Anda di halaman 1dari 102

IMPLEMENTASI P & C

ISCC 10-04-19
V 1.15 10-04-19

1
Statement of conformity – Self declaration – ISCC 202-03

COPY NO. 1 2
Sertifikat untuk
First Gathering
Point

COPY NO. 1 3
Prinsip 1
Biomass shall not be produced on land with high biodiversity value or high carbon stock and not from peat land (according to Article 17, 3. of the Directive
2009/28/EC and § 4 to 6 of the German BioSt-NachV and BioKraft-NachV). HCV areas shall be protected.

Biomassa tidak diproduksi pada / di area


HCV, HCS dan HBV

Biomasa adalah sumber energi terbarukan, karena kita selalu dapat menanam lebih banyak pohon dan tanaman dan sampah akan selalu ada. Beberapa contoh bahan bakar biomassa adalah
kayu, tanaman, dan beberapa jenis sampah.
Biomassa dari bahan baku pangan antara lain: gandum, tebu, jagung, kelapa sawit.
Regulasi pemerintah yang berhubungan dengan Biomassa: PP No. 150 tahun 2000 tentang Pengendalian Kerusakan Tanah untuk Produksi Biomassa
Kata Biomass dalam Prinsip dan Kriteria ini, aplikasinya untuk kita = Kelapa Sawit

4
1.1 Biomassa tidak diproduksi pada lahan dengan nilai keanekaragaman hayati
yang tinggi – Major
1.2 Biomassa tidak diproduksi di padang rumput dengan keanekaragaman
hayati yang tinggi– Major
1.3 Biomassa tidak diproduksi di tanah dengan stok karbon tinggi – Major
1.4 Biomassa tidak diproduksi di lahan gambut pada Januari 2008 atau
sesudahnya – Major Tanah gambut telah digunakan untuk budidaya sebelum Januari 2008 diperbolehkan untuk produksi biomassa

Area yang dikonversi setelah Januari 2008, konversi dan penggunaannya harus memenuhi persyaratan prinsip 1
1.5 Batasan Waktu – Major
1.6. Semua daerah produksi lain dari perusahaan sesuai dengan Prinsip 1 ISCC
Estateyang akan diaudit tidak memiliki daerah produksi lain yang tidak memenuhi persyaratan standar ini

5
Dokumen yang perlu disiapkan untuk bukti pemenuhan Prinsip 1:
1.Perizinan /sertifikat (Izin Pelepasan Kawasan Hutan , Izin Lokasi, SK HGU + HGU,
IUP, pemberitahun pajak, dll) dan dokumen lain yang dapat menunjukkan tidak ada
perubahan dalam penggunaan lahan setelah Januari 2008.
2.Rekaman operasional lapangan, citra satelit dari 31 Desember 2007 atau
sebelumnya dengan status lahan pertanian sesuai dengan perubahan dalam
penggunaan lahan.
3.Peta Rencana Umum Tataruang Wilayah Provinsi (RUTWP) atau Rencana Umum
Tataruang Wilayah Kabupaten/Kota (RUTWK)
4.Laporan HCV
5.AMDAL
HGU I : 3852.90 Ha
HGU II : 976.67 Ha
Total : 4,829.57
HA Statement : 4,371 Ha
Infrastruktur : 96 Ha
Sungai : 7 Ha
Total 4,474 Ha

COPY NO. 1 6
7
COPY NO. 1 8
COPY NO. 1 9
IJIN PRINSIP IJIN LOKASI
COPY NO. 1 10
IJIN PELEPASAN KAWASAN HUTAN

11
Revisi AMDAL Tahun 2009

AMDAL Tahun 1994 12


13
1. Riparian
2. SP10 – Hutan Sialang
3. I29 (2 Ha): Blok Hutan Kecil
4. I35 (3.5 Ha): Blok Hutan Kecil

14
Prinsip 2
Biomass shall be produced in an environmentally responsible way. This includes the protection of soil, water and air and the application of Good Agricultural Practices

Biomassa diproduksi dengan cara yang


bertanggung jawab terhadap lingkungan,
mencakup perlindungan tanah, air dan udara
serta penerapan praktek-praktek pertanian
yang baik

15
2.1 Penilaian dampak lingkungan dan konsultasi dengan
“Stakeholder”
2.1.1 Memperhatikan aspek lingkungan, jika ada rencana pembuatan bangunan,
jembatan, dll - Major
Evaluasi dampak lingkungan dengan adanya bangunan baru, sistem drainase, dll. dan dijaga
dampaknya sekecil mungkin. Ada rekaman (bukti) pelaksanaan evaluasi.

Bangunan baru:
1.Gd, Kimia + pencampuran + Km. Mandi dll
2.Gd. Pupuk
3.Rumah genset (dari papan menjadi permanen)
4.Area pencucian karung pupuk
5.Benteng tanki solar
6.Gudang bensin + solar
7.Jembatan betina
8.Bak Sampah
9.Tempat until pupuk

PIC: Taryono ; Target 5Juni 2012

16
2.2 Sumber air.
2.1.1 Vegetasi di sekitar mata air dan sungai alam harus dipelihara /
dilindungi atau dipulihkan - Minor
Status vegetasi riparian telah diidentifikasi. Jika vegetasi alam di daerah riparian sudah
dihilangkan, ada dokumen rencana dan jadwal restorasi.

DAS:
Jumlah area riparian
Afd 4 = 2 S. Bening + Kali butek
Afd 1 + 2= Sungai kali merah + S. Kali
Bening (gn Gajah)

Program Mgmt. (Mika): target selesai 1


Juli 2012

Bibitan di Afd 1 dan 4

COPY NO. 1 17
2.3 Erosi tanah
2.3.1 Teknik budidaya yang digunakan untuk mengurangi kemungkinan erosi
tanah - Major

Ada bukti dari langkah-langkah untuk mengurangi erosi. Peta tanah rapuh harus tersedia. Strategi
pengelolaan untuk penanaman pada areal dengan kemiringan tertentu (dengan
mempertimbangkan kondisi tanah dan iklim setempat) tersedia. Strategi pengelolaan tanah marjinal
dan tanah kritis lainnya (tanah berpasir, tanah mengandung sulfat masam, kandungan bahan
organik rendah) tersedia.

Dokumen yang perlu disiapkan:


1. APM : AA-SOP-OP-1100.05-R1 Konservasi Tanah dan Air &
2. Peta tanah marjinal / peta kelas lereng, belum ada . . . . KTU
3. Perhitungan tingkat erosi, sudah dilakukan . . . . KTU
4. Identifikasi / inventarisasi kebutuhan pembuatan teresan, tapak kuda, teresan, pembuatan
parit, penyusunan pelepah, rorak, sodetan, berdasarkan kemiringan tanah.
5. Program dan realisasi item 3.
6. Program dan realisasi pemeliharaan jalan.

COPY NO. 1 18
COPY NO. 1 19
Metoda USLE

Pengukuran 2009 s/d 2011??

Evidence of measures of reduced soil erosion is available.


COPY NO. 1 20
Meoda langsung

PATOK UKUR EROSI

COPY NO. 1 21
COPY NO. 1 22
COPY NO. 1 23
Tapak Kuda & Penyusunan Pelepah Kontur Teresan

Rorak Sodetan
COPY NO. 1 24
2.4 Kandungan senyawa organik dan struktur tanah
2.4.1 Mempertahankan kesuburan tanah - Major
Dokumen yang memuat keseimbangan senyawa organik (bisa yang sifatnya umum) atau setiap 6
tahun ada dilakukan analisis bahan organik tanah dan hasilnya disimpan selama 7 tahun.

ANALISA TANAH

Dokumen belum ada

COPY NO. 1 25
Analisa Daun

Dokumen belum ada

Rekomendasi Pemupukan
COPY NO. 1 26
2.4.2 Pupuk organic digunakan sesuai kebutuhan nutrisi - Major
Pupuk organik gunakan sesuai dengan kebutuhan nutrisi tanah. Jika materi organik, seperti janjangan
Kosong (EFB) atau sisa bahan tanaman lain digunakan di area produksi (jerami), agar digunakan
secara merata.

Dokumen yang perlu disiapkan:


1.Hasil pemeriksaan tanah
2.Perhitungan pupuk
3.Rekomendasi dan realisasi pemupukan

Wawancara dengan petani dan karyawan untuk konfirmasi penggunaan pupuk


sesuai dengan kebutuhan nutrisi.

COPY NO. 1 27
Contoh implementasi

COPY NO. 1 28
Aplikasi Janjangan Kosong Pemupukan Organik

Blok B 91 c Afd. II

Blok B 91 a Afd. II

COPY NO. 1 29
COPY NO. 1 30
COPY NO. 1 31
Aplikasi Janjangan Kosong
No Tahun Ton / Ha Ha
1 2007 50 363.40
2 2008 50 915.66
3 2009 69.79 547.6
4 2010 50.87 1,088
5 2011 (s/d 23 Mar) 42.14 368

COPY NO. 1 32
COPY NO. 1 33
2.4.3 Penggunaan api dalam penyiapan lahan tidak diijinkan, - Major
Pembakaran tunggul jerami atau sisa tanaman lainnya hanya diperbolehkan jika sudah mendapatkan ijin dari
pihak yang berwenang.

Dokumen pendukung:
1.Kebijakan perusahaan
2.APM – SOP penanaman

Inspeksi ke area produksi, jika perlu, melakukan wawancara dengan karyawan, LSM.

COPY NO. 1 34
2.4.4 Praktek-praktek mempertahankan kesuburan tanah, atau bilamana mungkin
meningkatkan kesuburan tanah - Major

Teknik yang diterapkan sesuai untuk penggunaan tanah. Struktur tanah harus dipertahankan, misalnya
penggunaan mesin yang sesuai

Dokumen pendukung:
1.Semua hal yang berkaitan dengan pemupukan.

Inspeksi ke area produksi, tidak ada saran dari pemadatan tanah, melakukan wawancara dengan
petani /karyawan.

COPY NO. 1 35
Unit Luas Areal LA (Ha)
Land Aplikasi PTU 245

Bukti pengisian Flat Bed


LAPORAN STUDI INFILTRASI DAN PERMEABILITAS dari R & D

COPY 8 37
2.5 Air Tanah dan Irigasi
2.5.1 Solar dan Pestisida disimpan dengan cara yang sesuai, dan
mengurangi risiko mencemari lingkungan - Major
Gudang penyimpanan disesuaikan dengan cara cara terbaik dan mematuhi persyaratan hukum guna mencegah
terjadinya pencemaran yang disebabkan oleh Solar atau Pestisida yang disimpan.

Dokumen pendukung:
1.AA-KL-02-EFP PENANGANAN BBM - OLI

Inspeksi ke area :
1.Penampungan solar
2.Gudang pestisida

38
2.5.2 Jika air tanah digunakan untuk irigasi, pihak perkebunan harus
menghormati hak atas air yang ada, baik hak secara hukum dan adat, dan
dapat dijustifikasi pemakaian air untuk irigasi juga termasuk pemakaian air
untuk konsumsi manusia. Mengikuti peraturan lokal - Major
Jika air tanah digunakan untuk irigasi, pengusaha harus menghormati hak atas air yang ada, baik hak secara
hukum dan adat, dan dapat dijustifikasi pemakaian air untuk irigasi juga termasuk pemakaian air untuk
konsumsi manusia.

Monitoring curah hujan

Dokumen pendukung:
1.Ijin pemakaian air bawah
tanah.

Daily Monthly

COPY NO. 1 39
Rorak

Mendalamkan/ Cuci Parit, Pemeliharaan /Rehab Pintu Air,


Pemeliharaan /Rehab Bendungan, Pemeliharaan Gorong-gorong (Laporan
Unit Kebun - Tanaman Menghasilkan - Rekapitulasi Pemeliharaan)

Sodetan
COPY NO. 1 40
2.5.3 Pihak perkebunan dapat memberikan justifikasi / menentukan metode irigasi
yang digunakan, sejalan dengan upaya konservasi air - Minor
N/A

2.5.4 Untuk menjaga lingkungan, air diambil dari sumber yang sustainable -Minor

Dokumen pendukung:
1.Ijin pemakaian air bawah tanah + laporan pemakaian air + bukti retribusi
2.Ijin pemakaian air permukaan + laporan pemakaian air + bukti retribusi
3.Proteksi riparian
4.Monitoring curah hujan
5.Monitoring pemakaian air per ton FFB proses.

COPY NO. 1 41
Perlindungan aliran air dan lahan basah, termasuk mempertahankan dan memulihkan zona penyangga
riparian yang tepat pada atau sebelum penanaman di sepanjang saluran air alami dalam perkebunan.

COPY NO. 1 42
Cuci Parit Manual

Rekapitulasi Luas Sempadan Sungai


Sosialisasi kepada Stakeholder

COPY NO.
Pemasangan Papan 1
Informasi areal lindung 44
Pemasangan Patok Batas Riparian
Pembibitan Anakan Alam
Pengukuran-monitoring sifat fisik air sungai

Pengambilan sample air untuk analisis


kimia air sungai

Pengambilan sample air untuk monitoring benthos


COPY 8 45
Laporan Analisis Plankton dan Benthos dari Sucofindo

COPY 8 46
Laporan Analisis Fisika dan Kimia Organik dari
Sucofindo

COPY 8 47
Air keluar ke saluran air alam utama harus dimonitor secara periodik yang mencerminkan kegiatan
perkebunan dan pabrik saat ini yang mungkin memiliki dampak negatif.

Standard BOD - Kepmen LH no. 29 tahun 2003 BOD tidak boleh melebihi 5000 mg/ Ltr
Limbah cair PKS yang memberikan manfaat sebagai pupuk adalah yang BOD antara 3500 – 5000 mg/Lt > Winarna, Darmosarkono
Atau 2000 – 35000 mg / Ltr penelitian SMART

COPY NO. 1 48
COPY 1 49
Monitoring of water usage in mills (tonnage water use/tonne FFB processed).

COPY NO. 1 50
2.6 Penggunaan Pupuk.

2.6.1 Pupuk yang mengandung nitrogen, harus dipastikan tidak mencemari


permukaan dan air tanah - Major

Pengusaha harus menunjukkan bahwa sudah dilakukan identifikasi minimal 3 meter dari tepi sungai. Dan sudah
dipastikan tidak ada aliran permukaan yang akan membawa pupuk yang diaplikasikan ke dalam aliran air dan air
tanah.

SOP pengelolaan Riparian; contoh lain : di Ukui Group, GM mengeluarkan memorandum untuk tidak dilakukan
kegiatan pemupukan dan penyemprotan dengan bahan kimia di areal yang sudah diidentifikasi sebagai areal
riparian.

51
4.1.1 Documented Standard Operating Procedures (SOP) for estates and mills

COPY NO. 1 52
2.6.2 Pupuk yang mengandung nitrogen hanya diaplikasikan di tanah yang
memiliki daya serap tinggi - Major

Pupuk kering yang mengandung lebih dari 1.5% nitrogen, tidak diaplikasikan di daerah banjir, genangan air,
atau tanah lembab..
Dokumen pendukung:
1.Peta seri tanah belum ada
2.SOP pemupukan
3.Reomendasi pemupukan
4.Buku pupuk
5.Buku prestasi kerja
6.Buku mandor

Dilapangan:
Pupuk yang mengandung Nitrogen: Urea (45%) dan ZA (21%) diaplikasikan di piringan

Tidak ada perlakuan terhadap parit alam / buatan yang mengalir ke riparian

53
Apa buktinya, pupuk dengan > 1.5% Nirogen diaplikasikan
di tanah yang absorb?
Hubungkan antara rekomendasi pemupukan (jenis pupuk +
blok yang direkomendasikan) + peta seri tanah

COPY NO. 1 54
2.6.3 Rekaman (bukti) aplikasi pupuk - Major
Catatan lengkap semua aplikasi pupuk (di mana, apa, berapa banyak, tanggal), meliputi:
1. Nama blok
2.Waktu aplikasi (tgl / bln / thn)
3.Nama dagang dan jenis pupuk
4.Jumlah pupuk yang diaplikasikan (dalam berat atau volume)
5.Jenis alat (mesin) penabur pupuk dan metode
6.Nama operator / penabur

Dokumen pendukung:
1.Rekomendasi dan realisasi pemupukan
2.SOP pemupukan AA-APM-OP-1100.09-R1
3.Buku pupuk
4.Buku prestasi kerja
5.Buku mandor

55
COPY NO. 1 56
BUKU PUPUK

25908

COPY NO. 1 57
COPY NO. 1 58
Justifikasi rekomendasi February pelaksanaan Maret

COPY NO. 1 59
2.6.4 Mesin aplikasi pupuk - Major
Alat yang digunakan untuk aplikasi pupuk harus memberikan hasil pemupukan yang akurat. Alat.
tersebut harus disimpan dalam kondisi baik dan dilakukan pengecekan setiap tahun untuk
memastikan akurasinya. .
N/A

Spreader ? ? ?

Pemupukan yang dilakukan secara manual, dengan menggunakan takaran pupuk.


Dokumen yang harus disiapkan adalah bukti telah dilakukannya kalibrasi takaran
pupuk.

Kalibrasi takaran pupuk ? ? ? ?

BELUM ADA

60
2.6.5 Pupuk anorganik disimpan di tempat yang tertutup, bersih dan kering - Minor

Area tertutup, maksudnya untuk melindungi semua pupuk anorganik, (berbentuk bubuk, butiran
atau cairan) dari pengaruh atmosfer seperti sinar matahari, embun dan hujan. Berdasarkan
penilaian risiko (berdasarkan jenis pupuk , kondisi cuaca dan tempat penyimpanan sementara),
penutupan menggunakan plastik bisa diterima. Peletakkan tidak boleh langsung kena tanah. Masih
dibolehkan menyimpan pupuk bentuk kapur (Dolomit atau Gliserit) dan gipsum di lapangan selama
satu atau dua hari sebelum diaplikasikan.

Gudang penyimpanan pupuk : Auditor akan melakukan “visual check” ke lokasi


1.bebas dari sampah,
2.bukan merupakan tempat berkembang biak bagi tikus,
3.berventilasi baik
4.bebas dari cipratan air hujan dan
5. pengaruh embun
6.Peletakkan tidak menyentuh tanah.
Jika terjadi tumpahan dan kebocoran harus langsung dibersihkan

Terpal seharusnya di bawah palet


61
2.6.6 Pupuk disimpan dengan cara yang benar, guna mengurangi resiko
kontaminasi terhadap aliran air - Major

Pupuk anorganik (misalnya bentuk bubuk, butiran atau cairan) disimpan dengan cara mengecilkan resiko
terkontaminasiinya sumber air.
Penyimpanan pupuk cair harus dikelilingi oleh benteng yang kedap (menurut undang-undang nasional dan
lokal) jika tidak ada acuan, perkiraan kapasitas tampung benteng adalah 110% dari volume wadah
terbesar . Jarak kedekatan dengan program air dan risiko banjir juga masuk dalam hal yang dipertimbangan.

62
2.6.7 Pupuk yang digunakan sesuai dengan keseimbangan input / output - Major

Produksi biomassa tidak boleh mengurangi kualitas tanah. Semua nutrisi yang hilang dari tanah,
harus dikembalikan.
Daftar Pupuk (rekomendasi pemupukan???), adalah kesimpulan laporan tanah dan keseimbangan
input dan output .

Keseimbangan antara pupuk dan Produksi +


Keseimbangan vegetatif
63
2.6.8 Pemakaian “sludge” sebagai pupuk tidak diijinkan - Major

N/A

Serbuk gergaji - - - > hama

COPY NO. 1 64
2.7 Pengendalian Hama Terpadu
2.7.1 PHT dilaksanakan sesuai dengan yang diperoleh dalam pelatihan - Minor

Penanggung jawab PHT telah menerima pelatihan formal dan didokumentasikan / atau konsultan PHT (jika
ada dari pihak external) dapat menunjukkan keahlian mereka.
Pihak perkebunan sebaiknya menerapkan tehnik PHT yang diakui, yang menggunakan teknik budidaya,
biologis, mekanis atau fisik untuk meminimalisir penggunaan bahan bahan kimia.
Sedapat mungkin spesies asli digunakan dalam kontrol biologis.

Dokumen pendukung:
1.Bukti pelatihan PHT
2.SOP PHT

66
2.7.2 Pihak perkebunan dapat menunjukkan bukti implementasi PHT yang masuk
dalam kategori PENCEGAHAN - Minor
Pihak perkebunan dapat menunjukkan bukti implementasi setidaknya satu kegiatan yang
mencakup penerapan teknik budidaya kategori PENCEGAHAN, yang dapat mengurangi
frekuensi dan intensitas serangan hama, sehingga mengurangi kebutuhan tindakan
intervensi

Contoh pencegahan:
Rotasi tanaman, sistem penanaman, pengucilan (karantina) hama dan pengelolaan tanah,
meliputi berbagai teknik untuk mengurangi penumpukan hama, seperti rotasi tanaman yang
tepat untuk meminimalkan serangan hama; pemilihan lokasi yang tepat dan penggunaan
hambatan fisik atau biologis untuk mencegah timbulnya serangan hama, memperbaiki struktur
tanah, meningkatkan kandungan bahan organik menggunakan tertutup, sterilisasi tanah dan
substrat dengan teknik termal (lebih baik dibandingkan dengan penggunaan bahan kimia)

Pemilihan varietas tanaman / bibit yang tepat: termasuk penggunaan varietas tahan / toleran
terhadap hama tanaman, yang tersedia dan dapat diterima secara komersial , membeli
tanaman yang sehat (misalnya bersertifikat bebas penyakit) dari penyedia bibit yang
mempunyai reputasi baik.

Panen yang baik dan bersih (kebersihan kebun): membuang tanaman yang terinfeksi atau
berpenyakit dan rontokan; mengendalikan gulma yang berfungsi sebagai “host” dari hama
tanaman; mencuci dan menghilangkan kuman dari mesin dan peralatan.

67
2.7.3 Pihak Perkebunan dapat menunjukkan bukti menerapkan setidaknya satu
kegiatan yang berada di bawah kategori "Pengamatan dan Pemantauan" -
Minor

Pihak perkebunan dapat menunjukkan bukti adanya penerapan (setidaknya satu kegiatan) yang dapat menentukan
kapan + luas area serangan, serta keberadaan hama dan musuh alami mereka. Informasi ini digunakan untuk
merencanakan teknik pengelolaan hama yang diperlukan.
Contoh Pengamatan dan Pemantauan:
Sensus tanaman: meliputi pemeriksaan rutin dan teratur adanya serangan hama pada tanaman; identifikasi dan
pemeriksaan kehadiran musuh alami, penggunaan perangkap feromon dan sistem perangkap lainnya yang relevan
untuk monitoring kegiatan monitoring.
Gunakan sistem pendukung keputusan untuk mengidentifikasi kebutuhan mengidentifikasi kebutuhan dan / atau
metode koordinasi sementara.
Menggunakan nilai maksimum. Metoda intervensi sementara yang sering digunakan, berdasarkan pedoman teknis.
Penggunaan data suhu, kelembaban, curah hujan dll untuk menanggapi dengan cara intervensi (jika memungkinkan).

74
2.7.4 Pihak perkebunan dapat menunjukkan bukti adanya pelaksanaan PHT
(paling sedikit 1 contoh), yang masuk dalam kategori “Intervensi” - Minor

Pihak perkebunan dapat menunjukkan bukti bahwa untuk mengendalikan jenis hama tertentu ditempuh cara
intervensi, jika hanya dalam situasi serangan hama sudah berdampak terhadap nilai ekonomi dari tanaman.
Jika PHT dengan cara intervensi terpaksa harus dlakukan, selektif dalam pemakaian pestisida dengan
mempertimbangkan hal-hal sbb.:
1.mengurangi risiko hama menjadi resistan
2.menggunakan Pestisida terdaftar yang dampak buruknya terhadap pada spesies non target telah dikurangi
3.aplikasi / pengobatan dapat dilakukan hanya pada titik-titik yang terkena hama, dibandingkan jika disemprot
4.penggunaan umpan dilakukan jika sesuai / memungkinkan
5.agar upaya resisten efektif, gunakan pestisida dari kelompok pestisida yang berbeda
6.Jika suatu spesies yang dikarantina memerlukan pengendalian, untuk memenuhi standar negara pengimpor,
pestisida terdaftar dapat digunakan, juga harus dikombinasikan dengan cara pengukuran lainnya (bebas hama,
meratanya serangan hama rendah, keperluan bahan perawatan pasca panen) yang terintegrasi guna menyediakan
kontrol yang setara.
7.penggunaan musuh alami dan metode biologis lainnya: penggunaan metoda pengendalian hama lainnya ,
termasuk jika perlu menggunakan metoda mekanis.

Pengendalian Ulat Api (bug


warm) dgn menggunkan Fluor
Bact

75
2.8 Penggunaan Plant Protection Product
2.8.1 Kompetensi petugas yang berhubungan dengan pestisida- Major
Bukti yang menunjukkan kompetensi personal yang bertanggung jawab secara teknis membuat
keputusan pemilihan jenis pestisida yang akan digunakan, dan dapat meragakan kemampuan
teknisnya.

76
4.6.2 Pesticides selected for use are those officially registered under the Pesticides Act 1974 (Act 149) and the
relevant provision (Section 53A); and in accordance with USECHH Regulations (2000).

Daftar bahan aktif yang


dilarang berdasarkan
PERMENTAN No.1
Tahun 2007, tentang
bahan aktif pestisida
yang dilarang dan
pestisida terbatas

4.6.4 All information regarding the chemicals and its usage, hazards, trade and generic names must be
available in language understood by workers or explained carefully to them by a plantation management
official at operating unit level.

MSDS Bahasa Indonesia

77
2.8.2 Pihak perkebunan hanya menggunakan pestisida yang terdaftar - Major

Semua pestisida yang digunakan, terdaftar atau diijinkan oleh pemerintah. Jika tidak terdapat mekanisme
registrasi, dimungkinkan untuk mengikuti mekanisme Distribusi dan Pemakaian Pestisida yang dikeluarkan
oleh FAO.

4.6.2 Pesticides selected for use are those officially registered under the Pesticides Act 1974 (Act 149) and the
relevant provision (Section 53A); and in accordance with USECHH Regulations (2000)

Daftar bahan aktif yang


dilarang berdasarkan
PERMENTAN No.1
Tahun 2007, tentang
bahan aktif pestisida
yang dilarang dan
pestisida terbatas

Pastikan yang disebutkan di LUK worksheet 41, bahan aktifnya ada di Buku Hijau dan tidak disebutkan di Permentan No. 1 Tahun
2007
78
COPY NO. 1 79
2.8.3 Pemakaian pestisida sesuai dengan instruksi di label - Major
Semua persyaratan (seperti pakaian pelindung, cara penyimpanan dan penanganan) harus
disesuaikan dengan produk (pestisida) yang digunakan.
Informasi dan instruksi harus dalam bahasa lokal atau disediakan secara lisan di mana orang-orang
buta hurufpun bisa mengerti.

80
COPY NO. 1 81
2.8.4 Seluruh peralatan yang digunakan, dikalibrasi - Major

BELUM DILAKUKAN

82
COPY NO. 1 83
2.8.5 Faktur pembelian pestisida harus disimpan - Minor
Faktur pembelian pestisida harus disimpan dan tersedia pada saat pemeriksaan eksternal.

Records of pesticide use (including active ingredients used, area treated, amount applied per ha and
number of applications) are maintained for either a minimum of 5 years or starting November 2007.
Rekaman penggunaan pestisida (termasuk bahan aktif yang digunakan, area yang diaplikasikan,
jumlah yang diaplikasikan per hektar dan jumlah aplikasi) disimpan, minimal 5 tahun

84
2.8.6 Mematuhi jika ada aturan lokal mengenai batasan pemakaian pestisida -
Major

Regulasi lokal /nasional

Daftar bahan aktif yang


dilarang berdasarkan
PERMENTAN No.1 Tahun
2007, tentang bahan aktif
pestisida yang dilarang
dan pestisida terbatas

85
2.8.7 Rekaman pemakaian pestisida (dimana, kapan, apa, berapa banyak,
kenapa, siapa) - Major
Rekaman / bukti pemakaian / aplikasi pestisida ada dan lengkap:
1. Nama tanaman / varietas,
2. Tanggal lokasi dan nama dagang pestisida
3. Alasan aplikasi, dan jumlah yang diaplikasikan
4. Mesin (alat) yang digunakan dan nama operator
5. Nama hama atau gulma

86
2.8.8 Sisa / kelebihan atau pencucian diperlakukan dengan cara cara yang benar
untuk menghindari terjadinya pencemaran air tanah - Major
Bukti pihak perkebunan peduli dengan peraturan lokal atau nasional dan peraturan tersebut dipatuhi. Jika
sisa bahan campuran atau air cucian tangki dibuang di lahan (yang diperuntukkan) maka harus bisa
dibuktikan bahwa hal tersebut sah menurut peraturan dan semua perlakuan harus dicatat dengan baik
dan lengkap seperti halnya aplikasi pestisida pada umumnya. Kontaminasi air permukaan harus dihindari.

Di TPS B3, berikan tulisan


“Hanya menerima wadah
bekas kimia yang sudah
bersih /dicuci

89
Air pencucian tanki mobil TUS saat penggantian bahan kimia
COPY NO. 1 90
2.9 Penyimpanan Pestisida
2.9.1 Penyimpanan pestisida sesuai / mematuhi peraturan yang berlaku dan
aman. Hindari adanya potensi pencemaran air tanah - Major
Fasilitas penyimpanan pestisida harus mematuhi semua regulasi yang berlaku dan relevan (baik nasional, regional maupun
lokal). Pestisida disimpan aman (ditempat penyimpanan dikunci). Gudang pestisida yang memadai adalah:
1.Kokoh / kuat
2.Lantai tertutup (disemen)
3.dibuat dari material atau diletakkan ditempat yang tahan terhadap suhu ekstrim
4.dibangun dari bahan yang tidak mudah terbakar (persyaratan minimum RF 30, atau 30 menit tahan terhadap api)
5.memiliki ventilasi yang memadai sehingga udara segar terus-menerus gunak mencegah terbentuknya akumulasi uap
berbahaya.
6.Di area yang mendapatkan cukup cahaya (alami atau buatan) untuk memastikan bahwa semua label produk dapat
dibaca dengan mudah
7.terletak di tempat yang terpisah bebas dari bahan-bahan lainnya

91
The plant protection product storage 1. Letak / penempatan jenis tepung di
facilities are kept secure under lock and atas yang cair
key. 2. Bahaya, merk dagang dan nama
generic (umum) harus ada dan
menggunakan bahasa yang
dipahami oleh pekerja.

Peralatan semprot disimpan


di area yang sama dengan
barang barang petugas
semprot COPY NO. 1 92
! Jangan gabung peralatan TUS dengan barang karyawan

RAK alat TUS

Gudang Peralatan TUS Loker karyawan

Lokasi Truk mencampur bahan kimia

COPY 8 93
Area Pengenceran

COPY NO. 1 94
2.9.2 Ada fasilitas untuk mengukur dan mencampur pestisida - Major
Gudang penyimpanan / area pencampuran pestisida memiliki alat ukur yang berskala dan dilakukan kalibrasi
(tahunan) untuk memastikan ketepatan campuran, untuk penanganan pestisida yang aman dan efisien.

Gelas Ukur
Ukuran 2000ml Alat Kalibrasi
± 50ml

95
2.9.3 Disediakan fasilitas untuk menangani tumpahan; mencegah terjadinya
pencemaran terhadap air tanah - Major

Auditor akan check apakah di area pencampuran pestisida ada lokasi khusus dan ditandai
menunjukkan alat dan material yang sifatnya menyerap / mengikat (misalnya pasir), sikat lantai,
pengki, yang dapat segera digunakan jika terjadi tumpahan pestisida.

! Pengiriman material bekas pakai ke TPS B3

96
2.9.4 Dokumentasi persediaan pestisida - Minor
Adanya catatan persediaan yang menunjukkan isi (jenis dan jumlah) dan diupdate setidaknya setiap 3 bulan.
Kuantitas mengacu pada berapa banyak tas, botol, dll (wadah/ atau container tergantung wadah aslinya) bukan
miligram atau centiliter.

Yellow card = Stock Card

97
Semua pestisida disimpan dalam wadah aslinya - Major
Semua bahan pestisida yang ada di gudang harus disimpan di wadah dan kemasan aslinya, jika
terjadi kerusakan kemasan, maka boleh disimpan di wadah yang baru dan dilengkapi dengan
label yang asli.

98
2.9.6 Pestisida berbahan cair tidak diletakkan di atas pestisida berbahan serbuk
atau butiran - Minor

Powder

Liquid
99
2.9.7 Pestisida yang kadaluarsa diidentifikasi , diamankan dan dibuang/
dimusnahkan oleh badan yang ditunjuk/memiliki ijin - Minor

100
2.10 Wadah kosong bekas pestisida
2.10.1 Pemakaian kembali wadah kemasan pestisida selain untuk
penyimpanan dan transportasi jenis pestisida yang sama dengan
yang tertulis di label kemasan tidak diperbolehkan.
Sediakan bukti bahwa wadah/kemasan kosong bekas pestisida tidak pernah digunakan atau tidak sedang
digunakan untuk apapun kecuali untuk menyimpan dan membawa jenis pestisida yang sama dengan yang
tertulis di label aslinya.

101
2.10.2 Pembuangan wadah/kemasan pestisida dilakukan dengan benar untuk
menghindari paparan kepada manusia dan lingkungan - Minor
Sistem pembuangan kemasan/wadah pestisida harus dipastikan bahwa tidak setiap orang yang bisa masuk dan melakukan
kontak langsung dengan wadah kosong.Resiko kontaminasi ke lingkungan, sumber air, tumbuhan, dan satwa dikurangi.

102
2.10.3 Jika memungkinkan, dibuat sistem pengumpulan dan pembuangan - Minor
Pihak perkebunan mempunyai sistem pengumpulan dan pembuangan wadah bekas pestisida, dan bukti
pelaksanaan
1. SOP penanganan limbah B3
2. Foto TPS B3
3. Ijin TPS B3
4. Kontrak dengan perusahaan pengumpul / pengangkut, dilengkapi dengan ijin
kendaraan pengangkut
5. Kontrak perusahaan pengumpul/ pengangkut dengan perusahaan lain (pemanfaat)
6. Transaksi penyerahan wadah bekas pestisida ke TPS B3 (internal)
7. Manifest penyerahan limbah B3 ke perusahaan pengumpul / pengangkut
8. Manifest penyerahan dari perusahaan pengangkut / pengumpul ke perusahaan
pemanfaat
9. Laporan B3 ke pemerintah

103
COPY NO. 1 104
2.10.4 Wadah kemasan kosong harus dicuci; baik dengan menggunakan mesin pencuci
bertekanan tinggi atau minimal dicuci 3 X dengan air. Air bekas cucian
dikembalikan / dikumpulkan kembali di tangki penampungan, untuk
pencampuran kembali. Peraturan lokal yang berkaitan dengan pembuangan
atau pemusnahan wadah harus dipatuhi.- Major

Pasang peralatan cuci bertekanan tinggi untuk mencuci mesin aplikasi pestisida, atau tersedia
intstruksi tertulis yang jelas untuk mencuci 3 kali sebelum wadah dibuang. Baik melalui tata cara
penanganan wadah atau melalui prosedur tertulis bagi operator alat semprot, air bekas cucian wadah
bekas pestisida disimpan di tanki dan digunakan kembali untuk pencampuran. Semua peraturan
nasional, regional, dan lokal yang berkaitan dengan pembuangan wadah bekas pestisida harus
dipatuhi.

105
2.10.5 Adanya tempat pembuangan limbah yang sesuai - Minor
Pihak perkebunan mempunyai area tertentu untuk menampung sampah dan limbah. Jenis sampah
harus diidentifikasi dan ditempatkan secara terpisah.

Limbah / sampah industri

106
2.10.6 Pihak perkebunan memiliki dokumentasi rencana kelola limbah. Upaya daur
ulang sampah / mengurangi limbah dan hindari pengadaanTPA atau
pembakaran - Minor
Memiliki dokumentasi rencana secara menyeluruh; yang mencakup pengurangan jumlah sampah,
polusi serta daur ulang. Pertimbangkan pencemaran udara, tanah, air serta kebisingan.

Dokumentasi yang harus disediakan:


1.Identifikasi jenis limbah dari setiap kegiatan kebun / pabrik / rumah tangga
2.Buat rencana kelola terhadap masing-masing limbah (pengurangan pemakaian material sumber
limbah – daur ulang – pemakaian kembali)
3.Tinjau statusnya secara berkala.

107
2.11 Efisiensi energy V 1.14 10-03-22

2.11.1 Pihak perkebunan dapat menunjukkan adanya kontrol penggunaan


energi dalam kegiatan perkebunan.

Catatan penggunaan energi ada. Sebagai contoh, peralatan pertanian diseleksi dan dirawat untuk konsumsi
energi yang optimal. Penggunaan energi non-terbarukan (fosil) harus dijaga agar tetap minimum..

Dokumentasi yang harus disediakan:


1.Identifikasi jenis alat / kendaraan yang menggunakan energy (termasuk kendaraan / peralatan
kontraktor yang disewa juga bus sekolah jika ada)
2.Buat grafik pemakaian solar dan bandingkan dengan budget
3.Jika pemakaian > budget; buatkan analisis penyebabnya dan rencana tindakan perbaikan.

COPY NO. 1 108

Anda mungkin juga menyukai