Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
1. Revolusi industri 4.0?
2. Perjalanan revolusi industri 4.0?
3. Keuntungan dan Dampak dari revolusi industry 4.0?
4. Langkah Indonesia menghadapi Revolusi industri 4.0 ?
5. Keterampilan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0?
1.3. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui apa itu revolusi industri 4.0
2. Mengetahui Perjalanan revolusi industri 4.0?
3. Keuntungan dan Dampak dari revolusi industry 4.0?
4. Mengetahui Langkah Indonesia menghadapi Revolusi industri 4.0 ?
5. Mengetahui Keterampilan untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0?
1.4. Manfaat Penulisan
Manfaat yang diambil dari penulisan makalah ini adalah:
1. Menambah referensi tentang Revolusi Industri 4.0.
2. Menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca.
3. Menambah pengetahuan bagi penulis maupun peneliti-peneliti lain, baik
mencakup teori maupun uraian tentang Revolusi Industri 4.0.
BAB II
2
PEMBAHASAN
Revolusi Industri 4.0 Pada era ini merupakan era digitalisasi yang
merupakan bagian darirevolusi industri 4.0. Namun, banyak masyarakat belum
memahami apa yang dimaksud dengan revolusi industri yang akhir-akhir ini
dibicarakan masyarakat dan apa tujuan pemerintah Indonesia mencanangkan
revolusi industri keempat (4.0) tersebut. Istilah Industri 4.0 sendiri secara resmi
lahir di Jerman tepatnya saat diadakan Hannover Fair pada tahun 2011. Negara
Jerman memiliki kepentingan yang besar terkait hal ini karena Industri 4.0
menjadi bagian dari kebijakan rencana pembangunannya yang disebut High-Tech
Strategy 2020. Kebijakan tersebut bertujuan untuk mempertahankan Jerman agar
selalu menjadi yang terdepan dalam industri manufaktur. Beberapa negara lain
juga turut serta dalam mewujudkan konsep Industri 4.0 namun menggunakan
istilah yang berbeda seperti Smart Factories,
Industrial Internet of Things, Smart Industri, atau Advanced Manufacturing .
Meski penyebutan istilah yang berbeda, istilah tersebut memiliki
tujuan yang sama yaitu untuk meningkatkan daya saing industri tiap negara dalam
menghadapi pasar global yang sangat dinamis. Kondisi tersebut diakibatkan oleh
pesatnya perkembangan pemanfaatan teknologi digital di berbagai bidang.
Secara definisi, Angela Merkel, Kanselir Jerman berpendapat bahwa
Industri 4.0 adalah transformasi komprehensif dari keseluruhan
aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet
dengan industri konvensional. Tetapi, secara teknis, Industri 4.0 adalah integrasi
dari Cyber Physical System (CPS) dan Internet of Things and Services (IoT dan
IoS) ke dalam proses industri yang meliputi manufaktur dan logistik serta proses
lainnya. CPS menurut Lee (dalam Prasetyo, Hoedi,Wahyudi Sutopo, 2018:19)
adalah teknologi untuk menggabungkan antara dunia nyata dengan dunia maya.
Penggabungan ini dapat terwujud melalui integrasi antara proses fisik dan
komputasi secara close loop. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya,
3
revolusi ini ditandai dengan munculnya robot, super computer, mobil pintar, dan
sebagainya. Pada era ini, ukuran perusahaan tidak menjadi jaminan, tetapi
kelincahan adalah kunci keberhasilan dalam waktu yang cepat. Oleh sebab
itu, perusahaan harus peka dan melakukan instropeksi diri sehingga mampu bertah
an di tengah perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4. Saat ini kita memasuki era baru, yaitu Revolusi Industri Keempat atau
sering disebut dengan istilah populer Revolusi Industri 4.0. Revolusi
industri keempat ini ditandai dengan bersatunya beberapa teknologi antara
4
sistem fisik-siber, Internet segala (Internet of Things), dan Sistem Internet.
ide utama model industri ini adalah menciptakan smart factory dimana
mesin-mesin dilengkapi konektivitas jaringan dan terkoneksi ke sistem yang
bisa memvisualisasikan seluruh rantai produksi dan membuat keputusan
sendiri.
Seperti yang kita tahu bahwa saat ini kita tengah berada di era Revolusi
Industri Ke-4 (Industry 4.0). Dimana era ini diwarnai oleh kecerdasan buatan
(artificial intelligence), era super komputer, rekayasa genetika, teknologi nano,
mobil otomatis, inovasi, dan perubahan yang terjadi dalam kecepatan
eksponensial yang akan mengakibatkan dampak terhadap ekonomi, industri,
pemerintahan dan politik.
Agar lebih memahami lagi apa keuntungan yang timbul akibat adanya
Revolusi Industri 4.0 ini. Kita dapat melihatnya dibawah ini :
1. Efisiensi dan Produktifitas Meningkat
Keuntungan pertama yang akan kamu dapat dari revolusi industri 4.0 adalah
meningkatnya efisiensi produktifitas pada proses produksimu. Kamu dapat
memproduksi volume barang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih
sedikit dengan bantuan teknologi yang ada.
2. Biaya yang Lebih Murah
Penggunaan teknologi serta mesin otomatis dapat memotong biaya produksi
cukup besar, seperti gaji karyawan, uang makan, dan lain sebagainya.
Penggunaan Cyber Physical Systemmemungkikan perusahaan manufaktur
memproduksi barang dengan cepat dan aman dibandingkan dengan tenaga
manusia. Hal ini membuat peranan manusia terhadap proses produksi
semakin kecil. Apabila di era terdahulu membutuhkan 20 orang untuk
memproduksi sebuah mobil, sekarang mungkin hanya membutuhkan 3
orang dengan bantuan robot industri.
3. Manajemen Resiko yang Lebih Baik
5
Manajemen resiko perusahaan manufaktur juga menjadi lebih baik. Hal ini
disebabkan dengan berkurangnya resiko seperti, human error yang dapat
menghambat proses produksi. Penggunaan artificial intelligent adalah salah
satu cara yang dapat dilakukan perusahaan dalam meminimalisir resiko
yang dapat menghambat proses produksi.
4. Identifikasi dan Pemecahan Masalah yang Lebih Cepat
Keunggulan selanjutnya adalah dengan menggunakan teknologi dan
informasi digital pada industri perusahaan dapat mengontrol dan mengelola
data dan informasi secara aktual dan cepat. Dampaknya adalah perusahaan
dapat secara cepat dan tepat mengatasi permasalahan yang terjadi, sehingga
tidak menjadi masalah yang besar dan dapat menggangu operasi perusahaan.
2.3.2. Dampak Dari Revolusi Industri 4.0
Pada bagian ini kita akan sama-sama membahas apa dampak yang
ditimbulkan dari terjadinya Revolusi Industri ini. Apa saja dampaknya, langsung
saja kita bahas dibawah ini :
1. Dampak Sosial
Hal yang paling menonjol dari revolusi industri 4.0 adalah penggunaan
teknologi dan mesin yang dapat menggantikan peran manusia dalam proses
industri. Kegiatan ini dapat menyebabkan berkurangnya peranan atau
campur tangan manusia dalam proses produksi. Hasilnya adalah
berkurangnya lapangan pekerjaan dalam industri manufaktur. Tidak hanya
itu hal ini juga dapat menyebabkan sistem pendidikan sebelumnya tidak lagi
menjadi relevan dalam dunia kerja.
2. Dampak Politik
Kedua adalah dampak politik, regulasi yang dapat menjadi penyeimbang
diperlukan. Satu sisi industri 4.0 diperlukan untuk memenuhi kebutuhan
permintaan akan produk dengan harga yang terjangkau. Di sisi lain
penggunaan mesin menyebabkan tingginya angka pengangguran yang dapat
berdampak pada iklim ekonomi secara keseluruhan.
3. Dampak Ekonomi
6
Ketiga adalah dampak ekonomi yang tejadi seperti perubahan terhadap
bebrapa model bisnis sebelumnya, tingginya biaya yang diperlukan untuk
sebuah perusahaan dalam mengimplementasikan industri 4.0. Selain itu
penanaman modal berlebihan terhadap teknologi akan menghasilkan
keuntungan ekonomi untuk perusahaan tersebut. Faktor seperti teknologi
baru atau mesin baru dapat menyebabkan kerugian dari investasi teknologi
sebelumnya.
7
2.4. Langkah Indonesia Menghadapi Revolusi Industri 4.0
Pemerintah telah menetapkan 10 langkah prioritas nasional dalam upaya
mengimplementasikan peta jalan Making Indonesia 4.0. Dari strategi tersebut,
diyakini dapat mempercepat pengembangan industri manufaktur nasional agar
lebih berdaya saing global di tengah era digital saat ini. “Revolusi industri
keempat tidak bisa kita hindari. Untuk menghadapinya, sudah ada roadmap yang
terintegrasi sehingga dalam mengembangkan industri manufaktur kita ke depan
punya arah yang jelas.
Ada sembilan langkah Indonesia menghadapi Industri 4.0 yaitu:
1. pertama adalah perbaikan alur aliran barang dan material. Upaya ini akan
memperkuat produksi lokal pada sektor hulu dan menengah melalui
peningkatan kapasitas dan percepatan adopsi teknologi.
2. Langkah kedua mendesain ulang zona industri. Dari beberapa zona industri
yang telah dibangun di penjuru negeri, Indonesia akan mengoptimalkan
kebijakan zona-zona industri tersebut dengan menyelaraskan peta jalan
sektor-sektor industri yang menjadi fokus dalam Making Indonesia 4.0.
3. Ketiga, mengakomodasi standar-standar keberlanjutan. Indonesia melihat
tantangan keberlanjutan sebagai peluang untuk membangun kemampuan
industri nasional, seperti yang berbasis teknologi bersih, tenaga listrik,
biokimia, dan energi terbarukan.
4. Keempat, memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Hampir 70 persen, pelaku usaha Indonesia berada di sektor UMKM.
5. kelima, yaitu membangun infrastruktur digital nasional. Indonesia akan
melakukan percepatan pembangunan infrastruktur digital, termasuk internet
dengan kecepatan tinggi dan meningkatkan kemampuan digital melalui
kerja sama antara pemerintah dengan publik dan swasta untuk dapat
berinvestasi di teknologi digital seperti cloud, data center, security
management dan infrastruktur broadband.
6. Keenam, menarik minat investasi asing. Hal ini dapat mendorong transfer
teknologi ke perusahaan lokal.
8
7. Ketujuh, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurut
Menperin, SDM adalah hal yang penting untuk mencapai kesuksesan
pelaksanaan Making Indonesia 4.0.
8. Kedelapan, pembangunan ekosistem inovasi. Pemerintah akan
mengembangkan cetak biru pusat inovasi nasional, mempersiapkan
percontohan pusat inovasi dan mengoptimalkan regulasi terkait, termasuk di
antaranya yaitu perlindungan hak atas kekayaan intelektual dan insentif
fiskal untuk mempercepat kolaborasi lintas sektor diantara pelaku usaha
swasta atau BUMN dengan universitas.
9. Kesembilan adalah harmonisasi aturan dan kebijakan. Indonesia
berkomitmen melakukan harmonisasi aturan dan kebijakan untuk
mendukung daya saing industri dan memastikan koordinasi pembuat
kebijakan yang erat antara kementerian dan lembaga terkait dengan
pemerintah daerah.
Dan dalam menghadapi industry 4.0 ini, Indonesia juga perlu meningkatkan
kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) nya. Sebab jika tidak ditingkatkan, maka
industri Indonesia akan semakin tertinggal dari negara-negara lainya. Jika tidak
melakukan peningkatan kemampuan dan daya saing di sektor (industri) prioritas,
bukan saja tidak akan mampu mencapai aspirasi, namun akan digilas oleh negara
negara lain yang lebih siap di pasar global maupun domestik.
9
3. Ketiga, terampil dalam hidup dan belajar seperti memiliki jiwa
kepemimpinan dan bertanggung jawab, memiliki nilai etis dan moral,
produktivitas dan akuntabilitas, fleksibilitas dan adaptasi, sosial dan lintas
budaya, inisiatif dan mengarahkan diri.
4. Keempat, memiliki kemampuan dalam berkomunikasi yang efektif seperti
mampu bekerja dalam tim dan berkolaborasi, memiliki tanggung jawab
pribadi dan sosial, dalam berkomunikasi harus interaktif, memiliki orientasi
nasional dan global.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan adanya Makalah ini penulis mengharapkan pembaca mampu
memahami lagi tentang Revolusi Industri 4.0 dan menambah wawasan pembaca
tentang Revolusi Industri 4.0.
11
DAFTAR PUSTAKA
12