalam
kontribusinya terhadap peradaban dunia. Negara akan menunjukkan eksistensinya
dan akan terus menyelaraskan pendidikan dengan kemajuan teknologi.1

Pendidikan di era 5.0 akan banyak menghadirkan inovasi pembelajaran


terbaru dengan didukung teknologi yang memadai, sehingga akan terwujud smart
education. Perluasan akses pendidikan melalui teknologi diharapkan mampu
menumbuhkembangkan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki oleh siswa
untuk menyeimbangkan pada kompetensi global dalam memasuki dunia kerja dan
realitas industri di abad-21. Melalui pendidikan yang bersinergi dengan teknologi
akan melahirkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih dan mengikuti
perkembangan zaman. Tenaga kerja yang terdidik dengan dibekali teknologi dan
informasi yang memadai maka dunia industri dalam negeri akan mampu bersaing
dengan industri negara maju.

Upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam rangka menghadapi


tantangan perkembangan zaman dapat dimulai dengan mengintegrasikan antara
manusia dengan teknologi untuk memanfaatkan peluang dengan cara yang efektif dan
inovatif.2 Dengan adanya cara tersebut dinilai dapat memberikan posisi ideal bagi
tenaga kerja karena informasi dan teknologi yang diakses tanpa batas tidak menutup
1
Fahrezi, G., & Susanti, S. “Pengembangan Bahan Ajar Flip Book Kontekstual Berbasis
Android Pada Materi Akuntansi Persediaan” Jurnal Educatio, Vol. 16, No. 1, (2021), hlm.
58
2
Arjunaita. “Pendidikan di era revolusi industri 5.0. Prosiding”. Seminar Nasional
Pendidikan Program Pascasarjana Universitas PGRI Palembang, Vol.2, No.1, (2020), hlm.
1792
kemungkinan akan mengikis tenaga kerja dengan kemampuan dan keterampilan yang
minim. Pendidikan yang akan menjadi kunci bagi terciptanya tenaga kerja kompeten
dan berdaya saing tinggi di era gempuran teknologi.

Dalam mengaktualisasikan pendidikan di era society 0.5 tidak terlepas dari


priblematika dan kendala di dalamnya. Kesenjangan pendidikan yang siginifikan
dapat terjadi karena di era yang serba menggunakan teknologi masyarakat dituntut
untuk beradaptasi dan menguasai teknologi, sedangkan di beberapa daerah tertentu
yang masih keterbelakangan akan mengalami kesulitan tersendiri untuk menerapkan
pendidikan dengan mengandalkan teknologi. Keterbatasan akses terhadap teknologi
dari daerah yang tertinggal disebabkan karena kondisi ekonomi yang belum memadai.
Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari tak sedikit dari mereka harus
mempertaruhkan diri, terlebih untuk mengikuti perkembangan zaman dengan
teknologi.

Pemerataan akses pendidikan di era society 5.0 dengan teknologi harus


dilakukan maksimal sebab tenaga kerja yang dibutuhkan pada era industri society 5.0
dituntut untuk berdampingan dengan teknologi. Secara tidak langsung pemerataan
pendidikan di era society 5.0 akan berimbas pada pemerataan ekonomi. Generasi
yang berhasil dicetak dari pendidikan era society akan memiliki peluang tinggi untuk
terjun di industri society 5.0 karena sudah ada bekal pemahaman dasar dalam
pengelolaan teknologi dan informasi, sedangkan daerah yang belum terjamah oleh
teknologi akan kesulitan untuk mengimbangi yang akhirnya akan melahirkan
kesenjangan ekonomi.

PEMBAHASAN

1. Kolaborasi Pendidikan dengan Dunia Industri di Era Society 5.0

Konsep tatanan kehidupan baru bagi masyarakat terjadi di era society 5.0.
Melalui konsep tersebut diharapkan kehidupan masyarakat akan lebih nyaman dan
berkelanjutan di berbagai aspek salah satunya adalah pendidikan. Dalam era era
society 5.0 teknologi akan dibutuhkan dan berhadapan langsung dengan manusia
sehingga pendidikan perlu menekankan kemampuan generasi muda dalam
mengoperasionalkan teknologi untuk menciptakan tenaga kerja yang memiliki ruang
daya dalam era society 5.0. Prinsip dasar dari era society 5.0 adalah perkembangan
ekonomi yang seimbang dengan teknologi yang tercipta untuk mengurangi
permasalahan berkurangnya sosialisasi antar masyarakat, lapangan pekerjaan, dan
dampak instrialisasi lainnya yang terjadi pada revolusi industri 4.0.3

Sistem pembelajaran dengan inovasi tanpa interaksi langsung dapat


digantikan dengan robot yang dirancang khusus untuk menggantikan pendidik atau
menggunakan aplikasi jarak jauh pada saat pembelajaran. Selain itu, siswa juga
dengan mudah mengakses seluruh informasi terkait pelajaran. Pendidikan akan
mengikuti perkembangan zaman dengan memberikan arahan kepada siswa mengenai
urgensi teknologi dalam dunia industri era society 5.0. Kompetensi yang dibutuhkan
pada abad ke-21 di era society 5.0 yaitu literasi data, yaitu kemampuaan dunia digital
dalam pemahanam untuk membaca, menganalisis, menggunakan data dan informasi,
literasi teknologi yaitu kemampuan memahami cara kerja mesin, aplikasi teknologi
(coding, artificial intelligence, dan engineering principle ), literasi manusia, yaitu
kemampuan pemahaman tentang humanities, komunikasi, dan desain, keterampilan
abad 21 yang menumbuhkan HOTS (High Older Thinking Skill), meliputi
Communication, Collaboration, Critical Thinking, Creative Thinking, Computational
Logic, Compassion dan Civic Responsibility, pemahaman era industri 4.0 dan
perkembangannya, dan pemahaman ilmu untuk diamalkan bagi kemaslahatan
bersama secara lokal, nasional dan global.4

Kerja sama antara lembaga pendidikan dan industri juga dapat memberikan
peluang pada siswa untuk melakukan magang di perusahaan atau kunjungan industri
sehingga siswa dapat berkesempatan untuk mendapatkan pengalaman di dunia kerja,
memahami tuntutan industri, dan mengaplikasikan pengetahuan yang sudah
3
Faruqi, Survey Paper : Future Service In Industry 5.0, Jurnal Sistem Cerdas, Vol.2, No.1,
(2019), hlm.68
4
Usmaedi, “EDUCATION CURRICULUM FOR SOCIETY 5.0 IN THE NEXT DECADE”,
Jurnal Pendidikan Dasar Setiabudhi, Vol. 4, No.2, (2021), hlm. 74
dipelajari. Program ini juga dapat membantu membangun jaringan dan hubungan
antara siswa, pendidik, dan dunia industri. Pengembangan kerja sama yang dilakukan
oleh lembaga pendidikan dan industri diharapkan mampu menjadi jembatan yang
mempermudah para siswa untuk mengenal dan beradaptasi dengan dunia industri
sebelum terjun langsung di dalamnya.

Masyarakat era society 5.0 merupakan sebuah konstelaso kehidupan


masyarakat yang pusatnya berada pada penyelarasan kebutuhan manusia yang efektif
dan efisien dengan mengimbangi kemajuan teknologi dan ekonomi melalui
pemanfaatan sistem yang menghubungkan ruang siber (cyber space) dan ruang fisik
(physical space) secara terpadu dalam menyelesaikan permasalahan lingkungan
sosial. Ditujukan untuk menciptakan masyarakat yang mampu bertahan dari
permasalahan dan tantangan sosial dengan memanfaatkan inovasi dari revolusi
industri berupa Big Data, Artificial Intelligence, dan Internet of Things (IoT).
Perubahan zaman yang menuntut berdampingan dengan teknologi mengharuskan
pendidikan memberikan pemahaman lebih pada siswa sebelum terjun ke dunia kerja
karena dikhawatirkan akan tersingkirkan oleh teknologi.

Big Data

Big data merupakan kumpulan data yang besar dan kompleks sehingga pada
aplikasi konvensional tidak dapat memprosesnya dengan cara memadai. Seiring
berjalannya waktu banyak data yang semakin meningkat berkali-kali lipat sehingga
dibutuhkan inovasi terbaru dalam menanganinya melalui kemajuan teknologi saat ini.
Contoh nyata dari adanya big data adalah sejumlah data yang disajikan melalui
internet seperti Google maps, video YouTube, Twitter feeds, data graphic position
system dan sebagainya. 5 Dalam dunia industri hal tersebut snagat dibutuhkan sebab
data yang dikelola pada setiap perusahaan berjumlah tidak sedikit, sehingga untuk
mengoperasikannya butuh tenaga ahli yang memiliki kemampuan dan keterampilan
di bidangnya. Peran pendidikan juga penting dalam menyikapi kemajuan terkait
5
Agustini, Ketut “Inovasi Teknologi dalam Pendidikan melalui Big Data Analytic dan
Personalized Learning”. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Teknik Informatika
(SENAPATI) Ke-8. Bali, (2017)
adanya big data. Tenaga kerja manusia harus mampu mengimbangi melalui
pengawasan operasional dari big data tersebut sehingga kecanggihan teknologi tidak
terlalu mendominasi dalam hal pengaplikasian data di era industri society 5.0. Tenaga
kerja manusia akan tetap menjadi kunci dari berjalannya teknologi dengan inovasi
yang berjalan di dunia industri.

Artificial Intelligence

Kecerdasan buatan yang berkembang di era society 5.0. selalu menjadi


sorotan karena memberikan dampak positif bagi yang menggunakannya, terutama
pada sistem pembelajaran. Artificial Intelligence menjadi dasar pengembangan mesin
yang dapat membantu kinerja manusia dalam memecahkan berbagai permasalahan.
Ada beberapa poin penting yang dinilai menjadi pemicu perkembangan dari teknologi
ini yaitu hubungan antara desain dan sistem pakar, representasi kemampuan manusia
dalam menggunakan program komputer dan persepsi manusia itu sendiri. Hingga
lahirnya intelligent computer-aided teaching (ICAI), kemajuan signifikan telah
dicapai dalam pengembangannya.6

Dunia pendidikan harus mendorong perkembangan kualitas siswa melalui


pengaplikasian Artificial Intelligence untuk menerima informasi dengan mudah.
Implementasi Artificial Intelligence saat ini mampu menyelesaikan berbagai tugas
seperti aotumatic programming, problem-solving, control of robots, perception and
pattern recognation,natural language processing, game playing, information storage
and retrieval, dan computational logic. Melalui implementasi tersebut tentu akan
berdampak juga pada dunia industri. Di era society 5.0 pekerjaan yang dilakukan
mayoritas sudah berbentuk teknologi yang canggih sehingga siswa diharapkan
mampu memanfaatkan Artificial Intelligence dengan baik untuk memecahkan
masalah, memproses data dengan cepat, dan yang lainnya.

6
Adutya Zulmi, Zaenuriyah, “IMPLEMENTASI SOCIETY 5.0 DALAM KEBIJAKAN
DAN STRATEGI PENDIDIKAN PADA PANDEMI COVID-19”, STRATEGY : Jurnal
Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran, Vol.2, No.1. (2021)
Adanya Artificial Intelligence tidak dimaksud untuk menciptakan generasi
pekerja yang malas dan hanya mengandalkan pada kecanggihan teknologi. Melainkan
dari Artificial Intelligence tenaga kerja harus lebih membuktikan pemikiran yang
lebih kompetitif karena hakikatnya Artificial Intelligence adalah buatan manusia.

Internet of Things

Pada pemanfaatan Internet of Things kerap dijumpai dalam kehidupan sehari-


hari di era society 5.0. Dari hal-hal kecil yang ditemukan seperti pada penggunaan
transportasi online, e-commerce, pemesanan tiket online, live streaming, khususnya
pada e-learning yang berperan penting dalam dunia pendidikan. Internet of Things
mampu melakukan segala aktivitas dengan menggunakan sistem yang sudah
terorganisir dan tertata serta sudah memiliki Sistema dokumentasi yang tepat dalam
dunia pendidikan.7 Kaitannya dengan pendidikan Internet of Things juga dapat
membantu proses pembelajaran dengan menggunkan sistem yang terkontrol sehingga
pembelajaran dapat berjalan dengan efektif. Dalam industri era society 5.0 peranan
teknologi internet juga sangat dibutuhkan. Tidak menutup kemungkinan semua sektor
industri akan difasilitasi oleh internet berupa perangkat dan sisrem untuk
meningkatkan efisiensi dan produktivitas industri.

2. Problematika Pendidikan di Era Society 5.0

Pendidikan di era society 5.0 banyak menggunakan teknologi masih ada


beberapa problematika yang perlu diatasi. Aksesibilitas dan kesenjangan digital
rentan terjadi karena tidak semua orang memiliki akses terhadap teknologi internet
dan perangkat yang diperlukan. Masyarakat yang tertinggal jauh akan sulit untuk
beradaptasi dengan teknologi seperti masysrakat maju yang umumnya berada di
daerah besar. Dari kesenjangan teknologi tersebut tentu akan berpengaruh pada
kualitas siswa untuk mempersiapkan diri di dunia industri. Tenaga kerja yang
memiliki kemampuan dalam mengoperasionalkan teknologi akan diprioritaskan,

7
Meutia, E. D. Internet of Things – Keamanan dan Privasi. Seminar Nasional dan Expo
Teknik Elektro, (2015) pp. 85
sedangkan pekerja yang kurang cakap pada teknologi akan tersingkirkan. Tentu
iniakan berdampak juga pada kesenjangan perekonomian dari masing-masing daerah.

Adanya akses teknologi yang mudah juga menyebabkan ketergantungan siswa


pada teknologi, sehingga bukan hal yang mustahil jika teknologi akan berjalan satu
langkah karena kemampuan siswa yang tidak pernah diasah. Terlalu berfokus pada
teknologi juga dapat mengabaikan aspek-aspek lainnya, seperti interaksi sosial,
kreativitas, dan pemecahan masalah yang tidak selalu dapat dikembangkan melalui
teknologi. Perusahaan industri juga mempertimbangkan bahwa keberhasilan
produktivitas tidak hanya bertumpu pada teknologi yang digunakan, melainkan
kepuasan dari pelayanan yang diberikan.

Pendidikan harus menciptakan sebuah keseimbangan antara kemajuan


teknologi dan interaksi sosial dari siswa untuk membentuk kemampuan yang adaptif
dengan lingkungan dan dunia industri yang akan digeluti. Problematika pendidikan
yang terjadi di era society 5.0 akan dapat diatasi dengan baik dengan upaya
kolaboratif antara lembaga terkait dan industri teknologi yang akan memberikan
peluang bagi siswa untuk bekerja.

3. Upaya Peningkatan Kualitas Pendidikan Era Society 5.0 dalam Dunia


Industri

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kulaitas


pendidikan era society 5.0 dalam mempersiapkan terjun ke dunia industri yaitu
pertama dilihat dari infrastruktur, ini menjadi tugas pemerintah untuk meningkatkan
pemerataan pembangunan dan perluasan koneksi tenologi dan intrenet di seluruh
wilayah Indonesia sehingga tidak akan terjadi kesenjangan teknologi antara daerah
yang maju dengan daerah yang masih tertinggal. Hal ini juga berpengaruh pada
persiapan para siswa yang akan berhadapan dengan dunia kerja yang serba
menggunakan teknologi modern. Kedua, dilihat dari segi Sumber Daya Manusia
(SDM) harus memiliki keterampilan dibidang digital. Era society 5.0 menuntut untuk
hidup berdampingan dengan teknologi sehingga perlu adanya edukasi dan bekal
terkait teknologi terutama untuk tenaga pendidik yang menjadi kunci utama
berhasilnya pendidikan di era society 5.0. Ketiga adalah pemerintah harus bisa
menyinkronkan pendidikan dengan industri untuk memberikan peluang pada
perguruan tinggi maupun sekolah agar siswa dapat bekerja sesuai dengan bidangnya
dan sesuai dengan kriteria industri era society 5.0 dengan harapan angka
pengangguran akan berkurang.

PENUTUP

Era society 5.0 menuntut masyarakat untuk hidup berdampingan dengan


teknologi. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia sudah terjamah oleh teknologi
yang mengharuskan masyarakat beradaptasi dan memahami dengan perubahan
tersebut termasuk pada bidang pendidikan. Sistem pendidikan di era society 5.0 akan
lebih maju karena memadukan dengan modernisasi dan kecanggihan teknologi. Hal
ini juga berdampak pada kriteria tenaga kerja di industri era society 5.0 yang dituntut
untuk memiliki kemampuan dan keterampilan mengoperasionalkan teknologi.
Sehingga pendidikan era society 5.0 harus memadukan konsep pendidikan yang
rekevan dengan industrisasi modern era society 5.0.

Upaya-upaya kecil hingga besar turut dilakukan untuk mengoptimalisasi


program pendidikan yang berkorelasi dengan industri. Konsistensi pemerintah dalam
memberikan dukungan dan bantuan pada lembaga pendidikan seluruh Indonesia
untuk menciptakan kesetaraan pendidikan di era society 5.0 dari daerah yang sudah
maju hingga daerah yang masih tertinggal. Hal ini ditujukan untuk mengurangi angka
kesenjangan pendidikan di era society 5.0 yang mengharuskan berdampingan dengan
teknologi. Apabila pemerataan pendidikan era society 5.0 berhasil maka akan tercipta
generasi tenaga kerja yang memiliki kemampuan maksimal dalam industri society 5.0
tanpa ada kesenjangan dan angka permasalahan sosial seperti kemiskinan dapat
berkurang.

Anda mungkin juga menyukai