Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN HASIL PENGAMATAN

AUGMENTED REALITY SEBAGAI


MEDIA PEMBELAJARAN INTERKTIF
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Berbagai penelitian AR telah diterapkan pada media buku pelajaran untuk mempermudah
proses belajar mengajar. Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan
benda maya 2dimensi ataupun 3dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata 3dimensi lalu
memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Penggunaan AR sangat
menarik dan memudahkan penggunaannya dalam mengerjakan sesuatu hal. Metode
Augmented Reality juga memiliki kelebihan dari sisi interaktif karena menggunakan
Marker untuk menampilkan objek 3 dimensi (3D) tertentu yang di arahkan ke kamera
Smartphone. Penerapan konsep yang digunakan diharapkan dapat meningkatkan daya nalar
dan daya imajinasi seseorang[1].

Berbagai buku interaktif yang beredar saat ini memiliki ketertarikan tersendiri di kalangan
masyarakat dan juga dalam dunia Pendidikan di Indonesia. Dengan memanfaatkan computer,
dapat dibuat sangat banyak produk-produk berbasis teknologi.

1.2 Rumusan Masalah


2. Apa pengertian Augmented Reality?
3. Bagaimana Cara Kerja dari Augmented Reality ?
4. Bagaimana perkembangan Augmented Reality di masa depan?
1.3 Tujuan
2. Memahami apa itu Augmented Reality.
3. Mengetahui cara kerja Augmented Reality.
4. Mengetahui perkembangan Augmented Reality di masa depan.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Augmented Reality

Augmented Reality (AR) adalah teknologi yang menggabungkan benda maya


dua dimensi dan ataupun tiga dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi
lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam waktu nyata. Tidak seperti
realitas maya yang sepenuhnya menggantikan kenyataan, namun Augmented Reality
hanya menambahkan atau melengkapi kenyataan. Benda-benda maya menampilkan
informasi yang tidak dapat diterima oleh pengguna dengan inderanya sendiri. Hal ini
membuat Augmented Reality sesuai sebagai alat untuk membantu persepsi dan
interaksi penggunanya dengan dunia nyata. Informasi yang ditampilkan oleh benda
maya membantu pengguna melaksanakan kegiatan - kegiatan dalam dunia nyata.
Selain menambahkan benda maya dalam lingkungan nyata, Augmented Reality juga
berpotensi menghilangkan benda-benda yang sudah ada. Menambah sebuah lapisan
gambar maya dimungkinkan untuk menghilangkan atau menyembunyikan lingkungan
nyata dari pandangan pengguna.
Augmented Reality dapat diaplikasikan untuk semua indera, termasuk
pendengaran, sentuhan, dan penciuman. Selain digunakan dalam bidang-bidang
seperti kesehatan, militer, industri manufaktur, Augmented Reality juga telah
diaplikasikan dalam perangkat-perangkat yang digunakan orang banyak, seperti pada
telepon genggam. Ronald T. Azuma (1997) mendefinisikan augmented reality sebagai
penggabungan benda-benda nyata dan maya di lingkungan nyata, berjalan secara
interaktif dalam waktu nyata, dan terdapat integrasi antarbenda dalam tiga dimensi,
yaitu benda maya terintegrasi dalam dunia nyata. Penggabungan benda nyata dan
maya dimungkinkan dengan teknologi tampilan yang sesuai, interaktivitas
dimungkinkan melalui perangkat-perangkat input tertentu, dan integrasi yang baik
memerlukan penjejakan yang efektif.
2.2 Pengertian Marker
Marker adalah pola yang dibuat dalam bentuk gambar yang dikenali oleh
kamera. Pola marker ini dapat dibuat dengan aplikasi desain grafis seperti
photosop. Untuk marker standar, pola yang dikenali adalah pola marker dengan
bentuk persegi dengan kotak hitam di dalamnya. Tetapi saat ini sudah banyak
pengembang marker yang membuat tanpa bingkai hitam. Pada ARToolkit,
tersedia folder yang berisi marker – marker standart yang dapat dipakai oleh
pembuat AR pemula.
Ada tiga tahap saat kamera membaca marker, pada tahap pertama kamera
menyorot marker secara langsung, tahap kedua marker diubah menjadi biner
hitam putih. Tahap Ketiga, ketika koordinat kamera virtual dan kamera nyata
telah sama, maka grafik komputer kita akan menggambar dan melakukan
overlay objek 3D.
2.3 Prinsip Kerja Augmented Reality
Sistem Augmented reality bekerja berdasarkan deteksi citra digital.
Prinsip kerja dari AR ini cukup sederhana. Hanya terdiri atas kamera, perangkat
monitor, dan dalam kasus-kasus tertentu memerlukan perangkat khusus untuk
berinteraksi dengan objek virtual seperti gambar dibawah ini

Untuk menggambar objek virtual dalam dunia nyata, terdapat lima


langkah. Pertama, hasil tangkapan citra dari kamera (webcam) diubah dalam
bentuk binari (hitam atau putih) berdasarkan nilai threshold cahaya. Dalam citra
ini kemudian dilakukan pencarian terhadap pola kotak. Kemungkinan ada
beberapa kotak yang dikenali dalam tahap ini, namun tidak semua kotak
tersebut adalah marker.

2.4 Perkembangan Augmented Reality


Sebagaimana yang diketahui AR atau Augmented Reality memimliki
prospek yang sangat menjanjiakan untuk pengenbangan dimasa depan, baik secara
langsung maupun tak langsung. perkembangan tersebut tentulah amat luas dan bisa
menjangkau berbagai bidang dan aspek kehidupan manusia karena dengan adanya
teknologi augmented reality secara sadar manunsia telah memasuki tahap baru era
milenium dimana kenyataan 3 dimensi dapat terstimulasi dalam dunia 2 dimensi
dengan penambahan informasi secara virtual maupun sebaliknya dimana suatu
pencitraan 2 dimensi menjadi sebuah informasi seperti objek 3 dimensi.

Perkembangan AR tersebut dimasa depan sangatlah vital bila dijabarkan


secara substansial, pada beberapa hal perkembangan AR bisa dikategorikan dalam
beberapa bidang pokok yang mengkhususkan pada aspek kehidupan tertentu seperti
sebut saja bidang pendidikan, medis, pemerintahan, ekonomi, sosial politik hingga ke
dunia militer. walau masih dalam tahap research and development.
AR dapat digunakan untuk memproyeksikan sautu materi/skema pelajaran bisa
diterapkan dalam pendidikan sains dan teknik seperti pendidikan teknik sipil
memproyeksikan bentuk bangunan sebagai maket digital dan geofisika yang
memproyeksikan gambaran gunung berapi, pendidikan medis seperti kedokteran untuk
penggambaran kerja jantung maupun pendidikan sosial untuk memproyeksikan
gambaran sejarah masa lalu dan perkembangan suatu negara hingga masa kini.

2.5 Contoh Pengamatan Augmented Reality pada Pembelajaran Interaktif


Dengan memanfaatkan sebuah smartphone dan buku cerita bergambar,
dihasilkanlah sebuah produk teknologi menggunakan sistem Augmented reality,
dengan berbagai fitur yang diberikan seperti gerakan, audio gambar yang bisa
bersuara, dan objek yang bisa diganti misalnya warna pakaian, itu memberikan
kepuasan tersendiri dan edukasi yang lebih terhadap perkembangan anak-anak.
BAB III
KESIMPULAN
1. Dalam bidang teknologi yang terus berkembang, saat ini kita telah dapat
merasakan teknologi augmented reality yang dimana mengubah bidang 2D
menjadi 3D. Banyak manfaat yang bisa di dapat dari augmented reality.
Diantaranya pada bidang entertainment, pendidikan, kedokteran, militer,
hingga ekonomi.
2. Softwere Augmented reality layak digunakan pada smartphone dan bisa
dikembangkan kedepannya agar lebih murah mudah fleksibel dan mobile.

REFERENSI
1 . Wahyudi, Andria Kusuma, Ferdiana Ridi, Hartanto Rudy. “ARca: Perancangan
Buku Interaktif Augmented Reality pada Pengenalan dan Pembelajaran Candi
Perambanan
2.Pengembangan Buku Interaktif Berbasis Augmented Reality dengan
Smartphone Android
(http://ejnteti.jteti.ugm.ac.id/index.php/JNTETI/article/view/60
3. PENGUJIAN DAN EVALUASI BUKU INTERAKTIF AUGMENTED
REALITY ARca 3D Andria Kusuma Wahyudi1) , Ridi Ferdiana2) , Rudy
Hartanto3)

Anda mungkin juga menyukai