Anda di halaman 1dari 8

WORKSHOP GRAFIKA KOMPUTER

LAPORAN FINAL BIG PROJECT


“3D Image Visualization for Interactive Learning”

Disusun oleh :

Kelompok 2
Muhammad Wafiq Kamaluddin 2210181042
Lusiana Diyan Ningrum 2210181051
Muhammad Hafidz 2210181057
2 D4 TEKNIK KOMPUTER B

POLITEKNIK ELEKTRONIKA NEGERI SURABAYA


SURABAYA
2020
LAPORAN FINAL BIG PROJECT

“3D Image Visualization for Interactive Learning”

A. Dasar Teori.

a. Sel.
Sel adalah bagian struktural dan fungsional dari setiap organisme. Beberapa
organisme, misalnya bakteri, merupakan uniseluler, yaitu terdiri dari hanya satu sel saja.
Beragam organism lainnya, misalnya manusia, adalah multiseluler (manusia di
perkirakan memiliki 100.000 miliar sel dalam tubuhnya)(Waluyo, 2010:2).

Dalam jenjang organisasi biologis, sel merupakan kumpulan materi paling sederhana
yang dapat hidup. Bahkan terdapat beraneka ragam bentuk kehidupan yang hadir sebagai
organisme bersel tunggal. Organisme yang lebih kompleks, termasuk tumbuhan dan
hewan, bersifat multiselular, tubuh organisme semacam itu merupakan hasil kerja sama
antara banyak jenis sel yang terspesialisasi yang tidak dapat bertahan hidup (survive,
sintas) dalam waktu lama secara sendiri. Akan tetapi, bahkan ketika tersusun kedalam
tingkat organisasi yang lebih tinggi, misalnya jaringan dan organ, sel merupakan unit
dasar bagi struktur dan fungsi organisme (Cambell, 2013:102).

b. Grafika Komputer.
Grafik Komputer adalah suatu proses pembuatan, penyimpanan dan manipulasi
model dan citra. Model berasal dari beberapa bidang seperti fisik, matematik, artistik dan
bahkan struktur abstrak. Istilah ”Grafik Komputer” ditemukan tahun 1960 oleh William
Fetter : pembentukan disain model cockpit (Boeing) dengan menggunakan pen plotter
dan referensi model tubuh manusia 3 Dimensi. Pengguna mengendalikan isi, struktur dan
kemunculan objek serta menampilkan citra melalui suatu komponen dasar visual
feedback.
Komponen Dasar Sistem Grafik Interaktif :
1. Masukan : mouse, tablet dan stylus, peralatan force feedback, scanner, live video
stream, dll
2. Proses dan penyimpanan
3. Keluaran : layar, printer berbasis kertas, perekam video, non-linear editor, dll

Pemodelan Geometris

Transformasi dari suatu konsep (atau suatu benda nyata) ke suatu model geometris
yang bisa ditampilkan pada suatu komputer : Shape/bentuk, Posisi, Orientasi (cara
pandang), Surface Properties / Ciri-ciri Permukaan (warna, tekstur), Volumetric
Properties / Ciri-ciri volumetric(ketebalan/pejal, penyebaran cahaya), Lights/cahaya
(tingkat terang, jenis warna) dll.
Dasar Matematika yang Diperlukandalam Grafik Komputer

 Geometry (2D, 3D) : Trigonometry, Vector spaces


 Points, vectors, dan koordinat : Dot dan cross products

c. Augmented Reality
Augmented Reality (AR) adalah penggabungan benda-benda nyata dan maya
dilingkungan nyata, berjalan secara interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi
antarbenda dalam tiga dimensi, yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata.
Penggabungan benda nyata dan maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang
sesuai, interaktivitas dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu. Paul
Milgram dan Fumio Kishino mendifinisikan Milgram’s Reality-Virtual Continuum pada
tahun 1994. Mereka mendeskripsikan sebuah kontinum yang membentang dari
lingkungan nyata ke lingkungan virtual murni. Diantaranya terdapat augmented reality
(lebih dekat ke lingkungan nyata) dan augmented virtuality (lebih dekat ke lingkungan
virtual).

Gambar 1.0 Simplified representation of a RV Continuum


Gambar 1.0 menggambarkan augmented reality (AR) lebih dekat ke sisi kiri yang
berarti lingkungan bersifat nyata dan benda bersifat maya, sedangkan augmented
virtuality lebih dekat ke sisi kanan yang berarti lingkungan bersifat maya dan benda
bersifat nyata. Keduanya digabungkan menjadi mixed reality (MR). 10 Augmented
reality memiliki beberapa komponen yang mendukung dalam proses pengolahan citra
digital, diantaranya adalah :
a. Scene Generator
Scene generator adalah komponen yang bertugas untuk melakukan rendering
citra yang ditangkap oleh kamera. Objek virtual akan ditangkap kemudian diolah
sehingga dapat ditampilkan.

b. Tracking System
Tracking system merupakan komponen yang terpenting dalam augmented
reality. proses tracking dilakukan untuk mendeteksi pola objek virtual dan objek
nyata sehingga terjadi sinkronisasi diantara keduanya dalam hal ini proyeksi virtual
dengan proyeksi nyata harus sama atau mendekati sama sehingga mempengaruhi
validitas hasil yang akan didapatkan.

c. Display
Pembangunan sebuah sistem yang berbasis AR dimana sistem tersebut
menggabungkan antara dunia virtual dan dunia nyata ada beberapa parameter
mendasar yang perlu diperhatikan yaitu optik dan teknologi video. Keduanya
mempunyai keterkaitan yang tergantung pada faktor resolusi, fleksibiltas, titik
pandang, tracking area. Terdapat batasan-batasan dalam pengembangan teknologi
augmented reality dalam hal proses menampilkan objek. Diantaranya adalah harus
ada batasan pencahayaan, resolusi layar, dan perbedaan pencahayaan citra antara
citra virtual dan nyata.

d. Vuforia Qualcomm
Vuforia Qualcomm merupakan library yang digunakan sebagai pendukung
adanya augmented reality pada sistem operasi android dan IOS [10]. Vuforia 12
menganalisa gambar dengan menggunakan pendeteksi marker dan menghasilkan
informasi 3D dari marker yang sudah dideteksi melalui API. Programmer juga dapat
menggunakannya untuk membangun objek 3D virtual pada kamera. Beberapa
keuntungan yang didapatkan ketika mengembangkan aplikasi menggunakan vuforia,
diantaranya :
a. Deteksi target lokal lebih cepat
b. Pelacakan yang kuat dan tidak mudah hilang ketika perangkat digerakan
c. Hasil yang lebih baik dalam kondisi cahaya yang rendah
d. Optimasi yang menjamin grafis yang lebih baik dan lebih realistis pada saat
rendering
e. Pelacakan simultan hingga lima target

B. Deskripsi Project
Pada project besar ini kami membuat penggambaran visual pelajaran IPA untuk
anak SMA. Ide ini merujuk pada permasalahan yang sering dirasakan oleh siswa SMA
jurusan IPA yang kesulitan memahami materi yang berkaitan dengan sel – sel atau
anatomi makhluk hidup. Dengan aplikasi ini maka siswa dapat melihat penampang dari
sel – sel tersebut terlihat lebih nyata yang disertai dengan petunjuk pada setiap bagian –
bagian dari sel tersebut sehingga siswa bisa melihat nama dari bagian sel secara lebih
jelas dan real.
Pada aplikasi yang dijalankan di android nanti user akan diminta untuk scan QR Code
yang terdapat pada buku materi yang kemudian nanti akan menampilkan gambar 3D dari
sel terkait disertai dengan keterangan pada bagian – bagian dari sel tersebut.
Ketika QR Code di Scan menggunakan aplikasi android akan menampilkan gambar
visual 3D dari sel – sel anatomi tersebut beserta keterangan bagian – bagiannya.
C. Hasil.

a. Tampilan halaman depan aplikasi

b. Tampilan halaman pilihan sel.


c. Tampilan fitur menu sel hewan.

d. Tampilan fitur menu sel tumbuhan


e. Tampilan fitur menu sel otak.

f. Tampilan fitur menu sel Jantung.


D. Analisa.

Pada project kali ini, kelompok kami membuat aplikasi pembelajaran biologi
menggunakan augmented reality berbasis android. Kami menggunakan software unity
dengan vuforia sebagai AR engine. Aplikasi kami menggunakan 3 buah activity yaitu
aplikasi awal, pilihan sel dan AR launcher. Pada pembuatan AR launcher, kami memilih
ground plane berupa QR code yang akan memunculkan AR jika kamera menscan QR
tersebut. Pada awal aplikasi ada button untuk memindahkan activity awal ke activity
untuk memilih sel. Pada activity pemilih sel, kami menyediakan 4 button untuk memilih
sel mana yang akan di tampilkan. Kami ambil contoh sel hewan. Ketika kami memilih
sel hewan sebagai contoh akan muncul tampilan seperti saat membuka applikasi kamera.
Kemudian dengan mengarahkan kamera ke QR code, objek dari 3d objek yang sudah
kami siapkan akan muncul sesuai dengan menu yang dipilih. Kami juga menambahkan
suara berupa penjelasan mengenai sel tersebut. Untuk mengerakkan sel, kami
menggunakan 2 input handler berupa button yang mengontrol gerak rotasi sel dan
penjelasan suara.

E. Kesimpulan.

AR dapat digunakan sebagai media pembelajaran khususnya pada objek 3d


sehingga, siswa tidak hanya memahami hanya pada gambar. Hal ini juga mengurangi
kebutuhan akan alat peraga sehingga lebih praktis dalam pembelajaran. Akan tetapi,
kekurangan dari AR adalah object 3d tidak bisa disentuh sehingga akan ada data yang
hilang yaitu tekstur dari objek 3d tersebut.

F. Penutup.
Sekian project ini kami buat. Kami mengharap kedepanya projek ini dapat
bermanfaat bagi khalayak umum. Atas kekurangan dan jika ada yang kurang berkenan
kami mohon maaf sebesar-besarnya. Atas perhatian anda, kami ucapkan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai