Anda di halaman 1dari 10

Optimalisasi Ekonomi Kreatif dalam Menghadapi Tantangan

Revolusi Industri 4.0

By Elva Nailul Rosida dan Sofi Lailatur Rosyada

Pendahuluan

Pada tahun 2018 pemerintah Indonesia telah mencanangkan revolusi


industri 4.0, hal ini menunjukkan bahwa Indonesia terbuka di era industri dengan
menerapkan sistem internet. Revolusi industri 4.0 merupakan fasee keempat dari
perjalanan sejarah revolusi industri yang dimulai pada abad-18. Revolusi industri
1.0 ditandai dengan penemuan mesin uap untuk mendukung mesin produksi,
kereta api dan kapal layar. Dengan ini, peralatan kerja yang semula menggunakan
tenaga manusia dan hewan mulai dialihfungsikan dengan energi mesin.
Ditemukannya energi listrik dan konsep pembagian tenega kerja untuk
menghasilkan produksi dalam jumlah besar padaa awal abad-19 telah menandai
lahirnya revolusi industri 2.0. Dengan listrik, sangat mendukung para ilmuwan
untuk menemukan teknologi, sehingga menemukan puncak efisiensi sebesar
300%. Revolusi industri mengalami puncaknya saat ini dengan lahirnya teknologi
digital yang berdampak masif terhadap hidup manusia. Generasi keempat ini
mendorong optimalisasi dalam berbagai bidang, juga tidak h anya
menghubungkan jutaan manusia di seluruh dunia tetapi juga telah menjadi basis
transportasi perdagangan dan transportasi secara online. Lahirnya revolusi industri
4.0 memberikan dampak tersendiri bagi bangsa Indonesia. Seperti halnya era
distrupsi, dimana perubahan fundamental mendorong adanya inovasi-inovasi
teknologi yang terjadi di masyarakat. Distrupsi tidak hanya bermakna fenomena
perubahan hari ini, melaikan mencerminkan makna perubahan hari esok, seperti
bonus demografi yang akan dijumpai pada 2045 mendatang (Slamet Rosyadi,
2018). Selain distrupsi, terdapat peluang dan tantangan sehingga diharapkan
pemuda bangsa mampu memberikan ide-ide kreatifitasnya dan menorehkan
inovasinya demi terwujudnya Indonesia maju.
Isi

Hadirnya masa Revolusi Industri 4.0 memberikan kemudahan pada


masyarakat seluruh dunia, dimana segala sesuatu menggunakan kecanggihan
teknologi berupa media online atau dunia internet. Dalam hal ini, kejadian seperti
ini sangat berdampak pada kehidupan masyarakat khususnya Indonesia. Negara
Indonesia diprediksikan memasuki masa keemasan pada bonus demografi 2045
mendatang. Untuk itu, kita sebagai pemuda bangsa harus berjuang untuk
menggoreskan inovasi dan kreatifitas demi terwujudnya kejayaan bangsa
Indonesia.

Peta perjalanan revolusi industri 4.0 telah diresmikan oleh pemerintah


pada tahun 2018, hal tersebut menandakan bahwa semakin terbentuknya era
industri yang lebih modern dari sebelumnya. Melalui konsep tersebut dapat
digunakan sebagai landasan untuk lebih mengembangkan ekonomi kreatif di
Indonesia yang memadukan teknologi internet, cloud system, dan segala sesuatu
yang berhubungan dengan cyber physical system. Dengan melihat data yang
disajikan dari Badan Ekonomi Kreatif bahwa jumlah usaha/perusahaan ekonomi
kreatif yang memanfaatkan e-commerce sebanyak 50,87%, maka hal ini dapat
dijadikan sumber energi positif sebagai semangat untuk lebih memajukan
ekonomi kreatif agar berdampak sebagai salah satu komponen penguat
perekonomian bangsa (Ahmad Farhan Ghifari,2018).

Kebanyakan masyarakat memandang bahwa kemunculan revolusi industri


ini menimbulkan banyak pengangguran yang tercipta sebab banyak tenaga
manusia yang digantikan dengan energi mesin. Namun, nyatanya dengan ada
kecanggihan teknologi tersebut terdapat profesi baru seiring perkembangan zaman.
Maka dari itu, tidak seharusnya kita gagap pada teknologi. Seperti halnya pekerja
penjaga tol, yang sekarang cukup menggunakan e-toll untuk membayarnya
akhirnya tenaganya pun tergantikan oleh mesin. Kondisi masyarakat pun sekarang
lebih memilih layanan transportasi online dibandingkan dengan transportasi biasa.
Seperti halnya ojek online dan taksi online. Apabila kita tidak bisa mengimbangi
keahlian kerja kita dengan kecerdasan menggunakan kecanggihan teknologi, maka
kita akan kesulitan bersaing dengan orang yang lihai menggunakannya. Terkait
pekerjaan baru yang datang di revolusi industri 4.0 antara lain: (1) Internet og
Things, (2) Artificial Intelligence, (3) New Materials, (4) Big Data, (5) Robotics,
(6) Augemented Reality, (7) Cloud Computing, (8) Additive Manufacturing 3D
Printing, (9) Nanotech & Biotech, (10) Genetic Editing, (11) E-
Learning.( Ristekdikti, 2018).

Selain itu, penggunaan layanan ekonomi online menimbulkan


permasalahan masyarakat sebab kurangnya kepercayaan. Hal itu dibuktikan
dengan data pelaku usaha yang disajikan kurang valid dan kerahasiaan data
pribadi juga bermasalah, sebab belum adanya regulasi jamian data dan sistem
transaksi elektronik.

Layanan ekonomi digital memberikan pengaruh pada masyarakat positif.


Pengaruh positifnya yakni efisiensi. Masyarakat dapat menggunakan fasilitas
dengan cepat dan murah. Bahkan bagi Usaha Kecil Menengah (UKM) yang tidak
memiliki modal tetap bisa bersaing baik itu di skala nasional maupun
internasional sebab dengan mudah dia mendapatkan pelanggan melalui layanan
ekonomi digital. Selain itu, dengan layanan ini masyarakat mampu menemukan
metode usaha yang baru. Hal itu dapat dilihat dari pelayanan berbasis online
seperti pembayaran online, ojek online, belanja online, dan sebagainya.
Keuntungan yang dirasakan masyarakat yakni mempermudah siapa saja yang mau
jadi pengusaha.

Dibidang produksi, pelaku usaha tidak perlu memproduksi barang. Cukup


mengirim barang ke pelanggan dari pemasok (dropship). Dengan ini masyarakat
tidak hanya sebagai konsumen, tapi semua berkesempatan menjadi produsen.
Sehingga akan mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia. Ekonomi di
Indonesia akan menjadi lebih baik.

Layanan ekonomi digital ini cocok dikembangkan di Indonesia. Namun,


kebanyakan dari pengguna internet belum menyadari pentingnya layanan ini.
Kebanyakan dari mereka menggunakannya untuk bermain game ataupun media
sosial. Sehingga, harus adanya pengenalan pada masyarakat mengenai layanan ini
guna menekan jumlah masyarakat yang tidak bisa menggunakan layanan ini. Agar
mencapai usaha efektif dan maksimal, pemerintah harus meningkatkan
infrastruktur akses internet dan kelistrikkan, disamping kebijakan regulasi
ekonomi digital (M. Wildan Suyuti, 2019).

Secara tidak langung, dampak industri 4.0 ini berdampak pada tenaga
kerja pasar yang lebih baik dengan revitalisasi sektor manufaktur, meraih kembali
posisi net export, meningkatkan kekuatan keuangan negara, meningkatkan belanja
negara, meningkatkan investasi, membangun ekonomi yang kokoh.

Berdasarkan persentase penerapan E-Commerce Usaha/Perusahaan


Ekonomi Kreatif 2016, jumlah usaha yang menerapkan e-commerce lebih banyak
dibandingkan yang tidak. Yakni 50.87% pengguna e-commerce dan 49.13%
bukan pengguna. Hal tersebut menandakan bahwa banyak usaha ekonomi kreatif
yang menggunakan e-commerce sebagai alat bantunya. Zezulka et al (2016)
menambahkan industri 4.0 digunakan pada tiga faktor yang saling terkait yaitu; 1)
digitalisassi dan interaksi ekonomi dengan teknik sederhana menuju jaringan
ekonomi dengan teknik kompleks; 2) digitalisasi produk dan layanan; dan 3)
model pasar baru. (Muhammad Yahya, 2018). Munculnya revolusi industri 4.0 ini
memberikan tantangan tersendiri untuk bangsa kita, seperti identifikasi Wolter
yaitu berupa masalah keamanan teknologi informasi, keandalan dan stabilitas
mesin produksi, kurangnya keterampilan yang memadai, keengganan untuk
berubah oleh para pemangku kepentingan, dan hilangnya banyak pekerjaan karena
berubah menjadi otomalisasi. Permasalahan pengangguran dan daya saing kualitas
sumber daya manusia memang menjadi tantangan bagi kita. Selain tantangan itu,
tuntutan perusahaan dan indusrti membutuhkan multi-skill yang ditempa dari
satuan dan sistem pendidikan.

Indonsia juga diperkirakan mengalami bonus demografi pada 2035-2040


dimana jumlah penduduk produktif lebih banyak dibandingkan dengan penduduk
non produktif. Hal ini menjadi peluang bagi kita untuk memanfaatkannya. Oleh
karena itu, dengan meningkatnya jumlah penduduk produktif tersebut juga harus
dibarengi dengan peningkatan kualitas, baik dari segi pendidikan, keterampilan,
dan kemampuan bersaing di pasar tenaga kerja. Dengan adanya tantangan dan
peluang dari revolusi industri 4.0 tersebut, maka sudah selayaknya pemuda bangsa
ini menorehkan kreatifitas dan inovasi demi kejayaan Indonesia mendatang. Apa
saja kreatifitas dan inovasi tersebut? Salah satu usaha yang bisa dilakukan yakni
dengan pemanfaatan dan pengembangan teknologi informasi yang telah ada,
menciptakan temuan-temuan baru untuk kemashlahatan bangsa ini kedepan.
Menengok situasi di Indonesia saat ini yang banyak pengangguran, harusnya
dengan adanya teknologi informasi yang cepat dan mudah dapat mengurangi itu.
Pemuda sebagai agen pembaru, perubahan bangsa ini supaya mengupayakan ide-
ide kreatifitasnya untuk mengurangi pengangguran ini. Misal, ada pekerjaan di
Indonesia ini yang terancam punah seperti becak konvensional. Dengan
pemanfaatan teknologi, pemuda bangsa bisa menyelamatkan pekerjaan tersebut
atau malah bisa mempopulerkannya di masyarakat bahwa ada penciptaan aplikasi
baru becak online.

Dalam hal ini Revolusi Industri 4.0 dan Indonesia Emas tahun 2045 seperti
dua kutub yang tidak dapat dipisahkan. Karena, terwujudnya Indonesia Emas
tahun 2045 tergantung bagaimana kesiapan generasi Y dan Z yang merupakan
generasi Emas Indonesia dalam menghadapi Revolusi Industri 4.0. Generasi emas
adalah anak-anak Indonesia yang lahir di tahun 1995 hingga 2014 atau yang
disebut dengan generasi Z. Inovasi platform www.indonesia2045.org ini menjadi
strategi tepat dan khusus untuk meningkatkan kesadaran generasi Y dan Z akan
visi Indonesia Emas tahun 2045. Karena generasi ini mempunyai karakteristik,
diantaranya, melek teknologi digital. Platform www.indonesia2045.org adalah
wadah Generasi Emas Indonesia tahun 2045. Didirikan pada, 03 September 2016
di Kota Pekanbaru, Riau. Dengan visi: Menyebarkan Mimpi Anak Muda Untuk
Indonesia 2045 sedangkan misi: Mengundang Anak-Anak Muda Indonesia Agar
Menceritakan Mimpi Mereka Untuk Indonesia 2045. Inovasi platform
www.Indonesia2045.org merupakan wadah digital untuk Generasi Emas
Indonesia yang saling terhubung dalam jejaring sosial digital untuk saling berbagi
kesadaran, mimpi, gagasan, pemikiran dan saling menguatkan satu sama lain demi
terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045. Menyebarkan semangat optimisme dan
nasionalisme ke seluruh anak-anak muda Indonesia dari Sabang sampai Merauke
dari Miangas ke Rote. Saat ini platform digital www.indonesia2045.org telah
memanfaatkan media sosial seperti, Instagram (Generasi_Emas_Indonesia), dan
Facebook (Indonesia2045.org). Memanfaatkan media sosial untuk menambah
wawasan generasi Y dan Z mengenai Indonesia 2045 juga memperlebar
jangkauan dari konten-konten yang ada (Anju Nofarof Hasudungan, Yusuf
Kurniawan, 2018).

Seperti yang dijelaskan Abraham Maslow dalam Teorinya Humanistik


mengemukakan tentang kesadaran diri adalah mengerti dan memahami siapa diri
kita, bagaimana menjadi diri sendiri, apa potensi yang kita miliki, gaya apa yang
anda miliki, apa langkah-langkah yang anda ambil, apa yang dirasakan, nilai-nilai
apa yang kita miliki dan yakini, kearah mana perkembangan kita akan menuju
(Anju Nofarof Hasudungan, Yusuf Kurniawan, 2018). Demi memaksimalkan
kreatifitas dan inovasi dari Revolusi Industri 4.0 tersebut, pemuda bangsa harus
siap akan kesadaran diri, potensi dan kreatifitasnya agar tetap eksis pada masanya.
Generasi emas tanpa adanya kesadaran yang akan memegang estafet
kepemimpinan dan penggerak ekonomi negara, maka akan sulit menghadapi
Revolusi 4.0 ini.

Peluang yang ada pada Revolusi Industri 4.0 dapat diraih oleh siapa pun
yang ingin maju, terutama Generasi Emas Indonesia. Generasi emas atau pemuda
bangsa harus pandai menjadikan ekonomi kreatif sebagai isu strategis untuk dapat
memenangkan persaingan global serta menghasilkan produk maupun layanan
dengan kreatifitas tinggi guna meningkatkan nilai tambah ekonomi. Pemuda
bangsa dapat terus meningkatkan kemampuan dan keterampilannya, terutama
dalam menggunakan teknologi internet dalam segala proses industri, teknologi
digital yang mendorong perubahan pola pikir dalam kegiatan ekonomi yang
berorientasi pada teknologi, inovasi teknologi yang mendorong penyediaan akses
dalam persediaan barang baku menggunakan teknologi melalui pengembangan
start up dengan memfasilitasi inkubasi bisnis agar lebih banyak wirausaha
berbasis teknologi di wilayah Indonsia melalui pemuda bangsa.

Teknologi informasi semakin mudah terakses hingga ke seluruh pelosok


menyebabkan semua orang dapat terhubung dalam sebuah jejaring sosial.
Banyaknya informasi seperti yang diprediksikan Futurolog Alvin Tofler (1970)
menjadi realitas yang ditemukan di era revolusi industri saat ini. Informasi yang
sangat melimpah ini memberi manfaat yang besar untuk pengembangan ilmu
pengetahuan maupun peningkatan usaha. Melimpahnya informasi tentu tidak
hanya membawa pengetahuan positif tetapi juga negatif. Kemampuan seseorang
untuk mengolah pengetahuan (knowledge) menjadi kearifan (wisdom) dalam
lingkungan sosial akan menentukan tingkat ketahanannya di era informasi.
Dengan demikian, tindakan share and resharing informasi telah didasari oleh
nilai-nilai etis sehingga tidak akan menciptakan eskalasi kegaduhan publik
(Slamet Rosyadi, 2018).

Revolusi Industri 4.0 tidak hanya menyediakan peluang, tetapi juga


tantangan bagi pemuda bangsa. Namun, juga menjadi tantangan ditengah
masyarakat yang tidak dapat menyeimbangkan dengan pesatnya perkembangan
teknologi saat ini digitalisasi program juga membawa dampak negatif. Peran
manusia diambil alih oleh mesin otomatis. Akibatnya, jumlah pengangguran dan
kemiskinan semakin meningkat. Menurut Prof Dwikorita Karnawati (2017),
Revolusi Industri 4.0 dalam lima tahun mendatang akan menghapus 35 persen
jenis pekerjaan. Dan bahkan pada 10 tahun yang akan datang jenis pekerjaan yang
akan hilang bertambah menjadi 75 persen (Ahmad Nur Maulana, 2019).

Banyak yang bisa dilakukan oleh pemuda bangsa untuk mempersiapkan


diri menghadapi tantangan Revolusi Industri 4.0 ini. Selain mengikuti program-
program pemerintah dan seminar-seminar. Salah satunya dengan meningkatkan
kualifikasi pemuda, termasuk mahasiswa bukan hanya mencari IPK yang tinggi
saja, tapi juga harus menguasai hard skills, soft skills, science skills, dan life skills.
Hard skills meliputi ilmu pengetahuan umum, khusus, teknologi, dan model
rancangan. Soft skills meliputi keterampilan yang menyangkut komunikasi,
kerjasama, kreatifitas, prakarsa, dan keterampilan emosional. Science skills
meliputi keahlian berpikir ilmiah. Life skills meliputi kemampuan yang dapat
dipelajari untuk mengerjakan sesuatu dengan baik, dimana para individu dapat
belajar untuk menolong diri mereka sendiri untuk mencapai produktifitas dan
kesejahteraaannya.

Sebagai Agent of Chage, Agent of Development, dan Agent of


Modernization pemuda bangsa harus sadar berperan aktif dalam hal ini,
mengubah mindset dari konsumtif menjadi produktif dan kreatif dalam kegiatan
ekonomi. Demi terwujudnya optimalisasi ekonomi kreatif dalam Revolusi Industri
4.0 ini.

Pemuda sebagai Agent of Chage. Pemuda bangsa tidak hanya


berkewajiban untuk merubah diri mereka sendiri, akan tetapi juga berkewajiban
untuk mengubah masyarakat sekitarnya agar semakin siap menghadapi
perubahan. Sosial masyarakat memiliki peran penting dalam hal ini, pemuda
bangsa yang sehari-harinya hidup dalam lingkungan sosial masyarakat,
berinteraksi dengan banyak pihak, diantarannya: rumah, kos, warteg, pasar,
masjid, organisasi, maupun sekolah. Ini memberi pengaruh pola pikir masyarakat
dalam penggunaan teknologi.

Pemuda sebagai Agent of Development. Pemuda bangsa bertugas


melancarkan atau melaksanakan pembangunan di segala bidang, baik bersifat fisik
maupun non fisik secara nasional maupun daerah. Karena, pemuda bangsa wajib
menjaga eksistensi bangsa di kancah dunia. Maka dari itu upaya potensi dan
produktifitas harus dikembangkan secara bersama-sama demi mencapai tujuan.

Pemuda sebagai Agent of Modernization. Pemuda bangsa bertindak dan


bertugas sebagai pelopor atau pendukung dalam pembaharuan. Pemuda harus
dapat memilih mana yang perlu diubah dan mana yang harus dipertahankan.
Memiliki kemampuan menganalisa perubahan revolusi yang pastinya memberi
pengaruh besar pada sektor ekonomi.

Selain upaya kreatifitas pemuda bangsa, semangat juang yang tinggi harus
tertanam. Selalu berbuat sebaik mungkin,berpikir kreatif, dan inovatif untuk
mencapai tujuan sekarang atau yang akan datang menuju tantangan Revolusi
Industri 4.0 ini.
Kesimpulan

Hadirnya masa Revolusi Industri 4.0 memberikan kemudahan pada


masyarakat seluruh dunia, dimana segala sesuatu menggunakan kecanggihan
teknologi berupa media online atau dunia internet. Tenaga manusia yang
digantikan dengan energi mesin, seperti halnya pekerja penjaga tol, yang sekarang
cukup menggunakan e-toll. Dalam hal ini, kejadian seperti ini sangat berdampak
pada kehidupan masyarakat khususnya Indonesia. Negara Indonesia diprediksikan
memasuki masa keemasan pada bonus demografi 2045 mendatang. Hal ini
menandakan bahwa semakin terbentuknya era industri yang lebih modern dari
sebelumnya. Melalui konsep tersebut dapat digunakan sebagai landasan untuk
lebih mengembangkan ekonomi kreatif di Indonesia yang memadukan teknologi
internet, cloud system, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan cyber
physical system.

Apabila kita tidak bisa mengimbangi keahlian kerja kita dengan


kecerdasan menggunakan kecanggihan teknologi, maka kita akan kesulitan
bersaing dengan orang yang lihai menggunakannya. Sehingga, harus adanya
pengenalan pada masyarakat mengenai layanan ini guna menekan jumlah
masyarakat yang tidak bisa menggunakan layanan ini.

Generasi emas harus sadar akan perubahan. Dengan adanya inovasi


platform www.Indonesia2045.org merupakan wadah digital untuk Generasi Emas
Indonesia yang saling terhubung dalam jejaring sosial digital untuk saling berbagi
kesadaran, mimpi, gagasan, pemikiran dan saling menguatkan satu sama lain demi
terwujudnya Indonesia Emas tahun 2045. Menyebarkan semangat optimisme dan
nasionalisme ke seluruh anak-anak muda Indonesia dari Sabang sampai Merauke
dari Miangas ke Rote.

Peluang yang ada pada Revolusi Industri 4.0 dapat diraih oleh siapa pun
yang ingin maju, terutama Generasi Emas Indonesia. Banyak yang bisa dilakukan
oleh pemuda bangsa untuk mempersiapkan diri menghadapi tantangan Revolusi
Industri 4.0 ini. Sebagai Agent of Chage, Agent of Development, dan Agent of
Modernization pemuda bangsa harus sadar berperan aktif dalam hal ini,
mengubah mindset dari konsumtif menjadi produktif dan kreatif dalam kegiatan
ekonomi. Demi terwujudnya optimalisasi ekonomi kreatif dalam Revolusi Industri
4.0 ini.

Anda mungkin juga menyukai