PAPER
Oleh:
Kutut Prastyo
NIM 105020200111079
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
April 2011
PT. COCA-COLA COMPANY
PROFIL
Coca-Cola atau Coke adalah minuman bersoda kola yang dijual di berbagai
restoran, toko, dan mesin pengecer di lebih dari 200 negara. Minuman ini diproduksi oleh
The Coca-Cola Company. Coke adalah salah satu merek yang paling dikenal dan paling
luas penjualannya. Saingan utamanya adalah Pepsi.
Coca-cola merupakan perusahaan minuman terbesar di dunia. Coca-cola
menjual empat dari lima top minuman non alkohol sedunia, diantaranya: Coca-cola,
Diet coke, Sprite, dan Fanta. Coca-cola mempekerjakan 71.000 orang dilebih dari
200 negara. Coca-cola kurang lebih memproduksi 400 merk yang terdiri lebih dari
2600 produk minuman. Produk-produk coca cola didistribusikan melalui restoran dan
toko makanan, serta pemasok.
Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886 oleh John
Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Dialah
yang pertama kali mencampur sirup karamel yang kemudian dikenal sebagai Coca
Cola. Frank M. Robinson, sahabat sekaligus akuntan John, menyarankan nama
Coca-Cola karena berpendapat bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk
periklanan. Kemudian, ia menciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir,
Spencer, dan lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di apotiknya
dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat
ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada tahun tersebut ia
menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun 1892, Pemberton menjual
hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang kemudian mendirikan perusahaan
Coca-Cola pada 1892.
Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan cara
membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo Coca-Cola. Benda-
benda tersebut kemudian dibagi-bagi di lokasi-lokasi penjualan penting yang
berkesinambungan. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk
bus, lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas,
tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan mendorong
penjualan.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak mendorong
penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk membeli Coca-Cola
dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai namanya secara lengkap;
nama sebutan hanya akan mendorong penggantian produk dengan kata lain". Tetapi
konsumen tetap saja menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941,
perusahaan mengikuti selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke
memperoleh pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun
1945, Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
Berikut ini merupakan tabel produk Coca Cola beserta produk dari kompetitor.
PENGEMBANGAN STRATEGI
Kelemahan (Weaknesses-W)
Inovasi dan ekspansi yang lambat dalam mengatasi pesaing dan memenuhi
keinginan pasar
Coca Cola hanya berbasis pada kategori minuman dan belum merambah ke sektor
lain
Bagan struktur organisasi yang tidak mencakup semua jabatan yang ada sangat
baik
Coca-cola memenangkan pengahargaan untuk kategori kemasan kaleng dari jenis
produk yang paling inovatif
Per. Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia
Memiliki divisi di beberapa negara
Memiliki seni dalam kegiatan marketing
Nomor 1 dalam penjualan minuman jus dan Nomor 1 dalam penjualan minuman teh
dan kopi
Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan
Memiliki social responsibilities yang sangat baik
Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan operating income
tumbuh 4% menjadi $6.3 billion
Peluang (Opportunities-O)
Meningkatnya gayhidup beberap konsumen akasoftdrink
Pendistribusian produk yang mudake berbagai daerakarena luasnyjaringan
Kerjasama dengaberbagai pihak
Pengembangan produk baru jeni makanan
Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat
Ancaman (Threats-T)
Banyak konsumen yang mulai meninggalkan minuman berkarbonasi
Di beberapa negara seperti India melarang penjualancoca-cola
Invasi AS ke Irakyang mempengaruhipenjualan coca-cola
Tingginya harga bahan mentah
Kesulitan mengaturseluruh anakperusahaan sedunia
MISI
a) Untuk memperbarui dunia di pikiran, tubuh dan jiwa
b) Untuk inspirasi saat optimisme, melalui merek dan tindakan kami
c) Untuk menciptakan nilai dan membuat perbedaan di mana kita terlibat.
VISI
Dari misi yang ada, perusahaan berharap dapat meningkatkan laba
perusahaan sehingga dapat membagi deviden pada pemegang saham di akhir
tahunnya. Perusahaan juga menginginkan adanya ikatan pada mitra dan
menciptakan loyalitas pada setiap mitra yang bergabung. Selain itu, juga dapat
menciptakan portofolio bisnis di dunia minuman, sehingga need and want konsumen
dapat tercapai. Banyak keinginan yang perusahaan capai dan berharap semua
sesuai dengan visi dan misi yang telah ditentukan.
Untuk mencapai misi kami, kami telah mengembangkan serangkaian tujuan,
yang kami akan bekerja sama dengan pembotolan kami untuk menyampaikan:
a) Laba
Memaksimalkan kembali ke pemilik saham sementara memperhatikan tanggung
jawab kami secara keseluruhan.
b) Orang-orang
Menjadi tempat yang bagus untuk bekerja di mana orang-orang terinspirasi untuk
menjadi yang terbaik mereka dapat.
c) Portofolio
Membawa kepada dunia portofolio merek minuman yang mengantisipasi dan
memuaskan keinginan orang itu dan kebutuhan.
d) Mitra
Pemeliharaan jaringan memenangkan mitra dan saling membangun loyalitas.
e) Planet
Menjadi warga global yang bertanggung jawab yang membuat perbedaan.
3. Menentukan Strategi
2. Strategi WO
Mulai melayanidaerah-daerah yangkiranya kurang mendapatpendistribusian
dariproduk
Memakai iklan di situsweb untukmemperkenalkan jenisproduk baru
meningkatkan kerjasama dengan marketplacuntuk meningkatkanpendistribusiaan
produknya
3. Strategi ST
Meningkatkan distribusi produk ke banyak daerah
Meningkatkan jumlah penjualan di daerah yang tidak ditentang
Mencari pemasok yang menawarkan harga terendah untuk bahanmentah
Memperbaiki sistemkinerja manajemen dankaryawan di perusahaan
Memperbanyak iklandi situs web
Memperluas segmenpasar pada konsumenyang tidak anti-Amerika
4. Strategi WO
Mulai melayani daerah-daerah yang kiranya kurang mendapat pendistribusian dari
produk
Memakai iklan di situs web untuk memperkenalkan jenis produk baru
meningkatkan kerja sama dengan marketplace untuk meningkatkan
pendistribusiaanproduknya
5. Strategi ST
Meningkatkan distribusi produk ke banyak daerah
Meningkatkan jumlah penjualan di daerah yang tidak ditentang
Mencari pemasok yang menawarkan harga terendah untuk bahanmentah
Memperbaiki sistemkinerja manajemen dan karyawan di perusahaan
Memperbanyak iklandi situs web
Memperluas segmenpasar pada konsumen yang tidak anti-Amerika
6. Strategi WT
Tidak mejual pada negara yang memberlakukan peraturan melarang penjualan
coca-cola
Memperbanyak minuman yang tidak berkabonasi
1. Merek Coca-cola sudah dikenal masyarakat seluruh dunia lebih dari 1 abad.
2. Coca-cola sudah beroperasi hingga lebih dari 200 negara.
3. Memiliki 400 buah nerek yang terdiri dari lebih dari 2600 produk minuman.
4. Bermarkas di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat.
5. Sebagai inovator dalam industri soft drink.
6. Melakukan bottling investment dengan beberapa investee.
7. Mempunyai struktur organisasi yang sangat baik.
8. Memiliki kepopuleran merk yang tinggi dan dikenal oleh masyarakat sedunia.
9. Memiliki divisi di beberapa Negara.
10. Kaleng dari jenis produk yang paling inovatif dan atraktif.
11. Perbedaan geografi perusahaan memberikan keseimbangan
12. Memiliki social responsibilities yang sangat baik
13. Net operating revenue tumbuh 4% menjadi $24.1 billion, dan
14. Operating income tumbuh 4% menjadi $6.3 billion.
15. Meningkatnya gaya hidup beberapa konsumen akan softdrink
16. Pendistribusian produk yang mudah ke berbagai daerah karena luasnya
17. Kerjasama dengan berbagai pihak
18. Pengembangan produk baru jenis makanan
19. Pertumbuhan iklan di internet karena penggunaan internet telah meningkat
Activity Mapping
Masyarakat lebih memilih produk
mengantisipasi pesaing da
lam penganekaragaman produk
Keunggulan bersaing :
Pembedaan dan respon
menyedikan informasi
menekan biaya produksi
agar ide sesuai dengan dengan efektif dan efisien
kebutuhan dan keinginan
konsumen
mengantisipasi kejenuhan akan selera menyediakan pusat
informasi atau
konsumen layanan bagi konsumen terkait de-
ngan perusahaan dan produk-produk coca-cola
Produk minuman seperti Guinness dan Coca-Cola memiliki siklus hidup yang
tak terbatas
b. Memperbaiki Produk
Demi menyajikan produk yang berkualitas bagi konsumen, maka Coca-Cola
Company senantiasa melakukan perbaikan pada produk-produk yang
ditawarkannya. Hal tersebut berkaitan dengan perkembangan keinginan serta
kebutuhan konsumen yang selalu menginginkan produk yang memberikan manfaat
dan tidak membahayakan tubuh. Sebagai contoh, pada tahun 2005 Coca-Cola
memperkenalkan produk Powerade Option sebagai respon terhadap produk pesaing
Gatorade yaitu Propel. Powerade menawarkan minuman olah raga yang rendah
kalori dengan menggunakan zat pewarna serta pemanis dari sirup jagung,
sucralosa, dan acesulfame potassium sebagai pengganti gula
c. Membuang Produk Atau Menghentikan Produksi Suatu Produk
Coca-Cola Company merupakan perusahaan yang memiliki sekitar 400 buah
Merk dagang dengan jumlah produk sekitar 3.000 jenis produk. Jumlah tersebut
merupakan jumlah yang sangat besar bagi sebuah perusahaan minuman. Dengan
jumlah yang sangat besar tersebut, maka terjadi beberapa permasalahan berkaitan
dengan respon pasar terhadap produk, keadaan penjualan, serta efektifitas
produksi. Terdapat beberapa produk Coca-Cola yang memiliki respon pasar yang
relatif buruk serta permintaan pasar yang rendah. Oleh karena itu diambil langkah-
langkah pengamanan terhadap produk-produk terkait agar tidak mengalami hal
serupa, yaitu dengan membuang atau menghentikan produk yang memiliki nilai jual
yang rendah karena akan mengakibatkan kerugian apabila diteruskan. Selain faktor-
faktor tersebut, terdapat pula faktor kelangkaan bahan-bahan pembuat produk
tersebut maka kegiatan produksi menjadi sulit.
Kegiatan produksi dan promosi dapat dilakukan untuk produk-produk yang
memiliki respon besar serta penjualan tinggi. Salah satu contohnya adalah produk
Barq’s yang merupakan produk minuman soda dengan rasa root beer. Barq’s telah
menghentikan beberapa produksinya yang kurang efektif seperti Barq's Orange
Soda , Barq's Lemon-Lime Soda serta Barq's Grape Soda.
MENGELOLA KUALITAS
Manajemen Kualitas
Bagi Coca-Cola company, kualitas lebih dari sekedar apa yang dirasakan,
dilihat, diukur atau dikelola. Kualitas menjadi sebuah keutamaan dalam setiap
tindakan perusahaan. Perusahaan melalui kualitas produk yang dihaslkan ingin
menciptakan pelanggan yang loyal, bahkan menciptakan pelanggan dengan katagori
pelanggan yang advocator terhadap produk Coca-Cola.
Semua fungsi dan jajaran organisasi, mulai dari produksi, pemasaran, distribusi,
keuangan, layanan pelanggan dan konsumen, bekerja keras untuk mengembangkan
praktek-praktek yang terbaik di industri minuman.
The Coca-Cola Quality System merupakan landasan kebijakan kami terhadap
pengawasan mutu - yang memotivasi kami untuk bertindak memenuhi dan bahkan
melampaui berbagai standar kualitas, baik itu merupakan standar internasional
maupun standar yang ditetapkan menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku di Industri makanan dan minuman.
Coca-Cola memiliki Consumer Response Teams dan program-program yang
dilaksanakan di semua area operasi di seluruh Indonesia untuk menampung setiap
masukan yang disampaikan oleh para konsumen dan pelanggan kami, yang
kemudian meneruskan masukan tersebut kepada pihak-pihak yang tepat di dalam
perusahaan untuk menjamin bahwa standar kualitas kami yang tinggi tetap terjaga.
Pengawasan kualitas di perusahaan Coca-Cola dibedakan menjadi dua
kategori umum yaitu pengawasan mutu isi dan pengawasan mutu kemasan dari
produk yang dihasilkan. Pengawasan isi produk meliputi kadar kemanisan (oBrix)
dan kadar karbonasi (CO2). Sedangkan pengawasan mutu kemasan produk meliputi
segala hal yang berkaitan dengan kemasan produk tersebut, dari penutupan sampai
kebersihan botol. Pengawasan mutu terhadap kadar kemanisan men-jadi hal yang
sangat diutamakan karena menjadi sesuatu yang berpengaruh ter-hadap rasa dari
produk. Kadar kemanisan di sini merupakan kadar gula yang ter-larut dengan satuan
derajad brix (oBrix). Semakin tinggi derajad brix-nya maka se-makin manis pula
rasa yang dihasilkan.(Anonim, 2005)
Penerapan Total Quality Management Perusahaan Coca-Cola
Kualitas merupakan suatu hal terpenting dalam usaha untuk mendapatkan
konsumen sebanyak-banyaknya. Kualitas akan menjadi baik apabila proses tersebut
berjalan dengan konsisten dalam menghasilkan produk. permasalahan yang terjadi
adalah kadar kemanisan (Brix) dari produk tidak stabil. Metode Peta Kendali
(Control Chart) digunakan untuk melihat keadaan dari proses produksi yang
berjalan, kemudian dilakukan perbaikan melalui pendekatan metode Taguchi.
Perbaikan berawal dari pemilihan faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
karateristik kualitas tersebut beserta nilai level, yang kemudian menjadi dasar
dalam pemilihan Orthogonal Array. Hasil analisa diolah dengan meng-gunakan
noise signal to ratio (SNR) dan analysis of variance. Berdasarkan penelitian
tersebut didapat hasil bahwa setting level terbaik untuk faktor kendali yang
berpengaruh terhadap kestabilan nilai kadar kemanisan (oBrix) adalah pengaturan
kadar kemanisan simple syrup awal 59 oBrix, penambahan concentrate sebanyak
1,25 unit, dan kadar air sebanyak 80 %.
DEAERATOR
GULA 25 kg/jam
CARBON, FILTER AID
CONCENTRATE PART I AND PART II 25 25L/jam
FILTER PERMANGANAT
FILTER KARBON
FILTER KAPAS
COOLER
FINAL SIRUP
SIMPLE SIRUP
FINISH GOOD
18000 botol/jam
DATA CODER
CROWNER
FILLER
BEVERAGE
CARBONATOR
HOT WATER
CO2 25 kg/jam
25 kg/jam
WASHING MACHINE
CROWN CORK
BOTTLE
P
A
R
A
M
I
X
Teknologi Produksi yang Digunakan oleh Coca-Cola Company
Dalam rangka meningkatkan produktivitas dan efisiensi, coca-cola menerapakan
beberapa teknoologi canggih dalm proses produksinya. Dari terapan teknologi yang sudah
ada, kemudian berkembang menjadi suatu terapan teknologi yang baik. Hal ini bertujuan
untuk menanggulangi permasalahan yang terdapat pada terapan teknologi. Yaitu terciptanya
suatu alat yang dapat mempermudah manusia dalam melakukan suatu proses pengerjaan
(dalam hal ini pengisian dan pencacahan botol Coca-cola) yaitu dengan menggunakan
sistem Microcontroller. Hanya saja, dengan menggunakan sistem ini (sistem
Microcontroller), masih mengalami kendala yaitu dalam proses assemblynya karena
memerlukan beberapa tahap yang memakan waktu dan cukup merepotkan.
Microcontroller atau Pengendali Mikro merupakan sistem mikroprosesor lengkap
yang terkandung di dalam sebuah chip. Microcontroller berbeda dari mikroprosesor serba
guna yang digunakan dalam sebuah PC, karena sebuah microcontroller umumnya telah
berisi komponen pendukung sistem minimal mikroprosesor, yakni memori dan antarmuka
I/O. Atau dengan kata lain Microcontroller adalah suatu keping IC dimana terdapat
microprosessor dan memori program (ROM) serta memori serbaguna (RAM). Kelebihan
utama dari Microcontroller ialah telah tersedianya RAM dan peralatan I/O pendukung
sehingga ukuran board microcontroller menjadi sangat ringkas.
Selain Microcontroller , teknologi yang lain seperti PLC (Programmable Logic
Controller) atau Kontrol Logika Terprogram adalah suatu microprosessor yang digunakan
untuk otomatisasi proses industri seperti pengawasan dan pengontrolan mesin di jalur
perakitan suatu pabrik. PLC memiliki perangkat masukan dan keluaran yang digunakan
untuk berhubungan dengan perangkat luar seperti sensor, relai, contactor dll.
Hampir segala macam proses produksi di bidang industri dapat diotomatisasi dengan
menggunakan PLC. Kecepatan dan akurasi dari operasi bisa meningkat jauh lebih baik
menggunakan sistem kontrol ini. Keunggulan dari PLC adalah kemampuannya untuk
mengubah dan meniru proses operasi di saat yang bersamaan dengan komunikasi dan
pengumpulan informasi-informasi vital.
Dan perangkat pendukung perkembangan teknologi di Coca-Cola Company seperti:
Microprosessor, RAM, ROM, I/O (Input / Output), Database, Solenoid Valve (Katup
Solenoid), Motor DC, Sensor, dan Seven Segment (7-Segment)
PERENCANAAN KAPASITAS
Saat ini, pangsa pasar Coca-Cola di Indonesia sebesar 40 persen dari seluruh
pangsa sparkling tea dan jus.Coca-Cola Amatil menargetkan pertumbuhan penjualan
tersebut setelah mengamati pertumbuhan konsumen minuman ringan yang semakin
meningkat.
Pertumbuhan volume konsumen kelas menengah diperkirakan naik 9 persen per
tahun. Saat ini, jumlah konsumen Coca-Cola kelas menengah mencapai 131 juta.
Untuk mendukung target itu, Coca-Cola Amatil berencana peningkatan investasi di
Indonesia sebesar Aus$ 100 juta per tahun selama tiga tahun. Investasi tersebut untuk
meningkatkan kapasitas produksi pabrik di Indonesia.
Menurut Terry, saat ini Coca-Cola Amatil memiliki 8 pabrik yang terdiri dari 31 lini
produksi. Pabrik mampu memproduksi sebanyak 1 miliar liter per tahun. "Utilisasi baru
mencapai 75 persen,"ujarnya. Dengan penambahan investasi ini, lini produksi Coca-Cola
Amatil akan ditingkatkan hingga 30 persen.
Presiden Direktur Coca-Cola Amatil Indonesia, Peter Kelly, menambahkan, sekitar 50
persen total investasi akan dialokasikan untuk pabrik di Pulau Jawa. "Dalam enam bulan ke
depan akan ada penambahan lini pabrik di Cibitung," ujarnya.
Selain penambahan kapasitas, dengan investasi itu, Coca-Cola Amatil juga akan
menambah jumlah pendingin dan sarana distribusi. Dengan dana tersebut, perusahaan
akan mengganti kemasan produk coca cola dari botol kaca menjadi botol plastik. Investasi
ini diharapkan bisa menambah besaran kontribusi Coca-Cola Amatil Indonesia di atas 10
persen terhadap perusahan induknya. Saat ini, pendapatan Coca-Cola Amatil Indonesia
rata-rata US$ 600 juta per tahun.
Pendekatan Pada Perluasan Kapasitas Coca-Cola
1
2
3
Permintaan
Ramalan Permintaan
Kapasitas Baru
Waktu (tahun)
DAFTAR PUSTAKA
Jay H and Barry R. 2008. Operations Management. Jakarta: Salemba Empat
Latifa, Fatania dkk. 2009. Analisis Kasus Cca-Cola Company.
http://strategik.fe.uns.ac.idwp-contentuploads200905analisis-kasus-coca-cola-
company.pdf. Diakses tanggal 7 Maret 2011.
Genuk Triastuti dalam Refrinal. 2007. Strategi Akuisisi Merek dalam Marketing for Decision
Maker. http://refrinal.blogspot.com200805strategi-akuisisi-merek.html.html. Diakses
tanggal 24 April 2011.
Sembiring, Anita Christine. 2008. Penentuan Rute Distribusi Produk yang Optimal Dengan
Menggunakan Algoritma Heuristik pada Coca-Cola Bottling Indonesia Medan.
http://repository.usu.ac.idbitstream12345678911929109E00057.pdf. . Diakses tanggal
25 April 2011.
Kelompok H "Tubbies". 2009. Review Diskusi Coca-Cola Company (12 Mei 2009).
http://strategik.fe.uns.ac.id.htm. Diakses tanggal 24 April 2011.
Aprilia, Eka Utami. 2010. Penjualan Coca-Cola Amatil ditargetkan Tumbuh 10 persen.
http://www.tempointeraktif.combisnis.html. Diakses tanggal 25 April 2011.
Susetyo Joko, Yusuf M., Saputro Ardi. 20087. Analisis Pengendalian Kualitas Melalui
Evaluasi dan Perbaikan Proses Produksi dengan Pendekatan Metode Contol Chart dan
Metode Taguchi. http://xa.yimg.comkqgroups247090411704359541nameJoko-Susetyo-
198_207-oke+taguchi.pdf. Diakses tanggal 25 April 2011.