Anda di halaman 1dari 17

IMPLEMENTASI KARTU EDUKASI AUGMENTED REALITY

UNTUK PENGENALAN SIRAH NABAWI NABI MUHAMMAD SAW

PROPOSAL SKRIPSI

Ahmada Auliya Sayyid


426 14 007

PROGRAM STUDI D-4 TEKNIK MULTIMEDIA DAN JARINGAN


JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG
MAKASSAR
2017
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sirah nabawiyah adalah sejarah kehidupan nabi Muhammad SAW secara lengkap
baik itu dari sifat – sifat, etika, dan moralnya. Mempelajari Sirah Nabawiyah dapat
menghadirkan rasa cinta kepada Nabi Muhammad saw dan para sahabat. Dan dengan
mempelajari sirah nabi, kita akan semakin cinta kepada Allah, semakin cinta kepada Islam
dan berusaha hidup seperti apa yang telah nabi Muhammad contohkan

Mempelajari Sirah Nabawiyah bukan sekedar untuk mengetahui peristiwa-peristiwa


sejarah yang mengungkapkan kisah-kisah yang menarik. Tujuan mempelajari Sirah
Nabawiyah adalah agar setiap Muslim mengetahui bagaimana kehidupan nabi sehari – hari,
sehingga kita dapat mencontoh semua perilaku nabi mulai dari hal – hal yang kecil seperti
adab makan dan adab bergaul kepada orang lain. Dengan mempelajari Sirah Nabawiyah umat
Muslim akan memperoleh gambaran tentang hakekat islam secara lengkap.

Pada zaman modern ini tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kebanyakan orang lebih
memilih untuk membaca hal – hal yang tidak begitu penting dan mengidolakan seseorang
yang diberi kelebihan oleh Allah SWT. Menurut mereka mempelajari Sirah Nabawiyah itu
tidak penting karena didalamnya hanya kumpulan sejarah yang kurang menarik dan kurang
asyik untuk dinikmati. Padahal, dengan mempelajari Sirah Nabawiyah kita bisa mendapatkan
banyak ilmu dan hukum – hukum Islam dari kehidupan Nabi Muhammad SAW.

Sirah Nabawiyah adalah salah satu sumber ilmu selain Al – Quran dan As – Sunnah.
Namun masih banyak orang yang tidak sadar betapa pentingnya untuk mempelajari dan
mendapatkan pengetahuan dari Sirah Nabawiyah itu sendiri.

Untuk mengatasi keadaan tersebut, maka perlu diadakan usaha – usaha penyampaian
yang dikemas secara menarik. Sehingga menimbulkan rasa kaingintahuan masyarakat untuk
mempelajari Sirah Nabawiyah secara lengkap. Atas dasar inilah muncul ide untuk
memanfaatkan teknologi Augmented Reality dalam memperkenalkan dan meningkatkan
antusiasme masyarakat untuk mempelajari Sirah Nabawiyah. Augmented Reality sendiri
merupakan sebuah teknologi yang dapat menggabungkan dunia virtual dengan dunia nyata
dengan memanfaatkan perangkat android smartphone dengan menyorotkan kamera
smartphone pada Marker.

1. 2 Rumusan masalah

1. Bagaimana cara menerapkan Augmented Reality pada kartu edukasi animasi sirah
nabawi nabi Muhammad?
2. Bagaimana membuat augmented reality membedakan masing – masing kartu edukasi
animasi sirah nabawi nabi Muhammad?

1.3 Ruang Lingkup Penelitian

Untuk pembahasan topik yang lebih terarah, maka skripsi ini akan membahas:

1. Pembuatan aplikasi yang dapat menampilkan animasi Augmented Reality tentang


pengenalan sirah nabawi nabi Muhammad
2. Aplikasi menggunakan kamera smartphone untuk mengenali marker yang ada pada
kartu edukasi animasi Augmented Reality tentang sirah nabawi
3. Perancangan aplikasi akan menggunakan Unity dan Blender
4. Aplikasi yang telah dibuat masih berbentuk prototype

1.4 Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Menerapkan Augmented Reality pada kartu edukasi animasi untuk mengenalkan Sirah
Nabawi nabi Muhammad SAW.
2. Mengenalkan sirah sabawi nabi Muhammad SAW dengan menggunakan Augmented
Reality.

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Menambah pengetahuan tentang sirah nabawi


2. Memberi rasa keingintahuan tentang sirah nabawi
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Animasi

Animasi dalam bahasa Indonesia berasal dari kata “Animation”. Animation


berasal dari bahasa Yunani, Anima, yang berarti napas dan napas identik dengan “hidup”
hingga animasi secara sederhana adalah “memberi hidup pada suatu yang tidak hidup
sebelumnya”.

Ada beberapa teori umum dari definisi animation menurut berbagai versi yang
dikeluarkan oleh banyak pengarang, yaitu menggerakkan benda mati seolah-olah hidup, visi
gerak yang diterapkan pada benda mati, dan tampilan yang cepat dari urutan gambar-gambar
2D ataupun 3D atau model dalam posisi tertentu, untuk menciptakan ilusi gerak.

2.2 Augmented Reality

Menurut Paul Milgram dan Fumio Kishino(1994), Augmented reality atau disebut
juga sebagai Mixed Reality (MR) adalah sebuah cabang dari teknologi yang menyangkut
Virtual Reality (VR) dan melibatkan penggabungan antara dunia real dan dunia virtual.
Mereka berdua adalah orang-orang yang memperkenalkan konsep “virtuality continuum”
yang menunjukkan objek yangdipresentasikan di letak display yang berbeda

Gambar 2.1 Diagram Paul-Milgram

Gambar 2.1 menunjukkan bahwa pada bagian kiri kontinum adalah environment yang
berada di dunia real, atau real environment sedangkan bagian kanan menunjukkan
environment yang bersifat virtual.
2.3 Marker

Marker adalah real enviroment berbentuk objek nyata yang akan menghasilkan virtual
reality, marker ini digunakan sebagai tempat augmented reality muncul, berikut ini beberapa
jenis marker yang digunakan pada aplikasi augmented reality:
1. Quick Response (QR) Kode dua dimensi kode yang terdiri dari banyak kotak diatur
dalam pola persegi, Biasanya QR ini berwarna hitam dan putih, kode QR diciptakan di
Jepang pada awal 1990-an dan digunakan untuk melacak berbagai bagian dalam
manufaktur kendaraan. Dan saat ini QR digunakan sebagai link cepat ke website, dial
cepat untuk nomor telepon, atau bahkan dengan cepat mengirim pesan SMS seperti
pada gambar 2.2 QR (quick response) Code.

Gambar 2.2 QR (quick response) Code

2. Fiducial Marker adalah bentuk paling sering digunakan oleh teknologi AR


(Augmented Reality) karena marker ini digunakan untuk melacak benda - benda di
Virtual Reality tersebut.kotak hitam dan putih digunakan sebagai titik referensi atau
untuk memberikan skala dan orientasi ke aplikasi. Bila penanda tersebut dideteksi
dan dikenali maka augmented reality akan keluar dari marker ini seperti pada gambar
2.3Fiducial Marker.

Gambar 2.3 Fiducial Marker

3. MarkerlessMarker berfungi sama seperti fiducial marker yang namun bentuk


markerless marker tidak harus kotak hitam putih, markerless ini bisa berbentuk gambar
yang mempunyai banyak warna seperti pada gambar 2.4 Markerless marker.
Gambar 2.4 Markerless Marker

2.4 Unity

Game engine Unity3D merupakan sebuah software (perangkat lunak) yang dirancang
untuk dapat menciptakan atau mengembangkan video Game. Fungsi utama yang disediakan
oleh game engine biasanya mencakup renderer engine (mesin render) yang berguna untuk
merender 2D atau 3D grafis, physics engine untuk membuat objek 3D berlaku layaknya
sebagai benda nyata (terpengaruh gravitasi, bertabrakan), Sound (suara), script, animasi,
kecerdasan buatan (AI), jaringan, streaming, manajemen memory, threading, dan grafik
animasi. Ada banyak Game engine yang dirancang untuk membuat Game untuk berbagai
platform seperti konsol video Gamedan sistem desktop seperti Microsoft Windows, Linux,
dan Mac OS (Yulianto, 2012).

Mengembangkan sebuah virtual 3D dengan menggunakan game engine adalah


strategi untuk menggabungkan berbagai data multimedia ke dalam satu platform
.Karakteristik game engine yang terinstal dengan interaktif dan navigasi memungkinkan
pengguna untuk menjelajahi dan terlibat dengan objek permainan (Indraprastha, 2009).

Unity 3D dibuat dengan menggunakan bahasa perogram C++, Unity 3D mendukung


bahasa program lain seperti JavaScript, C#, dan Boo, Unity memiliki kemiripan dengan
Game engine lainnya seperti, Blender Game engine, Virtools, Gamestudio, adapaun
kelebihan dari Unity 3D, Unity dapat dioperasikan pada platform Windows dan Mac Os dan
dapat menghasilkan Game untuk Windows, Mac, Linux, Wii, iPad, iPhone, google Android
dan juga browser. Game Unity 3D juga mendukung dalam pembuatan Game untuk console
Game Xbox 360 dan PlayStation 3 (Creighton, 2010).

Kemudahan penggunaan Unity Game Engine dalam membangun sebuah game


(Yulianto, 2012) :
1. Banyak dan lengkapnya tutorial baik itu dalam Manual Book Unity
3D, dari internet ataupun dari forum yang membahas mengenai
Unity 3D, sehingga pemula sekalipun dapat cepat menguasainya.

2. Terdapat banyaknya Complete game project, dan free asset yang dapat dipakai
secara bebas, baik itu untuk dipelajari ataupun
26 dipakai untuk project kita sendiri, dan bebas untuk digunakan untuk dijual
ataupun tidak dijual (selama pengembangan masih menggunakan Unity 3D).

3. Unity 3D memiliki GUI Interface yang mudah dipahami dan sangat


User friendly, dengan banyak koleksi asset dan script yang siap pakai sehingga
sangat memudahkan bagi pemula untuk mempelajarinya.

Bahasa pemrograman yang dapat diterima UNITY adalah JAVA SCRIPT, CS


SCRIPT (C#) & BOO SCRIPT.Format file obj adalah format yang paling efektif untuk
diekspor ke Unity yaitu dengan format .FBX sebagai animasi (Craighead, 2007).

2.5 Blender

Blender adalah salah satu software open source yang digunakan untuk membuat konten
multimedia khusunya 3Dimensi , ada beberapa kelebihan yang dimiliki Blender
dibandingkan software sejenis. Berikut beberapa kelebihannya:

1. Open Source, Blender merupakan salah satu software open source, dimana kita
bisa bebas memodifikasi source codenya untuk keperluan pribadi maupun
komersial, asal tidak melanggar GNU General Public License yang digunakan
Blender.
2. Multi Platform, Karena sifatnya yang open source, Blender tersedia untuk berbagai
macam operasi sistem seperti Linux, Mac dan Windows. Sehingga file yang dibuat
menggunakan Blender versi Linux tak akan berubah ketika dibuka di Blender versi
Mac maupun Windows.
3. Update, Dengan status yang Open Source, Blender bisa dikembangkan oleh
siapapun. Sehingga update software ini jauh lebih cepat dibandingkan software
sejenis lainnya. Bahkan dalam hitungan jam, terkadang software ini sudah ada
update annya. Update an tersebut tak tersedia di situs resmi blender.org melainkan
di graphicall.org.
4. Free, Blender merupakan sebuah software yang Gratis Blender gratis bukan karena
tidak laku, melainkan karena luar biasanya fitur yang mungkin tak dapat dibeli
dengan uang, selain itu dengan digratiskannya software ini, siapapun bisa
berpartisipasi dalam mengembangkannya untuk menjadi lebih baik. Gratisnya
Blender mendunia bukan seperti 3DMAX/ Lainnya yang di Indonesia Gratis
membajak :p. Tak perlu membayar untuk mendapatkan cap LEGAL. Karena
Blender GRATIS dan LEGAL.
5. Lengkap, Blender memiliki fitur yang lebih lengkap dari software 3D lainnya.
Coba cari software 3D selain Blender yang di dalamnya tersedia fitur Video
editing, Game Engine, Node Compositing, Sculpting. Bukan plugin lho ya, tapi
sudah include atau di bundling seperti Blender.
6. Ringan, Blender relatif ringan jika dibandingkan software sejenis. Hal ini terbuti
dengan sistem minimal untuk menjalankan Blender. Hanya dengan RAM 512 dan
prosesor Pentium 4 / sepantaran dan VGA on board, Blender sudah dapat berjalan
dengan baik namun tidak bisa digunakan secara maksimal. Misal untuk membuat
highpolly akan sedikit lebih lambat.
7. Komunitas Terbuka, Tidak perlu membayar untuk bergabung dengan komunitas
Blender yang sudah tersebar di dunia. Dari yang newbie sampai yang sudah
advance terbuka untuk menerima masukan dari siapapun, selain itu mereka juga
saling berbagi tutorial dan file secara terbuka. Salah satu contoh nyatanya adalah
OPEN MOVIE garapan Blender Institute.

Seperti software editor pemodelan 3D yang lainnya (3dSMax, Maya, dsb), pada dasarnya

Blender pun memiliki fitur-fitur yang serupa. Adapun beberapa fitur dasar untuk editor

pemodelan 3D antara lain (Evan, 2012):

1. Modeling adalah suatu proses pembentukkan model yang ingin diciptakan. Modeling

merupakan tahap awal dari suatu rangkaian proses pembuatan image atau animasi 3D.

2. Material dan Texturing adalah tahap pemberian tekstur dan sifat bahan terhadap objek

modeling yang telah dibuat. Proses material dan texturing memegang peranan penting

dalam membuat suatu objek 3D tampak nyata.


3. Lighting adalah tahap pemberian cahaya untuk objek 3D yang telah dibuat. Dengan

memberikan lighting (pencahayaan), maka objek 3D yang telah dibuat akan terlihat

lebih nyata dan realistik.

4. Kamera, Blender menggunakan kamera untuk memberikan pandangan dari kamera

untuk obyek 3D. Kamera sendiri dapat dianimasikan.

5. Environment dan Effect adalah proses pemberian background dan efek-efek tambahan

yang akan semakin memperindah tampilan 3D yang dibuat. Suatu karya berupa

gambar 3D maupun animasi 3D akan lebih indah dan menarik apabila memiliki

background dan efek-efek.

6. Particles adalah suatu fitur dalam blender yang berfungsi untuk membuat berbagai

macam efek tambahan yang sifatnya acak dan banyak, misalkan membuat hujan,

salju, pecahan, dan sejenisnya.

7. Animasi, setiap komponen objek, elemen, tekstur, dan efek dalam scene dapat

dianimasikan.

8. Rendering adalah proses pengkalkulasian akhir dari keseluruhan proses dalam

pembuatan gambar atau animasi 3D. Renderingakan mengkalkulasikan seluruh

elemen material, pencahayaan, efek, dan lainnya sehingga akan menghasilkan output

gambar atau animasi.

2.6 Vuforia

Vuforia adalah Augmented Reality Software Development Kit(SDK) untuk perangkat


mobile yang memungkinkan pembuatan aplikasi Augmented Reality. Ini menggunakan
teknologi Computer Vision untuk mengenali dan melacak gambar planar (Gambar Target)
dan objek 3D sederhana, seperti kotak, secara real-time. Kemampuan registrasi citra ini
memungkinkan pengembang untuk posisi dan orientasi obyek virtual, seperti model 3D dan
media lainnya, dalam kaitannya dengan gambar dunia nyata ketika hal ini dilihat melalui
kamera dari perangkat mobile. Objek virtual kemudian melacak posisi dan orientasi dari
gambar secara real-time sehingga perspektif pemirsa pada objek sesuai dengan perspektif
mereka pada target gambar, sehingga tampak bahwa objek virtual adalah bagian dari adegan
dunia nyata.

2.7 Pemodelan 3D Objek

Pemodelan 3D objek adalah mendesain dan memrproses suatu benda hingga terlihat
hidup. Pemodelan 3D membutuhkan beberapa tahapan hingga proses pembentukan sempurna
yang diantaranya adalah :

Motion Capture

Adalah langkah untuk menentukan bentuk obyek 3D yang akan dibuat dengan
menggunakan objek 2D sebagai bahan acuannya.

Dasar Metode Modelling 3D

Dasar dari pemodelan 3D adalah dengan memodifikasi bentuk dasar seperti segitiga,
polygon atau segiempat menjadi bentuk yang diinginkan dengan berbagai macam cara.

Proses Rendering

Proses rendering adalah proses menerjemahkan proses pemodelan, animasi, tekstur,


pencahayaan dengan parameter tertentu untuk dijadikan ke dalam suatu output.

Texturing

Proses texturing adalah proses untuk menambahkan karakteristik suatu objek. Proses
texturing bias digunakan untuk hal seperti reflectivity, transparency, dan refraction.

Image dan Display

Merupakan hasil akhir dari proses pemodelan objek 3D setelah keseluruhan proses
dilaksanakan
BAB III

Metode Penelitian

Aplikasi Augmented Reality yang akan dibuat merupakan aplikasi yang


diimplementasikan pada platform Android untuk membantu masyarakat lebih tahu tentang Sirah
Nabawi Nabi Muhammad SAW.

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di Kota Makassar Provinsi Sulawesi Selatan tepatnya di


Kabupaten Maros, Kecamatan Mandai di perumahan Griya Maros Indah F4/11, dimulai pada
bulan Januari 2018 hingga bulan Juli 2018. Berdasarkan alokasi waktu yang ditentukan untuk
menyelesaikan tugas akhir ini, maka berikut jadwal penelitian yang akan dilaksanakan.

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

Bulan
I II III IV V
3.2.
No Kegiatan
Ala
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
t
1. Studi Literatur
da
2. Pembuatan Objek 3D n
Ba
3. Pengerjaan Animasi
ha
4. Pengerjaan Aplikasi n

5. Penulisan Laporan

Spesifikasi alat dan bahan yang akan digunakan terbagi atas 2 yaitu Hardware (Perangkat
Keras) dan Software (Perangkat Lunak), dengan rincian sebagai berikut:

3.2.1 Perangkat Keras

Tabel 3.2 Perangkat Keras


No. Perangkat Keras Spesifikasi
1. 1 Unit Laptop Lenovo B41-35 OS Windows 10 Pro 64 Bit
Processor AMD QuadCore A8-7410 (2.2 GHZ)
Memory 8.00 GB RAM
HDD 500 GB
2. 1 Unit Smartphone LG X-Power OS Android v6.0 Marshmallow
Mediatek MT6735
Quad-core 1.3 GHz Cortex-A53
Mali-T720MP2
Dimensi 148.9x x 75.9 x 87.9 mm
Layar 5.3 inci IPS LCD Capacitive, 720 x 1280
pixels

3.2.2 Perangkat Lunak

 Sistem Operasi Windows 10


 Unity 3D

 Blender

3.3. Analisis Kebutuhan Sistem

3.2.1 Gambaran Umum Sistem

Gambar 3.1 Gambaran umum kerja sistem


Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa kerja sistem dari aplikasi ini adalah informasi
akan didapatkan bila pengguna melakukan scan pada marker yang kemudian device akan
memprosesnya, setelah data didapatkan informasi akan diberikan kepada pengguna.
3.2.2 Kebutuhan Fungsional

Adapun kebutuhan fungsional untuk aplikasi ini adalah :

1. Memulai aplikasi : Perangkat lunak harus menyediakan antar muka untuk memulai
proses aplikasi
2. Menampilkan objek 3D : Perangkat lunak harus memiliki antarmuka yang
memungkinkan proses menampilkan objek 3D
3. Keluar : Perangkat lunak harus memiliki akses yang memungkinkan pengguna
keluar dari aplikasi

3.2.3 Kebutuhan Non – Fungsional

Sistem dan interface yang akan dibuat harus mudah dipahami oleh pengguna.
Kemudahan yang diharapkan adalah pengguna dapat menjalankan semua fitur – fitur pada
perangkat lunak tanpa adanya gangguan.

3.2.4 Use Case Diagram

Diagram Use Case untuk aplikasi yang akan dibuat ini akan digunakan untuk
menjabarkan fungsionalitas dan relasi komponen dari aplikasi.

Gambar 3.2 Use Case Diagram aplikasi


Gambar diatas adalah penjabaran umum dari aplikasi Augmented Reality untuk
pengenalan Sirah Nabawi nabi Muhammad SAW.

3.3. Perancangan Aplikasi

Data sirah nabawi nabi Muhammad SAW yang nanti akan penulis masukkan pada aplikasi
Augmented Reality berbasis android ini adalah:

1. Kelahiran Nabi Muhammad SAW


2. Nabi dibawah lindungan Nubuwah dan Risalah
3. Diperintahnya Nabi untuk melaksanakan Dakwah
4. Perjalanan Isra’ dan Mi’raj
5. Baiat Aqabah Pertama
6. Baiat Aqabah Kedua
7. Meninggalnya Nabi Muhammad SAW.

Setelah semua data didapat, penulis akan membuat objek 3D, membuat animasi,
melakukan dubbing, melakukan editing dan membuat marker. Kemudian setelah semua selesai
penulis akan menggabungkan hasil tersebut kedalam aplikasi Augmented Reality yang bisa
dijalankan pada sistem operasi android.

3.3.1 Activity Diagram

Activity Diagram adalah diagram yang menggambarkan alur kerja atau aktivitas
dari sebuah system. Adapun Activity Diagram untuk aplikasi ini adalah:
Gambar 3.3 Flowchart Aplikasi

Aplikasi ini nantinya akan diinstal pada smartphone pengguna kemudian pada
tampilan awal aplikasi akan ada beberapa pilihan, yaitu: Start, How to use, dan About.
Ketika pengguna menekan start maka aplikasi akan mulai mengaktifkan kamera
smartphone pengguna dan siap untuk mendeteksi marker. Sedangkan, untuk pilihan How
to use pengguna akan mendapatkan informasi tentang bagaimana cara menggunakan
aplikasi. Dan untuk pilihan About pengguna akan mendapatkan informasi tentang aplikasi.
Daftar Pustaka

Dedynggego., Mohammad., Moh. Affan. 2015.Perancangan Pembelajaran Interaktif 3D Tata


Surya Menggunakan Teknologi Augmented Reality Untuk Siswa Kelas 6 Sekolah Dasar
Sangira. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas Stmik Bina Mulia Palu: Jurnal Elektronik
Sistem Informasi dan Komputer. Vol. 1, No. 2.

Utomo, Dimas Setyo., Issa Arwani., Wibisono Sukmo Wardhono. 2017.Implementasi Mobile
Augmented Reality Pada Aplikasi Pemilihan Sarana dan Prasarana Laboratorium Sekolah
Menengah Atas. Program Studi Teknik Informatika. Fakultas Ilmu Komputer. Universitas
Brawijaya: Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi Dan Ilmu Komputer. Vol. 1, No. 3.

Ardhianto, Eka., Wiwien Hadikurniawati., Edy Winarno. 2012.Augmented Reality Objek 3


Dimensi dengan Perangkat Artoolkit dan Blender. Program Studi Teknik Informatika.
Universitas Stikubank: Jurnal Teknologi Informasi Dinamik. Vol. 17, No. 2.

Rori, Jinifer., Steven Sentinuwo., Stanley Karouw. 2016.Perancangan Aplikasi Panduan Belajar
Pengenalan Ortodonsia Menggunakan Animasi 3D. Program Studi Teknik Informatika.
Universitas Sam Ratulangi, Manado. E-Journal Teknik Informatika. Vol. 8, No. 1.

Creighton, R. 2010. Unity 3D Game Development by Example Begginer’s Guide. Packt


Publishing Ltd.32 Lincoln Road 32 : Birmingham, B27 6PA, UK.

Indraprastha, A. 2009.The Investigation on Using Unity3D Game Engine in

Urban Design Study: ITB J.ICT, 3(1) 2009 1 -18.

Craighead, J. 2007. Using The Unity Game Engine to Develop SARGE : A Case

Study: International Journal Of Advanced Robotic, 1(1).

Andrade, A. 2013.Robotic Arm Control With Blender. Journal of Emerging Trends in Computing

and Information Sciences, 4(4) 382-386.

Blender, About Blender | blender.org [online] Tersedia di :

https://www.blender.org/about/ [Accessed 26 Desember, 2017]


Augment, About Augment | augment.com [online] Tersedia di :

http://www.augment.com/about-us/ [Accessed 1 Januari, 2017]


Dina Utami. 2011. Animasi Dalam Pembelajaran. Majalah lmiah Pembelajaran

Nurdika C., Akuwan S,. Agus Z,. (2011). MobilePhone Augmented Reality Sebagai Model
Pembelajaran. Politeknik Elektronika Negeri Surabaya. Institut Teknologi Sepuluh
Nopember. Kampus ITS. Surabaya.

Anda mungkin juga menyukai