CREMORES
TIPE KRIM
Contoh: vanishing cream
Vanishing cream adalah sediaan
Tipe m/a, yaitu kosmetika yang digunakan untuk
minyak terdispersi maksud membersihkan, melembabkan
dalam air dan sebagai alas bedak. Vanishing
cream sebagai pelembab (moisturizing)
meninggalkan lapisan berminyak/film
pada kulit.
ILMU RESEP.2006
FORMULA UMUM
FORMULA UMUM
Krim mempunyai suatu
emulsi minyak dalam
air (M/A) atau air
ZAT AKTIF dalam minyak (A/M).
1.) Asam stearate
Bahan aktif yang 2.) Adeps lanae
biasanya terkandung 3.) Paraffin liquid
dalam sediaan 4.) Aquades
adalah bahan yang
larut dalam air,
BAHAN DASAR
larut dalam minyak
atau memberi efek
lokal pada kulit.
ILMU RESEP.2006
ZAT TAMBAHAN
Mencegah timbulnya bau
tengik dalam sediaan
krim biasanya
ZAT ditambahkan antioksidan
PENGEMULSI sebagai pengawet dapat
digunakan nipagin 0.12-
Pemilihan zat pengemulsi 0.18%, propilparaben
harus disesuaikan dengan (nipasol) 0.02-0.05%
jenis dan sifat krim yang
dikehendaki.
Contoh: Triethanolamin,
emulgid, lemak bulu domba, ZAT PENGAWET
setaseum, setil alkohol, dan
golongan sorbitol,
polisorbat.
ILMU RESEP.2006
Lanjutan…
ILMU RESEP.2006
METODE PEMBUATAN
PROSEDUR PEMBUATAN
1
Homogenitas
Organoleptik
Tujuan: Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui adanya pemisahan fase pada
sediaan krim.
Metode : Uji stabilitas dilakukan dengan metode cycling test. Krim disimpan pada
suhu ± 4oC selama 24 jam dan kemudian suhu ± 40oC selama 24 jam. Pengujian
dilakukan selama 6 siklus, dimana tiap siklus diamati perubahan fisik krim
meliputi organoleptik, homogenitas, pH, dan daya sebar.
UJI ORGANOLEPTIK
Alat : pH meter
Tujuan : mengetahui pH sediaan sesuai dengan persyaratan yang
telah ditentukan Persyaratan : Sediaan krim
Prinsip : pengukuran pH cairan uji menggunakan pH meter yang mempunyai pH kulit 4,2-5,6
telah dikalibrasi
Prosedur: pH meter dikalibrasi dengan larutan standar buffer pH
yaitu 4,7,9 kemudian pH dimasukkan pada gelas yang diisi sediaan (Wasitaatmadja, 1997)
krim, kemudian hasil nilai keluar dari pH meter menunjukkan pH
sediaan.
FI ed IV hal 1039
UJI VISKOSITAS
Metode : Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viscometer brokfield, yaitu dengan
memasang spindle yang sesuai pada alat kemudiaan dicelupkan kedalam sediaan sampai batas tertentu,
alat dinyalakan dan kecepatannya 2, 4, 10, 20 rpm, kemudian kecepatannya dibalik secara berturut-turut.
Tiap masing-masing pengukuran dibaca skalanya ketika jarum merah yang bergerak telah stabil. Nilai
viskositas (n) dalam centipoise (cps) diperoleh dari hasil perkalian dial reading dengan faktor koreksi
khusus pada masing-masing kecepatan spendel. Sifat aliran dapat diperoleh dengan membuat kurva
antara tekanan geser (sharing stress (F/A)) terhadap kecepatan geser (rate of shear (dv/dr))
Rieger M, 2000
TIPE krim
Tujuan
Mengetahui kesesuaian tipe krim yang dibuat dengan tipe krim yang telah
diformulasikan sebelumnya dan melihat kemungkinan terjadinya inversi fase.
Prinsip
1. Uji kelarutan dengan zat warna : kelarutan zat warna yang larut dalam air (metilen
biru atau amarath) dalam salah salah satu fase emulsi
2. Uji Pengenceran : ketercampuran atau kelarutan pelarut air.
Penafsiran Hasil
1. Krim M/A bila fase kontinu krim terwarnai oleh zat warna larut air (misalnya dengan
metilen blue,amaranth)
2. Krim M/A bila dapat diencerkan dengan pelarut aqueous; krim A/M bila tidak dapat
diencerkan pelarut aqueous
Lanjutan..
Metode:
a. Metode Pengenceran Krim yang telah dibuat dimasukkan ke dalam
gelas piala kemudian diencerkan dengan air. Jika krim dapat diencerkan
maka tipe emulsinya adalah tipe M/A sebaliknya jika tidak dapat
diencerkan maka tipe emulsinya A/M.
b. Metode Dispersi Larutan Zat Warna Krim yang telah dibuat
dimasukkan kedalam gelas piala kemudian ditetesi beberapa tetes
larutan metilen biru. Jika warna biru segera terdispersi keseluruh emulsi
maka tipe emulsinya M/A sebaliknya jika warna biru tidak terdispersi
seluruhnya maka tipe
emulsinya A/M.
PEMERIKSAAN HOMOGENITAS
Tujuan : untuk melihat tingkat kehomogenan suatu krim Persyaratan : Krim dinyatakan
dengan mengamati partikel-partkel kasar pada sediaan krim, homogen apabila pada
jika sediaan krim telah homogen maka diasumsikan kadar zat pengamatan menggunakan
aktif akan selalu sama pada saat pengambilan. mikroskop, krim mempunyai
Metode: Sejumlah krim yang akan diamati dioleskan pada tekstur yang tampak rata dan
kaca objek yang bersih dan kering sehingga membentuk suatu tidak menggumpal
FI ed III, hal 33
PEMERIKSAAN DAYA SEBAR
CREAMING COALESCENCE
2 Terbentuknya emulsi yang
Bersatunya aglomerat membentuk 4
terkonsentrasi, sehingga
globul yang lebih besar
membentuk krim pada permukaan
emulsi
DAFTAR PUSTAKA
● Ansel, 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, Terjemahan: Farida Ibrahim, Edisi 4.
Jakarta: UI Press.
● Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1978. Formularium Nasional, edisi 2. Jakarta.
● Departemen Kesehatan. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI.
● Departemen Kesehatan. 2014, Farmakope Indonesia Edisi V. Jakarta: Departemen Kesehatan
RI.
● Kementerian Kesehatan RI, 2020, Farmakope Indonesia Edisi VI, Jakarta: Kementerian
Kesehatan RI.
● Lachman, L., & Lieberman, H. A., 1994, Teori dan Praktek Farmasi Industri, Edisi Kedua,
1091-1098, UI Press, Jakarta.
● Rieger M,M. 2000. Harry's Cosmeticology Eight Edition. Newyork : Chemical Publishing
Company.
● Sumardjo, Damin, 2006, Pengantar Kimia Kedokteran . Jakarta: EGC.
● Syamsuni,H.A. 2006. Ilmu Resep. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC.
● Wasitaatmadja. 1997. Penuntun Kosmetik Medik. Jakarta: Universitas Indonesia.
JOB DESK
Imel Milenia Citra : PPT, Tipe Krim
Linda Suci Ramdianti : Prosedur, Kelebihan-Kekurangan, Formula
Resa Amelia Putri : Evaluasi, Instabilitas Krim
Sumartin Linda Suprapti : Definisi, Evaluasi, Formula
THAN K YOU