1
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
2
lahir. Kejadian yang tergambar pada zaman jahiliyah menunjukkan bahwa
manusia pada zaman dahulu sebelum datangnya Islam sangat
memprioritaskan derajat sehingga terjadilah pertumpahan darah antara
bangsa yang satu dengan yang lainnya. Ukhuwah yang terjalin pada zaman
itu sangat kurang dibandingkan dengan ukhuwah setelah datangnya Islam.
ﻋَﺪآًء
ْ ﻢ َأ
ْ ﻢ ِإْذ ُﻛْﻨُﺘ
ْ ﻋَﻠْﻴُﻜ
َ ِ ﺖﷲ
َ ﺟِﻤْﻴًﻌﺎ َو َﻟﺎَﺗَﻔَّﺮُﻗﻮْا َوٱْذُﻛُﺮوْا ِﻧْﻌَﻤ
َ ﻞ ٱﻟﻠِﻪ
ِ ﺤﺒ
َ ﺼُﻤﻮْا ِﺑ
ِ َوْاﻋَﺘ
ﻦ اﻟَّﻨﺎِر
َ ﺣْﻔَﺮٍة ِّﻣ
ُ ﺷَﻔﺎ
َ ﻋَﻠﻲ
َ ﻢ
ْ ًٰﻧﺎ َو ُﻛْﻨُﺘ ﺧﻮ
ْ ﻢ ِﺑِﻨْﻌَﻤِﺘِﻪ ِإ
ْ ﺤُﺘ
ْ ﺻَﺒ
ْ ﻢ َﻓَﺄ
ْ ﻦ ُﻗُﻠْﻮِﺑُﻜ
َ ﻒ َﺑْﻴ
َ َﻓَﺄَّﻟ
(١۰٣) ﻢ َﺗْﻬَﺘُﺪْون
ْ ِٰﺘِﻪ َﻟَﻌَّﻠُﻜ ﻢ َءاﻳ
ْ ُ َﻟُﻜ ﻦﷲ
ُ ﻚ ُﻳَﺒِّﻴ
َ ﻢ ِّﻣْﻨَﻬﺎ َﻛَﺬاِﻟ
ْ َﻓَﺄْﻧَﻘَﺬُﻛ
Artinya: “Dan berpegang teguhlah kamu sekalian dengan tali Allah, dan
1
Muhammad Nasib Ar-Rifa’I,Kemudahan dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir,
terj. Syihabuddin, Cet. I, (Jakarta: Gema Insani, 1999), 561.
3
ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dulu bermusuh-musuhan,
maka Allah mempersatukan antara hati mereka, maka jadilah kamu
dengan nikmat-Nya orang-orang bersaudara, dan kamu berada ditepi
jurang neraka, maka Allah menyelamatkanmu darinya. Demikianlah Allah
menjelaskan kepadamu ayat-ayat-Nya agar kamu mendapatkan petunjuk.”
(Q.S Ali Imran: 103)
2
Didin Hafidhuddin,Dakwah Aktual , (Jakarta: Gema Insani Press, 2001) 199-200.
4
Pada firman Allah “ﻮا
ْ ”َوَﻟﺎ َﺗَﻔَّﺮُﻗyang berarti “jangan bercerai berai.”
Berarti sudah jelas bahwasannya Allah tidak menyukai pertengkaran pada
suatu kaum sehingga mereka dapat mengalami perpecahan. Allah sangat
menyukai persatuan dalam persaudaraan atau ukhuwah Islamiyah
maupun Insaniyah.3 Karena ukhuwah yang akan mempersatukan dan
memperkuat pondasi Islam, serta akan mendamaikan kehidupan sosial di
dunia ini dengan perintah bersosialisasi yang telah ditetapkan oleh Allah
dalam Kitab sucinya (Al-Qur’an), hadist nabi, serta yang telah diajarkan
Rasulullah.
ﻋَﻠﻰ اﻻ
َ ﺣﺪ ٰﯨُﻬَﻤﺎ
ْ ﺖ ِا
ْ ن َﺑَﻐ
ْ ﺤْﻮا َﺑْﻴَﻨُﻬَﻤﺎ َﻓِﺎ
ُ ﺻِﻠ
ْ ﻦ اْﻗَﺘَﺘُﻠْﻮا َﻓَﺎ
َ ﻦ اﻟُﻣْﺆِﻣِﻨْﻴ
َ ﻦ ِﻣ
ِ ٰ ﻄﺂِﺋَﻔﺘ
َ َوِاْﻧ
ﺤْﻮا
ُ ﺻِﻠ
ْ ت َﻓَﺎ
ْ ن َﻓﺂَء
ْ ٰﻰ َاْﻣِﺮﷲ ِ َﻓِﺎ ﻲَء ِاﻟ
ْ ﺣَّﺘﻰ َﺗِﻔ
َ ﻲ
ْ ﻲ َﺗْﺒِﻐ
ْ ٰى َﻓَﻘﺎِﺗُﻠﻮا اَّﻟِﺘ ﺧﺮ
ْ ُ
ﺧَﻮٌة
ْ ن ِا
َ (ِاَّﻧَﻤﺎ اﻟُﻣْﺆِﻣُﻨْﻮ۹)ﻦ
َ ﻄْﻴ
ِ ﺴ
ِ ﺐ اﻟُﻣْﻘ
ُّ ﺤ
ِ َ ُﻳ ن ﷲ
َّ ۗ ِا ﻄْﻮا
ُ ﺴ
ِ ل َوَاْﻗ
ِ َﺑْﻴَﻨُﻬَﻤﺎ ِﺑاْﻟَﻌْﺪ
(۱۰)ن
َ ﺣُﻤْﻮ
َ ﻢ ُﺗْﺮ
ْ َ َﻟَﻌَّﻠُﻜ ﻢ َواَّﺗُﻘﻮا ﷲ
ْ ﺧَﻮْﻳُﻜ
َ ﻦ َا
َ ﺤْﻮا َﺑْﻴ
ُ ﺻِﻠ
ْ َﻓَﺎ
Artinya:
3
Muhammad Nasib Ar-Rifa’I,Kemudahan dari Allah: Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir, terj. Syihabuddin, Cet. I, (Jakarta: Gema Insani, 1999), 560.
4
Ikhwan Hadiyyin,Konsep Pendidikan Ukhuwah: Analisa Ayat-Ayat Ukhuwah
Dalam Al-Qur’an , Jurnal Al-Qalam, Vol. 33, No. 2, 2016, hal. 30-31.
5
9) Dan Apabila ada dua golongan orang mukmin berperang, maka
damaikanlah antara keduanya. Jika salah satu dari keduanya berbuat
zalim terhadap (golongan) yang lain, maka perangilah (golongan) yang
berbuat zalim itu, sehingga golongan itu kembali kepada perintah Allah.
Jika golongan itu telah kembali (kepada perintah Allah), maka
damaikanlah antara keduanya dengan adil, dan berlakulah adil. Sungguh,
Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
5
Abdul Wahid Haddade,Konsep Al-Ishlah Dalam Al-Qur’an , Jurnal Tafsere, Vol. 4,
No. 1, 2016,17.
6
Imam Jalaluddin Al-Mahalli dan Imam Jalaluddin As-Suyuti,Terjemahan Tafsir
Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid 2 , terjemahan Bahrun Abu Bakar, Cet. IV (Bandung:
Penerbit Sinar Baru Algensindo, 2006) 49.
6
“ﻮٌة
َ ﺧ
ْ ن ِا
َ ”ِاَّﻧَﻤﺎ اﻟُﻣْﺆِﻣُﻨْﻮyang mana semua orang mukmin itu adalah satu
saudara, walaupun mereka bebeda agama, “ﻢ
ْ ﺧَﻮْﻳُﻜ
َ ﻦ َا
َ ﺤﻮا َﺑْﻴ
ُ ﺻِﻠ
ْ ”َﻓَﺎmaka
apabila terjadi pertikaian antara orang mukmin hendaklah kita
mendamaikannya agar saling rukun supaya mendapat rahmat dari Allah
SWT.7
Semakin kuat dan tinggi ukhuwah yang kita dirikan, maka semakin
kuat badai yang akan menghantamnya. Dalam mengatasi sesuatu yang
tidak kita inginkan, maka kita harus menjauhi perkara atau masalah yang
dapat menghancurkan ukhuwah kita dengan yang lainnya. Pada surat al-
Hujurat ayat 11 dan 12 akan menjelaskan beberapa hal yang dapat
merusak tali persaudaraan, dalam firman Allah SWT.8
ﺴﺂٌء
َ ﻢ َوَﻟﺎِﻧ
ْ ﺧْﻴًﺮا ِّﻣْﻨُﻬ
َ ن َّﻳُﻜْﻮُﻧْﻮا
ْ ٰﻰ َا ﻋﺴ
َ ﻦ َﻗْﻮٍم
ْ ﺨْﺮ َﻗْﻮٌم ِﻣ
َ ﺴ
ْ َٰﻣُﻨْﻮا َﻟﺎَﻳ ﻦا
َ ﻳ َٰﺎُّﻳَﻬﺎ اَّﻟِﺬْﻳ
ۗ ِ ﻢ َوَﻟﺎَﺗَﻨﺎَﺑُﺰْوا ِﺑاْﻟَﺎْﻟَﻘﺎ
ب ْ ﺴُﻜ
َ ۚ َوَﻟﺎَﺗْﻠِﻤُﺰْوا َاْﻧُﻔ َّ ﺧْﻴًﺮا ِّﻣْﻨُﻬ
ﻦ َ ﻦ
َّ ن َّﻳُﻜ
ْ ٰﻰ َا ﻋﺴ
َ ﺴﺂٍء
َ ﻦ ِﻧ
ْ ِّﻣ
(ﻳ۱۱)ن
َ ﻈ ِٰﻠُﻤْﻮ
ّ ﻢ اﻟ
ُ ﻫ
ُ ﻚ
َ ﺐ َﻓُﺎوﻟ ِٰﺌ
ْ ﻢ َﻳُﺘ
ْ ﻦ َّﻟ
ْ ۚ َوَﻣ ِ ق َﺑْﻌَﺪ اﻻ ِْﻳَﻤﺎ
ن ُ ﺴْﻮ
ُ ﻢ اﻟُﻔ
ُ ﺳ
ْ ﺲ اِﻟﺎ
َ ِﺑْﺌ
ﺴْﻮا
ُ ﺴ
َّ ﺠ
َ ﻢ َّوَﻟﺎَﺗ
ٌ ﻦ ِاْﺛ
ِّ ﻈ
َّ ﺾ اﻟ
َ ن َﺑْﻌ
َّ ﻦ ِا
ِّ ﻈ
َّ ﻦ اﻟ
َ ﺟَﺘِﻨُﺒْﻮا َﻛِﺜْﻴًﺮا ِّﻣ
ْ َٰﻣُﻨﻮا ا ﻦ ا
َ َٰﺎُّﻳَﻬﺎ اَّﻟِﺬْﻳ
ۗ ﻫُﺘُﻤْﻮُه
ْ ﺧْﻴِﻪ َﻣْﻴًﺘﺎ َﻓَﻜِﺮ
ِ ﻢ َا
َ ﺤ
ْ ﻞ َﻟ
َ ن َّﻳْﺄُﻛ
ْ ﻢ َا
ْ ﺣُﺪُﻛ
َ ﺐ َا
ُّ ﺤ
ِ ۗ َاُﻳ ﻀﺎ
ً ﻢ َﺑْﻌ
ْ ﻀُﻜ
ُ ﺐ َﺑْﻌ
ْ َوَﻟﺎَﻳْﻐَﺘ
(١٢)ﻢ
ٌ ﺣْﻴ
ِ ب َّر
ٌ َ َﺗَّﻮا نﷲ
َّ َواَّﺗُﻘﻮا ﷲ َ ۗ ِا
Artinya:
7
Ibid, hal 893.
8
Ikhwan Hadiyyin,Konsep Pendidikan Ukhuwah: Analisa Ayat-Ayat Ukhuwah
Dalam Al-Qur’an , Jurnal Al-Qalam, Vol. 33, No. 2, 2016, 31.
7
panggilan adalah (panggilan) yang buruk (fasik) setelah beriman. Dan
barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang zalim.
Ayat ini menjelaskan kepada kita untuk menjauhi hal-hal yang dapat
memecah belah tali ukhuwah, diantaranya adalah meninggalkan sikap
saling olok mengolok, mencela orang lain, memanggil orang lain dengan
sebutan yang buruk, menjauhi sikap berprasangka, dan jangan pernah
mencari-cari kesalahan orang lain serta menyebarkan aibnya.9 Karena hal
ini yang dapat merusak persatuan dalam persaudaraan.
ﻞ ِﻟَﺘَﻌﺎَرُﻓْﻮا
َ ﺷُﻌْﻮًﺑﺎ َوَﻗَﺒﺂِﺋ
ُ ﻢ
ْ ﺟَﻌْﻠﻨ ُٰﻜ
َ ٰﻰ َو ﻦ َذَﻛٍﺮ َّو ُاْﻧﺜ
ْ ﻢ ِﻣ
ْ ُٰﻜ ﺧَﻠْﻘﻨ
َ س ِاَّﻧﺎ
ُ ﻳ َٰﺎُّﻳَﻬﺎ اﻟَّﻨﺎ
(۱۳)ﺧِﺒْﻴٌﺮ
َ ﻢ
ٌ ﻋِﻠْﻴ
َ َ نﷲ
َّ ۗ ِا ْ ِ َاْﺗﻘ ٰﯩُﻜ
ﻢ ﻋْﻨَﺪ ﷲ
ِ ﻢ
ْ ن َاْﻛَﺮَﻣُﻜ
َّ ۗ ِا
9
Ikhwan Hadiyyin,Konsep Pendidikan Ukhuwah: Analisa Ayat-Ayat Ukhuwah
Dalam Al-Qur’an , Jurnal Al-Qalam, Vol. 33, No. 2, 2016, 32.
10
Ibid, hal 33.
8
seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian kami jadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sungguh, yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sungguh Allah Maha Mengetahui, Maha Teliti.
Ayat diatas menyatakan bahwa semua manusia itu sama, tidak ada
yang berbeda dimata Allah. Mereka sama-sama makhluk ciptaan Allah
yang diberikan kesempurnaan fitrah dimuka bumi ini daripada makhluk
lainnya. Hak dan kewajiban yang diberikan oleh Allah kepada mereka pun
sama, tidak ada yang membedakan antara mereka walaupun mereka
berbeda-beda suku, bangsa, ras. Tetapi yang akan membedakan adalah
ketakwaan mereka kepada-Nya. Maka rasa toleransi kita kepada manusia
yang lainnya harus tetap berjalan walaupun terdapat perbedaan yang
mencolok ataupun tidak mencolok.11
11
Umi Hasanah,Toleransi Dalam Kehidupan Sosial Beragama , Jurnal Studi
Keislaman, Vol. 3, No. 1, 2017, 79.
12
Amalia Irfani, Konsep Persaudaraan Menurut Islam dan Budha (Sebuah Studi
Komparatif), Jurnal Dakwah, vol17, no. 2. 2017, 221.
9
1. Ukhuwah Islamiyah, yaitu ukhuwah antara sesama umat islam yang
bersifat Islami atau yang di ajarkan Islam.
1. Nikmat Allah
13
Cecep Sudirman Anshori, Ukhuwah Islamiyah Sebagai Pondasi Terwujudnya
Organisasi Mandiri dan Profesional , Jurnal Pendidikan Agama Islam Ta’lim, Vol.14, No.1
2016, hal.119
10
2. Perumpamaan Tali Tasbih
َ ﺣُﻤﻮ
ن َ ﻢ ُﺗْﺮ
ْ ۚ َواَّﺗُﻘﻮْااﻟّٰﻠَﻪ َﻟَﻌَّﻠُﻜ ْ ﺧَﻮْﻳُﻜ
ﻢ َ ﻦ َأ
َ ﺤﻮْاَﺑْﻴ
ُ ﺻِﻠ
ْ ﺧَﻮٌة َﻓَﺎ
ْ ن ِإ
َ (إِإَّﻧَﻤﺎاْﻟُﻤْٔﻮِﻣُﻨْﻮ١۰)
11
ﺖ ِﻟَﻘْﻮٍم
ِ ﺼُﻠاﻻ َٰﻳ
ِّ ۗ َوُﻧَﻔ ِ ﻢ ِﻓﻰ اﻟِّﺪْﻳ
ﻦ ْ ﺧَﻮاُﻧُﻜ
ْ ﺼٰﻠﻮَةَوٰاَﺗُﻮااﻟَّﺰَﻛﻮَةَﻓِﺎ
َّ ن َﺗﺎُﺑْﻮاَوَاَﻗﺎُﻣﻮااﻟ
ْ َﻓِﺎ
َ (َّﻳْﻌَﻠُﻤْﻮ۱۱)
ن
14
Alamah Kamal Faqih Imani,Nurul Qur’an , (Jakarta Selatan: Nurul Al-Huda,
2013) hal. 380-381)
12
apabila berbuat maksiat ingatkanlah hal itu menjadikan jembatan kita
untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah kita.
ۚ َواﻟّٰﻠُﻪ ْ ﺧَٰﻮُﻧُﻜ
ﻢ ْ ﻢ َﻓِﺈ
ْ ﻫ
ُ ﻄﻮ
ُ ﺨﺎ ِﻟ
َ ۖ َوِإن ُﺗ ﺧْﻴٌﺮ
َ ﻢ
ْ ح َّﻟُﻬ
ٌ ﺻَﻠﺎ
ْ ﻞ ِإ
ْ ۗ ُﻗ ﺧَﺮِة
ِ َ ِﻓﻰ اﻟُّﺪْﻧَﻴﺎَواﻷ
ٌ ﺣِﻜْﻴ
ﻢ َ ﻋِﺰْﻳٌﺰ
َ ن اﻟّٰﻠَﻪ
َّ ۚ ِإ ْ ﻋَﻨَﺘُﻜ
ﻢ ْ ﺷﺎَءاﻟّٰﻠُﻪ َﻟَﺄ
َ ۚ َوَﻟْﻮ ْ ﺼِﻠ
ﺢ ْ ﻦ اْﻟُﻤ
َ ﺴَﺪِﻣ
ِ ﻢ اْﻟُﻤْﻔ
ُ (َﻳْﻌَﻠ۲۲۰)
13
kebenaran melalui risalah-risalahnya. Hal itu termuat dalam QS. Al-
Baqarah ayat 213:
َ ﻢ اْﻟِﻜٰﺘ
ﺐ ُ ل َﻣَﻌُﻬ
َ ﻦ َوَاْﻧَﺰ
َ ﻦ َوُﻣْﻨِﺬِرْﻳ
َ ﺸِﺮْﻳ
ِّ ﻦ ُﻣَﺒ
َ ٖ ﺚ اﻟّٰﻠُﻪ اﻟَّﻨِﺒّﻴ
َ ۗ َﻓَﺒَﻌ ﺣَﺪًة
ِ س ُاَّﻣًﺔ َّوا
ُ ن اﻟَّﻨﺎ
َ َﻛﺎ
ْ ﻦ ُاْوُﺗْﻮُه ِﻣ
ﻦ َ ﻒ ِﻓْﻴِﻪ ِاَّﻟﺎاَّﻟِﺬْﻳ
َ ﺧَﺘَﻠ
ْ ۗ َوَﻣﺎ ﺧَﺘَﻠُﻔْﻮاِﻓْﻴِﻪ
ْ س ِﻓْﻴَﻤﺎا
ِ ﻦ اﻟَّﻨﺎ
َ ﻢ َﺑْﻴ
َ ﺤْﻜ
ْ ﻖ ِﻟَﻴ
ِّ ﺤ
َ ِﺑﺎ ْﻟ
ِّ ﺤ
ﻖَ ﻦ اْﻟ
َ ﺧَﺘَﻠُﻔْﻮاِﻓْﻴِﻪ ِﻣ
ْ ﻦ ٰاَﻣُﻨﻮاِﻟَﻤﺎا
َ ۚ َﻓَﻬَﺪى اﻟّٰﻠُﻪ اَّﻟِﺬْﻳ ْ ﺖ َﺑْﻐًﻴﺎَﺑْﻴَﻨُﻬ
ﻢ ُ ﻢ اْﻟَﺒِّﻴٰﻨ
ُ َٓءْﺗُﻬ ﺟﺎ
َ َﺑْﻌِﺪَﻣﺎ
ٍ ﺴَﺘِﻘْﻴ
ﻢ ْ ط ُّﻣ
ٍ ﺻَﺮا
ِ ﺸ ٓﺎُءِاٰﻟﻰ
َ ﻦ َّﻳ
ْ ي َﻣ
ْ ۗ َواﻟّٰﻠُﻪ َﻳْﻬِﺪ ٖ (ِﺑِﺎْذِﻧﻪ۲۱۳)
Artinya: “Manusia itu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan),
maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi kabar gembira dan
pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang
benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang
mereka selisihkan. Tidaklah berselisih tentang kitab itu melainkan orang
yang telah di datangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada
mereka keterangan – keterangan yang nyata, karena dengki antara
mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman
kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkan itu dengan
kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang
dikehendakiNya kepada jalan yang lurus.”
Semua yang ada di bumi ini perlu yang namanya proses dan atau
bisa di bilang adaptasi. Sama halnya dengan ukhuwah Islamiyah memiliki
proses untuk kita lebih mudah dalam berukhuwah, yaitu dengan15 :
15
Syarifah Laili, Studi Analisis Ayat-Ayat Ukhuwah dalam Tafsir Al-Misbah karya
M. Quraish Shihab , Program Pasca Sarjana Universitas Islam Negeri Sumatra Utara.2016,
hal 47-51
14
3. Ta’awun (membantu)
5. Takaful (penjaminan)
ﻦ اﻟَّﻠِﻪ
َ ً ِّﻣ ﻀﻻ
ْ ن َﻓ
َ ﻢ َﻳْﺒَﺘُﻐْﻮ
ْ ﻢ َو َاْﻣَﻮاِﻟِﻬ
ْ ﻫ
ِ ﻦ ِدَﻳﺎِر
ْ ﺟْﻮا َﻣ
ُ ﺧِﺮ
ْ ﻦ ُأ
َ ﻦ اَّﻟِﺬْﻳ
َ ﺟِﺮْﻳ
ِ ِﻟْﻠُﻔَﻘَﺮِءاْﻟُﻤَﻬﺎ
َ ( َواّﻟَﺬْﻳ٨) ن
ﻦ َ ﺼﺎِدُﻗْﻮ
َّ ﻢ اﻟ
ُ ﻫ
ُ ﻚ
َ ُاْوَﻟِﺌ ﺳْﻮَﻟُﻪ
ُ َ َوَر ن ﷲ
َ ﺼُﺮْو
ُ ﺿَﻮا َﻧﺎ َوَﻳْﻨ
ْ َوِر
ﺟُﺔ ِّﻣَّﻤﺂ
َ ﺣﺎ
َ ﻢ
ْ ﻫ
ِ ﺻُﺪوِر
ُ ﻲ
ْ ن ِﻓ
َ ﺠُﺪْو
ِ ﺟَﺮ َوﻻ ََﻳ
َ ﻫﺎ
َ ﻦ
ْ ن َﻣ
َ ﺤُّﺒْﻮ
ِ ﻢ ُﻳ
ْ ﻦ َﻗْﺒِﻠِﻬ
ْ ن ِﻣ
َ َﺗَﺒَّﻮُؤاﻟَّﺪاَرَواْﻟِﺄْﻳَﻤﺎ
ُ ﻫ
ﻢ ُ ﻚ
َ ﺴِﻪ َﻓُﺄﻟِﺌ
ِ ﺢ َﻧْﻔ
َّ ﺷ
ُ ق
َ ﻦ ُﻳْﻮ
ْ ﺻﺔ َوَﻣ
َ ﺼﺎ
َ ﺧ
َ ﻢ
ْ ن ِﺑِﻬ
َ ﻢ َوَﻟْﻮ ﻛَﺎ
ْ ﺴِﻬ
ِ ﻋَﻠﻰ َأْﻧُﻔ
َ ن
َ ُأْوُﺗْﻮا َوُﻳْﺆِﺛُﺮْو
٩)ن
ِ ﺤْﻮ
ُ )اْﻟُﻤْﻔِﻠ
8) juga bagi orang fakir yang berhijrah yang diusir dari kampung
halaman dan dari harta benda mereka (karena) mencari karunia dari Allah
dan keridhaan-Nya dan mereka menolong Allah dan Rasul-Nya. Mereka
itulah orang-orang yang benar.
15
9)Dan orang-orang yang telah beriman (Anshor) sebelum
(kedatangan) mereka (Muhajirin), mereka (Anshor) ‘mencintai’ orang yang
berhijrah kepada mereka (Muhajirin), dan mereka (Anshor) tiada menaruh
keinginan dalam hati mereka terhadap apa-apa yang diberikan kepada
mereka (Muhajirin); dan mereka mengutamakan (orang-orang muhajirin),
atas diri mereka sendiri, sekalipun mereka dalam kesusahan, dan siapa
yang dipelihara dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang
beruntung.
Kisah dari kaum muhajirin dan anshar ini mengenai ukhuwah patut
dijadikan teladan bagi kita semua sebagai seorang muslim yakni
persaudaraan antara kaum muhajirin dan kaum anshar. Kaum anshar yang
begitu sangat peduli pada kaum muhajirin, apalagi lebih mengutamakan
kepentingan kaum muhajirin dari pada kepentingannya sendiri, sekalipun
kaum anshar ini membutuhkannya namun dalam hal apapun kaum anshar
selalu mendahulukan kebutuhan kaum muhajirin tanpa ada rasa iri dan
dengki atas keutamaan yang diberikan Allah SWT. Yang berupa kemuliaan
dan keagungan. Kebesaran jiwa yang dimiliki kaum anshar ini sepatutnya
mampu dijadikan pedoman untuk umat muslim seluruh dunia dalam
menegakkan ukhuwah dengan tertanamnya rasa kasih sayang terhadap
sesama, menolong dengan sepenuh hati tanpa meminta balasan apa-apa,
lebih mengutamakan kebutuhan orang lain menjadi dasar konsep ihsan.16
Ukhuwah sesama umat muslim tertera dalam QS. Al-Anbiya: 92
٩٢) ن
ِ ﻋُﺒُﺪْو
ْ ﻢ َﻓْﺎ
ْ ﺣَﺪًة َوَأَﻧْﺎَرُّﺑُﻜ
ِ ﻢ ُأَّﻣًﺔ َوا
ْ ﻫِﺬِه ُأَّﻣُﺘُﻜ
َ ن
َّ )ِأ
Sejatinya kita semua adalah umat yang satu. Tidak ada yang
berbeda diantara kita, semua diciptakan sama yakni untuk menyembah
16
Abu Ihsan Al-Atsari,Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8 (Jakarta: Pustaka Imam Asy-Syafi’i.
2005), hal 111-115
16
Allah dan mengabdi kepadanya. Allah pun tidak membeda-bedakan
hambanya, semua diberikan nikmat dan rahmat yang sama. Bahkan untuk
orang-orang nonmuslim Allah pun juga memberikan kasih sayang
terhadap makhluknya sebagaimana sifat Rahman-Nya. Allah tidak menilai
seorang hamba melalui harta, pangkat, derajat, ketampanan, dan
kepiawaiannya tetapi menilai seorang hamba melalui ketaatannya.17
17
Ibid, hal 481
17
dari ulah apa yang kita perbuat.
4) Memberi nasihat
18
persaudaraan hal itu sangat dianjurkan Nabi sebagaimana
sabdanya “Tidak sempurna keimanan seseorang diantara kalian
hingga ia mencintai untuk saudaranya seperti dia mencintai untuk
dirinya sendiri” (HR. Bukhori no:13, dan HR. Muslim no:45)18
Dalam hal ini, pesantren dan lembaga keagamaan mempunyai peran yang
sangat strategis dalam pembangunan mental spiritual bangsa juga
berpotensi mencapai pembangunan fisik materiil Indonesia. Sebab
pesantren memberikan pengajaran berciri khaskan islam tanpa
mengurangi budaya di Indonesia, menghayati nilai keislaman, menekankan
pentingnya moral, dan tak kalah penting IPTEK dan IMTAQ tidak
ketinggalan untuk mencetak para kader bangsa yang berkompeten dan
bermoral. Interaksi pembelajaran di lingkungan pesantren untu
18
Abu Umamah Arif Hidayatullah,Terjemah Ukhuwah Islamiyah karya Syaikh
Amin bin Abdullah asy-Syaqawi , e book Islam House 2013 M-1434 H, 4-11.
19
membentuk insan kamil dengan mengintegrasikan nilai keagamaan dan
life skill warga negara terutama mengetahui hak dan kewajibannya
bermasyarakat dengan mengacu pada ukhuwah Islamiyah.19
KESIMPULAN
19
Iqbal Arpanudin,Implementasi Nilai Sosial Ukhuwah Islamiah di Pondok
Pesantren, Jurnal Humanika, Vol. 16, No. 1. 2016, 1-3.
20
DAFTAR PUSTAKA
Al-Atsari, Abu Ihsan, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 8, Jakarta: Pustaka Imam Asy-
Syafi’i. 2005.
Al-Mahalli, Imam Jalaluddin dan Imam Jalaluddin As-Suyuti, Terjemahan
Tafsir Jalalain Berikut Asbabun Nuzul Jilid 2 , terjemahan Bahrun Abu
Bakar, Cet. IV, Bandung: Penerbit Sinar Baru Algensindo, 2006.
21
Hadiyyin, Ikhwan, Konsep Pendidikan Ukhuwah: Analisa Ayat-Ayat
Ukhuwah dalam Al-Qur’an , Jurnal Al-Qalam, Vol. 33, No. 2, 2016.
Hafidhuddin, Didin,Dakwah Aktual , Jakarta: Gema Insani Press, 2001.
Hasanah, Umi, Toleransi Dalam Kehidupan Sosial Beragama , Jurnal Studi
Keislaman, Vol. 3, No. 1, 2017.
Imani, Alamah Kamal Faqih, Nurul Qur’an , Jakarta Selatan: Nurul Al-Huda,
2013.
Curriculum Vitae
22
Nama : Sofi Lailatur Rosyada
Tempat, Tanggal Lahir : Malang, 16 November 1999
Fakultas / Jurusan : FTIK / Pendidikan Agama Islam
Semester / Kelas :3/F
Alamat : RT 05 RW 02 Dsn. Gobet, Desa.
Pondok Agung, Kec. Kasembon, Kab. Malang
23