Anda di halaman 1dari 7

KEWIRAUSAHAAN LANJUTAN

“REVOLUSI INDUSTRI 4.0”


Dosen Pengampu : Kholidin, S.Kom, M.Kom

Disusun Oleh :
Mita Dewi Kusumastuti (40010117060100)

MANAJEMEN PERUSAHAAN
KELAS D
SEKOLAH VOKASI
UNIVERSITAS DIPONEGORO
A. Pengertian “Revolusi Industri 4.0”
Pada era ini merupakan era digitalisasi yang merupakan bagian dari
revolusi industri 4.0. Namun, banyak masyarakat belum memahami apa
yang dimaksud dengan revolusi industri yang akhir-akhir ini dibicarakan
masyarakat dan apa tujuan pemerintah Indonesia mencanangkan revolusi
industri 4.0 tersebut.
Secara definisi, Angela Markel, Kanselir Jerman berpendapat
bahwa Industri 4.0 adalah tranformasi komprehensif dari keseluruhan
aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan
internet dengan industri konvensional. Industri 4.0 adalah nama tren
otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik.
B. Prinsip Rancangan
Ada empat rancangan dalam Industri 4.0. Prinsip-prinsip ini
membantu perusahaan mengidentifikasi dan mengimplementasikan
skenario-skenario Industri 4.0.
1) Interoperabilitas (kesesuaian) : Kemampuan mesin, perangkat,
sensor, dan manusia untuk berhubungan dan berkomunikasi
dengan satu sama lain lewat Internet.
2) Transparasi informasi : Kemampuan sistem informasi untuk
menciptakan salinan dunia fisik secara virtual dengan memperkaya
model pabrik digital dengan gaya sensor. Prinsip ini membutuhkan
data sensor mentah agar menghasilkan informasi konteks bernilai
tinggi.
3) Bantuan teknis : Pertama, kemampuan sistem bantuan untuk
membantu manusia dengan mengumpulkan dan membuat
visualisasi informasi secara menyeluruh agar bisa membuat
keputusan bijak dan menyelesaikan masalah genting yang
mendadak. Kedua, kemampuan sistem fiber-fisik untuk membantu
manusia secara fisik dengan melakukan serangkaian tugas yang
tidak menyenangkan, terlalu berat, atau tidak aman bagi manusia.
4) Keputusan mandiri : Kemampuan sistem siber-fisik untuk
membuat keputusan sendiri dan melakukan tugas semandiri
mungkin. Bila terjadi pengecualian, gangguan, atau ada tujuan
yang berseberangan, tugas didelegasikan ke atasan.
C. Dampak Revolusi Industri 4.0
Dikutip dari Wikipedia, Revolusi Industri 4.0 akan mempengaruhi
banyak bidang, terutama :
a. Model layanan dan bisnis
b. Keandalan dan produktivitas berkelanjutan
c. Keamanan TI : Perusahaan seperti Symantec, Cisco, dan Penta
Security sudah membahas masalah keamanan loT
d. Keamanan mesin
e. Penjualan pabrik
f. Siklus hidup pabrik
g. Industri Manufaktur : Perubahan masal pabrik menggunakan loT,
pencetakan 3D dan pembelajaran mesin
h. Rantai nilai industri
i. Pendidikan dan skill pekerja
j. Faktor sosio-ekonomi
k. Peragaan industri : Untuk membantu industri memahami dampak
perindustrian 4.0
D. Kesiapan Indonesia
Menteri Perindustrian (Kemenperin) mengklaim Indonesia sudah
siap dalam menghadapi era Industri 4.0. Ini terlihat dari hasil pengukuran
Kemenperin melalui Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0)
yang berada di level 2,14.
INDI 4.0 merupakan indeks untuk mengukur kesiapan industri
dalam menerapkan sistem industri 4.0. Indeks ini terdiri dari level 0
( belum siap), level 1 (kesiapan awal), level 2 (kesiapan sedang), level 3
(kesiapan matang), dan level 4 (sudah menerapkan).
Berdasarkan hasil self-assessment yang dilakukan setiap industri,
rata-rata indeks kesiapan industri manufaktur Indonesia berada dilevel
2,14 atau dinilai cukup siap menerapkan industri 4.0. Selain itu, dua
perusahaan di Indonesia pun telah menerapkan industri 4.0 dalam
operasionalnya. Kedua perusahaan itu adalah Schneider Electric di Batam,
Kepulauan Riau dan Petrosea di Tabang, Kalimantan Timur.
Walaupun Indonesia memiliki masalah kesiapan perpindahan ke
industri 4.0 Indonesia terletak pada SDM dan pemerataan, beberapa sektor
industri di Indonesia masih belum mendekati Industri 4.0, contoh saja pada
idustri agraris, masih ada petani yang menggunakan cangkul, walaupun
beberapa daerah petaninya sudah memasuki Industri 4.0, tidak semua
petani menguasai komputer.
Cara pemerintah menghadapi hal tesebut dimulai dari
pembangunan infrastruktur untuk pemerataan distribusi diberbagai sektor
dan perombakan kurikulum pendidikan guna menghadapi perkembangan
industri ini.
Banyak hal yang tak terpikirkan sebelumnya, tiba-tiba muncul dan
menjadi inovasi baru, serta membuka lahan bisnis yang sangat besar.
Munculnya transportasi dengan sistem ride-sharring seperti Go-jek, Uber,
dan Grab. Kehadiran revolusi industri 4.0 memang menghadirkan usaha
baru, lapangan kerja baru, profesi baru yang tak terpikirkan sebelumnya.
E. Pilar utama dalam perkembangan Revolusi Industri 4.0
Dalam Revolusi Industri 4.0, akan ada 9 teknologi yang akan
menjadi pilar utama untuk mengembangkan sebuah industri biasa menuju
industri yang siap digital, dan diantaranya adalah:
1) Internet of Things (loT)
Adalah sebuah konsep dimana suatu objek yang memiliki
kemampuan untuk mentransfrer data melalui jaringan tanpa
memerlukan interaksi manusia.
2) Big Data
Adalah istilah yang menggambarkan volume data yang besar, baik
data yang tidak terstruktur. Misal, Jagoan hosting hanya akan
mengirimkan email promo renewal untuk pelanggan yang memiliki
jatuh tempo pembayaran.
3) Argumented Reality
Adalah teknologi yang menggabungkan benda maya dua dimensi
dan ataupun tiga dimensi kedalam sebuah lingkungan nyata tiga
dimensi lalu memproyeksikan benda-benda maya tersebut dalam
waktu nyata.
4) Cyber Security
Adalah upaya untuk melindungi informasi dari adanya cyber attack.
Cyber attack dalam operasi informasi adalah semua jenis tindakan
yang sengaja dilakukan untuk mengganggu kerahasiaan
(confidentially), integritas (integrity), dan ketersediaan (availability)
informasi. Misal, Jagoan hosting yang memberikan fitur SSL
Certificate, Bit Ninja, dan Firewall disetiap paket hosting untuk
melindungi data pelanggan dari serangan hacker.
5) Artifical Intelegence
Merupakan sebuah teknologi komputer atau mesin yang memiliki
kecerdasan layaknya manusia. Dan bisa diatur sesuai keinginan
manusia. Fungsi utama dari AI adalah kemampuannya untuk
mempelajari data yang diterima secara berkesinambungan.
Semakin banyak data yang diterima dan dianalisis, semakin baik
pula AI dalam membuat prediksi.
6) Addictive Manufacturing
Merupakan terobosan baru di industri manufaktur yang sering
dikenal menggunakan printer 3D.
7) Simulation
Model mewakili sistem itu sendiri, sedangkan simulasi mewakili
operasinya dari waktu ke waktu. Simulasi digunakan dalam banyak
konteks, seperti simulasi teknolgi untuk mengoptimalkan kinerja,
teknik keselamatan, pengujian, pelatihan, pendidikan, dan video
game.
8) System Integeration
Merupakan rangkaian yang menghubungkan beberapa sistem bagi
secara fisik maupun fungsional. Sistem ini akan menggabungkan
komponen sub sistem dalam satu sistem yang menjamin setiap
fungsi dapat berfungsi sebagai kesatuan dari sebuah sistem.
9) Cloud Computing
Adalah teknologi yang menjadikan internet sebagai pusat
pengelolaan data dan aplikasi, dimana pengguna komputer
diberikan hak akses (login) mengakses server virtual untuk bisa
konfigurasi server melalui internet.
F. Strategi yang dapat dilakukan perusahaan di Era Revolusi Industri 4.0
Perbaikan alur barang dan material
Upaya perbaikan ini bertujuan untuk mengurangi impor barang
baku dan berbagai komponen produksi pada industri. Selain dapat
menghemat pembiayaan, pemanfaatan ini juga diharapkan dapat
memacu SDM Indonesia agar bernilai lebih tinggi.
Peningkatan kualitas SDM
Dengan gencarnya perubahan lini kehidupan menajdi serba digital,
bukan tidak mungkin robot akan menggantikan pekerjaan manusia.
Oleh karena itu perusahaan perlu mempersiapkan SDM yang
handal agar tetap mencapai kesuksesan. Karyawan sebaiknya
didorong untuk terus belajar dan meningkatkan pengetahuannya
mengenai teknologi. Karena tenaga kerja yang mampu
mengaplikasikan dan mengontrol teknologi dimasa kinilah yang
mampu terus bergerak maju.
Penggunaan teknologi digital
Perusahaan harus mempunyai strategi untuk membangun pondasi
IT yang cerdas dan membangun proses IT yang cerdas dan
membangun sistem konektivitas IT yang cerdas.
Harmonisasi aturan dan kebijakan
Diperlukan harmonisasi dalam pembuatan dan pengaplikasian
aturan dan kebijakan agar tidak menjadi bumerang bagi perusahaan
itu sendiri. Selain didalam perusahaan, pemerintah pun ikut
membantu dengan melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan
untuk mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi
yang baik dengan pembuat kebijakan.
Menarik minat investor asing
Kehadiran investor asing ini sangat membantu negara berkembang
seperti Indonesia yang masih lebih sedikit penerapan teknologinya.
Untuk meningkatkan investasi, pemerintah Indonesia pun akan
secara aktif melibatkan perusahaan manufaktur global.
Perluas jaringan bisnis
Upaya perluasan jaringan bisnis dapat dilakukan dengan berbagi
cara. Tidak hanya membidik investor tetapi juga konsumen.
Perluas jaringan perusaaan dikalangan konsumen dengan
menyediakan produk yang berkualitas serta layanan yang
memuaskan.
G. PT. PAN Brothers Tbk dalam penerapan Industri 4.0
PT. PAN Brothers Tbk merupakan perusahaan multinasioanal yang
memproduksi tekstil yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Beberapa
produk bermerk ternama seperti Uniqlo, Adidas, The North Face, H&M,
IKEA dan puluhan merk internasional lainnya. PAN Brothers telah
menggunakan berbagai teknologi 4.0, seperti atificial intelligence (AI),
Internet of Things (loT), Augmented Reality (AR), Advanced Robotics, dan
3D Forming dalam rangkaian proses produksinya.
General Manager Marketing PT PAN Brothers Tbk, dalam proses
perencanaan, AI mampu meminimalisisr biaya yang dikeluarkan klien saat
menyerahkan desain produk. Selama ini, klien yang berasal dari Amerika
Serikat atau Eropa harus bertemu dengan tim perusahaan utuk memberikan
rancangan desain. Dengan teknologi AI, desain dapat dijahit secara virtual
menggunakan program virtual stitcher tanpa kehadiran klien. Jika desain
tersebut telah disepakati, PAN Brothers dapat langsung membuat cetakan
dan membuat polanya. Material yang digunakan juga dapat terhitung
secara rinci.
PAN Brothers menggunakan loT untuk memantau proses produksi
hingga distribusi mereka. Pemantauan juga dilakukan melalui AR. PAN
Brothers menggunakan pemilihan visual atas produk mereka dengan
Headmounted Display (HMD). Hal ini ditujukan untuk meningkatkan
keamanan dari rantai nilai produksi mereka.
Adapun, Advabce Robotics dan 3D Forming digunakan untuk
membantu produksi melalui proses otomatisasi. Penggunaan teknologi 4.0
ini membuat proses produksi PAN Brothers menjadi lebih cepat dan akurat.

Anda mungkin juga menyukai