Anda di halaman 1dari 6

RESUME PENGANTAR KEWIRAUSAHAAN 7

PELUANG DAN TANTANGAN WIRAUSAHA DI ERA TI


Sri Noer Indah Kesumawati/23022190
Dosen Pengampu Nurhafizah M.Pd

1. Wirausaha di Era Revolusi Industri 4.0


Industri 4.0 muncul dari ide revolusi industri ke-empat dimana teknologi telah
menjadi basis dalam kegiatan bermasyarakat.semua proses diera ini dilakukan dengan
system otomatisasi dalam semua proses aktivasi, dimana perkembangan teknologi
internet semakin berkembang tidak hanya menghubungkan manusia diseluruh dunia akan
tetapi juga menjadi suatu basis bagi proses transaksi perdagangan ekonomi.
(Niko,vincent,Tri 2019)
Revolusi Industri 4.0 telah membawa perubahan besar dalam dunia wirausaha, Dengan
adanya teknologi seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan Big
Data, peluang dan tantangan dalam berwirausaha menjadi berbeda.
Revolusi industri merupakan perubahan cara hidup dan proses kerja manusia
secara fundamental, dimana dengan kemajuan teknologi informasi dapat
mengintregrasikan dalam dunia kehidupan dengan digital yang dapat memberikan
dampak bagi seluruh disiplin ilmu. Dengan perkembangan teknologi informasi yang
berkembang secara pesat mengalami terobosan diantaranya dibidang artificiall intellegent,
dimana teknologi komputer suatu disiplin ilmu yang mengadopsi keahlian seseorang
kedalam suatu aplikasi yang berbasis teknologi dan melahirkan teknolologi informasi dan
proses produksi yang dikendalikan secara otomatis. Dengan lahirnya teknologi digital
saat ini pada revolusi industri 4.0 berdampak terhadap kehidupan manusia diseluruh
dunia.
Revolusi Industri Pertama pada abad 18 adalah perubahan produksi yang pertama
kali ketika manusia menemukan mesin-mesin bertenaga uap.Kini Revolusi Industri
Keempat ditandai dengan hadirnya integrasi dunia online dengan produksi
industri.Industri 4.0 tidak hanya menjadikan produksi secara otomatis, tetapi juga
menghubungkan berbagai sektor produksi secara bersamaan dengan operasi dunia maya
yang dibuat tersambung secara online (internet). Indonesia sudah menapaki era
Industri 4.0, yang ditandai dengan bisnis yang kesehariannya mulai menerapkan
digitalisasi dan otomasi. Namun, belum semua elemen masyarakat menyadari
konsekuensi logis atau dampak dari perubahan-perubahan yang ditimbulkan. Bahkan,
fakta-fakta perubahan itu masih sering diperdebatkan. Misalnya, banyaknya toko
konvensional di pusat perbelanjaan (mall) yang tutup sering dipolitisasi dengan argumen
bahwa kecenderungan itu disebabkan oleh menurunnya daya beli masyarakat. Padahal,
toko-toko konvensional memang mulai menghadapi masalah serius atau minim
pengunjung karena sebagian masyarakat perkotaan lebih memilih 8 sistem belanja online.
Mulai dari membeli baju, sepatu, dan buku hingga membeli makanan semuanya dengan
pola belanja online.
Masih ada beberapa contoh tentang dampak dari adaptasi era Industri 4.0.
Misalnya, karena faktor e-banking dan pesatnya perkembangan sistem pembayaran, 30
persen pos pekerjaan pada setiap bank diprediksi akan hilang dalam beberapa tahun
mendatang. Maka, akhir-akhir ini pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor perbankan
pun tak terhindarkan. Lalu, berlakunya ketentuan e-money untuk bayar tol pun punya
dampak terhadap pekerja yang selama ini melayani pembayaran tunai di semua pintu
jalan tol.8 Dewasa ini, kalangan manapun telah mampu mengambil keputusan sendiri
untuk memilih jalan hidupnya.
Saat ini entrepreneurship telah menjadi trend ajang pembuktian dir (aktualisasi
diri) bagi kalangan manapun. 9 Contohnya Youtube, Instagram, Facebook, WhatsApp
maupun media sosial lain yang menjadi ladang untuk memperluas jaringan pemasaran
dengan promosi melalui jaringan internet, dan bisa bekerja sama dengan ojek online
untuk mengantar pesanan yang telah dipesan secara online. Media massa merupakan
sumber informasi, ide bahkan peluang yang besar. Surat kabar, majalah, televisi, dan
dewasa ini internet, adalah contoh dari media massa. Misalnya, pada iklan komersial
pada surat kabar atau majalah terdapat mengenai bisnis yang dijual. Satu cara untuk
menjadi pengusaha adalah merespon tawaran seperti itu.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang banyak sekali
munculnya
bisnis transportasi online seperti Go-Jek ,Uber dan Grab dimana menunjukan integrasi
aktivitas
manusia dengan teknologi informasi, sehingga mengakibatkan pertumbuhan ekonomi
semakin
meningkat. Di Era revolusi industri 4.0 transportasi yang bersifat konvensional tidak
pernah diprediksi bahwa model ini transportasi konvensional ini yang dahulu banyak
digunakan oleh masyarakat untuk kepentingan mobilitas manusia, namun pada era
revolusi industri 4.0 model
transportasi konvensional ini sudah sedikit digunakan oleh masyarakat, dimana dapat
terlihat antara taksi konvensional versi taksi online atau ojek pangkalan dengan ojek
online, dengan perkembangan teknologi yang semakin berkembang secara pesat model
transportasi konvensional model transportasi yang memanfaatkan dengan sistem aplikasi
berbasis internet menjadi alat transportasi yang dimanfaatkan masyarakat untuk
kepentingan mobilitas manusia, dampaknya publik menjadi lebih mudah mendapatkan
layanan transportasi dan bahkan dengan harga yang sangat terjangkau.
2. Peluang danTantanganWirausaha di era Teknologi Informasi (e-Commerce,Social Media
dan Mobile Apps Kompetisi dan pengembangan Usaha era TI)
Era digital telah berjalan dan dampak perubahan besar dalam perdagangan dunia pun tak
terelakan. Tentunya akan banyak peluang dan tantangan yang harus dihadapi bisnis.
Keleluasaan dan kecepatan informasi menjadi salah satu faktor penyebabnya. (Article
SiSi 2022)
Layaknya teknologi yang menuntut pemilik bisnis untuk adaptif, masyarakat saat ini pun
menuntut produk dan layanan yang serba cepat dan serta praktis. Selain itu tantangan dari
masyarakat saat ini kecenderungan yang senantiasa berubah, baik dari segi selera,
keinginan bahkan hingga ke kebutuhan. Jika pemilik bisnis tidak dapat beradaptasi
dengan kondisi ini, maka konsekuensinya bisnis akan ditinggalkan oleh konsumen secara
perlahan.
Berikut kami telah merangkum beberapa peluang dan tantangan bisnis di era digital ini.
1. Munculnya peluang bisnis online baru (e-business)
Perkembangan informasi saat ini mewabah ke pola hidup masyarakat yang mengandalkan
dunia virtual untuk kegiatan sehari-hari. Sejak dilanda pandemi Covid-19, gaya hidup
masyarakat cenderung memilih berbelanja secara online untuk melengkapi kebutuhan
terlihat meningkat tajam. Cara ini dinilai lebih mudah, praktis dan efisien karena kita tak
perlu berinteraksi dan berhadapan dengan orang banyak. Cukup dengan sentuhan layar
ponsel, berbagai kebutuhan dapat dikirimkan hingga ke depan pintu rumah kita.
2. Keinginan yang serba cepat
Jangkauan internet yang sangat luas tentu saja berpengaruh pada berbagai hal. Bahkan
bagi Anda sebagai pemilik bisnis yang cukup besar, jarak antara pelaku bisnis dan
konsumen tidak menjadi penghalang. Saat ini semakin banyak tersedia berbagai aplikasi
yang memudahkan keduanya melakukan bertransaksi.
Di sisi lain, tidak dapat dihindari juga pola pikir dengan keinginan yang serba cepat telah
menjamur di masyarakat. Solusi bagi pemilik bisnis selain mengoptimalkan sumber daya
yang ada di perusahaan adalah dengan berkolaborasi melalui teknologi yang ada saat
ini. Bisnis yang dipadukan dengan teknologi dapat melaju lebih pesat karena mengikuti
perkembangan pasar.
3. Media pemasaran semakin tak terbatas dan persaingan semakin tinggi
Hidup pada dunia yang serba digital saat ini, pemilik bisnis dapat dengan mudahnya
melakukan pemasaran produk secara online. Hal ini dapat berdampak pada pengurangan
biaya khususnya karena pemilik bisnis tidak harus melakukan sewa tempat luas untuk
melakukan berbagai transaksi.
Bahkan bagi toko online bisa dibentuk hanya dengan bermodalkan ponsel dan kuota
internet. Pemilik bisnis pun juga dapat melakukan strategi marketing di media sosial
ataupun email secara gratis. Namun dampak lainnya dengan adanya media ini, tentu
persaingan yang semakin tinggi pula. Jika tidak dibarengi dengan inovasi yang terus
menerus, maka bisnis akan tertinggal dari lainnya.
4. Proses transaksi menjadi semakin mudah tetapi kecenderungan masyarakat
senantiasa berubah
Aktivitas di dunia maya berjalan selama 24 jam dalam sehari. Hal ini membuat semakin
mudahnya konsumen maupun pelaku bisnis melakukan transaksi dengan lebih cepat.
Bahkan saat ini ada berbagai macam opsi pengiriman barang dan pembayaran semakin
memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi tanpa adanya hambatan yang
berarti.
Namun masyarakat saat ini mudah sekali merasa bosan dengan satu hal dan mempunyai
keinginan yang cukup kompleks. Mereka pun lebih pintar dalam memilih mana produk
yang sesuai dengan mereka dan tidak. Ini menjadi tantangan karena menuntut pemilik
bisnis untuk lebih memutar otak dan berinovasi dalam menciptakan produk serta jasa.
Dan tentu saja hal ini mampu memberikan keuntungan yang lebih maksimal kedepannya
jika pelaku bisnis mampu memanfaatkannya.

Setelah mengetahui peluang dan tantangan di era digital saat ini, kini saatnya
memutuskan bagaimana idealnya bisnis akan Anda jalankan. Apapun pilihannya, ketika
Anda sudah berhasil membuka peluang bisnis, pastikan untuk selalu mendorong inovasi
agar bisnis tetap bertahan. Pastikan melakukan transformasi digital untuk membantu
operasional bisnis agar lebih efisien.

3. Manajemen Usaha
Peter F Drucker dalam bukunya Kasmir mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Sementara itu,
Zemmerer mengartikan kewirausahaan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan
inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki
kehidupan (usaha).
Jadi manajemen kewirausahaan adalah pendayagunaan potensi ekonomis secara kreatif,
inovatif, dan dengan keberanian menghadapi resiko untuk mendapatkan laba yang
berguna mensukseskan program dalam organisasi pendidikan. Sehingga kewirausahaan
dapat juga dikatakan sebagai unsur dalam pendidikan untuk memperlancar proses
pendidikan bukan sebagai media mendapatkan keuntungan secara berlebihan.
DAFTAR PUSTAKA
Nico,Vincent ,tri mulyaningsih article didalam Seminar Nasional & Call For Paper Seminar
Bisnis Magister Manajemen (SAMBIS-2019)
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2006), hlm. 17
Indonesia Dalam Pusaran Revolusi Industri 4.0” (On-line), tersedia di:
https://pqm.co.id/indonesia-dalam-pusaran-revolusi-industri-4-0/( 7 November 2019)
Made Dharmawati, KEWIRAUSAHAAN (Depok : Rajawali Pers, 2007), h. 4.
https://sisi.id/stories/life-at-sisi/peluang-dan-tantangan-bisnis-di-era-digitalisasi/2022
Muh Yunus, Islam dan Kewirausahaan Inovatif, hlm. 30

Anda mungkin juga menyukai