Anda di halaman 1dari 3

Nama : Evan Agastya Pramana

Kelas : 10.9
Judul : Revolusi Industry 4.0
Belakangan ini kata Industry 4.0 sering digemakan oleh
banyak orang. Akan tetapi, hingga saat ini masih banyak
masyarakat yang masih belum mengerti apa itu Industry 4.0 dan
bagaimana hal tersebut akan memberikan sumbangsih terhadap
kemajuan Indonesia. Mengutip dari laman Forbes, revolusi
industri generasi keempat bisa diartikan sebagai adanya ikut
campur sebuah sistem cerdas dan otomasi dalam industri. Hal ini
digerakkan oleh data melalui teknologi machine learning dan AI.
Secara singkat, Industry 4.0, pelaku industri membiarkan komputer
saling terhubung dan berkomunikasi satu sama lain untuk akhirnya
membuat keputusan tanpa keterlibatan manusia. Kombinasi dari
sistem fisik-cyber, Internet of Things (IoT), dan Internet of
Systems membuat Industry 4.0 menjadi mungkin, serta membuat
pabrik pintar menjadi kenyataan.
Di Indonesia, perkembangan Industry 4.0 sangat didorong
oleh Kementerian Perindustrian. Menteri Perindustrian Airlangga
Hartarto mengatakan, agar Indonesia dapat bersaing dengan negara
lain di bidang industri, Indonesia juga harus mengikuti tren.
Airlangga juga menyebutkan, sejumlah sektor industri nasional
telah siap memasuki era Industry 4.0. Beberapa di antaranya
seperti industri semen, petrokimia, otomotif, serta makanan dan
minuman. Lantas, perusahaan mana yang sudah
mengimplementasikan Industry 4.0 di Indonesia? Ternyata, salah
satu pabrik yang sudah mengadopsi langsung adalah pabrik alat
listrik asal Jerman yang ada di Indonesia, yakni -
PT Schneider Electric Manufacturing Batam (SEMB). Di sisi
lain, Telkomsel sebagai salah satu pihak enabler Industry 4.0 juga
sudah siap mendukung terlaksananya hal tersebut di Indonesia.
Mereka akan menyediakan sistem IoT, melalui program Telkomsel
Innovation Center (TINC). Telkomsel pun mengembangkan
layanan IoT yang bersifat lintas industri. Salah satu contoh bidang
yang sudah bekerjasama dengan mereka adalah di bidang
perbankan. Telkomsel menjadi mitra penyedia
IoT connectivity dan IoT platform.
Lantas, faktor penggerak apakah yang harus diperkuat
untuk menyambut Industry 4.0 di Indonesia?
Menurut Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri
(BPPI) Haris Munandar menjelaskan, ada beberapa bidang yang
harus dipersiapkan. Satu hal lagi yang harus dipersiapkan oleh
Pemerintah Indonesia untuk menyongsong Industry 4.0. Salah
satunya adalah melalui persiapan hadirnya jaringan generasi
kelima atau yang lebih dikenal sebagai jaringan 5G. Menteri
Komunikasi dan Informatika, Rudiantara pun dalam berbagai
kesempatan menegaskan bahwa jaringan 5G memang
diprioritaskan untuk kebutuhan industri. Bukannya untuk
pengguna individual semata.
Katanya,.Industri 4.0 berfokus pada bisnis manufaktur
terotomatisasi cerdas dan berkembang dibanyak sektor yang akan
menghasilkan sejumlah besar produk berkualitas diberbagai sektor.
Hal ini akan berdampak pada pada peningkatan transaksi
komersial, khususnya eccommerce. Dimana marketplace akan
semakin canggih dan cerdas sehingga bisnis akan terus tumbuh dan
roda perekonomian semakin berputar. Industri 4.0 dapat dibuktikan
bahwa ecommerce dan industri 4.0 memiliki hubungan yang
selaras dan berbanding lurus,
https://www.kominfo.go.id/content/detail/16505/apa-itu-industri-
40-dan-bagaimana-indonesia-menyongsongnya/0/sorotan_media
https://aptika.kominfo.go.id/2020/01/revolusi-industri-4-0/
https://www.ejournal.iaitfdumai.ac.id/index.php/jtf/article/
download/269/219
A) Pendekatan/ Sudut Pandang :
- Kelingkungan/ Ekologi
Analisis : karena menurut dari artikel yang saya analisa, peristiwa
industry 4.0 ini merupakan hasil perbuatan manusia yang
digunakan untuk meningkatkan pendapatan suatu negara, serta
juga bisa membantu meningkatkan usaha mikro kelas menengah.
B) Konsep Geografi :
-Deskripsi
Analisis : mengapa deskripsi? Karena menurut artikel yang saya
Analisa, peristiwa Industry 4.0 ini dijelaskan dengan detail,
sehingga kita bisa menggambarkan dari fenomena itu.
C) Konsep Geografi :
-Pola Industry Distribusi
Analisis : Dengan Industry 4.0, pola distribusi industri dapat
berubah karena perusahaan dapat memanfaatkan teknologi untuk
beroperasi secara efisien di lokasi yang lebih beragam dan jauh
dari sumber daya tradisional.
-Keterkaitan Ruangan :
Analisis : Penyebaran perangkat IoT yang terhubung ke internet
menciptakan keterkaitan antara perangkat dan lingkungan di
sekitarnya. Contohnya, dalam konteks perkotaan, lampu jalan yang
terhubung ke jaringan dapat diatur secara otomatis berdasarkan
kondisi lingkungan dan lalu lintas.

Anda mungkin juga menyukai