Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN

(AMDAL)
PABRIK GONDORUKEM DAN TERPENTIN
“PGT JIE GRUP”

UNTUK MEMENUHI TUGAS UAS MATA KULIAH ANALISIS MENGENAI


DAMPAK LINGKUNGAN (AMDAL)

Oleh:

Erni Yunita (14630036)

PROGRAM STUDI KIMIA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2017
1. Jenis Kegiatan

Nama Instansi : PGT Jie Grup

Penanggung Jawab: Erni Yunita

Jabatan: Direktur

Alamat: ds Baosan Kidul, Kec Ngrayun, Kab Ponorogo, Jawa Timur

Email/Telp: pgtjiegrup.org.id / 083144644653

PGT (Pabrik Gondorukem dan Terpentin)Jie Grup merupakan pabrik yang

bekerja pada bidang pengolahan getah pohon pinus menjadi gondorukem dan

terpentin. Gondorukem (Resinacolophonium) merupakan produk hasil hutan non

kayu yang dikelompokkan sebagai phine chemical product dan dihasilkan dari

pemasakan getah pohon pinus (Kharismawati, 2015). Fungsi dari gondorukem yaitu

sebagai pencampur, perekat dan pelapis.Fungsi gondorukem pada industri batik yaitu

sebagai bahan pencampur lilin sehingga diperoleh malam. Sedangkan pada industri

sabun cuci, korek api, lem dan perban gigi berfungsi sebagai bahan pencampur. Pada

industri percetakan dan tinta, gondorukem ini digunakan sebagai perekat warna

sedangkan ada industri kertas, isolator dan pernis berfungsi sebagai pelapis. Karena

peran industri gondorukem sebagai bahan baku derivate dan bahan pembantu utama

bagi industri lain, maka dibutuhkan pasokan yang berkesinambungan untuk dapat

menjaga aktivitas dari industri-industri tersebut. Selain menghasilkan produk berupa

gondorukem juga menghasilkan produk lain berupa terpentin. Terpentin atau minyak

terpentin yaitu minyak atsiri dari getah pinus. Minyak terpentin inipun nantinya dapat

digunakan sebagai bahan baku dalam industri farmasi dan kosmetika.


Pengolahan getah pinus menjadi gondorukem dibagi menjadi dua tahapan

yaitu pemurnian getah pinus dan destilasi. Hasil dari destilasi akan menghasilkan

produk berupa minyak terpentin. Tahapan pertama dalam pengolahan getah ini yaitu

penerimaan bahan baku dan pengujian laboratorium. Pengujian laboratorium ini

dilakukan untuk mengetahui kadar air dan kadar kotoran getah dan pengambilan

sampel dilakukan secara acak. Getah yang tidak sesuai dengan mutu yang baik tidak

dilanjutkan pada tahapan selanjutnya. Langkah selanjutnya yaitu pengenceran yang

bertujuan untuk memisahkan dan proses penyaringan kotoran dari getah. Pengenceran

ini dilakukan dengan menambahkan larutan terpentin dimana tangki yang dilengkapi

dengan pengaduk untuk mempermudah homogenisasi. Kemudian dilakukan

pemanasan pada suhu 60-80℃ selama 10-15 menit. Selanjutnya filtrasi larutan getah

untuk diambil kotorannya seperti seresah dan tanah. Pengotor yang telah diambil

dipindahkan ke lokasi penyimpanan limbah padat.

Langkah ketiga yaitu pencucian. Pada tahapan ini larutan getah dengan asam

oksalat yang berfungsi untuk mengikat ion Fe dan memudahkan dalam pemisahan

kotoran halus. Ion besi akan membentuk endapan besi oksalat dengan reaksinya:

H2C2O4 H+ + C2O42+

Fe3+ + 3 C2O22- (Fe(C2O4)3)3+

Pada tabung pencucian dilakukan proses pemisahan endapan dengan

menggunakan metode perbedaan berat jenis, dimana dalam proses pengendapan ini

berturut-turut lapisannya yaitu lapisan getah, lapisan kotoran dan lapisan air.
Kemudian lapisan air dan kotoran akan dibuang. Getah hasil proses pencucian

selanjutnya diendapkan kembali untuk menyaring kotoran yang masih tersisa. Getah

selanjutnya akan dikirim ke dalam tangki pemasakan untuk diolah menjadi

gondorukem dan terpentin. Prinsip pada pemasakan ini yaitu destilasi uap dimana

pemisahan dilakukan berdasarkan titik didihnya. Proses destilasi uap ini dilakukan

pada suhu 160-165℃ selama ±3 jam sehingga dihasilkan gondorukem. Sedangkan

terpentin dihasilkan dari uap yang terbentuk pada suhu 90-100℃. Uap tersebut akan

dialirkan menuju kondensor sehingga dihasilkan minyak terpentin. Tahapan terakhir

yaitu pengujian mutu produk gondorukem dan terpentin dan pengemasan serta

pemasaran. Produk akan didistribusikan ke pabrik-pabrik seperti pabrik lem, kertas

dan lainnya baik dalam negeri maupun luar negeri.

2. Identifikasi Dampak

2.1 tahap pelingkupan

No Jenis Kegiatan Dan Sifat dampak Besaran Tingkat


Komponen Yang Terkena dampak kepentingan
Dampak
I Tahap Pra-Konstruksi
1 Pengurusan perijinan
Persepsi dan keresahan Negatif Besar Penting
masyarakat sebagai akibat
dari adanya warga yang
kontra dengan pemrakarsa
2 Survey lokasi
Persepsi dan keresahan Negatif Besar Penting
masyarakat
3 Kegiatan sosialisasi
Sosialisasi kepada Negatif Besar Penting
masyarakat mengenai
pembangunan pabrik
Gondorukem dan Terpentin
serta persepsinya mengenai
pabrik tersebut yang dapat
menimbulkan pro-kontra
dengan pihak pemrakarsa
4 Kegiatan pembebasan lahan
Pembebasan lahan yang Negatif Besar Penting
dapat menyebabkan
keresahan masyarakat dan
menyebabkan hilangnya
sebagian kecil biota di
daerah tersebut
II Tahap Konstruksi
1 Penerimaan tenaga kerja
Pembangunan pabrik yang Positif Besar Penting
merekrut banyak orang
sehingga dapat
menyediakan lapangan
pekerjaan untuk warga
sekitar
Berkurangnya angka Positif Besar Penting
pengangguran
2 Mobilisasi alat berat
Menurunnya kualitas udara, Negatif Besar Penting
meningkatnya tingkat
kebisingan dan rusaknya
badan jalan sebagai akibat
pembawaan alat-alat berat
3 Pembukaan lahan
Menurunnya kualitas udara, Negatif Besar Penting
meningkatnya tingkat
kebisingan
Rusaknya struktur tanah Negatif Besar Penting
dan hilangnya sebagain
biota
4 Pembangunan sarana dan pra-sarana
Menurunnya kualitas udara, Negatif Besar Penting
meningkatnya tingkat
kebisingan
Ketenangan warga yang Negatif Besar Penting
terganggu akibat
penggunaan alat-alat berat
5 Pembangunan unit pengelolaan limbah
Persepsi masyarakat dari Negatif Besar Penting
dampak pencemaran
lingkungan yang akan
ditimbulkan
III Operasi
1 Penerimaan tenaga kerja
Terbukanya lapangan kerja Positif Besar Penting
yang dapat meningkatkan
perekoniam warga
Pengambilan getah pinus Positif Besar Penting
(eksploitasi) yang dapat
membuka lapangan
pekerjaan baru
Terjadinya konflik karena Negatif Besar Penting
akan adanya perekrutan
tenaga kerja dari luar
daerah
2 Meningkatnya fasilitas umum dan pendidikan warga sekitar
Bertambahnya fasilitas Positif Besar Penting
umum seperti masjid, kanti-
kantin, pertokoan dsb.
Meningkatnya pendidikan Positif Besar Penting
warga untuk belajar lebih
lanjut mengenai
perindustrian
3 Operasional pengolahan gondorukem dan terpentin
Tingkat keramaian dari Negatif Besar Penting
kendaraan lalu lintas yang
semakin meningkat akibat
banyaknya pekerja dari
dalam maupun luar daerah
tersebut
Adanya kekhawatiran Negatif Besar Penting
warga mengenai dampak
dari limbah pabrik
Meningkatkan ekonomi Positif Besar Penting
daerah karena hasil
gondorukem dan terpentin
selanjutnya dapat
digunakan di dalam negeri
sehingga tidak perlu
mengimpor bahan mentah
dari luar negeri
Menurunnya kualitas udara Negatif Besar Penting
akibat asap yang
ditimbulkan dari proses
penguapan
Terdapatnya limbah padat Negatif Kecil Penting
dari kayu-kayu untuk
proses pembakaran
Adanya tumpahan getah Negatif Besar Penting
saat pemindahan getah dari
bak truk ke tempat
penampungan yang dapat
menyebabkan bau yang
menyengat
Menurunnya kualitas air Negatif Besar Penting
disekitar akibat limbah cair
dari hasil penyulingan
Kadar air yang kurang baik Negatif Besar Penting
akibat kemungkinan
banyaknya kaporit yang
digunakan dalam
pengolahan limbah cair
2.2 Tahap Penapisan

No Jenis kegiatan dan Sifat dampak Besaran Tingkat


komponen lingkungan dampak kepentingan
yang terkena dampak
1 Pembangunan pabrik yang Positif Besar Penting
merekrut banyak orang
sehingga dapat
menyediakan lapangan
pekerjaan untuk warga
sekitar
2 Berkurangnya angka Positif Besar Penting
pengangguran
3 Terbukanya lapangan kerja Positif Besar Penting
yang dapat meningkatkan
perekoniam warga
4 Pengambilan getah pinus Positif Besar Penting
(eksploitasi) yang dapat
membuka lapangan
pekerjaan baru
5 Bertambahnya fasilitas Positif Besar Penting
umum seperti masjid,
kanti-kantin, pertokoan
dsb.
6 Meningkatnya pendidikan Positif Besar Penting
warga untuk belajar lebih
lanjut mengenai
perindustrian
7 Meningkatkan ekonomi Positif Besar Penting
daerah karena hasil
gondorukem dan terpentin
selanjutnya dapat
digunakan di dalam negeri
sehingga tidak perlu
mengimpor bahan mentah
dari luar negeri
8 Persepsi dan keresahan Negatif Besar Penting
masyarakat sebagai akibat
dari adanya warga yang
kontra dengan pemrakarsa
9 Sosialisasi kepada Negatif Besar Penting
masyarakat mengenai
pembangunan pabrik
Gondorukem dan
Terpentin serta
persepsinya mengenai
pabrik tersebut yang dapat
menimbulkan pro-kontra
dengan pihak pemrakarsa
10 Pembebasan lahan yang Negatif Besar Penting
dapat menyebabkan
keresahan masyarakat dan
menyebabkan hilangnya
sebagian kecil biota di
daerah tersebut
11 Menurunnya kualitas Negatif Besar Penting
udara, meningkatnya
tingkat kebisingan dan
rusaknya badan jalan
sebagai akibat pembawaan
alat-alat berat
12 Rusaknya struktur tanah Negatif Besar Penting
dan hilangnya sebagain
biota
13 Ketenangan warga yang Negatif Besar Penting
terganggu akibat
penggunaan alat-alat berat
14 Persepsi masyarakat dari Negatif Besar Penting
dampak pencemaran
lingkungan yang akan
ditimbulkan
15 Terjadinya konflik karena Negatif Besar Penting
akan adanya perekrutan
tenaga kerja dari luar
daerah
16 Tingkat keramaian dari Negatif Besar Penting
kendaraan lalu lintas yang
semakin meningkat akibat
banyaknya pekerja dari
dalam maupun luar daerah
tersebut
17 Adanya kekhawatiran Negatif Besar Penting
warga mengenai dampak
dari limbah pabrik
18 Menurunnya kualitas udara Negatif Besar Penting
akibat asap yang
ditimbulkan dari proses
penguapan
19 Adanya tumpahan getah Negatif Besar Penting
saat pemindahan getah dari
bak truk ke tempat
penampungan yang dapat
menyebabkan bau yang
menyengat
20 Menurunnya kualitas air Negatif Besar Penting
disekitar akibat limbah cair
dari hasil penyulingan
21 Kadar air yang kurang baik Negatif Besar Penting
akibat kemungkinan
banyaknya kaporit yang
digunakan dalam
pengolahan limbah cair
22 Terdapatnya limbah padat Negatif Kecil Penting
dari kayu-kayu untuk
proses pembakaran

Kesimpulan: berdasarkan UU ....., maka usaha tersebut membutuhkan amdal.


3. Dampak Penting Terhadap Lingkungan

Dampak penting terhadap lingkungan berdasarkan bidang kimia yaitu

perubahan kualitas lingkungan seperti menurunnya kualitas air dan udara.

Gondorukem terdiri dari senyawa asam yaitu asam abietic dan pimaric. Asam abietic

mudah terisomerasi oleh panas dan mudah teroksidasi oleh oksigen sedangkan asam

pimaric lebih stabil sehingga tidak berubah selama proses pengolahan.

Menurunnya kualitas air disebabkan oleh sifat limbah yang sangat asam.

Proses pencucian gondorukem dengan penambahan asam oksalat, dimana tujuan

pemberian asam oksalat ini untuk mengikat Fe yang terkandung di dalam getah

sehingga getah bebas dari kotoran. Penambahan asam oksalat ini sebesar 3kg/tangki

dan 2000 l air. Air hasil cucian dengan kandungan asam berlebih tersebut apabila

dibuang langsung ke badan air akan menyebabkan meningkatnya tingkat pencemaran

pada air. Diketahui bahwa pH air dari proses pencucian tersebut adalah 1-3 sehingga

kehidupan diperairan akan terancam apabila tidak dilakukan treatment limbah terlebih

dahulu. Suatu peairan dengan pH rendah (asam) kandungan oksigen terlarut akan

berkurang, sehingga konsumsi oksigen akan menurun. Dengan menurunnya oksigen

dalam perairan maka ekosistem perairan termasuk ikan akan mati.

Sedangkan penurunan kualitas udara ini dissebabkan karena proses

penyulingan gondorukem dengan metode destilasi uap. Gas buangan ini berasal dari

cerobong boiler, dimana apabila setiap harinya pabrik melakukan produksi maka

buangan gas yang dihasilkan pun akan semakin meningkat.


4. Solusi Pengolahan Limbah

Solusi pengelolaan limbah untuk limbah cair dengan cara membangun sistem

IPAL. Dalam sistem tersebut akan ada beberapa penampung yang memiliki fungsi

masing-masing. Salah satunya yaitu bak limbah yang berfungsi sebagai penampung

limbah untuk memisahkan air dari getah. Getah yang ikut tercampur tersebut akan

dipisahkan kemudian dikembalikan lagi ke tangki Melter untuk diolah lagi sedangkan

air yang sudah bebas dari larutan getah akan dinetralkan ke dalam tangki netralisasi

karena pH nya yang asam. Di dalam tangki ini, limbah akan ditambah dengan larutan

kapur, urea, dan PAC. Tanda apabila lartan sudah netral yaitu dengan penambahan air

kapur yang brlebih warna air akan berwarna kunign kecoklatan. selanjutnya di kolam

aerasi, air akan dikurangi kadar kandungan BOD dan COD nya dengan penambahan

urea dan NPK serta di bak pengendap bertujuan untuk mengendapkan kapur yang

masih tersisa. Selanjutnya apabila air limbah hasil treatment sudah memenuhi baku

mutu limbah untuk di buang ke lingkungan maka limbah akan tersebut akan di buang

ke badan air. Sedangkan untuk solusi pengelolaan limbah gas, yaitu penentuan lokasi

ketinggian tempat dan arah angin yang dominan akan diatur ketinggian cerobong gas

buangan pabrik serta ventilator. Cerobong yang mampu mengalirkan asap dan gas

keluar akan dipasang setinggi mungkin agar asap dan gas tidak jatuh disekitar pabrik.

Namun demikian, setiap bulannya akan tetap dilakukan pengujian udara di sekitar

pabrik.
5. Tabel Ringkasan Rencana Pengelolaan Lingkungan Pabrik
Godorukem dan Terpentin
Dampak Sumber dampak Tolok ukur Pengelolaan
penting dampak lingkungan(solusi)
1. Mobilisasi alat berat
Menurunnya Kegiatan mobilisasi Memelihara 1. Mengoperasikan
kualitas udara alat berat dan material kualitas udara
kendaraan angkutan
dan sesuai denganpada jam-jam yang sepi
kebisingan baku mutu yang
khususnya yang
berlaku melalui jalan utama
untuk mengurangi
tingkat kebisingan
2. Melakukan
penyiraman dijalan-
jalan khususnya yang
dilalui penduduk untuk
mengurangi banyaknya
debu
3. Menutupi bak
pengangkut material
4. Membatasi
keepatan kendaraan
khususnya yang
melewati pemukiman
penduduk
5. Memasang
rambu lalulintas untuk
membatasi kecepatan
2. Kegiatan pembukaan lahan dan pembangunan sarana dan prasarana
Menurunnya Debu, pasir dan tanah Kadar debu di Mengurangi kadar debu
kualitas udara yang dihasilkan dari udara yang di udara agar tetap di
proses pembukaan dibandingkan bawah baku mutu
lahan dengan PP No. lingkungan dengan cara
41 Tahun 1999 pembukaan lahan
dengan teknik da ata
cara tanpa melalukan
pembakaran dan
melakukan penyiraman
di sekitar lokasi proyek
dan sekitarnya
3. Tahap operasi
Menurunnya Limbah cair yang Kualitas air Dibangunnya sistem
kualitas air dihasikan dari proses kandungan DO, IPAL untuk menguragi
pengolahan COD dan BOD tingkat pencemaran di
gondorukem dan di badan air badan air agar sesuai
terpentin dengan baku mutu yang
berlaku

Anda mungkin juga menyukai