Anda di halaman 1dari 3

KETELADANAN RASULULLAH MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI

Assalamualaikum Wr. Wb

Alhamdulillah…..

Hadirin yang dimuliakan Allah SWT

Pada kesempatan yang mulia ini, kami berpesan kepada kita semua, marilah kita
senantiasa meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, mensyukuri anugrah dan
kenikmatan-Nya, menunaikan segala perintah dan menjauhi segala larangan-Nya. Kita jernihkan
batin untuk bertaqarrub dengan penuh khusu’, tawadhu’ dan tadharru’ sebagai bentuk
penghambaan dan kecintaan kita kepada-Nya. Selanjutnya marilah kita bangun kehidupan kita
dengan akhlakul karimah yang selalu berorientasi ketingkat kematangan religius yang lebih
tinggi yaitu taqwallah, agar kita mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat, amin.

Hadirin,yang berbahagia

Abu a’la al maududi dalam bukunya the prophet of Islam mengatakan : he is the only one
example, rasul merupakan contoh yang paling lengkap, dalam dirinya terdapat kebesaran dan
kemuliaan sifat manusia. Kebesaran sifat rasul serta keberhasilan beliau dalam memimpin
Negara telah tercatat dengan indah dan rapi dalam sejarah peradaban manusia, sehingga wajar
kehebatan beliau diabadikan oleh Michael heart dalam bukunya “the one hundred ranking of the
most influeting person in history”.

Kebesaran sifat rasul sebagai seorang pemimpin yang selalu mengutamakan kepentingan
rakyat dan mengutamakan akhlakul karimah pada akhirnya mampu merobah masyarakat biadab
menjadi beradab, yang dulunya berseteru menjadi satu. Yang dulunya menyembah berhala, kini
kembali menyembah Allah ta’ala.

Oleh karena itu KEPEMIMPINAN RASULULLAH MEMBANGUN MASYARAKAT MADANI, adalah


tema yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini.

Sebagai rujukan marilah kita dengarkan firman Allah dalam Q.S al-Ahzab ayat 21 yang
berbunyi :

‫ُس َوةٌ َح َسنَةٌ لِ َم ْن َكا َن َي ْر ُجو اللَّهَ َوالَْي ْوَم‬


ْ ‫أ‬ ِ َّ‫ول الل‬
‫ه‬ ِ ‫لََق ْد َكا َن لَ ُكم يِف رس‬
َُ ْ
)21(‫اآْل ِخَر َوذَ َكَر اللَّهَ َكثِ ًريا‬

Ayat ini menegaskan kepada kita bahwa sungguh pada diri rasulullah itu terdapat
uswatun hasanah bagi kita. Rasul merupakan figur yang luhur, contoh yang tinggi yang harus
diikuti dengan sepenuh hati, baik perkataan maupun perbuatannya. Demikian penjelasan imam
ali ash shobuni dalam shofwat tafasir, rasul is the walking qur’an, akhlak rasul ibarat alqur’an
yang berjalan.

Lantas, bagaimana akhlak bangsa kita terutama para pemimpin kita saat ini ? jawabannya
adalah, Alhamdulillah masih ada pemimpin yang patut diteladani, masih ada para pejabat yang
bisa mengayomi, masih ada aparat yang peduli, semua itu patut disyukuri walaupun jumlahnya
sedikit sekali.

Karena masih banyak pejabat yang bejat, masih banyak politisi yang korupsi, masih banyak
aparat yang tidak amanat dan bergelimang maksiat. Kita sekarang mengalami krisis moneter
yang membuat kita keteter, ditambah pemuda yang teller dan pemimpin yang kiler. Bagaimana
mungkin reformasi teraplikasi sementara para pemimpin kita mengalami dekadensi, reformasi
yang kita citakan, malah destruksi yang jadi kenyataan, kesejahteraan yang kita dambakan malah
kesengsaraan yang kita rasakan.

Apa yang harus dilakukan pemimpin kita agar bangsa Indonesia bisa berjaya ?

Sebagai jawabanya mari kita renungkan firman Allah dalam Q.S Ali-Imran 159 yang berbunyi :

ِ َ ‫ت فَظًّا َغلِي‬ ِِ ٍِ
َ ‫ضوا ِم ْن َح ْول‬
‫ك‬ ِ ‫ظ الْ َق ْل‬
ُّ ‫ب اَل ْن َف‬ َ ‫فَبِ َما َرمْح َة م َن اللَّه لْن‬
َ ‫ت هَلُ ْم َولَ ْو ُكْن‬
‫ت َفَت َوَّك ْل َعلَى اللَّ ِه إِ َّن‬ ‫م‬‫ز‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ِ
‫إ‬‫ف‬
َ ِ
‫ر‬ ‫َم‬ ‫أْل‬ ‫ا‬ ‫يِف‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ر‬ ِ
‫و‬ ‫ا‬‫ش‬ ‫و‬ ‫م‬ ‫هَل‬ ‫ر‬ ِ ‫فَاعف عْنهم واست ْغ‬
‫ف‬
َ َْ َ ْ َ
ْ ُ ْ َ ُْ ْ َ ْ َ ْ ُ َ ُ ْ
ِ ُّ ِ‫اللَّهَ حُي‬
َ ‫ب الْ ُمَت َوِّكل‬
)159(‫ني‬

Saudaraku seiman.

Prof. Dr. Qurais shihab dalam tafsir almisbahnya menjelaskan, ayat tadi mengandung 3
cara rasul dalam berdakwah yang berisi pesan moral bagi seorang pemimpin bangsa kita yaitu :

1. Rasul bersikap lemah lembut kepada kawan maupun lawan


2. Rasul senantiasa bersikap lapang dada, mudah memaafkan dan memberi ampunan setiap
kesalahan
3. Rasul senantiasa mentradisikan kehidupan bermusyawarah dalam mengambil keputusan.

Itulah cara dan strategi rasul dalam berdakwah yang selalu berhasil memimpin bangsa kita
dengan berlandaskan akhlakul karimah, moral dan etika. Untuk itu ada 4 solusi yang membawa
bangsa kita bangkit dari keterpurukan serta krisis berkepanjangan akibat moral bangsa yang
semakin mengkhawatirkan. 4 solusi itu adalah :

1. Pemimpin sebagai figur sentral harus bermoral, berakhlak mulia dan beretika. Untuk
menanamkan akhlak, moral dan etika mari kita mulai sejak dini dan dimulai pada diri kita
sendiri. Hal ini sejalan dengan pesan lukmanul hakim tepatnya pada surah lukman ayat
17 yang mengambil kesimpulan, ada 4 spesifikasi pesan lukman yang mengandung
induknya ibadah dan pondasinya berupa akhlakul karimah yaitu :
Dirikanlah sholat, suruhlah orang berbuat kebaikan, mencegah kemungkaran dan
bersabar atas segala yang menimpa.
2. Kita sebagai warga Negara harus ikut berpartisipasi dan antisipasi sebagai wujud
apresiasi yang sesuai tuntunan alqur’an.
Jangan hanya pandai mengkritisi tapi berikanlah solusi, jagalah sarana dan prasarana
Negara, jangan berbuat durjana karena Allah akan murka dan kita akan mendapatkan bala
bencana.
3. Kita tingkatkan sumber daya manusia dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta kematangan iman dan taqwa yang bermuara pada akhlak yang mulia.
4. Tingkatkan harmonisasi ulama dan umaro’, hubungan keduanya harus dekat agar hidup
dapat nikmat dalam Negara yang berdaulat dan penuh berkat.

Dengan demikian dapat disimpulkan, agar Indonesia jaya, pemimpin kita harus bercermin
dan mengambil strategi rasul dalam berdakwah. Yaitu selalu mengutamakan kepentingan rakyat
dan mengutamakan akhlakul karimah dalam memimpin. Dengan demikian Negara kita akan
makmur dengan pemimpin yang jujur dan berbudi luhur sehingga rahmat Allah pun terulur.

Amin-amin ya rabbal ‘alamin.

Demikian sarahan kami, sampai jumpa.

Anda mungkin juga menyukai