Anda di halaman 1dari 5

Khutbah Jumat:

Teladani Para Pahlawan, Isi Kemerdekaan

Khutbah Jumat kali ini, mengingatkan sekaligus mengajak umat Islam


untuk meneladani para pahlawan yang telah berjuang mewujudkan
kemerdekaan di tanah Indonesia. Spirit perjuangan yang telah diwariskan
harus terus dijaga dengan sekuat tenaga menjaga kemerdekaan yang telah
dinikmati sekarang ini. Bentuk menjaga kemerdekaan ini adalah dengan
senantiasa mengisi kemerdekaan dengan hal-hal positif dimulai dari setiap
individu bangsa Indonesia, sesuai kemampuan dan kapasitasnya.

Khutbah I

ِ ‫َم ُد َكمَا يَ ْنبَ ِغي لِج َََل‬


‫ل‬ ْ ‫ك ْالح‬ َ َ‫ يَا َربَّنَا ل‬،‫ئ مَزِ ْيدَه‬ ُ ِ‫كاف‬ َ ‫م ُه َو ُي‬َ ‫َمداً ُيوَافِي نِ َع‬ ْ ‫هلل ح‬ ِ ‫َم ُد‬ ْ ‫اَ ْلح‬
‫ت‬َ ‫ت َكمَا أَ ْث َن ْي‬ َ ‫ك أَ ْن‬ َ ‫علَ ْي‬ َ ‫صي ثَنَا ًء‬ ِ ‫ح‬ ْ ُ‫م ََل أ‬ َّ ‫ك اللَّ ُه‬ َ َ‫س ْبحَان‬ ُ .‫س ْلطَا ِنك‬ ُ ‫م‬ ِ ‫ظ ْي‬ ِ ‫م َو ِل َع‬ ِ ‫ك ِر ْي‬ ْ ‫ك‬
َ ‫ال‬ َ ‫ه‬ ِ ‫َج‬ْ ‫و‬
‫ع ْب ُد ُه‬َ ً‫مدا‬ َّ ‫ح‬َ ‫ن ُم‬ َّ َ‫ش َه ُد أ‬ ْ َ‫ وَأ‬،‫ك لَه‬ َ ‫ش ِر ْي‬َ ‫َح َد ُه ََل‬ ْ ‫ه إِ ََّل هللا و‬ َ ‫ن ََل إِل‬ ْ َ‫ش َه ُد أ‬ ْ َ‫ َوأ‬.‫سك‬ ِ ‫علَى نَ ْف‬ َ
.ً‫ذ ْيرا‬ ِ َ‫شيرْاً َون‬ ِ َ‫ه ب‬ ِ ِ‫م ُكل‬ ِ َ‫ْسلَ ُه هللاُ إِلَى ْال َعال‬ َ ‫ أَر‬.‫ْسلَه‬ َ ‫ي أَر‬ ٍّ ‫خ ْي َر نَ ِب‬َ .‫خلِ ْيلُه‬ َ ‫ص ِفيُّ ُه َو‬ َ ‫َس ْولُ ُه َو‬ ُ ‫َور‬
ً‫َس ََلما‬ َ ‫د ص َََل ًة و‬ ٍّ ‫م‬َّ ‫ح‬َ ‫دنَا ُم‬ ِ ‫س ِي‬ َ ‫ل‬ ِ ‫علَى آ‬ َ ‫د َو‬ٍّ ‫م‬َّ ‫ح‬ َ ‫دنَا ُم‬ ِ ‫س ِي‬ َ ‫علَى‬ َ ‫ك‬ ْ ‫َار‬
ِ ‫م َوب‬ ْ ِ‫َسل‬ َ ‫َل و‬ ِ ‫مص‬ َّ ‫اَللَّ ُه‬
ُ
ِ ِ‫هللا ْال َقائ‬
‫ل‬ ِ ‫سي بِت َْقوَى‬ ِ ‫م َونَ ْف‬ ْ ‫ص ْي ُك‬ِ ‫ أَ َّما ب َْع ُد َفإنِي أ ْو‬.‫الد ْين‬ ِ ‫م‬ ِ ‫ن إِلَى يَ ْو‬ ِ ‫ن ُمت َََل ِز َم ْي‬ ِ ‫م ْي‬ َ ِ‫دَائ‬
ٌ ‫حي‬
‫م‬ ِ ‫هللا لَ َغ ُفو ٌر َر‬ َ ‫ن‬ َّ ِ‫ إ‬،‫صوها‬ ُ ‫ح‬ ْ ُ‫هللا ََل ت‬
ِ ‫ة‬ َ ‫م‬َ ‫ن تَ ُع ُّدوا نِ ْع‬ ْ ِ‫ ي وَإ‬:‫ن‬ ِ ‫ه ْال ُقرْآ‬ ِ ِ‫فِي كِتَاب‬.

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.


Menjadi sebuah keniscayaan bagi kita untuk senantiasa meningkatkan
ketakwaan kepada Allah swt melalui langkah menjalankan segala perintah-
Nya dan menjauhi segala apa yang dilarang-Nya. Pentingnya hal ini, maka
berwasiat takwa menjadi salah satu rukun dan kewajiban yang harus
dilakukan oleh khatib dalam setiap khutbahnya. Jika tidak berwasiat takwa
maka tidak sah lah khutbah Jumat yang disampaikannya.

Mengungkapkan rasa syukur juga menjadi sebuah kewajiban bagi kita


semua atas karunia nikmat tiada tara yang telah diberikan oleh Allah swt.
Syukur ini menjadi pemantik terus ditambahkannya nikmat-nikmat Allah
swt yang padahal jika kita menghitungnya, maka tiada sanggup kita
melakukannya. Allah berfirman:

ِ ‫هللا لَ َغ ُفو ٌر َر‬


ٌ ‫حي‬
)18 :‫ (النحل‬.‫م‬ َ ‫ن‬ َّ ِ‫ إ‬،‫صوها‬ ْ ُ‫هللا ََل ت‬
ُ ‫ح‬ ِ ‫ة‬ َ ‫ن تَ ُع ُّدوا نِ ْع‬
َ ‫م‬ ْ ِ‫وَإ‬

www.hanapibani.com
1
Artinya: “Jika kalian menghitung nikmat Allah, niscaya kalian tidak akan
mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun
lagi Maha Penyayang.” (Surat an-Nahl ayat 18).

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.


Di antara nikmat yang harus kita syukuri adalah dianugerahkannya nikmat
kemerdekaan dan kemananan di tanah air Indonesia. Kondisi yang kita
rasakan saat ini bukan tiba-tiba datang begitu saja. Keamanan dan
kenyamanan dalam bingkai kemerdekaan yang kita nikmati ini adalah
berkat wasilah perjuangan dari para pahlawan. Mereka berjuang dengan
pengorbanan jiwa raga dan berhasil mengusir penjajah dari bumi pertiwi.
Sebagai orang yang pandai bersyukur, jangan sampai kita lupakan jasa dan
spirit para pahlawan dalam perjuangan ini. Semestinya kita harus
meneladani semangat perjuangan mereka untuk diaplikasikan di era saat
ini.

Jika pahlawan dulu berjuang dengan mengangkat senjata untuk mengusir


para penjajah, maka tugas kita saat ini sebagai penerus adalah berjuang
untuk mengusir kebodohan dan ketertinggalan sebagai modal menjaga
kemerdekaan ini. Cara perjuangan saat ini adalah dengan terus mengisi
kemerdekaan dengan hal-hal yang baik. Bukan sebaliknya, mewarnai
kemerdekaan dengan sikap-sikap negatif yang akan merongrong integritas
serta eksistensi bangsa.

Terlebih di era digital saat ini di mana berbagai narasi informasi provokatif
sering muncul di media sosial. Kita dan khususnya para generasi muda
harus dipahamkan agar tidak mudah larut mengikuti paham-paham yang
ingin memecah belah bangsa. Para generasi muda khususnya, harus terus
disadarkan untuk meneladani spirit para pahlawan dan mengusir penjajah
di zaman modern yang kerap masuk melalui perang pemikiran (Ghazwul
fikri) di media sosial.

Setiap elemen bangsa harus disadarkan untuk tidak terprovokasi dengan


berbagai upaya membenturkan keragaman yang ada di Indonesia.
Keragaman agama, budaya, suku, dan adat istiadat yang ada di Indonesia

www.hanapibani.com
2
tidak boleh menjadi pemicu perpecahan. Semua itu adalah sunnatullah dan
ditujukan untuk kebersamaan dengan saling kenal mengenal.

Hal ini ditegaskan dalam Al-Qur’an surat Al-Hujurat: 13:

ْ ‫َك‬
‫م‬ َّ ِ‫ل لِ َت َعار َُف ْو ۚا ا‬
ُ ‫ن اَ ْك َرم‬ َ ِٕ‫ش ُع ْوبًا َّو َقب َۤاى‬
ُ ‫م‬ َ ‫ن َذ َك ٍّر َّواُ ْن ٰثى َو‬
ْ ‫ج َع ْلنٰ ُك‬ ْ ‫م ِم‬ ْ ‫خلَ ْقنٰ ُك‬ ُ ‫يٰ ٰٓاَيُّهَا ال َّن‬
َ ‫اس اِنَّا‬
‫خ ِب ْي ٌر‬
َ ‫م‬ ٌ ‫علِ ْي‬ َ‫ن ه‬
َ ‫ّٰللا‬ ْ ْۗ ‫ىك‬
َّ ِ‫م ا‬ ُ ‫ّٰللا اَ ْت ٰق‬
ِ ‫ع ْن َد ه‬
ِ

Artinya: “Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu


dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal.
Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang
yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi
Mahateliti.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.


Generasi penerus kemerdekaan seperti kita saat ini harus meneladani nilai-
nilai dan semangat dari pahlawan seperti keteguhan dalam memegang
prinsip, keberanian, dan kesabaran dalam meraih tujuan. Nilai-nilai ini
harus diaplikasikan oleh elemen bangsa untuk mengisi kemerdekaan sesuai
dengan kemampuan dan kapasitasnya masing-masing. Kita harus teguh
memegang prinsip untuk mempertahankan kemerdekaan sekaligus berani
menghalau pihak-pihak yang ingin menggangu kedamaian bangsa. Dengan
kesabaran, kita harus terus membangun bangsa kita ini untuk meraih
tujuan melalui persatuan.

Persatuan (ukhuwah) menjadi hal yang penting sebagai komitmen mengisi


kemerdekaan. Terkait dengan persatuan ini, salah satu ulama Indonesia
KH Ahmad Shiddiq mengemukakan konsep “Trilogi Ukhuwah” yakni
ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam), ukhuwah
wathaniyah (persaudaraan dalam ikatan kebangsaan) dan ukhuwah
basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).

Jika tiga persatuan ini bisa kita wujudkan dalam mengisi kemerdekaan,
maka insyaAllah kita juga bisa menjadi pahlawan. Bukan pahlawan yang

www.hanapibani.com
3
merebut kemerdekaan dengan berperang mengangkat senjata, namun
pahlawan yang mempertahankan kemerdekaan dengan mensyukuri dan
mengisinya. Persatuan dan kebersamaan juga akan menjadi wasilah
penjagaan dari Allah swt sebagaimana hadits Rasulullah yang diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi:

)‫ (رواه الترمذي‬.‫ة‬
ِ ‫ع‬ َ ‫علَى ْال‬
َ ‫جمَا‬ ِ ‫يَ ُد‬
َ ‫هللا‬

Artinya, “Penjagaan Allah berada di atas kebersamaan.”

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.


Meneladani para pahlawan sekaligus mengisi kemerdekaan ini bisa menjadi
barometer tingkat syukur kita kepada Allah atas nikmat kemerdekaan. Allah
telah menegaskan bahwa jika kita bersyukur maka akan ditambah nikmat-
Nya kepada kita termasuk nikmat kemerdekaan ini. Namun sebaliknya, jika
kita tidak bersyukur alias ‘tak tahu diuntung’ serta menganggap enteng
perjuangan para pahlawan, maka tinggal menunggu waktu saja, adzab
Allah akan datang kepada kita. Naudzubillah mindzalik.

Rasulullah bersabda:

َ‫َش ُك ُر ال َّناس‬
ْ ‫َن َل ي‬ َ َّ ‫َش ُك ُر‬
ْ ‫ّٰللا م‬ ْ ‫َل ي‬

Artinya: “Tidak bersyukur kepada Allah, orang yang tidak berterimakasih


kepada orang (lain)”.

Allah dalam surat Ar-Rahman, ayat 13 pun telah mengingatkan manusia


dengan sebuah pertanyaan:

‫ن‬
ِ ‫ذبَا‬ َ ُ‫َف ِبأَيِ آَلء َر ِب ُكمَا ت‬
ِ ‫ك‬

Artinya: “Nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”

Ayat ini diulang berkali-kali dan tentu bukan tanpa maksud. Kita diingatkan
untuk senantiasa berfikir tentang kekuasaan Allah dalam wujud nikmat-

www.hanapibani.com
4
‫‪nikmat yang kita terima. Dengan melakukan muhasabah atau introspeksi‬‬
‫‪ini, maka tentunya kita tidak akan menjadi golongan orang-orang yang‬‬
‫‪kufur nikmat.‬‬

‫‪Ma’asyiral muslimin rahimakumullah.‬‬


‫‪Oleh karenanya, pada momentum kali ini, mari kita kuatkan lagi rasa‬‬
‫‪syukur kita atas nikmat kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para‬‬
‫‪pahlawan kusuma bangsa. Semoga kita bisa meneladani mereka sebagai‬‬
‫‪modal untuk mengisi kemerdekaan ini. Amin.‬‬

‫ص ْوا‬‫َق َوتَوَا َ‬
‫ٱلح ِ‬ ‫ص ْوا ِب ْ‬
‫ت َوتَوَا َ‬ ‫ح ِ‬ ‫ملُوا ٱل ٰ َّ‬
‫ص ِل ٰ َ‬ ‫ع ِ‬‫ذينَ ءَا َم ُنوا َو َ‬ ‫س ٍّر إِ ََّل ٱلَّ ِ‬‫خ ْ‬ ‫نسنَ لَ ِفي ُ‬ ‫ن ِْ‬
‫ٱْل ٰ َ‬ ‫ص ِر إِ َّ‬ ‫و ْ‬
‫َٱل َع ْ‬
‫ذ ْك ِر‬
‫ه ِمنَ اآليَاتِ وَال ِ‬ ‫م ِبمَا فِ ْي ِ‬ ‫اك ْ‬‫م َونَ َف َعنِي وَإِيَّ ُ‬ ‫ن ْال َع ِ‬
‫ظ ْي ِ‬ ‫م فِي ْال ُقرْآ ِ‬ ‫ك هللاُ لِي وَلَ ُك ْ‬ ‫صب ِْر بَا َر َ‬ ‫ِبٱل َّ‬
‫ن ُك ِ‬
‫ل َذ ْنبٍّ‬ ‫م ْينَ ِم ْ‬ ‫سلِ ِ‬‫م ْ‬ ‫سائِ ِر ْال ُ‬
‫م َولِ َ‬ ‫هللا لِي وَلَ ُك ْ‬ ‫ست َْغ ِف ُر َ‬ ‫ل َق ْولِي ه َذا وَأَ ْ‬ ‫م‪ .‬أَ ُق ْو ُ‬ ‫حكِ ْي ِ‬ ‫ْال َ‬
‫م‬‫ح ْي ُ‬ ‫ه َو ْال َغ ُف ْو ُر ال َّر ِ‬
‫است َْغ ِف ُر ْو ُه إِنَّ ُه ُ‬ ‫َف ْ‬

‫‪Khutbah II‬‬
‫ك لَ ُه‪،‬‬ ‫َح َد ُه ََل َ‬
‫ش ِري َ‬ ‫ه إِ ََّل هللاُ و ْ‬
‫أن آل إلَ َ‬
‫ش َه ُد ْ‬ ‫َلِل‪ .‬أَ ْ‬ ‫م ْالح ْ‬
‫َم ُد ِ َّ ِ‬ ‫َلِل ثُ َّ‬ ‫َلِل َو ْالح ْ‬
‫َم ُد ِ َّ ِ‬ ‫ْالح ْ‬
‫َم ُد ِ َّ ِ‬
‫علَى‬
‫م َ‬ ‫َسلِ ْ‬
‫َل و َ‬
‫مص ِ‬ ‫ي ََل نَبِي بع َد ُه‪ .‬اَللَّ ُه َّ‬ ‫ذ ْ‬ ‫س ْولُ ُه الَّ ِ‬ ‫ع ْب ُد ُه َو َر ُ‬
‫م ًدا َ‬‫ح َّ‬ ‫سيِ َدنَا ُم َ‬ ‫أن َ‬ ‫ش َه ُد َّ‬ ‫وَأَ ْ‬
‫ة‬
‫م ال ِقيَا َم ِ‬ ‫ن إِلَى يَ ْو ِ‬‫سا ٍّ‬‫ح َ‬‫م بِإِ ْ‬‫َن تَبِ َع ُه ْ‬‫ه َوم ْ‬ ‫صحَابِ ِ‬ ‫ه وَأَ ْ‬ ‫علَى أَلِ ِ‬ ‫د َو َ‬‫م ٍّ‬ ‫ح َّ‬ ‫نَبِيِنَا ُم َ‬

‫م َّت ُق ْو َ‬‫هللا َف َق ْد َفا َز ْال ُ‬ ‫ص ْي ُك ْ‬ ‫أَ َّما ب َْع ُد َفيَا أَيُّهَا ال َّن ُ ُ‬
‫ل هللاُ تَ َعالَى‪:‬‬ ‫ن‪َ .‬ف َقا َ‬ ‫ي ِبت َْقوَى ِ‬ ‫س ْ‬ ‫م َونَ ْف ِ‬ ‫اس أ ْو ِ‬
‫ما‪.‬‬ ‫سلِ ْي ً‬ ‫م ْوا تَ ْ‬ ‫َسلِ ُ‬
‫هو َ‬ ‫ذ ْينَ آ َم ُن ْوا صَلُّ ْوا َ‬
‫علَ ْي ِ‬ ‫ي‪ ،‬يٰ أَ يُّها الَّ ِ‬‫علَى ال َّن ِب ِ‬ ‫ن َ‬ ‫ك َت ُه ُيصَلُّ ْو َ‬ ‫هللا َوم َََلئِ َ‬
‫ن َ‬ ‫إِ َّ‬
‫اغ ِف ْر لِ ْل ُ‬
‫م ْؤ ِمنِ ْينَ‬ ‫م ْ‬ ‫د‪ .‬الل ُه َّ‬ ‫ح َّ‬
‫م ٍّ‬ ‫س ِي َدنَا ُم َ‬ ‫ل َ‬ ‫علَى أَ ِ‬ ‫د َو َ‬ ‫ح َّ‬
‫م ٍّ‬ ‫س ِي َدنَا ُم َ‬ ‫علَى َ‬ ‫َل َ‬ ‫مص ِ‬ ‫اَللَّ ُه َّ‬
‫ع َّنا ْالبََلَ َء‬ ‫م ا ْد َف ْع َ‬ ‫م و َْاَلَ ْموَاتِ‪ .‬الل ُه َّ‬ ‫حيا ِء ِم ْن ُه ْ‬ ‫سلِمَاتِ‪ ،‬اَ ْْلَ ْ‬ ‫م ْ‬ ‫م ْينَ و َْال ُ‬ ‫سلِ ِ‬ ‫م ْ‬ ‫م ْؤ ِمنَاتِ و َْال ُ‬ ‫و َْال ُ‬
‫ن بَلَ ِ‬
‫دنَا‬ ‫ع ْ‬‫محَنَ مَا ظَ َه َر ِم ْنهَا َومَا بَطَنَ َ‬ ‫َن و َْال ِ‬ ‫َس ْو َء ْال ِفت ِ‬
‫محَنَ و ُ‬ ‫ل و َْال ِ‬ ‫ن وَال َّزَلَ ِز َ‬ ‫ُ‬
‫والق ُر ْو َ‬ ‫و َْال َوبَا َء‬
‫م ْينَ‬‫َب ْال َعالَ ِ‬
‫ة يَا ر َّ‬ ‫م ْينَ عا َّم ً‬ ‫سلِ ِ‬ ‫م ْ‬ ‫ن ْال ُ‬‫َسائِ ِر ْال ُب ْلدَا ِ‬ ‫ةو َ‬ ‫ص ً‬
‫سيَّا خآ َّ‬ ‫إِ ْن ُدونِ ْي ِ‬

‫ط ًَل وَا ْر ُز ْقنَا ْ‬


‫اجتِنَابَ ُه‪َ .‬ربَّنَا آتِناَ فِى‬ ‫ل بَا ِ‬ ‫ع ُه وَأَرِنَا ْالبَا ِ‬
‫ط َ‬ ‫َقا وَا ْر ُز ْقنَا اتِبَا َ‬ ‫م أَرِنَا ْالح َّ‬
‫َق ح ًّ‬ ‫اللَّ ُه َّ‬
‫َب ْالعٰ لَ ِ‬ ‫ار‪ .‬وَاَ ْلح ْ‬
‫َم ُد ِ ه ِ‬ ‫َس َن ً‬ ‫ة َو ِفى ْاآل ِ‬
‫َس َن ً‬ ‫ُّ‬
‫م ْينَ‬ ‫َلِل ر ِ‬ ‫ع َذابَ ال َّن ِ‬ ‫ة َو ِقنَا َ‬ ‫خ َر ِة ح َ‬ ‫الد ْنيَا ح َ‬

‫ن ْال َف ْ‬ ‫ن وَإِ ْيتا ِء ِذي ْا ُ‬ ‫ْ‬


‫حشا ِء‬ ‫ى َويَ ْنهَى َ‬
‫ع ِ‬ ‫لقرْب َ‬ ‫سا ِ‬‫ح َ‬ ‫ل و َْا ِ‬
‫ْل ْ‬ ‫هللا يَأ ُم ُر ِب ْال َع ْد ِ‬
‫ن َ‬ ‫هللا‪ ،‬إِ َّ‬
‫عبَا َد ِ‬ ‫ٍّ‬
‫ى‬ ‫َاش ُك ُر ْو ُه َ‬
‫عل َ‬ ‫م‪ ،‬و ْ‬ ‫م ي َْذ ُكر ُ‬
‫ْك ْ‬ ‫ظ ْي َ‬ ‫ن‪ ،‬وَا ْذ ُك ُروا َ‬
‫هللا ْال َع ِ‬ ‫م تَ َذ َّك ُر ْو َ‬ ‫م لَ َعلَّ ُك ْ‬ ‫ي يَ ِعظُ ُك ْ‬‫ك ِر و َْالب َْغ ِ‬ ‫َو ْال ُ‬
‫م ْن َ‬
‫هللا أَ ْكبَ ْر‬
‫ذ ْك ُر ِ‬ ‫م‪ ،‬وَلَ ِ‬ ‫ه ي َِز ْد ُك ْ‬
‫م ِ‬ ‫نِ َع ِ‬

‫‪www.hanapibani.com‬‬
‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai