Anda di halaman 1dari 8

Industri 4.

0 Bagi Wirausaha Milenial


Indonesia
“Tugas Makalah”
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Manajemen Produktifitas

Disusun Oleh :
Luthfi Abdillah
(02111160068)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


STIE SUTAATMADJA (STIESA)
SUBANG
2018
1. Pendahuluan

Making Indonesia 4.0 mencerminkan kesungguhan negara sedang beradaptasi


dengan ragam perubahan besar pada era revolusi industri keempat (Industri 4.0)
sekarang ini. Kewajiban negara pula untuk menyiapkan generasi milenial menjadi
angkatan kerja yang kompetitif dan produktif sepanjang era Industri 4.0 itu. Indonesia
sudah menapaki era Industri 4.0, yang antara lain ditandai dengan serba digitalisasi
dan otomasi. Namun, belum semua elemen masyarakat menyadari konsekuensi logis
atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkannya. Bahkan, fakta-fakta
perubahan itu masih sering diperdebatkan. Misalnya, banyaknya toko konvensional di
pusat belanja (mall) yang tutup sering dipolitisasi dengan argumentasi bahwa
kecenderungan itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Padahal, toko-
toko konvensional memang mulai menghadapi masalah serius atau minim
pengunjung karena sebagian masyarakat perkotaan lebih memilih sistem belanja
online. Dari beli baju, sepatu, dan buku hingga beli makanan semuanya dengan pola
belanja online.

Masih ada beberapa contoh tentang dampak dari adaptasi era Industri 4.0.
Misalnya, karena faktor e-banking dan pesatnya perkembangan sistem pembayaran,
30 persen pos pekerjaan pada setiap bank diprediksi akan hilang dalam beberapa
tahun mendatang. Maka, akhir-akhir ini pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor
perbankan pun tak terhindarkan. Lalu, berlakunya ketentuan e-money untuk bayar tol
pun punya dampak terhadap pekerja yang selama ini melayani pembayaran tunai di
semua pintu jalan tol. Industri surat kabar pun mengalami penurunan skala bisnis
yang cukup signifikan, karena tak bisa bisa menghindari dampak dari pesatnya
pertumbuhan media online. Beberapa ilustrasi ini menggambarkan perubahan yang
muncul akibat digitalisasi dan otomasi dalam era Industri 4.0 sekarang ini.
Perubahan-perubahan besar menjadi tak terhindarkan ketika dunia harus
bertransformasi mengikuti perubahan zaman.
A. Sejarah Revolusi Industry

Revolusi Industri 1.0 di mulai Tahun (1784) ditandai dengan mekanisasi produksi
menggunakan tenaga air dan uap. Lalu, produksi massal menjadi sebuah
kemungkinan yang terbuka berkat adanya tenaga listrik pada Revolusi Industri 2.0 di
mulai Tahun (1870) Sektor industri kemudian bisa mewujudkan otomatisasi produksi
pada Revolusi Industri 3.0 di mulai tahun (1969) karena dukungan industri elektronik
dan teknologi informasi. Semua perubahan itu mendorong manusia beradaptasi,
karena pada akhirnya akan mengubah perilaku, cara bekerja hingga tuntutan
keterampilan.

Barulah Istilah Industri 4.0 pertama kali diperkenalkan kepada publik pada tahun
2011 sebagai “Industrie 4.0” oleh sekelompok perwakilan dari berbagai bidang
(seperti bisnis, politik, dan akademisi) di bawah inisiatif guna meningkatkan kekuatan
daya saing Jerman di industri manufaktur. Pemerintah federal Jerman mengadopsi
gagasan tersebut dalam Strategi Teknologi Tinggi untuk 2020. Selanjutnya,
Kelompok Kerja dibentuk untuk memberi saran lebih lanjut tentang implementasi
Industri 4.0.

Industri 4.0 adalah transformasi digital dari manufaktur, memanfaatkan


teknologi platform generasi ketiga, seperti Big Data/ Analytics dan inovasi
akselerator, seperti (Industri) Internet of Things (IoT); dan membutuhkan
konvergensi TI (Teknologi Informasi) dan TO (Teknologi Operasional), perangkat
IoT, sensor dan aktuator, robotika, data, kecerdasan buatan dan proses manufaktur
untuk mewujudkan pabrik yang terhubung, manufaktur terdesentralisasi pintar, sistem
yang mengoptimalkan diri dan pasokan digital rantai di lingkungan cyber-fisik
informasi-driven revolusi industri ke-4 atau the 4th industrial revolution sehingga
disebut 4IR. Definisi singkat dari Industri 4.0 adalah transformasi intensif informasi
dari manufaktur dalam lingkungan yang terhubung dari data, orang, proses, layanan,
sistem dan aset produksi, pengungkit dan pemanfaatan informasi yang dapat
ditindaklanjuti sebagai cara dan sarana untuk mewujudkan pabrik dan ekosistem
manufaktur baru. Industry 4.0 juga disebut ‘industri pintar’ (smart industry), ‘industri
cerdas’ (intelligent industry), ‘pabrik pintar’ (smart factory), atau ‘manufaktur cerdas’
(smart manufacturing). Dalam banyak hal itu terkait dengan Industri Internet dan
platform Konsorsium Industri Internet serta Industri 4.0.

B. Industri 4.0 Bagi Wirausaha Generasi Milenial Indonesia

Lompatan besar terjadi di dunia wirausaha khususnya sektor industri, di mana


teknologi informasi dan komunikasi dimanfaatkan sepenuhnya. Tak cuma pada
proses produksi, juga pada seluruh rantai nilai industri agar menumbuhkan model
bisnis yang kontemporer berbasis digital agar meraih efisiensi yang tinggi dan
kualitas produk lebih baik. Era Industri 4.0 akan terus menghadirkan banyak
perubahan yang tak bisa dibendung. Karena itu, ada urgensinya jika negara perlu
berupaya maksimal dan lebih gencar memberi pemahaman kepada semua elemen
masyarakat tentang hakikat era Industri 4.0 dengan segala konsekuensi logisnya.

Merespons perubahan-perubahan tersebut menjadi sangat penting adalah


mendorong sektor SDM khususnya wirausaha di generasi milenial. Ada 4 hal
menarik yang perlu diketahui dan dioptimalkan oleh para wirausahawan generasi
milenial berhubungan dengan industri 4.0 yaitu:

1. Mesin lama + konektivitas cepat = manfaat baru

Mesin skala industri adalah investasi besar bagi wirausahawan dan produsen. Maka
jaman now memaksimalkan mesin dengan menghubungkan ke internet adalah
langkah maju. Namun dalam kenyataannya, banyak mesin yang dipakai dalam
operasional wirausaha atau manufaktur masih belum terhubung dengan internet.
Berinvestasi dengan memperbarui mesin baru tidak harus menjadi satu-satunya
solusi. Mesin lama dapat di permak dengan solusi berupa pemberian sensor,
perangkat lunak dan koneksi internet, sehingga dapat membawa mesin lama tersebut
memasuki era industri baru. Hal ini memberikan kesempatan pemeliharaan prediktif,
mengurangi downtime sambil meningkatkan produktivitas. Investasi yang lebih
masuk akal dibandingkan dengan membeli mesin baru.

2. Standar terbuka = ekonomi terbuka

Diperlukan inisiatif dan adaptasi dengan standar industri baru yang terbuka dan
dikembangkan sendiri untuk pertukaran data dalam industri yang terhubung. Ini akan
memungkinkan interaksi antara berbagai mitra dalam internet of things (IoT) dan
dalam Industry 4.0. Standar baru ini berpotensi mendukung transfer data yang cepat,
mudah, dan aman dari sensor yang disuplai oleh UKM kepada produsen ke sistem
produksi perusahaan besar.

3. Otomatisasi = peluang kerja baru

Ada kemungkinan terjadi redistribusi tenaga kerja yaitu membuka jalan bagi peluang
kerja baru. Industri 4.0 membuka pintu untuk tenaga kerja baru terampil di bidang-
bidang seperti teknik mekatronika, mekanik industri, dan teknik elektro untuk
teknologi otomasi. Untuk generasi muda, sekarang adalah waktu untuk
mempertimbangkan memilih bidang studi STEM; kemungkinan karir tidak terbatas
karena Industry 4.0 meluas di semua sektor.

4. Teknologi terhubung = kemudahan dan efisiensi bagi konsumen

Inovasi dalam Industri 4.0 berarti kualitas layanan dan produk yang lebih baik,
penggunaan bahan yang lebih efisien dan standar keamanan yang lebih baik. Inovasi
ini bukan barang fiksi ilmiah; mereka adalah realitas manufaktur modern saat ini,
terlepas dari skala dan ukurannya.
Kesimpulan

Wirausahawan pada generasi milenial ini sepantasnya memanfaatkan era industri 4.0
sebaik mungkin. Jangan sampai pelaku bisnis dan wirausaha di seluruh nusantara
Indonesia terlambat mengantisipasi dan beradaptasi dengan gelombang revolusi
industri 4.0. Perubahan ini dapat menjadi tantangan sekaligus peluang baru bagi
pelaku wirausaha kedepannya agar tidak kalah bersaing dalam hal peningkatan
kemakmuran.
Daftar Pustaka

Bambang Soesatyo Generasi Milenial dan Era Industri 4.0 [Internet]. (Di Akses 12
Desember 2018) https://news.detik.com/kolom/3981811/generasi-milenial-dan-era-
industri-40

Endarwati O. Industri 4.0 Ciptakan Peluang Baru [Internet]. (Di Akses 12 Desember 2018)
https://ekbis.sindonews.com/read/1201970/34/industri-40-ciptakan-peluang-baru-
1493754875

Faizal M. Kemenperin Rancang Roadmap Revolusi Industri Ke-4 [Internet]. (Di Akses 12
Desember 2018) https://ekbis.sindonews.com/read/1291209/34/kemenperin-rancang-
roadmap-revolusi-industri-ke-4-1521545685

Anda mungkin juga menyukai