Anda di halaman 1dari 10

OBJEK PENDIDIKAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Tafsir & Hadits

Dosen Pengampu : Drs. Abdul Haris, M. Ag.

Disusun oleh :

Ezra Sisilya Noor Firdausyi - 11200140000011

Adinda Aufa Ramadhan - 11200140000012

Alya Maulidina Dewi - 11200140000013

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA INGGRIS


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah melimpahkan rezeki dan
berkahNya sehingga makalah ini dapat berhasil kami susun. Dan shalawat serta salam semoga
senantiasa dilimpahkan kepada baginda kami Nabi Muhammad saw.

Disusunnya makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Tafsir
dan Hadits, dengan harapan dapat memberikan ilmu serta informasi dari materi yang akan kami
sampaikan dengan judul “Objek Pendidikan”. Kami juga berharap makalah ini bisa bermanfaat
bagi para pembaca.

Kami sangat berterimakasih kepada siapapun yang bekerjasama dalam menyelesaikan


makalah ini sehingga dapat selesai tepat pada waktunya. Dan kamipun menyadari bahwa
makalah yang kami susun ini masih banyak kekurangannya, oleh karena itu kritik dan saran dari
pembaca akan sangat kami apresiasi.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………….....................................................................................i

DAFTAR ISI…………………………….......................................................................................ii

BAB1 PENDAHULUAN…………………………………….…………………………………...1

A. Latar Belakang……………………………………..……………………………………..1
B. Rumusan Masalah………………….……………………………………………………..1
C. Tujuan dan Manfaat………………….……………………………………………..…….1

BAB 2 PEMBAHASAN…………………………………………………………………………..2

A. Pengertian……………………………………………………….………………………...2
B. Tafsir Surah An-Nisa : 170.……………………………………………………………….3
C. Tafsir Surah At-Tahrim : 6………………….………………………………………..…...4
D. Hadits Riwayat Abu Dawud…………….……………………………………………..….5

BAB 3 PENUTUP…………………………………………………………………………...……6

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………………..7

ii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan Islam adalah suatu proses bimbingan dan pengajaran oleh subjek terhadap
objek didik dengan bahan-bahan atau materi-materi yang berdasarkan konsep-konsep Islam
menuju pembentukan pribadi muslim yang sempurna. Pendidikan sangatlah penting dalam islam,
sebagaimanapun ayat pertama AlQur’an yang diturunkan merupakan perintah dari Allah swt
kepada manusia agar menempuh pendidikan. Seperti yang tadi disebutkan, bahwa diperlukan
subjek dan objek dalam berlangsungnya proses pendidikan. Dan makalah ini akan membahas
mengenai “Objek Pendidikan” dalam perspektif Al-Qur’an Q.S. An-Nisa : 170, At-Tahrim : 6,
dan Hadits Riwayat Abu Dawud.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, berikut rumusan masalah yang akan dibahasa di dalam
makalah ini :
1. Apa yang dimaksud dengan Objek Pendidikan?
2. Bagaimana penafsiran Q.S. An-Nisa : 170?
3. Bagaimana penafsiran Q.S. At-Tahrim : 6?
4. Bagaimana penafsiran Hadits Riwayat Abu Dawud?

C. Tujuan dan Manfaat


Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan ditulisnya makalah ini sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengertian objek pendidikan.
2. Untuk mengetahui penafsiran QS An-Nisa : 170, QS At-Tahrim : 6, dan Hadits
Riwayat Abu Dawud dan hubungannya dengan objek pendidikan.

1
BAB 2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Objek Pendidikan

Menurut bahasa, objek dapat diartikan sebagai orang yang menjadi pokok sasaran.
Sedangkan pendidikan merupakan proses pencerdasan secara utuh yang diberikan pendidik
kepada peserta didik dalam rangka mencapai kecerdasan dunia dan akhirat. Dengan dua definisi
tersebut dapat disimpulkan bahwa Objek Pendidikan adalah orang yang mendapat pencerdasan
secara utuh dalam rangka mencapai kecerdasan dunia dan akhirat.

B. Dalil Objek Pendidikan

Berikut beberapa dalil yang membahas tentang objek pendidikan dalam Islam, di antaranya:

1. QS. An-Nisa : 170

ِ ‫ِ َو ْاَْ ْر‬
َ‫ِ ۚ َو َكان‬ َّ ‫ق ِمنْ َربِّ ُك ْم فَآ ِمنُوا َخ ْي ًرا لَ ُك ْم ۚ َوإِنْ تَ ْكفُ ُروا فَإِنَّ ِ َِِّ َما فِ ال‬
ِ ‫َّ ََا َوا‬ ُ ‫اس قَ ْد َجا َء ُك ُم ال َّر‬
ِّ ‫سو ُل بِا ْل َح‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
َّ
‫َّللاُ َعلِي ًَا َح ِكي ًَا‬
Artinya:“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu
dengan (membawa) kebenaran dari Tuhan (Pembimbing dan Pemelihara) kamu, maka
berimanlah kamu, itulah yang lebih baik bagimu. dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak
merugikan Allah sedikitpun), karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah
kepunyaan Allah dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.” (QS. An-Nisa’: 170)

Menurut Tafsir Ibnu Katsir

‫ق ِمنْ َربِّ ُك ْم فَآ ِمنُوا َخ ْي ًرا لَ ُك ْم‬ ُ َّ‫يَا أَيُّ َها الن‬
ُ ‫اس قَ ْد َجا َء ُك ُم ال َّر‬
ِّ ‫سو ُل بِا ْل َح‬
“Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) Itu kepada kalian
dengan(membawa) kebenaran dari tuhan kalian, itulah yang lebih baik bagi kalian.”
Telah datang Nabi Muhammad SAW, kepada kalian dengan membawa hidayah, dan agama yang
hak. Berimanlah kalian kepada apa yang didatangkannya kepada kalian dan ikutilah dia, niscaya
hal itu baik bagi kalian.

ِ ‫ِ َو ْاَْ ْر‬
ِ ِ ‫اوا‬ َّ ‫َوإِنْ تَ ْكفُ ُروا َفإِنَّ ِ َِِّ َما فِ ال‬
َ ََ َّ
“Dan jika kalian kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan sedikitpun kepada Allah),
karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah kepunyaan Allah.”
Dengan kata lain, Allah SWT tidak memerlukan kalian dan iman kalian, dan Allah SWT tidak
terkena mudarat karena kekafiran kalian.

2
.‫وك ا ن هللا ع ل يما‬
“Dan adalah Allah Maha Mengetahui.” Allah SWT Maha Mengetahui terhadap orang
yang berhak memperoleh hidayah maupun memperoleh kesesatan. Terhadap orang yang berhak
memperoleh hidayah , maka Dia memberinya hidayah, dan terhadap orang yang berhak
mendapat kesesatan, lalu Dia menyesatkannya.

.‫ح ك يــما‬
“Lagi Maha Bijaksana.” Yaitu dalam semua ucapan, perbuatan, syariat, dan takdir¬Nya.
Disini dijelaskan dalam Surah An-Nisa ayat 170 bahwa Rasulullah SAW diutus oleh
Allah SWT dengan membawa kebenaran berupa hidayah serta agama yang hak untuk umat
manusia. Jadi bisa diartikan bahwasannya manusia disini merupakan objek yang hendak dituju
oleh Allah SWT melalui Rasulullah SAW untuk diberikan kebenaran. Manusia sebagai tujuan
dari dakwah Muhammad SAW yang diutus oleh Allah SWT merupakan objek dari dakwah
Muhammad SAW. Dalam pendidikan, manusia jugalah yang menjadi objek dikarenakan akal
yang dimiliki manusia hendaklah dioptimalkan dan diberdayakan sehingga menjadi sesuatu yang
baik dan terhindar dari kedzaliman serta kebodohan. Ayat ini berkaitan dengan objek pendidikan
secara global, yaitu seluruh umat manusia, tanpa adanya pengecualian. Itu berati setiap muslim
diwajibkan untuk memiliki misi mendidik seluruh umat manusia.
Ayat ini juga memerintahkan kita untuk “beriman” kepada apa yang dibawa oleh
Rasulullah SAW, dengan kata lain kita sebagai objek dari pendidikan yang dibawa oleh
Rasulullah SAW, diperintahkan untuk mempelajari ilmu yang bersumber dari subjek pendidikan
utama umat muslim yaitu Allah SWT. Harus kita pahami bahwa Allah SWT memerintahkan kita
demikian bukanlah untuk kepentinganNya, melainkan untuk kepentingan kita umat manusia
sendiri.

2. QS. At-Tahrim : 6
َٰٓ
ََّ ََ‫ّل يَعصُون‬
َٰٓ‫ٱّللَ َمَا‬ َ ‫يََٰٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينََ َءا َمنُواَ قُ َٰٓواَ أَنفُ َس ُكمَ َوأَهلِي ُكمَ ن َٗارا َوقُو ُدهَا ٱلنَّاسَُ َوٱل ِح َج‬
َ َّ َ‫ار َةُ َعلَيهَا َملَئِ َكةَ ِغ ََلظَ ِشدَاد‬
ََ‫أَ َم َرهُمَ َويَف َعلُونََ َما يُؤ َمرُون‬.

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka
yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, yang
keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan
selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At Tahrim: 6)

Menurut Tafsir Ibnu Katsir

َ ُ‫قُ ٓو ْا أَنف‬
‫َّ ُكم‬
Yang berarti buatlah sesuatu yang dapat menjadi penghalang siksaan api neraka dengan cara
menjauhkan perbuatan maksiat, memperkuat diri agar tidak mengikuti hawa nafsu, dan
senantiasa taat menjalankan perintah Allah.

3
‫َوأَهلِي ُكم‬
Maksudnya adalah keluargamu yang terdiri dari istri, anak, pembantu budak dan di
perintahkan kepada mereka agar menjaganya dengan cara memberikan bimbingan, nasehat dan
pendidikan kepada mereka. berikanlah pendidikan dan pengetahuan mengenai kebaikan terhadap
dirimu dan keluargamu.

‫َوقُود‬
Adalah sesuatu yang dapat di pergunakan untuk menyalakan api.

ُ‫ارة‬
َ ‫ٱل ِح َج‬
Adalah batu berhala yang biasa di sembah oleh masyarakat Jahiliyah.

ُ‫َملَٓئِ َكة‬
Dalam ayat tersebut maksudnya mereka yang berjumlah Sembilan belas dan bertugas
menjaga Neraka.

‫ َملَٓئِ َكة‬Maksudnya adalah hati yang keras, yaitu hati yang tidak memiliki rasa belah
kasihan apabila ada orang yang meminta dikasihani. Dan susunan tubuh mereka sangat keras,
tebal dan penampilannya menakutkan
Mujahid dalam Tafsir Ibnu Katsir, beliau mengatakan, “Bertakwalah kepada Allah dan
berpesanlah kepada keluarga kalian untuk bertakwa kepada Allah”. Juga “Hendaklah engkau
menyuruh mereka berbuat taat kepada Allah dan mencegah mereka durhaka kepada-Nya. Dan
hendaklah engkau menjalankan, serta membantu mereka dalam menjalankannya. Jika engkau
melihat mereka berbuat maksiat kepada Allah, Peringatkan dan cegahlah”. Dalam ayat ini
terdapat lafadz perintah berupa fi’il amar yang secara langsung tegas, yakni lafadz
(peliharalah/jagalah), hal ini dimaksudkan bahwa kewajiban setiap orang mu’min salah satunya
adalah menjaga dirinya sendiri dan keluarganya dari siksa neraka.
Maka jelas bahwa tugas manusia tidak hanya menjaga dirinya sendiri, namun juga
keluarganya dari siksa neraka. Untuk dapat melaksanakan taat kepada Allah SWT, tentunya
harus dengan menjalankan segala perintahNya, serta menjauhi segala laranganNya. Dan itu
semua tak akan bisa terjadi tanpa adanya pendidikan syari’at. Maka disimpulkan bahwa keluarga
juga merupakan objek pendidikan.

C. Hadits Riwayat Abu Daud No.4481

‫ا‬ ‫ي ع‬ ‫ا ع‬ ‫ي‬ ‫ح ا ا ح ا‬ ‫ع ح ا‬ ‫ي‬ ‫و و‬


‫كم‬ ‫هللا ل هللا حم‬ ‫ا‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫ا ع‬ ‫ي‬ ‫ع‬
‫ح‬ ‫ي ل‬ ‫وح‬ ‫و و‬ ‫ا‬ ‫عا‬ ‫علي و ل‬ ‫ح ا‬ ‫ا‬
‫ا و ان و ان‬ ‫و‬ ‫ا ا‬ ‫ي‬ ‫ع‬

4
Telah menceritakan kepada kami Musaddad berkata, telah menceritakan kepada kami
Khalid berkata, telah menceritakan kepada kami Suhail -maksudnya Suhail bin Abu Shalih- dari
Sa'id Al A'sya -Abu Daud berkata; dia adalah Sa'id bin 'Abdurrahman bin Mukmil Az Zuhri- dari
Ayyub bin Basyir Al Anshari dari Abu Sa'id Al Khudri ia berkata, "Rasulullah ‫ﷺ‬ bersabda,
"Barangsiapa memelihara tiga orang anak wanita, lalu ia mendidik dan menikahkan mereka,
serta berbuat baik kepada mereka. maka ia akan mendapatkan surga." Telah menceritakan
kepada kami Yusuf bin Musa berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Suhail dengan
sanad ini, ia menyebutkan, "Tiga saudara perempuan, atau tiga anak perempuan, atau dua anak
perempuan, atau dua saudara perempuan."
Inti dari hadits ini adalah seorang ayah yang dijanjikan akan masuk surga apabila
memelihara, mendidik serta menikahkan anak perempuannya dengan baik, hal ini mengajarkan
kita bahwa apabila mendidik anak kita dengan baik dan benar, sesuai dengan yang telah
diajarkan maka jaminan surga pun akan kita dapatkan. Hal ini erat kaitannya dengan objek
pendidikan, disini anak dijadikan objek pendidikan karena apa yang anak pelajari bersumber dari
perbuatan orang tuanya, maka dari itu yang harus dilakukan oleh orang tua yakni mengajarkan
dan mendidik serta memelihara anak itu dengan baik dan benar agar kelak anak tersebut ketika
telah menjadi orang tua nanti akan mengajarkan hal sama kepada anaknya kelak dan turun
temurun agar menciptakan generasi yang berakhlakul karimah yang akan mendapatkan tempat di
surga.

5
BAB III
PENUTUPAN

KESIMPULAN
Berdasarkan penafsiran diatas yang dipaparkan dari berbagai kitab tafsir, bahwa objek
pendidikan yang dapat diambil dari QS. An-Nisa : 170 dan QS. At-Tahrim : 6, antara lain; objek
pendidikan menurut QS. An-Nisa : 170, yaitu manusia, sedangkan objek pendidikan menurut
QS. At-Tahrim : 6, yaitu keluarga, dan objek pendidikan menurut Hadits Riwayat Abu Daud
No.4481 adalah anak kita sendiri. Inilah yang menjadi pokok pembicaraan untuk
mengembangkan kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung
seumur hidup.
Kemudian inti dari asbabun nuzulnya, bahwa QS. An-Nisa : 170 menjelaskan tentang
perintah untuk beriman kepada Allah. Sedangkan QS. At-Tahrim : 6 menjelaskan tentang
perintah untuk menjaga dirinya dan keluarganya dari siksa api neraka. Kemudian, Hadits
Riwayat Abu Daud No.4481 menjelaskan bagaimana anak dijadikan objek pendidikan karena
apa yang anak pelajari bersumber dari perbuatan orang tuanya serta pentingnya menciptakan
generasi yang berakhlakul karimah.

SARAN
Saran dari kami adalah kita sebagai umat muslim patut untuk berusaha mengaplikasikan
esensi dari ayat serta hadist tersebut dalam kehidupan kita. Sesungguhnya Allah telah memberi
kita rahmat berupa kitab yang sempurna sebagai petunjuk kehidupan yang baik. Pula, kita
sebagai pelajar hendaknya mencermati isi kandungan ayat-ayat Al-Qur’an juga Hadits.

6
DAFTAR PUSTAKA

Ibnu Katsir, Abul Fida Ismail. 2000. Tafsir Ibnu Katsir(Terjemah), Bandung: Sinar Baru Al-
Gensindo.
https://farahalkiftiyah.wordpress.com/2018/08/23/tafsir-ayat-ayat-tentang-obyek-dan-peserta-
didik-dalam-pendidikan-islam/
Presentasi Ilmiah, Perkembangan Bahasa Indonesia, Diksi, Ejaan, Makna Kias, Kata serapan
(Transliterasi), Kalimat (Fungsi kalimat dan kategori kata), UU 24 no.2009,
Kitab 9 : kitab Sunan Abu Daud
https://ahsanirodat.wordpress.com/tag/ilmu-tafsir_tafsir-objek-pendidikan/
http://eprints.ums.ac.id/36641/6/04.%20BAB%20I.pdf
https://www.slideshare.net/isnafitrotin/objek-pendidikan

Anda mungkin juga menyukai