Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna
dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat Augmented Reality sesuai sebagai alat untuk
membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang
ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam
dunia nyata. Menurut Ronald T. Azuma (1997), augmented reality (AR) adalah
penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara interaktif
dalam real-time, dan terdapat integrasi antar benda dalam tiga dimensi.
Selain itu juga membutuhkan marker, Marker adalah pola yang dibuat dalam bentuk
gambar yang telah dicetak dengan printer yang akan dikenali oleh kamera. Marker pada
ArToolkit merupakan gambar yang terdiri atas border outline dan pattern images. Contohnya
adalah menggunakan marker Hiro seperti gambar dibawah ini.
1.3. TUJUAN
1. Mengetahui dan memahami definisi dari Augmented Reality.
2. Mengetahui dan memahami konsep dari Augmented Reality.
3. Mengetahui dan memahami aspek struktural Augmented Reality.
4. Mengetahui dan memahami komponen pada Augmented Reality.
5. Mengetahui dan memahami perbedaan AR dan VR.
6. Mengetahui dan memahami implementasi AR pada bidang industri.
Marker biasanya merupakan ilustrasi hitam dan putih persegi dengan batas
hitam tebal dan latar belakang putih. Komputer akan mengenali posisi dan orientasi
marker dan menciptakan dunia virtual 3D yaitu titik (0,0,0) dan tiga sumbu yaitu X,
Y, dan Z. Marker Based Tracking ini sudah lama dikembangkan sejak 1980-an dan
pada awal 1990-an mulai dikembangkan untuk penggunaan Augmented Reality.
Salah satu metode Augmented Reality yang saat ini sedang berkembang adalah
metode “Markerless Augmented Reality”, dengan metode ini pengguna tidak perlu
lagi menggunakan sebuah marker untuk menampilkan elemen-elemen digital, dengan
tool yang disediakan Qualcomm untuk pengembangan Augmented Reality berbasis
mobile device, mempermudah pengembang untuk membuat aplikasi yang markerless
a. Face Tracking
b. 3D Object Tracking
Berbeda dengan Face Tracking yang hanya mengenali wajah manusia secara
umum, teknik 3D Object Tracking dapat mengenali semua bentuk benda yang ada
disekitar, seperti mobil, meja, televisi, dan lain-lain. Berikut contohnya :
c. Motion Tracking
Teknik GPS Based Tracking saat ini mulai populer dan banyak dikembangkan
pada aplikasi smartphone (iPhone dan Android), dengan memanfaatkan fitur GPS dan
kompas yang ada didalam smartphone, aplikasi akan mengambil data dari GPS dan
kompas kemudian menampilkannya dalam bentuk arah yang kita inginkan secara
realtime, bahkan ada beberapa aplikasi menampikannya dalam bentuk 3D. Berikut
contohnya :
2. Display
Augmented reality berkembang dari statis ke wearable. Penggunaan konsep
dari carthode ray tube (CRT) ke optical see-through technology (OST) yang berupa
penggabungan penglihatan dunia nyata melalui layar semitransparan dan
memproyeksikan beberapa konten virtual pada layar. Penggabungan dari dunia nyata
dan maya(virtual) tidak terjadi pada layar komputer tetapi langsung pada retina mata
manusia.
Application Layer
AR Layer
1. Input Device
Input device atau alat input berfungsi sebagai sensor untuk menerima input dalam
dunia nyata. Input device yang biasa digunakan dalam AR adalah kamera, kamera pada
handphone atau webcam saat ini banyak digunakan sebagai input device bagi aplikasi
AR.
2. Output Device
Output device atau alat output berfungsi sebagai display hasil AR. Output device yang
biasa dibunakan adalah monitor dan head mounted display. Head mounted display adalah
alat yang digunakan di kepala, mirip kacamata, untuk menampilkan hasil AR. Head
mounted display biasanya sudah terintegrasi dengan camera di bagian atasnya, sehingga
selain sebagai alat output juga sebagai alat input.
3. Tracker
Tracker adalah alat pelacak agar benda maya tambahan yang dihasilkan berjalan
secara real-time atau mungkin interaktif walaupun benda nyata yang jadi induknya
digeser-geser, benda maya tambahannya tetap mengikuti benda nyata yang jadi induknya.
Biasanya tracker ini berupa marker atau penanda semacam striker mirip QR Code yang
bisa ditempel/dipasang di benda nyata.
Komputer berfungsi sebagai alat pemroses agar program AR bisa berjalan. Komputer
disini bisa berupa PC atau embedded system yang dipasang pada alat (contohnya dipasang
di mounted head display).
ArToolkit adalah software library untuk membangun AR. Aplikasi ini adalah aplikasi
yang melibatkan overlay pencitraan virtual ke dunia nyata. Untuk melakukan ini,
ArToolkit menggunakan pelacakan video, untuk menghitung posisi kamera yang nyata
dan mengorientasikan pola pada kertas Marker secara realtime. Setelah posisi kamera
yang asli telah diketahui, maka virtual camera dapat diposisikan pada titik yang sama,
Blender adalah perangkat lunak sumber terbuka grafika komputer 3D. Perangkat
lunak ini digunakan untuk membuat film animasi, efek visual, model cetak 3D, aplikasi
3D interaktif dan permainan video. Blender memiliki beberapa fitur termasuk pemodelan
3D, penteksturan, penyunting gambar bitmap, penulangan, simulasi cairan dan asap,
simulasi partikel, animasi, penyunting video, pemahat digital, dan rendering.
Selain itu juga membutuhkan marker, Marker adalah pola yang dibuat dalam bentuk
gambar yang telah dicetak dengan printer yang akan dikenali oleh kamera. Marker pada
ArToolkit merupakan gambar yang terdiri atas border outline dan pattern images.
Contohnya adalah menggunakan marker Hiro seperti gambar dibawah ini.
Berbeda dengan Virtual Reality yang bekerja dengan memutuskan kontak dunia nyata
dan menciptakan dunia baru secara virtual, Augmented Reality justru memperkaya dunia
nyata dengan konten virtual atau khayalan. Secara umum, Virtual Reality adalah proses
penambahan konten virtual ke dunia nyata, sehingga pengguna bisa berinteraksi dengan
konten virtual secara langsung di dunia nyata.
Dari penjelasan di atas, kita sudah bisa mengetahui perbedaan antara AR dan VR,
yaitu terletak pada latar belakang tampilan lingkungan dunianya. Kalau lingkungan di AR
itu merupakan lingkungan di dunia nyata yang sehari-hari kita lewati atau kita tinggal,
seperti rumah, sekolah, jalanan, dan lain-lain. Sedangkan lingkungan pada teknologi VR
merupakan hasil komputerisasi pembuatnya.
Beberapa peneliti dan perusahaan telah membuat beberapa prototipe di bidang ini.
Perusahaan pesawat terbang Boeing tengah mengembangkan teknologi realitas tertambah
untuk membantu teknisi dalam membuat kerangka kawat yang membentuk sebagian dari
sistem elektronik pesawat terbang. Kini, untuk membantu pembuatannya teknisi masih
menggunakan papan-papan besar yang perlu disimpan di beberapa gudang penyimpanan
yang terpisah. Menyimpan instruksi-instruksi pembuatan kerangka kawat ini dalam
bentuk elektronik dapat menghemat tempat dan biaya secara signifikan.
Augmented Reality selain pada bidang Industri, juga diterapkan dalam berbagai
bidang, terutama pada bidang pendidikan, bidang kesehatan, bidang militer, bidang,
navigasi, bidang hiburan. Augmented Reality dapat digunakan pada berbagai perangkat,
termasuk diantaranya smartphones dan tablets, yang memiliki ratusan aplikasi AR.
Berikut ini merupakan beberapa penerapan Augmented Reality pada berbagai bidang:
Dengan penggabungan konsep dunia nyata dan dunia maya, seorang guru yang
menggunakan software berbasis AR akan dengan mudah menjelaskan suatu
objek 3D dalam pembelajaran secara mudah dan fun kepada siswanya.
Misalkan dalam pembelajaran “Planet dan Galaksi”, Guru dengan mudahnya
menampilkan visual beberapa planet, ukurannya dan pergerakannya terhadap
matahari.
Kesehatan
Hiburan
Manufaktur
https://www.it-jurnal.com/pengertian-augmented-realityar
http://teknosiana.blogspot.co.id/2010/06/mengenal-teknologi-augmented-reality.html
http://bocahtelusuran.blogspot.co.id/2013/02/teknologi-augmented-reality.html
http://socs.binus.ac.id/2012/03/10/mengenal-augmented-reality/
http://bobo.grid.id/Sains/Iptek/Apa-Bedanya-Augmented-Reality-Dan-Virtual-Reality
https://techno.okezone.com/read/2016/03/21/207/1342136/ini-perbedaan-virtual-reality-
augmented-reality