Dosen Pembimbing :
ARIS WIJAYANTI, S.KOM, M.KOM
Disusun Oleh :
Megawati Kartono Putri (1412190045) 2019B
Salwa Octavia (1412190049) 2019B
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang
berjudul “PENGOLAHAN CITRA DIGITAL” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Ibu
dosen Aris Wijayanti, S.KOM, M.KOM pada mata kuliah Permodelan dan
Simulasi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Pengolahan Citra Digital bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi
kesempurnaan makalah ini.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1
BAB 2
PEMBAHASAN
2
2.1.1 Aplikasi Pengolahan Citra dan Pengenalan Pola
Pengolahan citra mempunyai aplikasi yang sangat luas dalam berbagai
bidang kehidupan :
1. Bidang Perdagangan
• Pembacaan kode batang (bar code) yang tertera pada barang
(umum digunakan di pasar swalayan/supermarket).
• Mengenali huruf/angka pada suatu formulir secara otomatis.
2. Bidang Militer
• Mengenali sasaran peluru kendali melalui sensor visual.
• Mengidentifikasi jenis pesawat musuh.
3. Bidang Kedokteran
• Pengolahan citra sinar X untuk mammografi (deteksi kanker
payudara)
• NMR (Nuclear Magnetic Resonance)
• Mendeteksi kelainan tubuh dari foto sinar X.
• Rekonstruksi foto janin hasil USG
4. Bidang Biologi
• Pengenalan jenis kromosom melalui gambar mikroskopik
5. Bidang Hukum
• Pengenalan sidik jari
• Pengenalan foto narapidana.
b. Kontras (contrast)
Kontras menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di dalam
sebuah gambar. Citra dengan kontras rendah dicirikan oleh sebagian besar
3
komposisi citranya adalah terang atau sebagian besar gelap. Pada citra dengan
kontras yang baik, komposisi gelap dan terang tersebar secara merata.
c. Kontur (contour)
Kontur adalah keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas pada
pixel-pixel yang bertetangga. Karena adanya perubahan intensitas inilah kita
mampu mendeteksi tepi- tepi (edge) objek di dalam citra.
d. Warna (color)
Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap
panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek. Setiap warna
mempunyai panjang gelombang paling tinggi, sedangkan warna ungu (violet)
mempunyai panjang gelombang paling rendah.
e. Bentuk (shape)
Shape merupakan properti intrinsik dari objek tiga dimensi utama untuk
sistem visual manusia. Manusia lebih sering mengasosiasikan objek dengan
bentuknya daripada elemen lainnya (misalnya warna). Pada umumnya, citra yang
dibentuk oleh mata merupakan citra dwimatra (2 dimensi), sedangkan objek yang
dilihat umumnya berbentuk trimatra (3 dimensi).
f. Tekstur (texture)
Tekstur dicirikan sebagai distribusi spasial dari derajat keabuan di dalam
sekumpulan pixel- pixel yang bertetangga.
4
1. Berguna untuk mengamati penyebaran intensitas warna dan dapat
dipakai untuk pengambilan keputusan misalnya dalam peningkatan
kecerahan atau peregangan kontras serta sebaran warna.
2. Berguna untuk penentuan batas-batas dalam pemisahan objek dari latar
belakangnya.
3. Memberikan persentase komposisi warna dan tekstur intensitas untuk
kepentingan identifikasi citra.
5
Tujuan dari teknik peningkatan mutu citra adalah untuk melakukan
pemrosesan terhadap citra agar hasilnya mempunyai kualitas relative lebih baik
dari citra awal untuk aplikasi tertentu. Yang dimaksud dengan perbaikan kualitas
citra adalah proses mendapatkan citra yang lebih mudah diinterpretasikan oleh
mata manusia. Pada proses ini, ciri-ciri tertentu yang terdapat di dalam citra lebih
diperjelas kemunculannya. Secara matematis, image enhancement dapat diartikan
sebagai proses mengubah citra f(x, y) menjadi f ’(x, y) sehingga ciri-ciri yang
dilihat pada f(x, y) lebih ditonjolkan.
2.4.1 Proses-Proses dalam Perbaikan Kualitas Citra
Proses-proses nya sebagai berikut :
1. Pengubahan Kecerahan Gambar (Image Brightness)
Untuk membuat citra lebih terang atau lebih gelap, kita melakukan
pengubahan kecerahan gambar. Kecerahan/kecemerlangan gambar dapat
diperbaiki dengan menambahkan (atau mengurangkan) sebuah konstanta kepada
setiap pixel di dalam citra. Secara matematis operasi ini ditulis sebagai : f(x, y)’
= f(x, y) + b Jika b positif, kecerahan gambar bertambah, sebaliknya jika b
negatif kecerahan gambar berkurang. Nilai pixel hasil pengubahan mungkin £
derajat keabuan minimum (0) atau ³ derajat keabuan maksimum (255). Karena
itu, pixel tersebut perlu dilakukan clipping ke nilai keabuan minimum atau ke
nilai keabuan maksimum.
2. Peregangan Kontras
Kontras menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) di
dalam sebuah gambar. Citra dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori
kontras: citra kontras-rendah (low contrast), citra kontras-bagus (good contrast
atau normal contrast), dan citra kontras-tinggi (high contrast).
• Citra kontras- rendah dicirikan dengan sebagian besar komposisi
citranya terang atau sebagian besar gelap. Jika citranya cenderung gelap,
pengelompokan nilai-nilai pixel berada di bagian kiri (yang berisi nilai
keabuan yang rendah). Jika citranya cenderung terang, pengelompokan
nilai-nilai pixel berada di bagian kanan (yang berisi nilai keabuan yang
tinggi).
• Citra kontras-bagus memperlihatkan jangkauan nilai keabuan yang lebar
tanpa ada suatu nilai keabuan yang mendominasi. Histogram citranya
memperlihatkan sebaran nilai keabuan yang relatif seragam.
• Citra kontras-tinggi, seperti halnya citra kontras bagus, memiliki
jangkauan nilai keabuan yang lebar, tetapi terdapat area yang lebar yang
didominasi oleh warna gelap dan area yang lebar yang didominasi oleh
warna terang.
6
3. Pengubahan Histogram Citra
Terdapat dua metode pengubahan citra berdasarkan histogram:
1. Perataan historam (histogram equalization). Nilai-nilai intensitas di
dalam citra diubah sehingga penyebarannya seragam (uniform).
2. Spesifikasi histogram (histogram spesification). Nilai-nilai intensitas di
dalam citra diubah agar diperoleh histogram dengan bentuk yang dispesifikasikan
oleh pengguna. Histogram citra memberikan informasi tentang penyebaran
intensitas pixel-pixel di dalam citra. Teknik yang lazim dipakai adalah perataan
histogram (histogram equalization). Tujuan dari perataan histogram adalah untuk
memperoleh penyebaran histogram yang merata.
7
5. Penajaman Citra (Image Sharpening)
Penajaman citra merupakan kebalikan dari operasi pelembutan citra
karena operasi ini menghilangkan bagian citra yang lembut. Operasi penajaman
citra bertujuan untuk memperjelas tepi pada objek di dalam citra. Operasi
penajaman dilakukan dengan melewatkan citra pada penapis lolos-tinggi (high-
pass filter). Penapis lolos-tinggi akan meloloskan (atau memperkuat) komponen
yang berfrekuensi tinggi (misalnya tepi atau pinggiran objek) dan akan
menurunkan komponen berfrekuensi rendah. Akibatnya, pinggiran objek telihat
lebih tajam dibandingkan sekitarnya. Karena penajaman citra lebih berpengaruh
pada tepi (edge) objek, maka penajaman citra sering disebut juga penajaman tepi
(edge sharpening) atau peningkatan kualitas tepi (edge enhancement).
Aturan penapis lolos-tinggi :
1. koefisien penapis boleh positif, negatif, atau nol
2. jumlah semua koefisien adalah 0 atau 1.
6. Pewarnaan Semu
Pewarnaan semu adalah proses memberi warna tertentu pada nilai-nilai
pixel suatu citra skala-abu pada suatu citra berdasarkan kriteria tertentu, misalnya
suatu warna tertentu untuk suatu interval derajat keabuan tertentu. Koreksi
Geometrik dilakukan pada citra yang memiliki gangguan yang terjadi pada
waktu proses perekaman citra, misalnya pergeseran koordinat citra (translasi),
perubahan ukuran citra, dan perubahan orientasi koordinat citra (skew). Proses
koreksi geometri untuk meningkatkan kualitas citra tersebut disebut juga koreksi
geometri. Koreksi geometri yang sederhana adalah dengan operasi geometri
sederhana seperti rotasi, translasi, dan penskalaan citra.
8
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah yang telah dibuat dan di dalam nya membahas
tentang Pengolahan Citra Digital. Banyak sekali penerapan pengolahan citra dan
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari dalam lingkuan kita. Dengan
mempelajari pengolahan citra ini maka kita dapat mempergunakanya untuk
membantu dalam menyelesaikan masalah yang ada dalam aktivitas kita sehari-
hari yang berhubungan dengan pencitraaan. Dari makalah yang telah dibuat ini
membahas tentang Pengertian Pengolahan Citra Digital dimana di dalam bab
ini kita dapat mempelajari dan mengenal pengolahan citra ini seperti apa,
Histogram Citra yang ensitas mempelajari penyebaran nilai-nilai intensitas
pixel, dan Perbaikan Kualitas Citra memperbaiki kualitas citra yang derau dan
rusak untuk diperbaiki menjadi lebih baik .
3.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari dalam penulisan makalah ini masih
terdapat banyak kekurangan baik dalam penyampaian maupun dalam materi. Hal
itu dikarenakan keterbatasan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari ibu dosen dan para pembaca
sekalian agar di kemudian hari kami sebagai penulis dapat membuat makalah
yang lebih sempurna lagi.
9
DAFTAR PUSTAKA
https://www.google.com/search?q=histogram+dihitung+dengan%3F&oq=histogram+
dihitung+dengan%3F&aqs=chrome..69i57j33i160l3.6741j0j9&sourceid=chrome&ie
=UTF-8
https://pemrogramanmatlab.com/2017/07/26/pengolahan-citra-digital/
https://ekosuwono.wordpress.com/2010/01/13/elemen-elemen-citra-digital/
10