Anda di halaman 1dari 3

Nama : G Jonathan Henrico

NRP : 130118905

KP :A

CITATION

Pekerjaan yang hilang, bertahan, dan berkembang.

Di era 4.0, zaman di mana teknologi sangat berkembang dengan pesat saat
ini, teknologi mengambil peran yang cukup besar dalam mempengaruhi semua aspek kehidupan.
Beberapa pekerjaan akan terancam punah seperti pengirim surat, loan officer, kasir, travel agent,
teller bank, dan lain sebagainya. Jenis pekerja seperti pada bidan kesehatan pun akan tetap
bertahan karena kebutuhan, dan beberapa pekerjaan terutama di bidang IT akan berkembang
seiring perkembangan teknologi ini.

DIKUTIP DARI JURNAL “The Development of Digital Economy in Indonesia” Oleh : AZ


Tayibnapis

“Saat ini dunia telah memasuki era industri 4.0 yaitu berdasarkan teknologi baru dan
mampu mengubah keseluruhan rantai dan manajemen di setiap cabang industry”

Perkembangan Teknologi 4.0

Perkembangan teknologi yang sedang ramai remaja ini adalah revolusi Industri 4.0 yang
merupakan fenomena yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi.
Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah “cyber physical system”. Konsep penerapannya
berpusat pada otomatisasi. Dibantu teknologi informasi dalam proses pengaplikasiannya,
keterlibatan tenaga manusia dalam prosesnya dapat berkurang. Dengan demikian, efektivitas dan
efisiensi pada suatu lingkungan kerja dengan sendirinya bertambah. Dalam Revolusi Industri 4.0,
setidaknya ada lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam mengembangkan sebuah industri
siap digital, yaitu: Internet of Things, Big Data, Artificial Intelligence, Cloud Computing dan
Additive Manufacturing.
KUTIPAN DARI JURNAL “Pentingnya Inovasi dan Kreatifitas Era Teknologi Digital”
Oleh : AZ Tayibnapis
“Era industri 4.0. berbasis teknologi digital membutuhkan sumber daya manusia yang
memiliki kompetensi dan mampu memberikan kontribusi untuk keberlangsungan bisnis
perusahaan. Pengelolaan SDM melalui talent management menjadi penting dan perlu menjadi
bagian integral dari seluruh aset perusahaan guna memenangkan pasar.”

Pembentukan SDM yang berkualitas.

Memasuki era industri 4.0, di mana sektor industri dituntut untuk memanfaatkan
teknologi canggih atau digitalisasi sehingga bisa meningkatkan kapasitas dan kualitas produk
secara lebih efisien. Guna mencapai sasaran tersebut, diperlukan pula SDM kompeten. Jadi,
SDM kompeten menjadi kunci daya saing industry. 

DIKUTIP DARI JURNAL “Indonesia's Efforts to Achieve Globally Competitive Human


Resources” Oleh : AZ Tayibnapis

“Secara umum produktivitas kerja karyawan berbanding lurus dengan tingginya daya
saing perusahaan secara keseluruhan dalam menghadapi persaingan bisnis, karena semuanya
berkaitan erat dengan tingkat pegawai puas terhadap organisasi perusahaan, yang mencakup
jaminan gaji yang lebih kompetitif, jaminan karir yang lebih baik, lingkungan kerja yang
nyaman, dan manfaat dari fasilitas yang ditawarkan”.

Ekosistem Ekonomi Digital

Ekonomi digital lahir dan berkembang seiring penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi yang juga semakin mengglobal di dunia. Menurut Dalle (2016) sejarah ekonomi
dunia telah melalui empat era dalam hidup manusia yaitu era masyarakat pertanian, era mesin
pasca revolusi industri, era perburuan minyak, dan era kapitalisme korporasi multinasional. Saat
ini pemerintah sedang mencanangkan Indonesia sebagai largest digital economy pada 2020 dan
ditargetkan menjadi yang terbesar di Asia Tenggara. Salah satu landasan pembangunan nasional
dalam pencanangan ini adalah sektor digital. Pemerintah menargetkan transaksi ecommerce
mencapai senilai US$ 130 miliar dan menciptakan 1000 teknopreneur dengan nilai bisnis US$ 10
miliar pada tahun 2020.
DIKUTIP DARI JURNAL “The Development of Digital Economy in Indonesia” Oleh : AZ
Tayibnapis

“Jumlah pengguna internet di Indonesia saat ini sudah melebihi 50% dari total
penduduk, dengan rata-rata pengeluaran sebesar Rp 6,5 juta per tahun untuk belanja online.
Nilai dari e-commerce telah mencapai US $ 87,8 atau 52% dari e-commerce pasar di Asia
Tenggara. Di satu sisi, perkembangan gaya hidup digital dan industri berbasis teknologi digital
telah menjadi suatu kebutuhan, tetapi di sisi lain, itu akan menjadi "ancaman serius" untuk
bisnis tradisional dan konvensional sebagai akibat dari perubahan dalam karakteristik belanja
konsumen, yaitu cepat, praktis, dan murah. Generasi milenial sangat familiar dengan digital
teknologi dan menjadi target potensial untuk meningkatkan pangsa pasar. Penelitian ini
termasuk penelitian kualitatif dengan kategori positif paradigma. Penelitian ini menggunakan
data primer dan data sekunder dengan fokus pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM)
dan perilaku konsumen sebagai pengguna internet (smartphone). Itu Hasil penelitian
menunjukkan bahwa masih terdapat beberapa masalah dengan regulasi, kolaborasi, dan
infrastruktur yang perlu dibenahi sehingga tidak untuk menghambat pertumbuhan ekonomi
digital dan stabilitas dari sistem keuangan di Indonesia”

Anda mungkin juga menyukai