Anda di halaman 1dari 8

PEMBUATAN AUGMENTED REALITY UNTUK MUSEUM

PROPOSAL SKRIPSI
Disusun guna memenuhi tugas Ujian Akhir Semester Mata kuliah Metodologi Penelitian
yang dibimbing oleh Bapak Hakkun Elmunsyah

Oleh:
Adam Abhi Nugroho
NIM 130533608295

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA
DESEMBER 2015
BAB I

1.1. Latar Belakang

Augmented Reality (AR) adalah sebuah variasi dari lingkungan virtual atau lebih
sering disebut dengan Virtual Reality (VR). Teknologi VR benar-benar membuat pengguna
tenggelam dalam sebuah lingkungan sintetik. Ketika pengguna tenggelam dalam lingkungan
tersebut, pengguna tidak bisa melihat dunia nyata. Sebaliknya, teknologi AR pengguna dapat
melihat dunia nyata, dengan objek-objek virtual yang ditambahkan ke dunia nyata (Azuma,
1997). Jadi, pengguna melihat objek-objek virtual dan objek-objek nyata berada pada suatu
tempat yang sama.

Pada saat ini Augmented Reality semakin berkembang dan mulai banyak juga aplikasi
maupun library yang digunakan untuk mengembangkan Augmented Reality. Misalnya
ARToolkit, Flartoolkit, Goblin, dan lain-lain. Augmented reality membutuhkan video
streaming dengan kamera yang digunakan sebagai sumber masukan gambar, kemudian
melacak dan mendeteksi marker(penanda). Setelah marker terdeteksi maka akan muncul
model 3D dari suatu barang. Model 3D ini dibuat dengan menggunakan perangkat lunak
untuk desain 3D, misalnya 3DS Max, Blender, Unity 3D dan lain-lain.

Augmented reality telah diterapkan pada berbagai bidang, seperti kedokteran, hiburan,
militer, desain, robotik, dan lain-lain. Augmented reality juga telah diaplikasikan dalam
perangkat-perangkat yang digunakan oleh banyak orang seperti pada ponsel. Katalog adalah
sebuah buku yang bisa berisi dengan gambar.

Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik, dengan sifat
terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi, meriset,
mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk
kebutuhan studi,pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi oleh
kalangan akademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun dokumentasi dan
pemikiran imajinatif pada masa depan.

Dengan memanfaatkan teknologi augmented reality pada museum, maka penjelesan


barang yang ada di museum itu bisa ditampilkan secara virtual sehingga dapat lebih menarik
untuk dikunjungi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan aplikasi yang dapat
menampilkan penjelasan 3D dalam lingkungan augmented reality sehingga pengunjung dapat
lebih tertarik untuk mengunjungi museum

Aplikasi yang akan dikembangkan oleh penulis adalah sebuah aplikasi yang berbasis
augmented reality. Aplikasi ini akan dibuat menggunakan bahasa pemrograman actionscript 3
dengan bantuan library FLARToolkit untuk melacak marker dan library Papervision3d untuk
menampilkan model 3D. Sedangkan untuk masukan gambar aplikasi ini menggunakan
webcam. Aplikasi ini akan dibuat bersamaan dengan sebuah objek yang dicetak. Pengguna
juga dapat berinteraksi dengan AR tersebut.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan Latar Belakang Masalah di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah
sebagai berikut:
1. Bagaimana membangun aplikasi augmented reality untuk museum?

1.3. Batasan Masalah


Batasan permasalahan pada penulisan Skripsi ini adalah:
1. Aplikasi ini dijalakan denagan bantuan camera smartphone.
2. Aplikasi dibuat dengan menggunakan Unity 3D
3. Model yang dipakai dibatasi

1.4.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah membangun aplikasi dengan
teknologi Augmented reality untuk museum.
BAB II

1. Augmented Reality

Realitas tertambah, atau kadang dikenal dengan singkatan bahasa Inggrisnya


AR (augmented reality), adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua
dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi lalu
memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti
realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, realitas tertambah sekedar
menambahkan atau melengkapi kenyataan.

Benda-benda maya menampilkan informasi yang tidak dapat diterima oleh


pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini membuat realitas tertambah sesuai
sebagai alat untuk membantu persepsi dan interaksi penggunanya dengan dunia nyata.
Informasi yang ditampilkan oleh benda maya membantu pengguna melaksanakan
kegiatan-kegiatan dalam dunia nyata.
Realitas tertambah dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk pendengaran,
sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang seperti kesehatan,
militer, industri manufaktur, realitas tertambah juga telah diaplikasikan dalam
perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada telepon genggam.

(http://www.kaskus.co.id/thread/51ac750120cb179658000008/apa-sih-augmented-
reality-itu/)

2. Museum
Museum adalah institusi permanen, nirlaba, melayani kebutuhan publik,
dengan sifat terbuka, dengan cara melakukan usaha pengoleksian, mengkonservasi,
meriset, mengomunikasikan, dan memamerkan benda nyata kepada masyarakat untuk
kebutuhan studi, pendidikan, dan kesenangan. Karena itu ia bisa menjadi bahan studi
oleh kalanganakademis, dokumentasi kekhasan masyarakat tertentu, ataupun
dokumentasi dan pemikiranimajinatif pada masa depan.

(https://id.wikipedia.org/wiki/Museum)
3. Unity 3D
Unity merupakan suatu aplikasi yang digunakan untuk mengembangkan game
multi platform yang didesain untuk mudah digunakan. Unity itu bagus dan penuh
perpaduan dengan aplikasi yang profesional. Editor pada Unity dibuat degan user
interface yang sederhana. Editor ini dibuat setelah ribuan jam yang mana telah
dihabiskan untuk membuatnya menjadi nomor satu dalam urutan rankking teratas
untuk editor game. Grafis pada unity dibuat dengan grafis tingkat tinggi untuk
OpenGL dan directX. Unity mendukung semua format file, terutamanya format
umum seperti semua format dari art applications. Unity cocok dengan versi 64-bit dan
dapat beroperasi pada Mac OS x dan windows dan dapat menghasilkan game untuk
Mac, Windows, Wii, iPhone, iPad dan Android.
Unity secara rinci dapat digunakan untuk membuat video game 3D, real time
animasi 3D dan visualisasi arsitektur dan isi serupa yang interaktif lainnya. Editor
Unity dapat menggunakan plugin untuk web player dan menghasilkan game browser
yang didukung oleh Windows dan Mac. Plugin web player dapat juga dipakai untuk
widgets Mac. Unity juga akan mendukung console terbaru seperti PlayStation 3 dan
Xbox 360. Pada tahun 2010, telah memperoleh Technology Innovation Award yang
diberikan oleh Wall Street Journal dan tahun 2009, Unity Technology menjadi 5
perusahaan game terbesar. Tahun 2006, menjadi juara dua pada Apple Design
Awards.
(http://www.hermantolle.com/class/docs/unity-3d-game-engine/)
BAB III

3.1. Rancangan Penelitian


Pada penelitian ini penulis menggunakan metode deskriptif, yaitu metode yang
menggambarkan suatu keadaan atau permasalahan yang sedang terjadi
berdasarkan fakta dan data-data yang diperoleh dan dikumpulkan pada waktu
melaksanakan penelitian.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Metoda pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Pengumpulan data dengan dengan melakukan pengamatan secara langsung
terhadap objek penelitian, dengan mencatat hal-hal penting yang berhubungan
dengan judul Skripsi, sehingga diperoleh data yang lengkap dan akurat.
2. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara melakukan komunikasi dan wawancara secara
langsung dengan pihak pemilik museum.
3. Studi Pustaka
Pengumpulan data dengan menggunakan atau mengumpulkan sumber-sumber
tertulis, dengan cara membaca, mempelajari dan mencatat hal-hal penting yang
berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas guna memperoleh
gambaran secara teoritis yang dapat menunjang pada penyusunan Skripsi.

3.3. Metode Pengengembangan Perangkat Lunak


Metodelogi yang digunakan untuk membangun sistem ini adalah Model
Waterfall. Model ini merupakan sebuah pendekatan terhadap pengembangan
perangkat lunak yang sistematik, dengan beberapa tahapan, yaitu: System
Engineering,Analysis, Design, Coding, Testing dan Maintenance.
Tahapan dari Paradigma Waterfall dapat dilihat pada gambar berikut:
Gambar 3.1 Paradigma Waterfall (Classic Life Cycle)
Penjelasan Metodelogi Waterfall:
1. System Engineering, merupakan bagian awal dari pengerjaan suatu proyek
perangkat lunak. Dimulai dengan mempersiapkan segala hal yang diperlukan
dalam pelaksanaan proyek.
2. Analysis, merupakan tahapan dimana System Engineering menganalisis
segala hal yang ada pada pembuatan proyek atau pengembangan perangkat
lunak yang bertujuan untuk memahami sistem yang ada, mengidentifikasi
masalah dan mencari solusinya.
3. Design, tahapan ini merupakan tahap penerjemah dari keperluan atau data
yang telah dianalisis ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pemakai
(user).
4. Coding, yaitu menerjemahkan data yang dirancang ke dalam bahasa
pemrograman yang telah ditentukan.
5. Testing, merupakan uji coba terhadap sistem atau program setelah selesai
dibuat.
6. Maintenance, yaitu penerapan sistem secara keseluruhan disertai pemeliharaan
jika terjadi perubahan struktur, baik dari segi softwaremaupun hardware.

3.4. Sistematika Penulisan


Uraian singkat mengenai struktur penulisan pada masing-masing bab adalah
sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Membahas Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Batasan Masalah,
Tujuan Penelitian, Metodelogi Penelitian serta Sistematika Penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Memaparkan teori-teori yang didapat dari sumber-sumber yang relevan untuk
digunakan sebagai panduan dalam penelitian serta penyusunan Skripsi.
BAB III ANALISIS SISTEM
Menjelaskan tentang gambaran sistem serta deskripsi dari hasil analisis sistem yang
akan dijadikan sebagai petunjuk untuk perancangan pada tahapan berikutnya.
Daftar Rujukan

Ruhiat,Ade. 2013. Metode waterfall menurut pressman & Somerfille (2001),


(Online),(http://cisenaextreme99.blogspot.com/2013/06/24/metode-waterfall-menurut-
pressman.html, diakses pada 14 Desember 2014)
Yusuf, Rosikan maulana. Unity 3D Game Engine. 2015

(http://www.hermantolle.com/class/docs/unity-3d-game-engine/)

https://id.wikipedia.org/wiki/Museum

(http://www.kaskus.co.id/thread/51ac750120cb179658000008/apa-sih-augmented-reality-
itu/)

Anda mungkin juga menyukai