Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING

KELOMPOK 4
XI KI 2

NAMA KELOMPOK :
 FENDIKA BAYU PRATAMA (12)
 FIKA PUTRI ROSI (14)
 GERRY MARDIANA PUTRI (17)
 IKE LESTYANA DEWI (20)
 LUKMAN NUR OKTAVIANTO (26)
 M.VIKHI ALFANDI (33)
 ALAT DAN BAHAN
ALAT

BASKOM
PENGADUK / SENDOK
NERACA DIGITAL
GELAS UKUR
BEAKER GLASS 500 ML
TOPLESS BESAR
PIPET TETES
STANDING POUCH
LABEL PRODUK

BAHAN

TEXAFON
COMPERLAN
LAS
NACL
NA2S04
PEWARNA MAKANAN
PEWANGI AROMA JERUK NIPIS
GLISERIN
EDTA

JUDUL : PEMBUATAN SABUN CUCI PIRING


TUJUAN : SISWA DAPAT MENGETAHUI DAN MEMBUAT
SECARA LANGSUNG SABUN CUCI PIRING CAIR
TEORI DASAR :

Sabun adalah surfaktan yang digunakan dengan air untuk mencuci dan
membersihkan. Sabun biasanya berbentuk padatan tercetak yang disebutbatang tapi sekarang
penggunaan sabun cair telah meluas, terutama pada sarana-sarana publik. Jika diterapkan pada
suatu permukaan, air bersabun secara efektif mengikat partikel dalam suspensi mudah dibawa
oleh air bersih. Di negara berkembang, deterjen sintetik telah menggantikan sabun sebagai alat
bantu mencuci atau membersihkan.

Sabun merupakan campuran garam natrium atau kalium dari asam lemak yang dapat
diturunkan dari minyak atau lemak dengan direaksikan
dengan alkali (seperti natrium atau kalium hidroksida) pada suhu 80–100 °C melalui suatu proses
yang dikenal dengan saponifikasi. Lemak akanterhidrolisis oleh basa, menghasilkan gliserol dan
sabun mentah. Secara tradisional, alkali yang digunakan adalah kalium yang dihasilkan dari
pembakaran tumbuhan, atau dari arang kayu. Sabun dapat dibuat pula dari minyak tumbuhan,
seperti minyak zaitun.

Reaksi penyabunan (saponifikasi) dengan menggunakan alkali adalah adalah reaksi


trigliserida dengan alkali (NaOH atau KOH) yang menghasilkan sabun dan gliserin. Reaksi
penyabunan dapat dIgambarkan sebagai berikut :

Reaksi pembuatan sabun atau saponifikasi menghasilkan sabun sebagai produk utama
dan gliserin sebagai produk samping. Gliserin sebagai produk samping juga memiliki nilai jual.
Sabun merupakan garam yang terbentuk dari asam lemak dan alkali. Sabun dengan berat molekul
rendah akan lebih mudah larut dan memiliki struktur sabun yang lebih keras. Sabun memiliki
kelarutan yang tinggi dalam air, tetapi sabun tidak larut menjadi partikel yang lebih kecil,
melainkan larut dalam bentuk ion.

Sabun adalah salah satu senyawa kimia tertua yang pernah dikenal. Sabun sendiri tidak
pernah secara aktual ditemukan, namun berasal dari pengembangan campuran antara senyawa
alkali dan lemak/minyak.Bahan pembuatan sabun terdiri dari dua jenis, yaitu bahan baku dan
bahan pendukung. Bahan baku dalam pembuatan sabun adalah minyak atau lemak dan senyawa
alkali (basa). Bahan pendukung dalam pembuatan sabun digunakan untuk menambah kualitas
produk sabun, baik dari nilai guna maupun dari daya tarik. Bahan pendukung yang umum dipakai
dalam proses pembuatan sabun di antaranya natrium klorida, natrium karbonat, natrium fosfat,
parfum, dan pewarna.

Fungsi utama dari sabun sebagai zat pencuci adalah sifat surfaktan yang terkandung di
dalamnya. Surfaktan merupakan molekul yang memiliki gugus polar yang suka air (hidrofilik) dan
gugus non polar yang suka minyak (hidrofobik) sekaligus, sehingga dapat mempersatukan
campuran yang terdiri dari minyak dan air

PROSEDUR
1. Menyiapkan alat dan bahan yang diperlukan pada proses pembuatan sabun cuci
piring.
2. Kemudian mulai menimbang bahan bahan menggunakan neraca digital seperti
TEXAFON , COMPERLAN , DAN LAS sesuai dengan takaran yang sudah
diperhitungkan sebelumnya.
3. Kemudian tuangkan ketiga bahan tersebut dalam satu wadah baskom sebagai
adonan A sebelum dicampurkan dengan adonan B.
4. Setelah itu timbang NACL DAN NA2SO4 sesuai dengan takaran yang sudah
diperhitungkan sebelumnya.
5. Setelah menimbang , tuangkan kedua bahan tersebut dalam baskom sebagai
adonan B serta menuangkan EDTA sebanyak 1 sendok makan pada adonan
tersebut.
6. Tambhakan air sebanyak 500 ml untuk melarutkan adonan B tersebut hingga
benar benar larut agar dapat homogen saat dicampurkan dengan adonan A.
7. Setelah dirasa sudah benar benar terlarut , campurkan adonan A dan B dengan
menuangkan adonan A sedikit demi sedikit sambil diaduk.
8. Aduk secara benar sambil menambahkan air sebanyak 700 ml pada adonan
hingga adonan terasa berat dan mengembang (homogen)
9. Jika adonan dirasa sudah homogen campurkan pewarna menggunakan pipet
tetes sebanyak 3 tetes dan tuangkan pewangi jeruk nipis secukupnya ke dalam
adonan.
10. Tuangkan adonan yang sudah jadi ke dalam topless untuk diendapkan selama 2
hari.
11. Setelah diendapkan 2 hari kemasi sabun cair ke dalam plastic standing pouch
kemudian beri label .
12. Sabun cauci piring siap digunakan dan dipasarkan.

DATA PENGAMATAN

PENGAMATAN GAMBAR
1. Menimbang Texafon sebanyak

2. Menimbang Comperlan sebanyak

3. Menimbang LAS sebanyak

4. Menimbang NACL sebanyak

5. Menimbang NA2SO4 sebanyak


6. Mengaduk semua bahan hingga
homogen

7. Setelah diendapkan, sabun sudah siap


dipakai

PERHITUNGAN LABA PRODUK

KESIMPULAN

Anda mungkin juga menyukai