(AMDAL)
PABRIK GONDORUKEM DAN TERPENTIN
“PGT JIE GRUP”
Oleh:
Jabatan: Direktur
bekerja pada bidang pengolahan getah pohon pinus menjadi gondorukem dan
kayu yang dikelompokkan sebagai phine chemical product dan dihasilkan dari
pemasakan getah pohon pinus (Kharismawati, 2015). Fungsi dari gondorukem yaitu
sebagai pencampur, perekat dan pelapis.Fungsi gondorukem pada industri batik yaitu
sebagai bahan pencampur lilin sehingga diperoleh malam. Sedangkan pada industri
sabun cuci, korek api, lem dan perban gigi berfungsi sebagai bahan pencampur. Pada
industri percetakan dan tinta, gondorukem ini digunakan sebagai perekat warna
sedangkan ada industri kertas, isolator dan pernis berfungsi sebagai pelapis. Karena
peran industri gondorukem sebagai bahan baku derivate dan bahan pembantu utama
bagi industri lain, maka dibutuhkan pasokan yang berkesinambungan untuk dapat
gondorukem juga menghasilkan produk lain berupa terpentin. Terpentin atau minyak
terpentin yaitu minyak atsiri dari getah pinus. Minyak terpentin inipun nantinya dapat
yaitu pemurnian getah pinus dan destilasi. Hasil dari destilasi akan menghasilkan
produk berupa minyak terpentin. Tahapan pertama dalam pengolahan getah ini yaitu
dilakukan untuk mengetahui kadar air dan kadar kotoran getah dan pengambilan
sampel dilakukan secara acak. Getah yang tidak sesuai dengan mutu yang baik tidak
bertujuan untuk memisahkan dan proses penyaringan kotoran dari getah. Pengenceran
ini dilakukan dengan menambahkan larutan terpentin dimana tangki yang dilengkapi
pemanasan pada suhu 60-80℃ selama 10-15 menit. Selanjutnya filtrasi larutan getah
untuk diambil kotorannya seperti seresah dan tanah. Pengotor yang telah diambil
Langkah ketiga yaitu pencucian. Pada tahapan ini larutan getah dengan asam
oksalat yang berfungsi untuk mengikat ion Fe dan memudahkan dalam pemisahan
kotoran halus. Ion besi akan membentuk endapan besi oksalat dengan reaksinya:
H2C2O4 H+ + C2O42+
menggunakan metode perbedaan berat jenis, dimana dalam proses pengendapan ini
berturut-turut lapisannya yaitu lapisan getah, lapisan kotoran dan lapisan air.
Kemudian lapisan air dan kotoran akan dibuang. Getah hasil proses pencucian
selanjutnya diendapkan kembali untuk menyaring kotoran yang masih tersisa. Getah
gondorukem dan terpentin. Prinsip pada pemasakan ini yaitu destilasi uap dimana
pemisahan dilakukan berdasarkan titik didihnya. Proses destilasi uap ini dilakukan
terpentin dihasilkan dari uap yang terbentuk pada suhu 90-100℃. Uap tersebut akan
yaitu pengujian mutu produk gondorukem dan terpentin dan pengemasan serta
2. Identifikasi Dampak
Gondorukem terdiri dari senyawa asam yaitu asam abietic dan pimaric. Asam abietic
mudah terisomerasi oleh panas dan mudah teroksidasi oleh oksigen sedangkan asam
Menurunnya kualitas air disebabkan oleh sifat limbah yang sangat asam.
pemberian asam oksalat ini untuk mengikat Fe yang terkandung di dalam getah
sehingga getah bebas dari kotoran. Penambahan asam oksalat ini sebesar 3kg/tangki
dan 2000 l air. Air hasil cucian dengan kandungan asam berlebih tersebut apabila
pada air. Diketahui bahwa pH air dari proses pencucian tersebut adalah 1-3 sehingga
kehidupan diperairan akan terancam apabila tidak dilakukan treatment limbah terlebih
dahulu. Suatu peairan dengan pH rendah (asam) kandungan oksigen terlarut akan
penyulingan gondorukem dengan metode destilasi uap. Gas buangan ini berasal dari
cerobong boiler, dimana apabila setiap harinya pabrik melakukan produksi maka
Solusi pengelolaan limbah untuk limbah cair dengan cara membangun sistem
IPAL. Dalam sistem tersebut akan ada beberapa penampung yang memiliki fungsi
masing-masing. Salah satunya yaitu bak limbah yang berfungsi sebagai penampung
limbah untuk memisahkan air dari getah. Getah yang ikut tercampur tersebut akan
dipisahkan kemudian dikembalikan lagi ke tangki Melter untuk diolah lagi sedangkan
air yang sudah bebas dari larutan getah akan dinetralkan ke dalam tangki netralisasi
karena pH nya yang asam. Di dalam tangki ini, limbah akan ditambah dengan larutan
kapur, urea, dan PAC. Tanda apabila lartan sudah netral yaitu dengan penambahan air
kapur yang brlebih warna air akan berwarna kunign kecoklatan. selanjutnya di kolam
aerasi, air akan dikurangi kadar kandungan BOD dan COD nya dengan penambahan
urea dan NPK serta di bak pengendap bertujuan untuk mengendapkan kapur yang
masih tersisa. Selanjutnya apabila air limbah hasil treatment sudah memenuhi baku
mutu limbah untuk di buang ke lingkungan maka limbah akan tersebut akan di buang
ke badan air. Sedangkan untuk solusi pengelolaan limbah gas, yaitu penentuan lokasi
ketinggian tempat dan arah angin yang dominan akan diatur ketinggian cerobong gas
buangan pabrik serta ventilator. Cerobong yang mampu mengalirkan asap dan gas
keluar akan dipasang setinggi mungkin agar asap dan gas tidak jatuh disekitar pabrik.
Namun demikian, setiap bulannya akan tetap dilakukan pengujian udara di sekitar
pabrik.
5. Tabel Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan Pabrik
Godorukem dan Terpentin
Dampak Sumber dampak Tolok ukur Pengelolaan
penting dampak lingkungan(solusi)
1. Mobilisasi alat berat
Menurunnya Kegiatan mobilisasi Memelihara 1. Mengoperasikan
kualitas udara alat berat dan material kualitas udara
kendaraan angkutan
dan sesuai denganpada jam-jam yang sepi
kebisingan baku mutu yang
khususnya yang
berlaku melalui jalan utama
untuk mengurangi
tingkat kebisingan
2. Melakukan
penyiraman dijalan-
jalan khususnya yang
dilalui penduduk untuk
mengurangi banyaknya
debu
3. Menutupi bak
pengangkut material
4. Membatasi
keepatan kendaraan
khususnya yang
melewati pemukiman
penduduk
5. Memasang
rambu lalulintas untuk
membatasi kecepatan
2. Kegiatan pembukaan lahan dan pembangunan sarana dan prasarana
Menurunnya Debu, pasir dan tanah Kadar debu di Mengurangi kadar debu
kualitas udara yang dihasilkan dari udara yang di udara agar tetap di
proses pembukaan dibandingkan bawah baku mutu
lahan dengan PP No. lingkungan dengan cara
41 Tahun 1999 pembukaan lahan
dengan teknik da ata
cara tanpa melalukan
pembakaran dan
melakukan penyiraman
di sekitar lokasi proyek
dan sekitarnya
3. Tahap operasi
Menurunnya Limbah cair yang Kualitas air Dibangunnya sistem
kualitas air dihasikan dari proses kandungan DO, IPAL untuk menguragi
pengolahan COD dan BOD tingkat pencemaran di
gondorukem dan di badan air badan air agar sesuai
terpentin dengan baku mutu yang
berlaku