Anda di halaman 1dari 4

Digitalisasi

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi atau digital sekarang telah


mengubah pandangan masyarakat dan menciptakan laju pertumbuhan baru.
informasi yang semakin cepat menjadikan Inovasi teknologi selalu dituntut
berputar dan memberikan pengaruh, hal ini menyebabkan adanya pengaruh
terhadap struktur ekonomi nasional maupun global. Dalam hal ini dapat
dimanfaatkan revolusi digital sebagai jalan keluar untuk meyakinkan masyarakat
untuk mensosialisasikan dan memberi edukasi kepada khalayak, bahwa ekonomi
maupun bisnis syariah sangat adaptable dengan arus ekonomi digital yang sudah
menjadi tren global.

Teknologi digital merupakan pergantian dari peng-operasionalnya yang


tidak lagi menggunakan tenaga manusia yang terbatas, tetapi lebih cenderung
pada sistem pengoperasian yang serba cepat, otomatis dan canggih pada system
computer, dalam bentuk bilangan biner (nol dan satu) dengan format nya yang
dapat dibaca oleh komputer.1 Jadi sistem pengoperasian yang otomatis dengan
format yang dapat dibaca oleh komputer dapat dikatakan sebagai digitalisasi.

Digitalisasi dalam ekonomi syariah atau bisnis syariah sendiri merupakan


istilah saja dalam merangkum database server yang dapat digunakan untuk
transaksi online yang salin terhubung satu sama lain sehingga transaksi dapat
dilakukan secara sistem otomatis menggunakan sebuah mesin, tinggal aplikasi dan
alur prosesnya saja yang menggunakan metode islam atau dengan ketentuan yang
sudah diatur dalam al-qur’anul karim. Dengan demikian hanya alur dan prosesnya
saja yang menjadi pembeda antara ekonomi konvensional dan ekonomi syariah
sedangkan peralatan dan mesin nya yang digunakan adalah sama.2

Kontribusi Generasi Muslim Millennial Melalui Digitalisasi untuk Perkembangan


Bisnis Syariah

1
Aan Ansori, Digitalisasi Ekonomi Syariah, Jurnal Ekonomi Keuangan dan Bisnis Islam
Vol 7 No. 1, 2016, Hlm. 2.
2
Ibid., Hlm. 16
Generasi millennial memiliki karakter unik berdasarkan pada daerah dan
kondisi sosial-ekonomi. Peningkatan dalam penggunaan dan kedekatan dalam
komunikasi, teknologi digital dan media merupakan salah satu ciri utama generasi
millennial. Karena para millennial ini hidup dalam peningkatan teknologi,
generasi millennial memiliki ciri-ciri kreatif, informatif, memiliki kecenderungan
untuk melakukan sesuatu atau passion dan dikatakan produktif.3 Jadi generasi
millennial memiliki peluang dan kesempatan dalam berinovasi dengan sangat
luas. Terciptanya revolusi digital juga berhasil menciptakan beraneka ragam
bidang usaha atau bisnis tumbuh dan berkembang di Indonesia.

Dan generasi muslim millennial disini berarti generasi yang nantinya


berpegang pada nilai yang dianggap sesuai dengan agama dan keyakinannya
(sesuai kaidah islam) yang sudah akrab dengan teknologi, sehingga akan sangat
mudah beradaptasi dengan teknologi digital yang nantinya rawan dengan arus
globalisasi. Dan dengan mayoritas penduduk muslim di Indonesia maka semakin
banyak pula generasi muslim millennial di negeri ini.

Dengan usia produktif generasi millennial ini maka cenderung pula


dengan perkembangan teknologi informasi, sehingga mereka dapat berpotensi
menjadi salah satu pelaku penting di sektor ekonomi syariah. Ekonomi syariah
dapat terus tumbuh berkembang lebih dengan cepat apabila suatu bisnis syariah
dapat dikembangkan. Yang menjadi salah satu pelaku penting ekonomi syariah
digital dan pelaku usaha bisnis syariah karena telah melek digital sejari dini dan
cenderung memiliki ketertarikan dan keinginan yang besar untuk memilih gaya
hidup yang sesuai dengan agama dan keyakinannya (sesuai kaidah islam) yaitu
adalah generasi muslim millennial ini.

Untuk dapat mengembangkan atau meningkatkan ekonomi syariah, semua


aspek perekonomian harus diperdayakan seperti per-industri-an atau bisnis. Upaya
mengembangkan perekonomian dapat dimulai dari mikro hingga besar atau

3
Badan Pusat Statistik, Profil Generasi Milenial Indonesia, (Jakarta: Kementerian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, 2018), Hlm. 17.
makro. UMKM dan usaha besar yang sukses harus dapat di replikasi di segala
tempat guna membangun perekonomian yang lebih maju.

Sebelum para millennial memulai suatu pengembangan industri atau bisnis


syariah harus melakukan perhitungan. Millennial harus mengetahui betul cara
memulainya, cara merancang nya, termasuk resiko yang akan ditimbulkannya.
Ada banyak peran yang dapat diperankan para generasi muslim millennial dalam
mengembangkan industri atau bisnis syariah di Indonesia.

Yang pertama yaitu menjadi seorang pegiat literasi dan konten kreator
tentang industri, bisnis dan ekonomi syariah. Peran ini bertujuan untuk membuka
cakrawala berpikir pada kalangan masyarakat terhadap nilai-nilai syariah atau
islam. Dan dengan digitalisasi yang semakin canggih maka semakin akan
memudahkan kita untuk meningkatkan literasi.

Yang kedua yaitu peran millennial menjadi produsen atau pengusaha


sektor industri halal atau dapat dikatakan pelaku pertama suatu usaha atau bisnis.
Disini millennial dapat mencari bahan baku melalui jaringan media sosial dan
sesama rekan bisnis produk halal.

Yang ketiga peran millennial adalah sebagai nasabah Bank Syariah, yang
memiliki banyak keuntungan seperti terhindar dari riba serta millennial dengan ini
juga dapat meningkatkan perkembangan sektor perbankan syariah. Menjadi
nasabah Bank Syariah berarti mereka juga telah membatu tumbuhnya
perekonomian UMKM yang sejahtera di masyarakat.

Peran millennial yang keempat yaitu menjadi penggerak ekonomi syariah


yang berbasis masjid. Dimana masjid menjadi tempat para donatur bersedekah
dan berinfak sehingga pada saldo kas masjid tersebut dapat digunakan dalam
program usaha produktif.

Yang kelima peran millennial disini yaitu menjadi penggerak ekonomi


syariah yang berbasis pesantren atau sekolah. Pada sektor ini pesantren dan
sekolah pasti memiliki koperasi, dan dengan melalui koperasi syariah ini akan
mendorong tumbuhnya pergerakan ekonomi nyata melalui suatu pembiayaan yang
didasarkan pada prinsip-prinsip kerjasama berdasarkan bagi hasil dari kegiatan
bersama.

Peran millennial yang keenam adalah sebagai pengguna dan pembuat


platform digital. Dunia pasti mengalami percepatan dalam perubahan yang tidak
bisa dihindari. Dengan hadirnya para millennial yang kreatif dapat memberikan
suatu cara untuk membuat platform digital yang akan membuka ruang
pertumbuhan sektor ekonomi syariah. Masyarakat luas akan lebih mudah
menerima kemanfaatan nya.

Dan peran millennial yang ketujuh yaitu menjadi seorang investor obligasi
syariah (sukuk). Investasi syariah disini tidak mengenal utang piutang sebagai
penyertaan modal yang nantinya akan jatuh pada bunga saat pembagian
keuntungan. Untuk membedakannya, penyertaan dalam investasi obligasi dikenal
sukuk terletak di mana investor tetap akan mendapatkan bagi hasil berdasarkan
prinsip-prinsip syariah.

Ansori, Aan. 2016. Digitalisasi Ekonomi Syariah. Jurnal Ekonomi Keuangan dan
Bisnis Islam Vol 7 No. 1 (Hlm. 2). IAIN Sultan Maulana Hasanuddin
Banten.
Badan Pusat Statistik. 2018. Profil Generasi Milenial Indonesia. Jakarta:
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Anda mungkin juga menyukai