Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH AUGMENTED REALITY, VIRTUAL REALITY, MIXED REALITY

Tugas ini diajukan untuk memenuhi syarat mata kuliah Organisasi Sistem Komputer
Dosen Pengampu : Iskandar Ikbal, S.T., M.KOM

Disusun oleh

Kelompok

1. Ninandya Nuraini Assyifa Gunan (10122083)

2. Reyva Noor Fauzan Gunawan (10122089)

3. Rava Radithya Razan (10122108)

4. Noval Kurnia Wicaksono (10122115)

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

2023
AUGMENTED REALITY

Istilah Augmented Reality (AR) diciptakan pada tahun 1992 oleh peneliti Boeing Thomas Preston
Caudell, yang mengembangkan aplikasi AR untuk keperluan industri untuk menampilkan beberapa
diagram perakitan. Saat ini ada beberapa definisi AR [1], namun yang paling banyak digunakan
adalah Paul Milgram (Fakultas Teknik Industri, Universitas Toronto) dan Fumio Kishino (Fakultas
Elektronika, Sistem Informasi dan Teknik Elektro, Universitas Osaka). ). Mereka berteori tentang
keberadaan berbagai jenis realitas yang menciptakan rangkaian yang dimulai dengan dunia nyata dan
mengarah ke dunia maya sepenuhnya.

Augmented Reality atau disingkat dengan AR merupakan teknologi yang menggabungkan objek
maya dua dimensi atau tiga dimensi lalu diproyeksikan terhadap dunia nyata.

Saat ini Augmented Reality digunakan dalam kehidupan manusia baik dalam bidang
industry,ekonomi, marketing, kesehatan, militer, hingga ranah pendidikan sudah mulai
dikembangkan.

AR dapat didefinisikan sebagai sebuah teknologi yang mampu menggabungkan benda maya dua
dimensi atau tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan yang nyata kemudian memunculkannya atau
memproyeksikannya secara real time. AR dapat digunakan untuk membantu memvisualisasikan
konsep abstrak untuk pemahaman dan struktur suatu model objek. Beberapa aplikasi AR dirancang
untuk memberikan informasi yang lebih detail pada pengguna dari objek nyata.

Pengertian Augmented Reality Menurut Beberapa Ahli :


1. Azuma (Emerging Technologies of Augmented Reality: Interfaces and Design)
Augmented Reality merupakan sebuah konsep yang menghadirkan gambar 3D yang terlihat seperti
nyata. Proses tersebut dapat dirinci menjadi beberapa proses.

Untuk menampilkan 3D tersebut, AR harus lebih dulu melakukan analisa maupun vision pada
lingkungan yang akan diperlihatkan objek secara virtual.

Selanjutnya, ada proses tracking pada objek nyata yang akan menentukan tempat gambaran objek
virtual.

Lalu, objek akan dianalisis. Setelah dilakukan analisis tempat dan orientasinya,
Maka komputer melakukan proses untuk menampilkan objek tersebut, dan akan terlihat dalam
peralatan display.

2. Menurut Wolfgang Hohl, Tahun 2009


Augmented Reality merupakan teknologi yang membawa benda virtual
2D atau 3D ke dalam dunia nyata tiga dimensi.
Kemudian menempilkan objek virtual tersebut di waktu yang nyata.

3. Menurut Oliver Schreer, Tahun 2005


Augmented Reality merupakan gabungan antara dunia nyata dan virtual, yang interaktif, dan
merupakan sebuah animasi 3D.

4. Menurut Rizky Zulkarnaen, 2010


Augmented reality merupakan istilah bagi dunia yang menyatukan dunia nyata dan dunia virtual.

Dunia tersebut disimulasikan oleh komputer, jadi batas keduanya menjadi lebih tipis.

5. Ronald Azuma Tahun 1997


AR merupakan teknologi yang mempunyai karakteristik :
1. Menyatukan dunia nyata dan virtual.
2. Bekerja secara interaktif di waktu yang nyata.
3. Integrasi secara 3D.

6. Feng Tahun 2008


Augmented Reality secara umum terbagi menjadi 3 bidang, yaitu teknologi tracking, teknologi
penampilan serta teknologi interaksi.

Sejarah Singkat AR
Meskipun definisi AR berasal dari tahun 90-an abad lalu, penerapan dan studi teknologi ini sudah
dapat ditemukan pada akhir 1950-an. Contoh pertama adalah Simulator Sensorama 1957 [6],
dikembangkan oleh Morton Heiling. Simulator ini, sedikit lebih besar dari Kabinet Arkade di ruang
permainan, memungkinkan pengguna untuk melihat gambar stereo 3D, ditingkatkan dengan sensasi
seperti getaran, angin, umpan balik pada setang, audio stereo, dan sistem khusus untuk mereproduksi
aroma.
Pada tahun 1966, Ivan Sutherland membuat apa yang disebut "Pedang Damocles" (lihat Gambar2).
Helm pertama dilengkapi lensa untuk AR. Itu memungkinkan untuk melihat gambar yang
ditumpangkan di dunia nyata. Ini dikembangkan untuk membantu pilot helikopter mendarat di malam
hari dengan mengoperasikan kamera dengan gerakan kepala mereka. Namanya Sword of Damocles
karena mekanisme ini, karena beratnya yang berlebihan, dipasang di langit-langit menggunakan
lengan berputar yang membantu pergerakan kepala [7–9]. Gambar 2.Konfigurasi "Pedang Damocles"
[7].

Pada pertengahan 1970-an, Myron Krueger mengembangkan VideoPlace, sebuah laboratorium AR


interaktif. Dengan aplikasi ini, pengguna tidak perlu memakai kacamata khusus karena berinteraksi
dengan video yang memperlihatkan beberapa siluet yang tercipta dari gerakan orang lain di ruangan
lain. Pada tahun 1992, Louis B. Rosenberg mengembangkan Perlengkapan Virtual, sistem AR imersif
pertama, yang memandu lengan robot. Aplikasi utama perangkat ini adalah untuk digunakan di
Angkatan Udara AS (USAF). Pada tahun 1993, S. Feiner, B. MacIntyre, dan D. Seligmann
menciptakan KARMA (Augmented Reality untuk Bantuan Pemeliharaan Berbasis Pengetahuan).
Sistem pertama ini menggunakan AR dan penanda yang ditempatkan pada printer untuk memandu
pengguna pemeliharaan dengan memproyeksikan gambar hantu yang ditumpangkan.

Pada tahun 1999, Hirokazu Kato dari Institut Sains dan Teknologi Nara mengembangkan pustaka
sumber terbuka lintas platform pertama yang disebut ARToolKit. Ini memungkinkan pengenalan
penanda persegi secara real time [10]. Dengan munculnya milenium baru dan teknologi selalu dalam
pengembangan berkelanjutan, langkah-langkah besar telah dibuat setiap tahun untuk mengembangkan
teknologi AR baru. Misalnya, dalam pengertian ini, pikirkan semua hal yang dianggap fiksi ilmiah
tetapi sekarang dimungkinkan melalui teknologi baru seperti AR dan VR

Mekanisme kerja Augemented Reality


Augmented reality dapat menyampaikan dalam bentuk format apapun, termasuk di dalam smartphone,
tablet, dan kacamata. AR membutuhkan perangkat keras, seperti processor, sensor, layar, dan input
device.

Perangkat mobile saat ini telah mengadaptasi AR dengan sensor termasuk kamera, accelerometer,
Global Positioning System (GPS), dan kompas dalam bentuk solid-state. AR dalam bentuk ini lebih
mudah diakses dan digunakan setiap hari. GPS digunakan untuk memberikan pin-point pada lokasi
pengguna dan kompas digunakan untuk mendeteksi orientation perangkat.
Augmented reality diciptakan dengan bentuk program 3D yang memudahkan pengembang untuk
menggunakan animasi atau informasi digital dalam program komputer ke dalam sebuah augmented
reality marker di dunia nyata. Ketika sebuah aplikasi AR dari perangkat komputer menerima
informasi digital dari marker yang telah diketahui, AR tersebut mulai untuk mengeksekusi kode
marker tersebut dan me-layer gambar atau gambar yang benar.

AR di Industri 4.0
AR semakin digambarkan sebagai salah satu teknologi utama abad ke-21 dan salah satu pilar revolusi
industri baru yang dibayangkan oleh Industri 4.0. Banyak artikel dalam literatur menguraikan
beberapa aplikasi spesifik AR yang paling penting untuk mengembangkan potensinya di berbagai
bidang di industri yang berbeda. Namun, keterbatasan teknologi ini saat ini kurang dikenal dalam
literatur, terutama terkait penerapannya di lingkungan kerja alami di mana operator dapat melakukan
aktivitas sehari-hari dengan menggunakan pendekatan berbasis AR. Perangkat keras dan perangkat
lunak yang diperlukan untuk mengimplementasikan aplikasi AR biasanya bergantung pada
kompleksitas adegan virtual yang divisualisasikan. Secara umum, perangkat keras minimum yang
diperlukan untuk menjalankan aplikasi AR terdiri dari kamera yang membingkai dunia luar, layar atau
lensa untuk memproyeksikan video streaming, dan sumber daya komputasi yang diperlukan untuk
mengelolanya (komputer, smartphone, atau mikrokontroler tipikal). dan Mengidentifikasi
benda-benda yang ada di tempat kejadian sebenarnya.

Penggunaan teknologi AR di Industri 4.0 telah menarik minat beberapa peneliti dalam beberapa tahun
terakhir. Namun, seperti yang ditunjukkan Gambar 7, integrasi AR dalam aplikasi Industri 4.0 jarang
dibahas [4]. Mengacu pada database SCOPUS dan memeriksa jumlah artikel yang mengandung kata
kunci individu "Augmented Reality" dan "Industri 4.0", lebih dari 2000 artikel ditemukan setiap tahun
pada kedua topik tersebut (data dari lima tahun terakhir). Di sisi lain, jika memungkinkan untuk
mencari kedua kata kunci secara bersamaan, hasil di masa mendatang akan cukup jelas. Maksimal
seratus makalah per tahun. Situasi ini memperjelas bahwa meskipun terjadi ledakan di industri, masih
banyak yang harus diperbaiki dan diadaptasi untuk penggunaan AR secara luas di industri.

Fungsi dasar AR adalah interaksi langsung atau pengguna dengan perangkat, menciptakan koneksi
pemicu antara dunia nyata dan informasi atau informasi elektronik yang dihasilkan oleh perangkat.
Ruang ini memberi pengguna antarmuka yang ditingkatkan secara elektronik ke dunia fisik. AR
adalah teknologi yang bertujuan untuk mengintegrasikan secara digital dan menambah lingkungan
fisik atau dunia pengguna secara real time dengan menambahkan lapisan informasi digital. Integrasi
ini dapat diterapkan pada berbagai teknologi tampilan yang dapat melapisi atau menggabungkan
informasi (angka, huruf, simbol, audio, video, grafik) dengan tampilan dunia nyata pengguna.
Pada sistem AR, sistem koordinat yang di gunakan yaitu model pinhole camera maupun kamera
lubang jarum (menurut Persa, 2006).
Dimana dalam model tersebut koordinat z positif ada di bagian depan dan yang merupakan patokan
merupakan posisi marker apabila dilihat dari kamera.
Ketika menampilkan objek 3D yang disesuaikan dengan posisi dan orientasi marker, harus
diperkirakan hasil tampilan yang diterima viewplane (bidang proyeksi dalam layar) yang nantinya
akan ditampilkan.

Penerapan Teknologi AR Saat Ini

Pada awal perkembangannya, teknologi AR masih sangat sederhana. Kita mungkin bisa takjub dengan
bagaimana objek virtual 3D bisa digabungkan langsung melalui kamera. Sebut saja, beberapa game
juga mengadopsi teknologi AR ini seperti misalnya Pokemon Go! Game ini bisa membuat kita
melihat ke sekeliling dan menangkap ‘pokemon’ secara langsung. Ini adalah contoh paling mudah
dari penerapan teknologi AR.
Penerapan lain yang juga mulai dikembangkan adalah mengenai simulasi langsung pada arsitekural
bangunan ataupun dekorasi ruangan. Beberapa layanan jual beli online juga sering memanfaatkan
teknologi untuk memberikan kesempatan pada calon pembeli untuk melihat langsung bagaimana
tampilan virtual dari produk mereka jika digunakan nanti.
Tentu saja, ini akan semakin memperbesar daya tarik dan minat dari pembeli saat mereka benar-benar
melihat wujud benda secara virtual yang bisa ditaruh langsung di lingkungan asli mereka. Ini
merupakan contoh augmented reality yang mulai berkembang saat ini. Tapi, bagaimana dengan
kelebihan dan kekurangan augmented reality itu sendiri?
Kelebihan Teknologi AR

Melihat begitu berkembangnya teknologi ini, maka tak heran jika kemudian teknologi AR memiliki
banyak sekali kelebihan. Berikut adalah beberapa uraian ringkas mengenai kelebihan dari teknologi
AR:

1. Interaktif dan Lebih Menarik

Teknologi AR memiliki daya tarik yang lebih dibandingkan dengan teknologi tampilan visual 2D atau
3D yang biasa. Seseorang bisa menikmati teknologi ini dengan lebih interaktif karena bisa
‘menyentuh’ objek virtual secara langsung. Lingkungan nyata yang ada di sekitaran memberikan
kesempatan untuk melihat lebih jelas bagaimana gambaran jika objek virtual tersebut hadir secara
nyata.

2. Pengoperasian yang Relatif Mudah

Percaya atau tidak, teknologi AR sekarang bahkan bisa diakses melalui ponsel pintar Anda. Tentu ini
merupakan salah satu kelebihan dari teknologi AR. Modal yang diperlukan memang kamera dan juga
ponsel yang mampu memproses AR dengan cukup mumpuni. Biasanya teknologi AR ini juga
terhubung secara daring sehingga dengan mudah bisa diakses. Pilihannya pun banyak dan bervariasi.
Kita bisa langsung mencobanya dengan mendownload aplikasi AR yang ada di Play Store atau App
Store.

3. Simulasi Produk secara Langsung

Teknologi AR memberikan kesempatan untuk melakukan simulasi secara langsung. Sebagai contoh,
jika Anda berniat untuk membeli produk make up, cukup arahkan saja ponsel ke wajah Anda dan
Anda bisa mulai melakukan simulasi terhadap produk make up tersebut. Ini akan memberikan
simulasi yang tentu saja bisa dilihat secara langsung.

4. Efektif digunakan sebagai media pembelajaran

Seperti yang dibahas sebelumnya bahwa AR sangat efektif digunakan untuk media pembelajaran.
Terutama anak-anak yang senang cara bermain sambil belajar. Teknologi AR digunakan untuk
mengenalkan hewan atau objek lain.

5.Meningkatkan pemasaran online maupun campaign produk


Kelebihan AR lainnya yaitu dapat meningkatkan kegiatan pemasaran online maupun campaign
produk yang kamu lakukan. Dengan memperkenalkan sebuah produk dengan cara yang berbeda dan
menarik melalui AR. Sehingga, pengguna juga akan lebih tertarik dalam mencoba dan melihat produk
yang dikampanyekan secara virtual.

Kelemahan Teknologi AR

Walaupun terlihat unik dan cukup menarik, ada beberapa kelemahan dari teknologi AR yang mungkin
saat ini masih terus dilakukan penyempurnaan. Beberapa kelemahan tersebut antara lain:

1. Terlihat palsu

Melihat objek buatan di dalam dunia nyata secara langsung memang menarik. Namun saat ini
teknologi AR memang belum terlalu smooth dalam membuat objek tersebut supaya benar-benar
terlihat nyata. Gambar 3D kadang masih terlihat terlalu kartun. Oleh karenanya, tahap penyempurnaan
tersebut masih terus dilakukan perkembangan. Ini juga yang menjadi alasan VR seringkali dianggap
lebih mampu menciptakan kesan yang realistik. Hal ini karena memang dunia dari VR itu yang
semuanya dibuat ‘buatan’ daripada AR yang berusaha menghapus batas tersebut.

2. Lambat Berkembang

Meski bisa dibilang AR sudah mulai bisa diakses melalui ponsel, namun sebenarnya ada perangkat
khusus yang bisa dikembangkan. Tampilan hologram juga sebenarnya menjadi salah satu daya tarik
yang membuat realitas dari AR semakin nyata. Namun demikian, pengembangan perangkat tersebut
tentu saja tidak mudah. Mahalnya perangkat tersebut membuat pengembangan dari AR relatif lebih
lambat.

3. Kurang Mencakup Semua Hal

Hampir mirip dengan masalah objek yang terlihat terlalu palsu, teknologi AR juga kurang bisa
mencakup semua hal. Sebagai contoh, desain lingkungan mungkin hanya bisa menampilkan beberapa
objek saja dan tidak menyeluruh. Tentu saja ini berbeda dengan VR yang dianggap bisa mencakup
lebih banyak hal.

Jenis-Jenis Augmented Reality

AR dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu:

1. Marker-based

Teknologi AR marker-based biasanya disebut juga image recognition. Teknologi AR ini memerlukan
komponen pendukung, seperti kamera pemindai atau objek visual khusus. Objek visual khusus yang
digunakan bisa berbentuk apa saja, contohnya berbentuk QR code.

AR jenis ini bekerja dengan menghitung posisi dan marker orientation untuk positioning konten,
kemudian marker akan menampilkan animasi dalam bentuk digital yang bisa dilihat oleh pengguna.
Contoh aplikasi AR jenis ini adalah filter pada Instagram, Snapchat, dan TikTok.

2. Markless
Teknologi AR markless memungkinkan sebuah objek virtual 3D diposisikan pada sebuah gambar
nyata dengan memeriksa fitur dalam data secara real time.

AR jenis ini bergantung pada fitur yang ada di smartphone, seperti kamera dan GPS, untuk
menangkap data tanpa perlu melakukan pemindaian.

Contoh pengaplikasian dari markless AR ini antara lain:

1.Overlay AR
AR menggantikan tampilan asli dari suatu objek dengan sebuah gambar virtual.

2.Projection-based AR
AR ini digunakan untuk membuat sebuah replikasi industri atau bisnis.

3.Location-based AR
AR ini seperti yang digunakan pada game Pokemon GO.

4.Contour-based AR
AR ini digunakan untuk menguraikan suatu objek tertentu menggunakan garis untuk memfasilitasi
situasi tertentu.

Contoh Penggunaan Augmented Reality

Penggunaan AR telah diadaptasi di banyak sektor industri. Berikut contoh-contoh penggunaan AR


yang bisa Anda temukan, yaitu:

1. Marketing
Saat ini banyak brand-brand make up terkenal yang mulai mengadaptasi teknologi AR untuk
memasarkan produk mereka, contohnya seperti brand L’Oreal yang memberikan Anda kemudahan
dalam memilih shade lipstick dan shade foundation. Pemanfaatan AR ini memudahkan pelanggan saat
melakukan pembelian secara online tanpa khawatir akan memilih shade yang salah.

Selain itu, beberapa brand skincare juga memanfaatkan teknologi AR untuk memberikan pengalaman
kepada pelanggan mereka memilih produk yang sesuai dengan kondisi kulit mereka.

2. Gaming

Sudah tidak asing lagi dengan game Pokemon GO, bukan? Game ini mengadaptasi teknologi AR
dengan memberikan Anda pengalaman untuk menemukan karakter-karakter Pokemon di sekitar
lingkungan Anda.

3. Entertainment

Di bidang entertainment sendiri, teknologi AR dimanfaatkan untuk menampilkan ikon-ikon atau


tokoh yang tidak tampil secara langsung.

4. Social Media

Tentu Anda sudah sangat familiar dengan filter yang disajikan di Instagram dan Snapchat. Filter ini
juga termasuk dari adaptasi teknologi AR yang dapat memberikan Anda pengalaman untuk
menggunakan suatu ikon atau karakter virtual.
Virtual Reality (VR)
Realitas Maya adalah teknologi yang digunakan oleh pengguna untuk berinteraksi dengan lingkungan
simulasi komputer baik berdasarkan objek nyata maupun animasi. Secara sederhana, Virtual Reality
adalah pemunculan gambar-gambar tiga dimensi yang di bangkitkan komputer, yang terlihat nyata
dengan bantuan sejumlah peralatan tertentu.
sejarah
1956 – Morton Heilig yang memiliki latar belakang di industri Motion Picture Hollywoodmulai
menginginkan orang-orang mampu merasakan suasana bagaikan masuk ke dalam sebuah film.
Dibuatlah simulasi Sensorama yang dapat membuat penggunanya merasakan suasana lingkungan
perkotaan bagaikan dengan menaiki sepeda motor. Sudah dilengkapi dengan multisensor stimulasi,
sehingga penggunanya mampu melihat jalan, mendengar mesin motor berbunyi, merasakan getaran
motor, dan mencium bau mesin motor di sebuah dunia yang didesain teknologi.
1960 – Morton Heilig kemudian mematenkan peralatan yang dinamakan dengan Telesphere Mask.
Banyak investor yang kemudian tertarik bekerjasama.
Pertengahan 1980 – Mulai digunakan istilah “virtual reality”. Adalah Jaron Lanier, founder dari VPL
Research yang mulai mengembangkan peralatan virtual reality, termasuk goggle (kaca mata) dan
sarung tangan yang dibutuhkan seseorang untuk merasakan pengalaman VR.
Saat ini – Setelah enam dekade dikembangkan dengan bantuan dana investor, kini VR bisa dinikmati
secara luas dengan harga yang ekonomis, menggunakan peralatan berkualitas tinggi yang mudah
diakses.

elemen penting dalam vr


Adapun 4 elemen itu adalah sebagai berikut :

1. Virtual world, sebuah konten yang menciptakan dunia virtual dalam bentuk screenplay maupun
script.
2. Immersion, sebuah sensasi yang membawa pengguna teknologi virtual reality merasakan ada di
sebuah lingkungan nyata yang padahal fiktif. Immersion dibagi dalam 3 jenis, yakni:
- Mental immersion, membuat mental penggunanya merasa seperti berada di dalam lingkungan nyata.
- Physical immersion,membuat fisik penggunanya merasakan suasana di sekitar lingkungan yang
diciptakan oleh virtual reality tersebut.
- Mentally immersed, memberikan sensasi kepada penggunanya untuk larut dalam lingkungan yang
dihasilkan virtual reality.
3. Sensory feedback berfungsi untuk menyampaikan informasi dari virtual world ke indera
penggunanya. Elemen ini mencakup visual (penglihatan), audio (pendengaran) dan sentuhan.
4. Interactivity yang bertugas untuk merespon aksi dari pengguna, sehingga pengguna dapat
berinteraksi langsung dalam medan fiktif atau virtual world. Pemakai melihat suatu dunia semu yang
sebenarnya adalah gambar-gambar bersifat dinamis. Melalui Headphone atau speaker, pendengar akan
mendengar suara yang realistis. Melalui headset, glove, dan walker, semua gerakan pemakai dipantau
oleh sistem yang akan memberikan reaksi yang sesuai sehingga pemakai seolah-olah merasakan pada
situasi yang nyata, baik secara fisik maupun psikologis.

manfaatnya secara garis besar


media pembelajaran lewat google expeditions, pembelajaran medis secara vr sebagai simulasi operasi
pelatihan,

kekurangan/dampak negatif
kesehatan mata terganggu, rasa ketergantungan terhadap VR, penurunan pengetahuan kognitif

Mixed Reality (MR)

Konsep mengenai teknologi mixed reality pertama kali dicetuskan oleh Paul Milgram dan
Fumio Kishino tahun 1994.

Melalui artikel berjudul A Taxonomy of Mixed Reality Visual Displays, mereka


menggambarkan “kontinum virtualitas” yang menghubungkan dunia nyata dan virtual.

Milgram dan Kishino awalnya memfokuskan konsep MR dalam hal tampilan visual. Namun,
sejak itu MR juga mencakup informasi yang dapat dirasakan oleh indera lain.

Mixed reality adalah perpaduan dunia fisik dan digital, yang membuka hubungan antara
interaksi manusia, komputer, dan lingkungan.

Realitas baru ini menurut Microsoft didasarkan pada kemajuan dalam visi komputer,
kekuatan pemrosesan grafis, teknologi tampilan, dan sistem input. Penerapan mixed reality
meliputi aspek berikut.

● Masukkan spasial
● Suara spasial
● Lokasi dan pemosisian di ruang nyata dan virtual

Penerapan mixed reality dapat dibagi menjadi berikut.

● Mendekati realitas fisik. Pengguna tetap hadir di lingkungan fisik mereka dan tidak
pernah dibuat untuk percaya bahwa mereka telah meninggalkan lingkungan tersebut.
● Mixed reality sepenuhnya. Pengalaman ini memadukan dunia nyata dan dunia digital.
Ini adalah konsep mixed reality yang sering muncul di film sci-fi seperti Jumanji di
mana struktur fisik berpadu dengan lingkungan dalam virtual reality.
● Mendekati virtual reality. Pengguna mengalami lingkungan digital, dan tidak
menyadari apa yang terjadi di lingkungan fisik di sekitar mereka.

Penerapan Mixed Reality

Menurut Forbes, penggemar mixed reality telah meningkat sejak peluncuran HoloLens oleh
Microsoft pada tahun 2016.

Saat ini, teknologi mixed reality dikembangkan untuk berbagai tujuan. Meskipun tidak
sepopuler seperti augmented reality, teknologi ini masih digunakan untuk berbagai tujuan.

1. Teknik Mixed Reality, seperti pemodelan 3D, panduan perbaikan jarak jauh, dan aplikasi
pemantauan proyek, sangat membantu proses produksi dalam industri.

Sektor teknologi telah mulai menggunakan perangkat mixed reality dalam berbagai cara.

proses produksi secara real-time

Mengawasi layanan melalui penggabungan teknologi mixed reality dan Internet of Things
(IoT). Memberikan pelatihan teknik.

2. Bidang kesehatan Teknologi mixed reality memiliki banyak aplikasi potensial di bidang
kesehatan. utamanya untuk pendidikan dan pelatihan.
Pembelajaran interaktif adalah contoh penggunaan mixed reality dalam bidang kesehatan.

Teknik ini dapat digunakan untuk memetakan lapisan tubuh manusia yang berbeda.

Mixed reality juga akan mengubah cara siswa belajar kedokteran. Mereka dapat lebih
memahami anatomi manusia dengan menggunakan hologram tiga dimensi dalam lingkungan
virtual daripada dengan membaca buku teks.

3. Bidang pendidikan: Teknologi mixed reality digunakan dalam pendidikan untuk membantu
siswa belajar dan menerima informasi. Selain itu, siswa memiliki kesempatan untuk
menyesuaikan cara mereka belajar.

Menggunakan simulasi 3D dan proyeksi, siswa dapat mempelajari materi yang berkaitan
dengan pelajaran mereka dengan berinteraksi dan memanipulasi objek virtual.

Siswa dapat memanfaatkan penggunaan realitas campuran dalam pendidikan.

Pengalaman yang imersif untuk berinteraksi dengan lingkungan Anda

Menyentuh dan berinteraksi dengan objek

Ini bisa menjadi metode pembelajaran yang menarik dan menghibur.

Anda dapat menggunakannya untuk mempelajari berbagai macam mata pelajaran.

4. Bidang hiburan: Mixed reality, seperti augmented reality dan virtual reality, sangat populer
di industri hiburan.

Sebagian besar teknologi ini diterapkan dalam industri game.

Sebagian besar teknologi ini diterapkan dalam industri game.

Akan tetapi, penggunaan mixed reality tidak terbatas pada game saja. Konsep mendongeng
interaktif, yang merupakan perpaduan antara film dan game, akan menawarkan banyak
peluang baru untuk digunakan.

Berbagai perusahaan hiburan seperti Magic Leap, Lucasfilm, dan Industrial Light And Magic
telah banyak menggunakan mixed reality.
Misalnya, Magic Leap memanfaatkan teknologi mixed reality dengan menggunakan Sinyal
Medan Cahaya Digital Dinamis.

Teknologi ini memungkinkan gambar diproyeksikan langsung ke mata tanpa memantulkan


objek sebelumnya.

Ini membuat orang percaya bahwa objek itu ada, meskipun sebenarnya itu hanya proyeksi.

Sebagian besar teknologi ini diterapkan dalam industri game.


Gambar Mixed Reality

Sumber: https://www.bomsolutions.ch/everyday-examples-of-mixed-reality/

Sumber:
https://www.saitechincorporated.com/wp-content/uploads/2018/03/MSFTMixedRealit
y1.jpg
Link Video Mixed Reality:

Mixed Reality Blends the Physical and Virtual Worlds

OnSiteXR with spatial computing on HoloLens 2 - construction sites visualized in Mix…

https://youtu.be/2MIciJnIS_Q

https://www.youtube.com/shorts/TPo85yEVJjI?feature=share
DAFTAR PUSTAKA

Oktriwina, A. S. (2020, November 4). Dunia Virtual Jadi Kenyataan, Kenalan sama Mixed
Reality. Glints Blog. https://glints.com/id/lowongan/mixed-reality-adalah/

Anda mungkin juga menyukai