Anda di halaman 1dari 5

Nama : Muakhmal Salam

Kelas : XII.Agama

RANGKUMAN QUR’AN HADITS

BAB VI
MENGGEMBIRAKAN GERAKAN DAKWAH AMAR MA’RUF NAHI MUNKAR.

 Q.S. Ali Imran : 104

‫ك ُه ُم الْ ُم ْفلِ ُحو َن‬ ِ


َ ‫َولْتَ ُك ْن ِمْن ُك ْم َُّأمةٌ يَ ْدعُو َن ِإىَل اخْلَرْيِ َويَْأ ُم ُرو َن بِالْ َم ْع ُروف َو َيْن َه ْو َن َع ِن الْ ُمْن َك ِر ۚ َوُأولَِٰئ‬
Arti : Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan,
menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang
beruntung.
Dijelaskan dalam ayat ini bahwa hakikat dakwah yang sebenarnya adalah amar
ma’ruf nahi munkar (menyeru pada kebaikan dan mencegah kemunkaran). Para ulama
berpendapat bahwa berdakwah itu hukumnya fardhu kifayah. Dalam berdakwah juga
pendakwah harus mempunyai pengetahuan tentang islam yang luas agar, apa yang diserukan
para da’i dimengerti oleh ummat dan tidak tersesat. Didalam ayat ini pula bahwa orang yang
menyeru kebaikan dan mencegah kemunkaran adalah orang yang beruntung.

 Hadits tentang amar ma’ruf nahi munkar

‫ َم ْن‬: ‫اهلل صلى اهلل عليه وسلم َي ُق ْو ُل‬ ِ ‫ مَسِ عت رسو َل‬: ‫ال‬ َ َ‫َع ْن َأيِب َسعِْيد اخْلُ ْد ِري َر ِض َي اهللُ َعْنهُ ق‬
ُْ َ ُ ْ
ِ ِ ِِ
ِ َ‫َأضعف اِْإل مْي‬
‫ان‬ ُ َْ ‫ك‬ َ ‫ فَِإ ْن مَلْ يَ ْستَ ِط ْع فَبِ َق ْلبِ ِه َو َذل‬،‫ فَِإ ْن مَلْ يَ ْستَ ِط ْع فَبِل َسانِِه‬،‫َرَأى ِمْن ُك ْم ُمْن َكراً َف ْلُيغَِّي ْرهُ بِيَده‬
[‫]رواه مسلم‬
Arti : Dari Abu Sa’id Al Khudri radiallahuanhu berkata : Saya mendengar Rasulullah
shollallohu ‘alaihi wa sallam bersabda : Siapa yang melihat kemunkaran maka rubahlah
dengan tangannya, jika tidak mampu maka rubahlah dengan lisannya, jika tidak mampu maka
(tolaklah) dengan hatinya dan hal tersebut adalah selemah-lemahnya iman. (Riwayat Muslim)
Dalam hadits ini dijelaskan juga bahwa hukum berdakwah bagi para sebagian ulama
adalah fardhu kifayah. Menurut syaikhul islam ada 3 tingkatan dalam amar ma’ruf nahi
munkar. Yaitu :
1. Merubah dengan tangannya.
2. Merubah dengan lisannya.
3. Merubah dengan hatinya.
Merubah dengan tangannya bukan maksudnya berperang menggunakan senjata
ataupun pedang. Contoh apabila ada anak-anak berkelahi maka melerainya dengan tangan
kita sendiri. Lalu yang kedua dengan lisannya. Yang diimaksud dengan lisan adalah berkata
yang baik dan menasehati satu sama lain. Apabila ada orang yang berkata buruk maka
menasehatinya dengan berbicara yang baik dan sopan. Lalu tahapan yang terakhir yaitu
dengan lisan. Yang dimaksud dengan hati ialah menjauhi atau membenci kemunkaran
tersebut. Dan mendoakan yang terbaik.

BAB VII
SEMUA BISA DISELESAIKAN DENGAN MUSYAWARAH

 Q.S. Ali Imran : 159

‫ضوا ِم ْن‬ َ ‫ت فَظًّا َغلِي‬


ِ ‫ظ الْ َق ْل‬
ُّ ‫ب اَل ْن َف‬ َ ‫ت هَلُ ْم ۖ َولَ ْو ُكْن‬
ِِ ٍِ
َ ‫فَبِ َما َرمْح َة م َن اللَّه لْن‬
ِ ‫حولِك ۖ فَاعف عْنهم و‬
‫ت‬َ ‫اَأْلم ِر ۖ فَِإذَا َعَز ْم‬
ْ ‫اسَت ْغف ْر هَلُ ْم َو َشا ِو ْر ُه ْم يِف‬ْ َ ْ ُ َ ُ ْ َ َْ
‫ني‬ ِ‫ب الْمتو ِّكل‬ ُّ ِ‫َفَتو َّكل علَى اللَّ ِه ۚ ِإ َّن اللَّه حُي‬
َ َُ َ َ َ ْ َ
Arti : Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka.
Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari
sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan
bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah
membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai
orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Ayat ini diturunkan setelah perang uhud. Pada perang ini islam mengalami kekalahan
dikarenakan banyak umatnya yang tidak mengindahkan perintah Rasul SAW. Setelah perang
uhud itu Rasul SAW diperintahkan untuk memaafkan umatnya yang telah melanggar
perintahnya. Setelah perang tersebut, Rasul SAW diperintahkan untuk bermusyawarah
dahulu sebelum berperang. Alhasil peperangan setelah perang uhud dimenangkan oleh umat
islam. Selain berperang dalam menyelesaikan suatu masalah bisa menggunakan metode
musyawarah.

 Q.S. ASY – SYURA : 38

‫ور ٰى‬ ‫ش‬


ُ ‫م‬ ‫ه‬ ‫ر‬ ‫َأم‬ ‫و‬ ‫ة‬
َ ‫اَل‬ ‫الص‬
َّ ‫وا‬ ‫ام‬ ‫َأق‬
َ ‫و‬ ‫م‬ ِ‫و الَّ ِذ ين اس تَ ج اب وا لِر هِّب‬
َ ْ ُ ُْ َ ُ َ ْ َ ُ َ ْ َ َ
َ ‫اه ْم يُ ْن ِف ُق‬
‫ون‬ ‫ن‬ ‫ق‬
ْ ‫ز‬ ‫ر‬ ‫ا‬ َّ ‫ب ي ن ه م و مِم‬
ُ َ َ َ َ ْ ُ َ َْ
Arti: Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhannya dan mendirikan
shalat, sedang urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarat antara mereka; dan mereka
menafkahkan sebagian dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka.
Ayat ini menjelaskan karakter manusia yang dijanjikan oleh Allah yaitu imbalan
pahala yang kekal disisiNya. Dan karakter manusia tersebut ialah orang yang
mengembangkan prinsip musyawarah dalam kehidupan sehari-hari. Musyawarah yang
dilakukan tidak tergesa-gesa dan dapat mengambil kesimpulan dari musyawarah tersebut.
Musyawarah tidak harus dilakukan oleh beberapa orang lebih. Namun bisa dilaksanakan
dengan 1 orang saja. Contohnya, saat musyawarah Rasul SAW dengan Salman al Farisi
dalam membuat parit saat perang khandaq

 HADITS TENTANG KEPEMIMPINAN DAN AMANAH

‫ان َح َّدثَنَا ُفلَْي ُح بْ ُن ُس لَْي َما َن َح َّدثَنَا ِهاَل ُل بْ ُن َعلِ ٍّي َع ْن َعطَ ِاء‬ٍ َ‫ح َّدثَنَا حُمَ َّم ُد بن ِس ن‬
ُْ َ
‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ ُ ‫ال رس‬
َ ‫ول اللَّه‬ َُ َ ‫ق‬
َ ‫ال‬
َ َ‫ق‬ ‫ه‬
ُ ‫ن‬
ْ ‫ع‬
َ ‫ه‬
ُ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ِ ‫ب ِن يسا ٍر عن َأيِب هريرةَ ر‬
‫ض‬
َ َ َْ َ ُ ْ َ َ َ ْ
‫ُأس نِ َد‬ْ ‫ال ِإذَا‬ َ َ‫ول اللَّ ِه ق‬
َ ‫اعُت َها يَا َر ُس‬
َ‫ض‬ َ ‫ف ِإ‬َ ‫ال َكْي‬َ َ‫اعةَ ق‬ َّ ‫اَأْلمانَةُ فَا ْنتَ ِظ ْر‬
َ ‫الس‬ َ ‫ت‬ ُ ‫ِإذَا‬
ْ ‫ضِّي َع‬
َ‫اعة‬َ ‫الس‬ َّ ‫اَأْلمُر ِإىَل َغرْيِ َْأهلِ ِه فَا ْنتَ ِظ ْر‬
ْ
Artinya:
“Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Sinan] telah menceritakan kepada kami
[Fulaih bin Sulaiman] telah menceritakan kepada kami [Hilal bin Ali] dari ['Atho' bin yasar]
dari [Abu Hurairah] radhilayyahu'anhu mengatakan; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Jika amanat telah disia-siakan, tunggu saja kehancuran terjadi." Ada seorang
sahabat bertanya; 'bagaimana maksud amanat disia-siakan? ' Nabi menjawab; "Jika urusan
diserahkan bukan kepada ahlinya, maka tunggulah kehancuran itu." (HR.Bukhari).

Seperti yang dikatakan dalam hadis. Ada sahabat yang bertanya tentang “kapan terjadinya
hari kiamat ?”. Maka Rasul SAW bersabda seperti hadis diatas. Dari hadits tsb. Kita dapat
simpulkan bahwa amanah yang diberikan pada pemimpin harus dilaksanakan. Karena,
pemimpin tersebut memikul beban rakyat dan alam sekitar. Pemimpin yang amanah adalah
pemimpin yang apabila berjanji menepati janjinya. Selain itu, memberikan kesempatan pada
rakyatnya untuk berpendapat.
BAB VIII
HIDUP TENTERAM KARENA JUJUR DAN ADIL

 Q.S. Al-Maidah: 8-10

‫ٰيٓاَيُّ َها الَّ ِذيْ َن اٰ َمُن ْوا ُك ْونُ ْوا َق َّو ِامنْي َ لِٰلّ ِه ُش َه َداۤءَ بِالْ ِق ْس ِۖط َواَل جَيْ ِر َمنَّ ُك ْم َشنَاٰ ُن‬
‫ب لِ َّلت ْق ٰو ۖى َو َّات ُقوا ال ٰلّهَ ۗاِ َّن ال ٰلّهَ َخبِْي ۢ ٌر مِب َا‬ ‫ر‬ ‫ق‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ه‬ ۗ
‫ا‬ ‫و‬‫ل‬ ِ
‫د‬ ‫ع‬ِ‫ا‬ۗ ‫ا‬ ‫و‬‫ل‬ ِ
‫د‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫اَّل‬ ‫ا‬ ‫ى‬ ٓ‫قوٍم ع ٰل‬
ُ َ َْ َ ُ ْ ُ ْ ْ ُ ْ َ َ َ ْ َ
‫ت هَلُ ْم َّم ْغ ِفَرةٌ َّواَ ْجٌر‬ِ ۙ ‫الصلِ ٰح‬
ّٰ ‫) َو َع َد ال ٰلّهُ الَّ ِذيْ َن اٰ َمُن ْوا َو َع ِملُوا‬٨( ‫َت ْع َملُ ْو َن‬
)١٠( ‫ب اجْلَ ِحْي ِم‬ ‫ح‬ ٰ ‫ص‬ َ‫ا‬ ‫ك‬ ‫ى‬ِٕ ۤ‫) والَّ ِذين َكفروا و َك َّذبوا بِاٰ ٰيتِنٓا اُوٰل‬٩( ‫ع ِظيم‬
ُ ْ َ َ ُْ َ ْ ُ َ َ ْ َ ٌْ َ
Artinya:
“8.Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah,
(ketika) menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum
mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat
kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah Mahateliti terhadap apa yang
kamu kerjakan. 9. Allah telah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal
saleh, (bahwa) mereka akan mendapat ampunan dan pahala yang besar. 10. Adapun orang-
orang yang kafir dan mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penghuni neraka.”
Kita dituntut berlaku adil kepada semua orang dan tidak membela orang yang salah.
Pada ayat tersebut dijelaskan bahwa Allah SWT menjanjikan memberikan ampunan dan
pahala yang besar kpd orang yang beriman dan beramal shaleh. Namun apabila ada seseorang
yang mengingkari ayat Allah SWT maka dia pantas masuk kedalam neraka.

 Q.S. An-Nisa: 105

‫اِ َّن الَّ ِذيْ َن يَ ْك ُفُر ْو َن بِال ٰلّ ِه َو ُر ُسلِهٖ َويُِريْ ُد ْو َن اَ ْن يُّ َفِّر ُق ْوا َبنْي َ ال ٰلّ ِه َو ُر ُسلِهٖ َو َي ُق ْولُْو َن‬
‫ك َسبِْياًل ۙا‬ ِ
َ ‫َّخ ُذ ْوا َبنْي َ ٰذل‬ ِ ‫ض َّوي ِري ُدو َن اَ ْن يَّت‬ ِ
ْ ْ ُ ٍ ۙ ‫ض َّونَ ْك ُفُر بَب ْع‬ ٍ ‫نُْؤ ِم ُن بَِب ْع‬ 
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang ingkar kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan
bermaksud membeda-bedakan antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan
mengatakan, “Kami beriman kepada sebagian dan kami mengingkari sebagian (yang lain),”
serta bermaksud mengambil jalan tengah (iman atau kafir)”.
Dalam ayat ini disebutkan bahwa alquran dapat dijadikan sumber keadilan dan
mengarahkan manusia untuk berlaku adil. Al-Quran merupakan kitab yang berisi kebenaran
tidak ada keraguan sama sekali di dalamnya.
 Q.S. At-Taubah: 119

ِ ِ ٰ ‫ٰيٓاَيُّها الَّ ِذين اٰمنوا َّات ُقوا ال ٰلّه و ُكونُوا مع‬


َ ‫الصدقنْي‬
ّ ََ ْ ْ َ َ َُ َ ْ َ
Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah, dan bersamalah
kamu dengan orang-orang yang benar.”.
Di dalam ayat ini kita diperintahkan untuk bertakwa pada Allah SWT dan berbuat
jujur. Jujur merupakan perbuatan baik yang harus dilakukan oleh setiap umat islam. Tidak
menipu seseorang apabila mengatakan suatu kebenaran.

 HADITS TENTANG CIRI-CIRI ORANG MUNAFIK

‫ َو ِإ َذا اْؤ مُتِ َن‬،‫ف‬ ‫ل‬


َ ‫َأخ‬ ‫د‬ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫ِإ‬ ‫و‬ ، ‫ب‬ ‫ذ‬
َ ‫ك‬
َ ‫َّث‬
‫د‬ ‫ح‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫ِإ‬ ‫ث‬ َ
‫اَل‬‫ث‬ ِ
‫ق‬ ِ‫آيةُ الْمناف‬
َ
َ ْ ََ َ َ َ َ َُ َ
‫َخا َن‬
Artinya: Tanda orang munafik itu tiga apabila ia berucap berdusta, jika membuat janji
berdusta, dan jika dipercayai mengkhianati” (HR Al-Bukhari).

Dalam hadits ini dijelaskan bahwa orang munafik itu ada 3 yaitu, apabila dia berucap
dia berdusta, jika membuat janji dia berdusta, dan jika dipercaya dia berkhianat. Dapat
disimpulkan yang dimaksud adalah berbohong, mengingkari dan berkhianat.

Anda mungkin juga menyukai