Anda di halaman 1dari 6

MILLENIAL KATALISATOR EKONOMI DIGITAL 2020

Memprediksi dan membaca arah Indonesia di masa depan merupakan hal


yang sangat menarik, berbagai macam data dan analisa menunjukkan bahwa
momentum Indonesia dalam jangka panjang sangat ditentukan pada tahun 2020.
Estimasi data yang dilakukan dari berbagai sumber menunjukkan tahun 2020 akan
menjadi tonggak berbagai macam perubahan signifikan yang ada di Indonesia salah
satunya adalah ekonomi. Saat ini penduduk Indonesia didominasi oleh generasi Y
atau generasi millenial yang merupakan modal utama pada tahun 2020 yang
merupakan awal bonus demografi. Generasi milenial merupakan penduduk yang
lahir antara tahun 1980-2000 dan pada tahun 2019 berada di umur 16-37 tahun.
Kondisi inilah yang membuat Generasi milenial berada di usia paling produktif
untuk memberikan kontribusi terbaik bagi perekonomian.

Masa depan Indonesia sebagai salah satu calon raksasa ekonomi dunia
ditentukan oleh generasi millenial. Generasi millenial saat ini juga merupakan
faktor dominan penentu perkembangan perekonomian nasional, dengan adanya
peningkatan peran generasi millenial maka akan menjadi stimulan penggerak roda
ekonomi nasional karena di tahun 2020 generasi millenial berada pada rentang usia
produktif yang akan menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia.
Belakangan ini visi dan misi millenial sangat mudah disalurkan karena adanya
berbagai kemudahan untuk saling terkoneksi dan berbagi membuat ide-ide kreatif
sangat mudah direalisasikan. Wajah Indonesia di tahun 2020 akan sangat ditentukan
oleh generasi millenial karena di tahun 2020 berada di puncak keemasan kehidupan,
baik dari sisi kehidupan pribadi maupun kehidupan masyarakatnya.

Ekonomi digital adalah konsep perekonomian di era ekonomi yang baru


dengan memanfaatkan penggunaan teknologi dan komunikasi yang juga semakin
mengglobal di dunia. Pemerintah sendiri menargetkan transaksi ecommerce
mencapai senilai US$ 130 miliar dan menciptakan 1000 teknopreneur dengan nilai
bisnis US$ 10 miliar pada tahun 2020. Untuk mencapai hal tersebut harus ada peta
jalan untuk membuka akses dan peluang berbagai macam sektor bisnis untuk
bersinergi memperkuat pembangunan ekosistem ekonomi yang kuat di Indonesia.
Mulai tahun 2019, industri digital Indonesia diproyeksikan tumbuh di atas
11 persen per tahun. Jika dilihat dari berbagai pendiri ecommerce raksasa yang saat
ini ada di Indonesia perintisnya berasal dari kalangan generasi millenial. World
Economic Forum tahun 2015 memprediksikan Indonesia di tahun 2020 akan
menempati peringkat ke-8 ekonomi dunia, dengan pengguna internet di Indonesia
mencapai 150 juta pengguna. Hal ini membuat Indonesia akan menjadi pasar digital
terbesar di Asia Tenggara tahun 2020 karena pada tahun 2020 adalah tahun bonus
demografi dimulai adanya hal tersebut membuat Indonesia memacu pertumbuhan
ekonomi mulai tahun 2019. Generasi millenial yang mendominasi ini memiliki
tingkat perilaku dengan teknologi yang cukup tinggi, segalanya serba digital atau
online dan tentu dengan kreatifitas yang tinggi. Munculnya startup di Indonesia
tahun 2013 merupakan cikal bakal berkembangnya platform digital, dilansir oleh
CNN.com pada tahun 2013 transaksi online melalui ecommerce mencapai angka
130 Triliun pada tahun 2016 mencapai 394 Triliun dan diprediksi pada tahun 2020
mencapai 1.710 Triliun. Hal ini merupakan peningkatan ekonomi yang luar biasa
bagi Indonesia.

Berbagai layanan yang diberikan oleh start-up saat ini sangat memudahkan
dalam segala bidang, mereka mencakup dari mulai bidang transportasi, keuangan,
pendidikan, pariwisata dan masih banyak lagi. Tentu efek pada bidang ekonomi
oleh start-up ini tidak main-main hasilnya. Pencapaian ini diprediksi masih akan
terus berkembang nantinya dimana generasi lainnya semakin nyaman dengan
aplikasi atau layanan berbasis digital yang sangat memudahkan mereka. Tentu ini
akan berimbas pula pada perekonomian Indonesia dan bagi generasi milenial yang
masih produktif. Oleh karena itu generasi millenial harus membuat kesempatan
yang ada ini menjadi peluang emas untuk ikut serta membuat dan menciptakan
perubahan. Ekonomi kreatif saat ini sangat berkembang dengan dukungan
teknologi yang cukup pesat harus dimanfaatkan dengan jeli oleh generasi saat ini.

Seperti contohnya pengaruh gojek, sebuah survei yang dilakukan oleh


Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI)
menemukan bahwa kehadiran perusahaan aplikasi layanan on-demand Go-Jek
secara efektif mengurangi pengangguran. Go-Jek dinilai memperluas kesempatan
kerja bagi masyarakat. Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul
"Survei FEB UI: Go-Jek Mengurangi Pengangguran", Satu startup yang di
prakarsai oleh Nadiem Makarim ini memberi dampak yang begitu luar biasa di
Indonesia. Apalagi sejak Presiden Joko Widodo telah meresmikan peta jalan atau
roadmap yang disebut Making Indonesia 4.0, fakta menunjukkan bahwa internet
tidak hanya merubah gaya hidup yang semakin dipermudah seperti sekarang tetapi
juga merubah peradaban dan juga generasi. Banyak anak muda yang mulai tertarik
dengan adanya bisnis ini, bayangkan jika semua generasi Y saat ini menciptakan
peluang yang ada saat ini jaminan perekonomian berbasis digital yang maju tentu
akan mudah diraih Indonesia pada masa berikutnya.

Pengetahuan dan kemampuan apapun dapat teroptimalisasi menjadi


penghasilan yang menjanjikan ketika generasi milenial mampu menciptakan
platform digital yang memudahkan pasar untuk mengakses, baik pengguna ataupun
yang memberi jasa. Visi dan misi generasi millenial yang suka dengan pekerjaan
kreatif, fleksibel dan berpotensi untuk pengembangan diri membuat pekerjaan
dalam bidang kreatif menjadi sangat menyenangkan sehingga tingkat produktifitas
pun semakin tinggi. Bahkan saat ini dunia digital merambah ke berbagai bidang
dengan tingkat pengguna yang cukup tinggi tentu ini menjadi modal yang sangat
menguntungkan bagi generasi sekarang yang berkeinginan untuk membuka
peluang baru.

Apalagi adanya bonus demografi generasi millenial dapat memberikan


manfaat kepada terbukanya lapangan pekerjaan dengan munculnya berbagai
macam industri kreatif sesuai dengan potensi dan minat anak Indonesia. Serta
memberikan efek pada potensi meningkatnya penghasilan dan juga kemandirian
finansial masyarakat Indonesia sejak dini. Berbagai jenis pekerjaan saat ini seakan
mudah diciptakan karena adanya pengaruh ekonomi digital, perpaduan antara dunia
digital dan ekonomi di tangan generasi millenial seperti gayung bersambut karena
menjadi perpaduan yang sangat serasi. Pertumbuhan peran sektor dasar terhadap
ekonomi yang terus berkurang dan sektor jasa yang di ciptakan generasi sata ini
seperti dibidang transportasi, kesehatan, pendidikan dan masih banyak lagi yang
terus meningkat menjadi indikasi kuat urgensi pengembangan ekonomi digital
sebagai “wajah baru” ekonomi Indonesia.
Menyambut tahun 2020-2030 sebagai puncak bonus demografi di Indonesia
tentunya juga menyambut peluang yang sangat besar untuk kemajuan dan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Generasi millenial sebagai populasi atau
kelompok umur yang akan menjadi bonus ini sudah menunjukkan keunggulan dan
kehebatannya melalui aksi nyata, khususnya pengoptimalan teknologi dan digital.
Dengan adanya generasi millenial yang terus tumbuh dan berkembang, akan ada
banyak manfaat khususnya dalam bidang ekonomi yang akan didapatkan oleh
Indonesia. Salah satu dampak terbesarnya adalah semakin minimnya pengangguran
dan terbukanya lahan pekerjaan baru bagi masyarakat Indonesia, yang bisa jadi
tidak ada lahannya di masa-masa sebelumya. Digitalisasi ekonomi terbukti telah
membawa berbagai perubahan, dengan digital ekonomi setidaknya memberikan
benefit dalam meraih efisiensi, efektivitas, penurunan cost production, kolaborasi,
terkoneksinya satu pihak dengan pihak lain, oleh karena itu, transformasi digital
ekonomi, sudah selayaknya dijadikan alternative solusi sebagai mesin pertumbuhan
ekonomi baru. Para pemagang otoritas diharapkan dapat menerapkan kebijakan
secara light touch (tidak terlalu mengekang) dan safe harbour (tanggung jawab
terpisah antara penyedia situs jual beli daring berkonsep marketplace dengan
penjual yang memakai jasa mereka), sehingga inovasi generasi millenial akan
memiliki ruang untuk berkembang dengan baik. Indonesia memiliki usia produktif
mendominasi yang akan menjadi kekuatan dashyat bila dapat ditransformasi
sebagai agen perubahan melalui ekonomi digital, generasi yang curious, interest,
bahkan aktif berpartisipasi di pasar digital.

Paradigma mengenai generasi muda yang harus mencari pekerjaan haruslah


di hapuskan karena dengan adanya pergesaran budaya dan peradaban ini generasi
muda jangan hanya di tuntut untuk mencari tetapi juga membuat lapangan
pekerjaaan itu sendiri sehingga tidak ada istilah ‘generasi pengangguran’ di era
sekarang. Masyarakat harus bersinergi untuk menciptakan ekosistem positif di
lingkungannya sehingga paradigma tersebut bisa terhapuskan. Pemerintah jangan
hanya dituntut untuk memberi solusi tetapi juga harus dibantu dengan solusi, roda
ekonomi Indonesia yang dulunya terhambat karena berbagai hal permasalahan yang
seakan tidak ada habisnya di era kemudahan seperti sekarang harus di optimalkan.
Seperti adanya palapa ring yang di buat oleh pemerintah di daerah 3T agar bisa
mengakses internet dengan mudah .dan juga adanya Badan Ekonomi Kreatif yang
akan turut andil dalam menciptakan dan membantu pembentukan usaha baik dalam
skala kecil, menengah maupun skala besar. Sarana dan prasarana di instansi
pendidikan dan pelatihan harus dimaksimalkan dengan baik oleh generasi muda
saat ini. Program pendidikan seperti KKN dan juga pengabdian maysrakat juga
bisa menjadi jembatan menggerakkan ekonomi daerah oleh mahasiwa mahasiswi
yang tentunya memiliki peran strategis dalam pemerataan pembangunan daerah dan
pemberdayaan masyarakat lokal yang harus menjadi duta masyarakat dalam hal
transformasi pola pikir ke daerah yang di tuju.

Wajah Indonesia di tahun 2020 sedikit banyak ditentukan oleh generasi


millenial, memenangkan Indonesia 2020 tentunya harus memenangkan generasi
millenial. Karena segmen inilah yang akan menjadi penentu kemajuan Indonesia
hingga tahun 2030. Dengan mengetahui karakteristik dan potensinya tentu akan
semakin mudah untuk memenangkan ceruk pasar segmen ini. Tentunya harapan
pembangunan SDM yang mulai dilakukan secara masif pada tahun 2019 ini, ini
dapat diikuti dengan komitmen yang kuat dari para seluruh pemangku kepentingan
untuk adaktif dalam mempersiapkan SDM yang andal, melalui perbaikan
kurikulum, vokasi guna menghasilkan SDM yang andal dalam menjawab tantangan
sekaligus menangkap peluang ekonomi digital. Berbagai upaya tersebut sangat
diperlukan untuk terus ditumbuhkembangkan mengingat ekonomi digital di
Indonesia sejauh ini sudah menumbuhkan dan menopang UMKM di Indonesia.
Bermunculannya berbagai usaha rintisan yang didominasi kaum millenial baik yang
berbasis kuliner, jasa dan perdagangan online adalah contoh nyatanya, fenomena
tumbuhnya technology financial (fintech) dalam 3 tahun terakhir menandakan
perkembangan yang menggembirakan dari ekonomi digital yang perlu terus diikuti
dengan peningkatan infrastruktur bersamaan dengan literasi warga masyarakat
mengenai keuangan digital yang bisa digawangi oleh generasi millenial itu sendiri
sebagai pelaku pasar ekonomi digital yang diantara generasi lainnya lebih
mendominasi jumlahnya. Karena ini adalah sejarah baru di Indonesia dimana
sebuah generasi bisa mempengaruuhi keadaan ekonomi suatu negara, yang akan
menentukan akan dibawa kemana arah perekonomian Indonesia untuk itu
pendalaman karakter dan gaya hidup millenial juga harus diperhitungkan sebagai
langkah awal mengenal generasi ini sebagai tombak utama Indonesia pada tahun
mendatang. Semua ini dipermudah dengan adanya teknologi mengakomodir ide
segar yang revolusioner bisa dilakukan dengan baik sehingga dari sini bisa
menciptakan ekosistem digital yang membentuk masyarakat Indonesia dengan
baik. Mereka juga berani mengikuti kata hatinya untuk menekuni suatu hal yang
mereka suka. Mereka adalah penggerak baru roda perekonomian dengan memulai
fenomena startup, intinya saking terbukanya wawasan lewat media digital, jaman
sekarang pinter tidak hanya IQ saja, millenials membuktikan bahwa kemampuan
sosial secara langsung maupun tidak langsung (digital) dapat membuka berbagai
peluang kreatif dan inovatif yang bahkan belum terpikirkan sebelumnya.

Ekonomi digital Indonesia yang telah mulai terbentuk dengan lahirnya


ekosistem yang umumnya digawangi oleh generasi millenial menunjukkan kita
berada dalam jalur yang sudah tepat. Empat unicorn Indonesia, yaitu Go-jek,
Tokopedia, Bukalapak, dan Traveloka, dipimpin oleh anak-anak bangsa yang masih
muda, rata-rata baru berumur 30-an tahun. Pada usia tersebut, saat ini mereka sudah
masuk dalam deretan 150 besar orang terkaya di Indonesia, menurut catatan Globe
Asia. Fenomena itu menunjukkan bahwa masa muda adalah masa yang paling subur
bagi tumbuhnya inovasi. Pemerintah harus menggelar karpet merah dan mengawal
majunya angkatan kerja millenial-digital. Semoga akan muncul Digital Talent baru
lainnya yang akan turut serta dalam pesta perubahan ini. Dengan melihat potensi
yang besar yang dimiliki Indonesia serta langkah-langkah awal yang telah
dilakukan dan perkembangan yang menabjubkan, harapannya kita akan optimis
Ekonomi Digital Indonesia 2020 akan segera terwujud dan ekonomi digital akan
menjadi “wajah baru” ekonomi Indonesia yang akan mampu mengungkit Indonesia
menjadi 10 besar ekonomi dunia pada tahun 2030. Semoga.

Anda mungkin juga menyukai