Sumpah Allah dengan ciptaannya, waktu, malam, dhuha, manusia hanya kpd
Allah.
Dengan hanya terdiri tiga ayat namun dalam surat ini tersimpan manhaj (tatanan) yang lengkap
tentang kehidupan umat manusia sebagaimana dikehendaki islam
Dengan surat yang sangat pendek ini mampu menjelaskan factor-faktor yang menjadi sebab
kebahagian dan kesengsaraan manusia
Ayat ini memiliki dua tau’kid (penguat) yaitu; inna (yang artinya sesungguhnya) dan la taukid
(dalam la-fi yang artinya benar-benar atau sungguh).
َ اِإْل ْنartinya manusia (itu), di sini ada isim al ma’rifah (cirinya ada al/ )اِإْلyang memiliki
َسان
fungsi sebagai jinsiyyah (menyeluruhkan, mengglobalkan). Jadi َسان َ اِإْل ْنartinya: seluruh/semua
manusia.
ٍ ُخس
ْر
Secara bahasa khusr[in] atau khusran berarti berkurang atau hilangnya modal (ra’s al mal)
meskipun istilah ini sering dipakai dalam perniagaan makna kerugian dalam al Qur’an tidak
berdimensi duniawi dan berkalkulasi materi. Kerugian (khusr) yang dimaksud berdimensi
ukhrawi.
Selanjutnya wa ‘amiluu al shalihaat mereka melakukan amal shalih termasuk fi’il madhi
sebelumnya terdapat wa athaf (kata sambung) menunjukan ada kebersambungan, ayat ini
menjelaskan bahwa keimanan harus dibuktikan dengan ketaatan terhadap hukum-hukum Allaah,
baik dalam perbuatan maupun ucapannya. Ketaatan inilah yang dimaksud dengan amal shalih.
Sebab mengerjakan amal shalih adalah melaksanakan kewajiban, meninggalkan kemaksiatan,
dan mengerjakan kebaikan.
Selanjutnya dinyatakan: wa tawaa shawb al haqq wa tawaa shawb ash sabr (saling menasehati
supaya menaati kebenaran dan saling menasehati dalam kebenaran dan kesabaran).
Dua aktivitas ini : menasehati dalam kebenaran dan bersabar atasnya dapat dikategorikan salah
satu amal shalih karena diperintahkan oleh hukum syara’. Disamping itu dalam beberapa ayat
lainnya dinyatakan bahwa orang yang masuk surga dan mendapat RidhaNya berarti tidak
termasuk merugi adalah yang memenuhi dua syarat, yakni beriman dan beramal shalih
lihat QS Al BAqarah : 25, Al Bayyinah : 7. Allaah sangat menegaskan dalam ayat ini agar kita
tidak termasuk orang-orang yang ْرٍ ُخسAdalah dengan melakukan dua aktivitas ini yakni :
menasehati dalam kebenaran (da’wah) dan sabar dalam berda’wah.
“Tidaklah bergeser telapak kaki bani Adam pada hari kiamat dari sisi Rabb-nya hingga
ditanya tentang lima perkara; umurnya untuk apa ia gunakan, masa mudanya untuk apa ia
habiskan, hartanya dari mana ia dapatkan dan untuk apa ia belanjakan, dan apa yang ia
perbuat dengan ilmu-ilmu yang telah ia ketahui. (HR. At Tirmidzi no. 2416 dan dishahihkan
oleh Asy Syaikh Al Albani di dalam Ash Shahihah no. 947)
28]
“Agama ini adalah nasehat” (HR. Muslim no. 90 dari shahabat Tamim Ad Daari )
Bila nasehat itu mulai kendor dan runtuh maka akan runtuhlah agama ini, karena
kemungkaran akan semakin menyebar dan meluas.
Konon Umar dan ajudannya saling bergantian menaiki onta ketika harus menempuh perjalanan
kurang lebih 800 Km. Umar sebagai seorang Pemimpin rela berbagi lelah dengan ajudannya.
Adakah pemimpin kita yang sanggup meniru sikap Umar Bin Khatab saat ini ?
Artinya Umar menolak pencitraan diri tapi menjalankan praktek pencitraan Islam.
Apa saja tanda-tanda orang yang hatinya dilapangkan oleh Allah. Diantaranya adalah:
1. Selalu siap kembali ke kampung akherat yang bersifat kekal. Hati yang benar-benar lapang
merupakan awal dari perjalanan ke kampung akherat.
2. Selalu siap meninggalkan kehidupan dan keindahan dunia yang bersifat semu,Kapan saja.
3. Selalu siap untuk mati sebelum kematian itu datang. Kapan? Tidak Tahu. Ingatlah perintah
untuk taqwa” Jangnlah kau mati kecuali dalam keadaan Islam”.
Indahnya Islam itu harus dipahami sehingga mengikkuti syariat Islam itu sebagai kebutuhan hati.
maka kita harus ingat lima perkara sebelum datang yang limanya lagi kepada kita, agar kita tidak
termasuk orang yang merugi.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan wanita muslimah dalam menjaga waktunya:
1. Hendaklah dia senantiasa merasa diawasi Allah Ta'ala dan takut kepadaNya.
2. Wanita muslimah hendaklah mengetahui waktu dan tempat yang mempunyai keutamaan.
3. Wanita muslimah hendaknya mengetahui kewajiban-kewajibannya. Kpd Allah, rasul, suami(smp
bahkan ketika masak,anak,
4. Hendaklah seorang wanita muslimah memilih majlis yang baik. "Sesungguhnya perumpamaan
teman yang baik dengan teman yang buruk adalah seperti pembawa minyak wangi dengan seorang
pandai besi". (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
Ketiga, orang-orang yang menolak Islam sebagai agama yang benar yang diridai oleh Allah SWT,
(pluralism?)semua agama ajarkan kebenaran tapi tidak semua agama benar.
Kelima, orang-orang yang melupakan Allah SWT karena sibuk dengan harta dan anak mereka. "Hai
orang-orang yang beriman, janganlah harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat
Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang rugi. " (QS. 63: 9)
Kedua; Orang yang memasuki bulan suci Ramadhan, namun ketika Ramadhan selesai dosa-
dosanya tidak terampuni
Ketiga; Orang yang tidak memenuhi hak-hak orangtua ketika orangtuanya telah berumur tua.
(panti jompo)
00000000000000000000000000000