Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/366227448

Pengimplementasian Teknologi Augmented Reality (AR) Menggunakan Objek


3D berbasis Mobile

Article · December 2022

CITATIONS READS

0 92

1 author:

Artika Margareth
Universitas Palangka Raya
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Artika Margareth on 13 December 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Pengimplementasian Teknologi Augmented Reality (AR) Menggunakan
Objek 3D berbasis Mobile

Artika Margareth1
1)
Teknik Informatika, Fakultas Teknik, Universitas Palangka Raya Kampus Tunjung Nyaho
Jalan Yos Sudarso, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Indonesia
1)
Artikamargareth363@mhs.eng.upr.ac.id

Abstrak
Zaman sekarang adalah zaman yang cukup maju, dalam perkembangnya didukung oleh
teknologi yang berkembang pesat, karena di zaman ini membutuhkan dan melibatkan teknologi.
Pada zaman sekarang terdapat teknologi yang berkembang seperti Augmented Reality atau yang
dikenal dengan sebutan AR. Augmented Reality dapat dirancang pada android dengan
menggunakan metode pengembangan aplikasi multimedia yaitu Unity 3D dengan objek yang
dibuat menggunakan aplikasi software yaitu Blender.

Kata kunci: Perkembangan Zaman, Augmented Reality (AR), Blender, Unity 3D, Android.

Abstract
The current era is a fairly advanced era, in its development supported by rapidly developing
technology, because this era requires and involves technology. Nowadays there are developing
technologies such as Augmented Reality or what is known as AR. Augmented Reality can be
designed on Android using the multimedia application development method, namely Unity 3D
with objects created using a software application Blender.

Keywords: Current Development, Augmented Reality (AR), Blender, Unity 3D, Android

1. PENDAHULUAN
Pada saat ini mahasiswa sangat erat kaitannya dengan pemanfaatan teknologi dalam
berbagai aspek kehidupan[1]. Semakin majunya zaman semakin pesat juga perkembangan
teknologi yang ada contohnya teknologi informasi seperti Augmenten Reality (AR).
Augmented reality (AR) adalah sebuah teknologi yang menggabungkan objek dari dunia
nyata dan objek virtual atau maya dalam kondisi realtime. Dalam berkembangnya zaman
sekarang augmented reality juga dapat digunakan sebagai media pembelajaran untuk
menjelaskan informasi yang didapat diterima dan juga memberikan interaksi dalam proses
pembelajarannya. Augmented reality telah diterapkan pada berbagai bidang, seperti kedokteran,
hiburan, militer, desain, robotik, dan lain-lain. Augmented reality juga telah diaplikasikan dalam
perangkat-perangkat yang digunakan oleh banyak orang seperti pada ponsel [2].
Media pembelajaran sebagai salah satu sarana meningkatkan mutu pendidikan sangat
penting dalam proses pembelajaran. Android sebagai sistem operasi yang digunakan oleh
sebagian besar telepon pintar dizaman sekarang. Selain itu juga, penerapan sistem operasi
android dalam perangkat mobile membawa kita pada kenyaataan bahwa sistem operasi ini
dapat dengan tepat mampu merealisasikan penyebaran dan kebutuhan asupan akan
informasi secara realtime, serta mampu memberikan sebuah sistem informasi yang praktis,
ringkas, interaktif dan mudah diakses oleh semua orang ke dalam sebuah perangkat mobile[3].
Teknologi berbasis Augmented Reality(AR) sudah banyak digunakan pada saat ini, dimana
dengan teknologi tersebut dapat menambahkan benda-benda maya, baik itu berbentuk 2
dimensi maupun 3 dimensi ke dalam lingkungan nyata yang ditampilkan secara real time
dan bersamaan dengan menggunakanbantuan perangkat keras yaitu kamera, dengan

1
penggunaan teknologi berbasis Augmented Realityini dapat diimplementasikan sebagai alat
bantu untuk media visualisasi bentuk 3D yang berbentuk animasi hewan [4].

2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Augmented Reality (AR)


Teknologi Augmented Reality merupakan teknologi interaksi yang menggabungkan antara
dunia nyata (real world) dan dunia maya (virtual world) (Martono, 2011). Namun kebalikan
dari virtual reality yang menggabungkan objek nyata (user) kedalam lingkungan virtual,
augmented reality menggabungkan objek virtual pada lingkungan nyata[5].
Carilah aplikasi AR yang mendukung dan tidak berat dalam mengakses gambar 3D, karena
tidak semua orang memiliki perangkat android yang memiliki spesifikasi yang tinggi [6].

2.2 Blender
Blender merupakan aplikasi software yang dapat membuat model 3D, animasi 3D, dan 3D
special effect.

2.3 Unity 3D
Unity3D Adalah salah satu game engine yang di kembangkan oleh Unity Technologies
untuk keperluan membuat sebuah game di berbagai platform. karena unity bersifat multi-
platform yang artinya kita bisa membuat game di berbagai plattform, seperti window, Linux,
Mac os, Android, ios, Playstation 3, Playstation 4, dan WebGl.

2.4 Marker
Marker merupakan deteksi atau aplikasi yang digunakan untuk mengenal objek yang
ditangkap oleh media yang digunakan. Objek 3D ditampilkan oleh marker yang kemudian akan
menghasilkan gambar seolah-olah nyata. Pada identifikasi marker kamera akan menerima objek
dan mengakusisi citra dengan membiaskan cahaya dalam pantulan objek melalui lensa kamera.
Setelah diakusisi maka citra di deteksi sesuai dengan tepian objek yang ditangkap.

2.5 Android
Android merupakan sistem operasi besutan raksasa internet Google yang bekerjasama
dengan Open Handset Alliance. Diperkenalkan pertama kali pada tahun 2007, Android menjadi
sistem operasi terbuka yang dapat dikembangkan oleh semua orang. Menurut Nazrudin Safaat
(2010) Android merupakan sistem operasi perangkat mobile berbasis linux yang mencakup
sistem operasi, middleware dan aplikasi. Sistem operasi Android menggunakan Java sebagai
bahasa pemrogramannya [7].

2.6 3D Animasi Binatang


Adapu 3D ini berbntuk animasi binatang yang terkesan lucu dan bisa dikatan menarik
perhatian karan menggemaskan

3. METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan dengan jenis penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Sugiarto
(2015) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang tidak diperoleh
melalui prosedur perhitungan atau statistik, tahapan proses pemecahan masalah dalam penelitian
ini digambarkan dengan mendeskripsikan atau menguraikan keadaan saat ini dari subjek dan
objek yang diteliti [8].

2
Pengembangan metode multimedia ini dilakukan berdasarkan enam tahap, yaitu concept
(pengonsepan), design (perancangan), material collecting (pengumpulan bahan), assembly
(pembuatan), testing (pengujian), dan distribution (pendistribusian). Menurut Luther dalam
Binanto, keenam tahap ini tidak harus berurutan dalam praktiknya, tahap-tahap tersebut dapat
saling bertukar posisi. Meskipun begitu, tahap concept memang harus menjadi hal yang pertama
kali dikerjakan [9]. Gambar 1 adalah gambar tahapan metode MDLC.

Gambar 1. Tahapan dalam Metode MDLC


3.1. Concept (Konsep)
Tahap ini adalah tahap untuk menentukan tujuan dan siapa pengguna program
(identifikasi audiens).
3.2. Design (Perancangan)
Pada tahap ini pembuatan spesifikasi mengenai arsitektur program, gaya, tampilan, dan
kebutuhan material atau bahan untuk program
3.3. Material Collecting (Pengumpulan Bahan)
Tahap ini adalah tahap pengumpulan bahan yang sesuai dengan kebutuhan yang
dikerjakan.
3.4. Assembly (Pembuatan)
Tahap assembly (pembuatan) adalah tahap pembuatan semua objek atau bahan
multimedia. Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap desain, seperti storyboard, bagan
alir, atau struktur navigasi.
3.5. Testing (Pengujian)
Tahap testing (pengujian) dilakukan setelah menyelesaikan tahap pembuatan (assembly)
dengan menjalankan aplikasi atau program dan dilihat apakah ada kesalahan atau tidak.

4. PEMBAHASAN
4.1. Konsep
Konsep pembuatan aplikasi yang berbasi mobile Augmented Reality (AR) terdiri dari
beberapa tahapan yaitu terdapat identifikasi pengguna atau user, jenis aplikasi, tujuan dari
pembuatan aplikasi dan spesifikasi umum dari aplikasi.
1. Pengguna
Pengguna atau user dari aplikasi ini adalah pengguna yang gemar atau menyukai dan
ingin melihat model 3D dari bunga rose atau mawar
2. Jenis Aplikasi
Aplikasi 3D dari bunga rose sebuah teknologi yaitu Augmented Reality (AR) yang
dibuat berbasis mobile dengan menggunakan sebuah aplikasi yaitu aplikasi Unity 3D
3. Tujuan Pembuatan Aplikasi

3
Tujuan dari pembuatan aplikasi yang menerapkan sebuah Augmented Reality (AR)
adalah untuk menampilkan gambar atau model 3D yang berupa bunga rose sebagai
objek dan meggunakan sistem operasi android.
4. Spesifikasi Umum Aplikasi
Spesifikasi secara umum pada aplikasi yaitu :
a) Pembuatan sebuah objek 3D menggunakan aplikasi software yaitu blender.
b) Menggunakan aplikasi yang bernama Unity 3D untuk aplikasi android.
c) Program aplikasi ini dibuat menggunakan plugin Vuforia SDK.
d) 3D model bunga rose akan tampil ketika kamera di arahkan ke target gambar

4.2. Perancangan
Pada bagian perancangan terdapat desain flowchart, storyboard dan desain User
Interface (UI)
1. Desain Flowchart

Gambar 2. Desain Flowchart


Berdasarkan dari flowchart diatas maka pengguna dari system ini terdiri dari
pengunjung aplikasi AR[10]. Dimana terdapat halaman utama atau menu dan halaman
AR.
2. Desain Storyboard
Pada desain storyboad terdapat 2 scene yaitu scene 1 merupakan homepage dan scene
merupakan halaman yang menampilkan Augmented Reality (AR).

Scene Halaman Objek


Aplikasi Buka aplikasi Unity

Tap Layar untuk menampilkan object

Exit Aplikasi jika dirasa sudah selesai

Tabel 1. Storyboard Scene Halaman


Aplikasi

3. Desain User Interface (UI)

4
Gambar 3. Desain UI homepage

Gambar 4. Desain UI Objek 3D Augmented Reality

4.3. Pengumpulan Bahan


Pada tahap pengumpulan bahan digunakan pada saat proses untuk membuat model objek
3D Augmented Reailty (AR) berbasis mobile atau android, objek yang dikumpulkan
seperti button play, button keluar dan target yang digunakan untuk mendeteksi Augmented
Reality. Berikut tampilan bahan yang telah tersedia.

4.4. Pembuatan
Pada bagian pembuatan atau assembly merupakan teknik penggabungan bahan-bahan
yang telah dikumpulkan pada tahap pengumpulan bahan.
a) Scene 1 : Homepage
Pada scene 1 merupakan tampilan dari homepage pada saat membuka aplikasi. Pada
saat menekan button play maka pengguna akan diarahkan atau menuju kehalaman
kedua yaitu halaman AR, apabila menekan button keluar maka pengguna akan keluar
dari aplikasi.

b) Scene 2 : Tampilan AR
Pada scene 2 akan menampilkan halaman AR, apabila pengguna mengarahkan
kamera belakang pada target untuk mendeteksi dan menampilkan objek model 3D
animasi yang dimaksud.

4.5. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan sebuah pengujian pada program untuk mengetahui masing-masing
fitur yang ada pada aplikasi dapat berjalan dengan baik.

5
Nama Testing Bentuk Testing Hasil Yes/No
Pengujian button Menekan button play Menampilkan halaman AR Yes
play
Pengujian Mendeteksi objek Menampilkan objek model 3D Yes
halaman AR menggunakan bidang Animasi Binatang
datar
Pengujian button Menekan button Keluar dari aplikasi Yes
keluar keluar
Tabel 3. Tahap pengujian

5. KESIMPULAN
Dapat disimpulkan bahwa hasil visualisasi oleh teknologi Augmented reality dapat
dengan jelas dilihat oleh pengguna. Dengan tiga karakteristik yang dimiliki oleh Augmented
reality , yaitu interaktif, real time dan objek 3 dimensi, Augmented reality dapat menjadi
teknologi interaktif yang dapat digunakan sebagai sarana pengenalan benda-benda yang dapat
dimuat dalam bentuk 3D.

Dan berikut adalah tampilan dari object yang di tampilkan :

Gambar 4 Tampilan Object 3D

6
DAFTAR PUSTAKA
[1] Putu Bagus Adidyana Anugrah Putra, Viktor Handrianus Pranata Wijaya, Efrans Christian,
“Implemetasi Aplikasi Mobile Pengenalan Kampus Pada Masa Pandemi COVID-19,”
Jurnal Teknologi Informasi Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Bidang Teknik Informatika,
vol.16, no.2, pp.185-190, 2022.
[2] Dean Christiano Mantaya Wente, Viktor H. Pranatawijaya, Putu Bagus A.A.P, “Aplikasi
Pengenalan Objek Untuk Anak Usia Dini Menggunakan Teknologi Augmented Reality,”
Jurnal Teknologi Informasi, pp.1-8, 2021.
[3] Nova Noor Kamala Ssari, Putu Bagus Adidyana Anugrah Putra, Efrans Christian, "Rancang
Bangun Aplikasi Mobile Learning Tenses Bahasa Inggris," Jurnal Teknologi Informasi
Jurnal Keilmuan dan Aplikasi Bidang Teknik Informatika, vol.13, no.2,2019.
[4] Putu Bagus Adidyana Anugrah Putra, “Implementasi Augmented Reality Pada Media
Promosi Penjualan Rumah,” Jurnal Teknologi Informasi Jurnal Keilmuan dan Aplikasi
Bidang Teknik Informatika, vol.14, no.2, pp.142-149,2020.
[5] A. T. Saputra and N. E. Budiyanto, “Penerapan Teknologi Augmented Reality Pada Katalog
Mebel Kompas Jati Jepara Berbasis Android,” J. Inform. dan Rekayasa Perangkat Lunak,
vol. 1, no. 2, pp. 82–87, 2019, doi: 10.36499/jinrpl.v1i2.2951.
[6] Ni Putu Eka Merliana, Putu Bagus Adidyana Anugrah Putra, I Gede Dharman Gunawan, “
Teknologi Augmented Reality Sebagai Inovasi Media Pembelajaran Agama Hindu,” Maha
Widya Bhuwana: Jurnal Pendidikan, Agama dan Budaya, vol.4 , no.2, pp.71-75,2021.
[7] Ilmawan Mustaqim, S.Pd.T., M.T. , Nanang Kurniawan, “Pengembangan Media
Pembelajaran Berbasis Augmented Reality,” Jurnal Edukasi Elektro, vol.1 , no.1, pp.36-
48,2017.
[8] Putu Bagus Adidyana Anugrah Putra, Widiatry, Viktor Handrianus Pranatawijaya, Nova
Noorkamala Sari, "Implementasi Aplikasi Android Untuk Sistem Pendaftaran Dan
Antrian Pada Poli Covid RSUD Doris Sylvanus," Jurnal Teknologi Informasi Jurnal
Keilmuan dan Aplikasi Bidang Teknik Informatika, vol.16, no.1, pp.81-91,2022.
[9] Mustika, Eka Prasetya Adhy Sugara, Maissy Pratiwi, “ Pengembangan Media Pembelajaran
Interaktif dengan Menggunakan Metode Multimedia Development Life Cycle, “ JOIN
(Jurnal Online Informatika), vol. 2, no.2, pp.121-126, 2017
[10] Putu Bagus Adidyana Anugrah Putra, Widiatry, “ Aplikasi Penyewaan Fasilitas Umum
Pada Balai Pengembangan Pendidikan Anak Usia Dini Dan Pendidikan Masyarakat
Provinsi Kalimantan Tengah Berbasis Website,” Jurnal Teknologi Informasi Jurnal
Keilmuan dan Aplikasi Bidang Teknik Informatika, vol.15, no.2, pp.112-121, 2021.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai