Anda di halaman 1dari 15

TA’LIM ATAU PENGAJARAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hadits Tarbawi

Dosen Pengampu :
Surahmat, M.Hum.

Disusun oleh:
Kelompok 3

1. Dewi Malaul Hikmah (20206007)


2. Vebylia Cantika (20206008)
3. Ismi Imani Kamilina (20206009)

PGMI A (Semester 5)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH


FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) KEDIRI
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua dan salawat serta salam
semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda nabi Muhammad SAW sebagai
suru tauladan yang baik dalam bersikap dan bertutur kata.

Berkat pertongangan Allah SWT, makalah Hadits Tarbawi dengan judul


“TA’LIM ATAU PENGAJARAN” dapat terselesaikan, dengan mengutip dari
berbagai referensi yang ada. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata
kuliah Hadits Tarbawi yang dibimbing oleh bapak Surahmat, M.Hum. kami
berharap, semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi para pembaca khususnya
kami. Amin.

Tidak lupa kami sampaikan permohonan maaf kepada para pembaca,


apabila terdapat kesalahan baik dari segi tulisan maupun materi yang kami
sajikan. Kami juga berharap kritik yang membangun dari para pembaca, agar
kedepannya kami bisa menyusun makalah menjadi lebih baik lagi

Kediri, 1 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................... i
DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 1
C. Tujuan ........................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................... 3
A. Keutamaan Ilmu, Belajar dan Mengajar ...................................................... 3
B. Ancaman Bagi Orang Yang Menyumbunyikan Ilmu ................................... 5
C. Tujuan Pendidikan Islam ........................................................................... 7
BAB III PENUTUP .......................................................................................... 11
A. Kesimpulan .............................................................................................. 11
B. Saran ........................................................................................................ 11
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 12

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Agama Islam merupakan agama sempurna, agama yang dibawa
Nabi Muhammad Saw. ini diajarkan melalui mu’jizat yang berupa Al
qur’an yang merupakan rujukan dan pedoman bagi ummatnya dalam
seluruh aspek kehidupan termasuk pendidikan. 1 Agama sangat
mengutamakan proses pendidikan sehingga di dalam ajarannya sangat
penuh dengan ilmu pengetahuan. llmu merupakan cahaya kehidupan.
Ilmu ibarat cahaya yang menyinari dalam kegelapan yang dapat
menunjukkan arah menuju jalan yang ditempuh. Tanpa adanya ilmu
seseorang akan tersesat jauh ke dalam jurang kebodohan. Allah Swt
menjadikan manusia sebagai wakil-nya dimuka bumi sebab manusia
memiliki potensi pengetahuan untuk mengelola, mengurus, dan
memanfaatkan alam raya yang Allah Swt. ciptakan.
Sebab itu diwajibkan bagi setiap orang islam untuk menuntut
ilmu tidak memandang laki-laki atau perempuan, keduanya sama-sama
diwajibkan. Yang perlu digaris bawahi bahwa ilmu yang dimaksud adalah
ilmu yang bisa membawa kemanfaatan, bukan yang berlabel haran dan
berpotensi menyesatkan. Untuk itu disusunlah makalah ini agar kita bisa
lebih mendalami tentang Ta’lim yang mencangkup keutamaan ilmu,
belajar dan mengajar ; ancaman bagi orang yang menyembunyikan ilmu
dan tujuan dari pendidikan islam.

B. Rumusan Masalah
1. Apa keutamaan ilmu, belajar dan mengajar ?
2. Apa ancaman bagi orang yang menyembunyikan ilmu ?
3. Bagaimana tujuan pendidikan islam itu ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui keutamaan ilmu, belajar dan mengajar.

1
Muhammad Ridwan, “Konsep Tarbiyah, Ta’lin Dan Ta’dib Dalam Al-Qur’an,” No. 1, Vol.
01 (2018).

1
2. Untuk mengetahui ancaman bagi orang yang menyembunyikan
ilmu.
3. Untuk mengetahui tujuan pendidikan islam.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Keutaman Ilmu, Belajar dan Mengajar
Kata Ta’lim secara bahasa dipetik dari kata dasar ‘allama-
yu’allimu-ta’liman yang berarti mengerti, mengetahui sesuatu, atau
memberi tanda. Dalam bahasa Indonesia istilah ta’lim bermakna
pengajaran. Pengajaran merupakan sebuah proses untuk memperoleh
ilmu. Dan Ilmu adalah pengetahuan atas suatu bidang.
Dalam islam hukum mencari ilmu terbagi menjadi dua, yakni
Fardhu kifayah dan Fardu ‘Ain. Fardu kifayah berlaku pada ilmu-ilmu
umum yang harus ada di dunia, seperti ilmu kedokteran, ilmu
perindustrian, ilmu bahasa dan lain sebagainya. Sedangkan Fardu ‘Ain
berlaku pada ilmu mengenal Allah swt. Dengan segala sifat-Nya , ilmu
tentang cara beribadah, ilmu tentang haid, dan lain sebagainya.
Terdapat banyak keutamaan bagi orang-orang yang mencari ilmu.
Di antara keutamaan-keutamaan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Diberi derajat yang tinggi di sisi Allah Swt.

۟ ُ ‫وا مِنكُ ْم َوٱ هلذِينَ أُوت‬


ٍ ‫وا ْٱلع ِْل َم دَ َر َٰ َج‬
ۚ‫ت‬ ۟ ُ‫ٱَّللُ ٱلهذِينَ َءا َمن‬ ۟ ‫وا فَٱنش ُُز‬
‫وا َي ْرفَ ِع ه‬ ۟ ‫َو ِإذَا قِي َل ٱنش ُُز‬

Artinya : “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di


antara kamu dan orang-orang berilmu pengetahuan beberapa derajat”
(Q.S Al Mujadillah /58 : 11)

2. Merupakan sedekah paling utama

‫ أفضل الصدفة‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫عن أبي هريرة رضي هللا عنه قال‬
.‫ رواه ابن ماجة‬.‫أن يتعلم المرء المسلم علما ثم يعلمه ألحان المسلم‬

Artinya : Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. Bersabda,


“sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari
ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” (H.R.
Ibnu Majah)
3. Lebih utama daripada seorang ahli ibadah.

3
‫ض ِل القَ َم ِر لَ ْيلَ َة ال َبد ِْر‬
ْ َ‫لى ال َعا ِب ِد َكف‬
َ ‫ع‬ ْ َ‫وقال صلى هللا عليه وسلم ف‬
َ ‫ض ُل ال َعال ِِم‬
‫ب‬
ِ ‫سائ ِِر الك ََوا ِك‬
َ ‫لى‬
َ ‫ع‬َ
Artinya : Nabi saw. bersabda, “Keutamaan orang yang berilmu (yang
mengamalkan ilmunya) atas orang yang ahli ibadah adalah seperti
utamanya bulan di malam purnama atas semua bintang-bintang
lainnya.”
4. Dimudahkan menuju surga.
‫عن أبي هريرة قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم من سلك طريقا يلتمس فيه علما‬
‫سهل هللا له طريقا إلى الجنة‬

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda,


"Barangsiapa yang menempuh jalan menuntut ilmu, akan dimudahkan
Allah jalan untuknya ke surga." (HR. Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad,
dan Al-Baihaqi)
5. Lebih utama dari salat seribu raka'at

‫ يا أبا ذر ألن تغدو فتتعلم آية من‬:‫ قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم‬:‫وعن ابي ذر قال‬
‫ و ألن تغذو فتتعلم بابا من العلم عمل به أو لم‬,‫كتاب هللا خير لك من ان تصلي مائة ركعة‬
‫يعمل به‬.‫خير لك من أن تصلي ألف ركعة‬

Dari Abu Dzarr, Rasulullah saw bersabda, "Wahai Abu Dzarr, kamu
pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu daripada
salat (sunnah) seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu
pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada salat
seribu rakaat." (H.R. Ibnu Majah)
6. Dinaungi dan dilingkupi oleh malaikat pembawa rahmat

‫علَ ْي ِه ُم‬ ْ َ‫ارسُونَهُ بَ ْينَ ُه ْم إِاله نَزَ ل‬


َ ‫ت‬ َ َ‫َّللا َويَتَد‬ َ ‫َّللاِ يَتْلُونَ ِكت‬
ِ ‫َاب ه‬ ‫ت ه‬ ِ ‫ت م ِْن بُيُو‬ ٍ ‫َو َما ا ْجت َ َم َع قَ ْومٌ فِى بَ ْي‬
‫الر ْح َمةُ َو َحفهتْ ُه ُم ْال َمالَئِ َكة ُ َوذَك ََرهُ ُم ه‬
‫َّللاُ فِي َم ْن ِع ْندَه‬ َ ‫سكِينَةُ َو‬
‫غ ِشيَتْ ُه ُم ه‬ ‫ال ه‬

“Tidaklah suatu kaum berkumpul di salah satu rumah dari rumah-


rumah Allah (masjid) membaca Kitabullah dan saling

4
mempelajarinya, melainkan akan turun kepada mereka sakinah
(ketenangan), mereka akan dinaungi rahmat, mereka akan dilingkupi
para malaikat dan Allah akan menyebut-nyebut mereka di sisi para
makhluk yang dimuliakan di sisi-Nya” (HR. Muslim)

Sehubungan dengan keutamaan mengajar, terdapat hadits yang berbunyi:

‫عن أبي هريرة أن رسول هللا صلى هللا عليه وسلم قال إذا مات اإلنسان القطع عمله‬
‫إال من ثالثة من صدقة جارية أو علم ينفع به أو ولد صالح يدعو له‬

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.bersabda, “apabila


manusia telah meninggal dunia terputuslah amalannya, kecuali tiga hal,
yaitu sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang
mendoakan (orang tuanya)”. (H.R. Muslim, Ahmad, An-Nasa’I, At
Tirmidzi, dan Al’ Baihaqi.

Dalam hadits di atas, salah satu amal yang tidak terputus


pahalanya adalah ilmu yang bermanfaat. Sehubungan dengan tersebut,
terdapat dua bentuk pemanfaaatan ilmu yaiki mengajar dan menulis.
Mengajar merupakan serangkaian proses memberikan ilmu kepada orang
yang belum tahu, hingga hasilnya orang yang belajar tadi dapat memiliki
ilmu pengetahuan dan dapat dimanfaatkan dalam menjalani kehidupan
baik untuk urusan duniawi maupun ukhrawi. Demikilan juga halnya
dengan menulis. Orang yang berilmu pengetahuan dapat menularkan
ilmunya dengan cara menulis buku. Orang yang membaca buku karyanya
tadi akan mendapatkan ilmu kendatipun tidah pernah bertemu langsung.
Kedua pekerjaan ini hanya dapat dilakukan apabila seseorang memiliki
ilmu pengetahuan dan mau berbuat untuk membagikan ilmunya kepada
orang lain.

B. Ancaman Bagi Orang Yang Menyembunyikan Ilmu

5
Ilmu dipelajari untuk dijadikan bekal dan diamalkan,
mengamalkan ilmu yang kita dapatkan merupakan suatu kewajiban
setelah menunaikan kewajiban mencarinya. Apabila sebenarnya
menyembunyikan ilmu yang harusnya disampaikan pada orang lain,maka
akan mencadapat ancaman dari Allah swt. Berikut penjelasan hadistnya :
1. Hadist shahih
Dari Abu Hurairah ُ‫ع ْنه‬ ‫ي ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ض‬
ِ ‫ر‬, َ ُ‫ص هلى هللا‬
َ dia berkata, Rasulullah ‫علَ ْي ِه‬ َ
‫سله َم‬
َ ‫و‬bersabda,
َ

‫ع ْن ع ِْل ٍم فَ َكت َ َمه ُ أ ُ ْل ِج َم يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة بِ ِل َج ٍام م ِْن ن ٍَار‬


َ ‫َم ْن سُئِ َل‬

“Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dia


menyembunyikannya, maka pada Hari kiamat diikat dengan kekang
dari api neraka”

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, at-Tirmidzi dan dia


menghasankannya, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dalam Shahihnya, dan
al-Baihaqi.

2. Hadist Shahih mauquf


Keterangan di atas senada dengan hadist dari Abdullah bin Amr
ُ‫ع ْنه‬ ‫ي ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ض‬ َ bahwa Rasulullah ‫س هل َم‬
ِ ‫ر‬, َ ُ‫صلهى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ bersabda,

‫َّللاُ يَ ْو َم ْال ِقيَا َم ِة ٍ ِب ِل َج ٍام ِم ْن نَار‬


‫َم ْن َكت ََم ِع ْل ًما أ َ ْل َج َمهُ ه‬

“Barangsiapa menyembunyikan suatu ilmu, maka Allah akan


mengikatnya dengan tali kekang dari api neraka pada Hari Kiamat.”
3. Hadits Hasan Shahih
Dari Abu Hurairah ُ‫ع ْنه‬ ‫ي ه‬
َ ُ‫َّللا‬ َ ‫ض‬ َ bahwa Rasulullah ‫سله َم‬
ِ ‫ر‬, َ ُ‫ص هلى هللا‬
َ ‫علَ ْي ِه َو‬ َ
bersabda :

ُ‫ِي يَ ْك ِن ُز ْال َك ْنزَ ث ُ َّم ََل يُ ْن ِف ُق ِم ْنه‬ ُ ‫ِي َيت َ َعلَّ ُم ْال ِع ْل َم ث ُ َّم ََل يُ َحد‬
ْ ‫ َك َمث َ ِل الَّذ‬،‫ِث ِب ِه‬ ْ ‫َمث َ ُل الَّذ‬

6
“Perumpamaan orang yang belajar ilmu, kemudian tidak
menyampaikannya adalah seperti orang yang menyimpan kekayaan
kemudian dia tidak berinfaq (berzakat) darinya.”

Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jam al-Ausath dan


dalam sanadnya terdapat Ibnu Lahi’ah.

C. Tujuan Pendidikan Islam


Tujuan diciptakan manusia hanya untuk mengabdi kepada Allah
SWT. Oleh karena itu tujuan pendidikan Islam, yaitu membentuk umat
yang berdasarkan hukum dan nilai- nilai agama Islam. 2 Kemudian dasar
dari usaha pembentukan kepribadian utama ini adalah Al - Qur’an dan al-
Hadits Tujuan akhir pendidikan Islam itu dapat dipahami dalam firman
Allah swt (QS. Ali Imran (3) ayat 102)

‫َّللا َح هق ت ُ َٰقىت ِٖه َو َال ت َ ُم ْوت ُ هن ا هِال َوا َ ْنت ُ ْم ُّم ْس ِل ُم ْو َن‬
َ ‫َٰيٰٓاَيُّ َها اله ِذيْنَ َٰا َمنُوا اتهقُوا ه‬
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar
takwa kepada -Nya; dan janganlah sekali -kali kamu mati melainkan
dalam keadaan beragama Islam.
Mati dalam keadaaan berserah diri kepada Allah sebagai muslim
yang merupakan ujung dari takwa sebagai akhirdari proses hidup jelas
berisi kegiatan pendidikan. Inilah akhir dari proses pendidikan itu yang
dapt dianggap sebagai tujuan akhir pendidikan Islam.Bagi Islam
mengandung nilai ukhrawi karena dengan amal baik di dunia, manusia
akan mampu meraih kebahagiaan di akhirat. Sedang ukhrawi adalah
tujuan akhir dari kehidupan seorang muslim. Tujuan akhir inilah yang
menjiwai atau mewarnai amal perilakunya di dunia yang takterpisahkan
dari tuntunan nilai keukhrawiannya. Maka pendidikan Islam bertugas di
samping menginternalisasikan atau menanamkan dalam pribadi nilai-
nilai Islam. Juga mengembangkan anak didik agar mampu melakukan

2
Ahmad, Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam, Cet. VI (Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya, 2005), hal. 49.

7
pengamalan nilai-nilai itu secara dinamis dan fleksibel dalam batas-batas
konfigurasi idealis wahyu Allah swt. Hal ini berarti pendidikan Islam
harus mampu mendidik anak didik secara optimal agar memiliki
kematangan dalam beriman dan bertakwa dan mengamalkan hasil
pendidikan Islam yang telah diperoleh. Akan tetapi sebelum mencapai
tujuan akhir tersebut tentu ada beberapa tujuan yang menjadi jenjang
agar sampai pada tujuan akhir itu, seperti tujuan umum dan tujuan khusus
pendidikan Islam itu.
Tujuan umum pendidikan islam ialah tujuan yang akan dicapai
dengan semua kegiatan pendidikan, baik dengan pengajaran, atau dengan
cara lain. Tujuan itu meliputi seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi
sikap, tingkah laku, penampilan, kebiasaan dan pandangan.Tujuan umum
ini berbeda pada setiap tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi,
dengan kerangka yang sama. Bentuk insan kamil dengan pola takwa
harus dapat tergambar pada pribadi seseorang yang sudah dididik
walaupun dalam ukuran kecil dan mutu yang rendah, sesuai dengan
tingkat -tingkat tersebut.
Tujuan umum pendidikan Islam harus dikaitkan pula dengan tujuan
pendidikan nasional Negara tempat pendidikan Islam itu dilaksanakan
dan harus dikaitkan pula dengan tujuan institusional lembaga yang
menyelenggarakan pendidikan itu. Tujuan itu tidak dapat dicapai kecuali
setelah melalui proses pengajaran, pengalaman, pembiasaaan,
pengahayatan, dan keyakinan akan kebenarannya. Tahap-tahap dalam
mencapai tujuan itupada pendidikan formal, dirumuskan dalam bentuk
tujuan kurikuler yang selanjutnya dikembangkan dalam tujuan
instruksional.
Adapun tujuan umum pendidikan islam menurut pendapat dari para
ahli dalam bidang ini sebagai berikut:
1. Al-Saibani menjabarkan tujuan umum pendidikan Islam yaitu:
Tujuan yang berkaitan dengan individu mencakup perubahan
yang berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani,dan
kamampuan-kemanpuan, yang harus dimiliki untuk hidup di

8
dunia dan akhirat dan tujuan yang berkaitan dengan masyarakat,
mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam
masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, memperkaya
pengalaman masyarakat. Begitu pula tujuan professional yang
berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu,
sebagai seni, sebahgai profesi, dsan sebagai kegiatan masyarakat.
2. Al-Abrasyi merinci tujuan umum pendidikan Islam
yaitu:Pembinaan akhlakul, menyiapkan anak didik untuk hidup di
dunia dan di akhirat, penguasaan ilmu, dan keterampilan bekerja
dalam masyarakat.
3. Bagi Asma Hasan Fahmi mengemukakan tujuan umum
pendidikan Islam yaitu: Tujuan keagamaan, tujuan
pengembangan akal, ahklak, tujuan pengajaran kebudayaan, dan
tujuan pembinaan kepribadian.
4. Munir Mursi sendiri menjabarkan pendidikan Islam yaitu:
Bahagia di dunia dan di akhirat, menghambakan diri kepada
Allah SWT, dan memperkuat ikatan keIslaman dan melayani
kepentingan ummat Islam.
Dari beberapa uraian di atas jelas bahwa tujuan umum pendidikan
Islam dapat disimpulkan bahwa pendidikan islam bertujuan sebagai
pembentuk pribadi akhlakul karimah, membentuk manusia yang
beribadah kepada Allah SWT sehingga mencapai keutuhan hidup di
dunia & akhirat, Tujuan khusus pendikan Islam
Yang dimaksud tujuan khusus pendidikan Islam disini adalah
perubahan yang diinginkan dari upaya pendidikan Islam. yang memiliki
keterkaitan dengan pembentukan manusia takwa dan penumbuhan
semangat agama dan akhlak bagi individu. Al-Aynani menjelaskan
tujuan khusus pendidikan Islam ditetapkan berdasarkan keadaan tempat
dengan mempertimbangkan keadaan geografi, ekonomi, dan lain-lain
yang ada di tempat itu.
Titik akhir dari tujuan pendikan Islam adalah identik dengan tujuan
hidup orang Islam itu sendiri, yaitu terbentuknya kepribadiaanutama atau

9
pribadi muslim yang dapat hidup sejahtera, bahagia dan selamat di dunia
dan di akhirat, mewujudkan nilai-nilai ke-Islaman di dalam
pembentukan manusia yang saleh dan produktif dan membentuk pribadi
khalifa yang memiliki fitrah, rohani dan jasmani, kemauan yang bebas
akal agar dapat menempati kedudukan sebagai khalifa dimuka bumi ini,
serta beriman dan bertaqwa kepada allah SWT.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ta’lim secara bahasa diambil dari kata dasar ‘allama-yu’allimu-
ta’liman yang berarti mengerti, mengetahui sesuatu, atau memberi
tanda. Dalam bahasa Indonesianya berarti pengajaran terhadap ilmu.
Orang yang menuntut ilmu memiliki keutamaan tersendiri, di
antaranya : a) Diberi derajat yang tinggi oleh Allah swt; 2) Merupakan
sedekah paling utama; 3) Lebih utama daripada seorang ahli ibadah:
4)Dimudahkan dalam menuju surga; 5) Dinaungi dan dilingkupi oleh
malaikat pembawa rahmat
Adapun keutamaaan mengajar ialah dapat menjadikan amal yang
tidak akan putus pahalanya selama ilmu yang pernah ia ajarkan pada
orang lain tersebut bisa memberikannya manfaat.
2. Bagi orang yang sudah memiliki ilmu tapi enggan mengamalkannya
dalam artian ia sembunyikan maka dia mendapatkan ancaman dari
Allah Swt. Ancaman tersebut berupa siksaan yang pedih, yakni dia
akan di tali kekang dari api neraka pada saat diakhirat nanti.
3. Tujuan dari adanya pendidakan islam adalah untuk meningkatkan
ketaqwaan generasi umat islam dengan disertai pembentukan karakter
yang berdasar hukum dan nilai-nilai ajaran islam yang dijadikan
sebagai salah satu upaya untuk meraih kehidupan bahagia di dunia
dan akhirat.
B. Saran
Pada makalah ini kami sebagai penulis dan pemakalah berharap
kepada para pembaca agar dapat memberikan kritik dan sarannya pada
makalah yang sudah dibuat dan dibahas oleh para pemakalah. Agar
makalah yang sudah dibuat dan dibahas oleh pemakalah dapat menjadi
lebih baik lagi kedepannya, apabila ada perbaikan juga saran dan kritik
akan sangat berguna dan dapat digunakan sebagai tambahan wawasan
serta pengetahuan yang lebih bermanfaat.

11
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad. Tafsir, Ilmu Pendidikan Dalam Prespektif Islam. Cet. VI. Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya, 2005.
Albani, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-. Shahih At-Targhib Wa At-
Tarhib (1) Hadits-Hadits Shahih Tentang Anjuran & Janji Pahala,
Ancaman & Dosa. Cet. V. Jakarta: Darul Haq, 2015.
“Ancaman Menyembunyikan Ilmu.” Alsofwa, 2021.
https://alsofwa.com/ancaman-menyembunyikan-ilmu/.
Mujib, Abdul, and Jusuf Mudzakkir. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta:
Kencana Prenata Media, 2010.
Ridwan, Muhammad. “Konsep Tarbiyah, Ta’lin Dan Ta’dib Dalam Al-
Qur’an,” No. 1, Vol. 01 (2018).
Umar, Bukhori. Hadis Tarbawi (Pendidikan Dalam Prespektif Hadis).
Jakarta: Amzah, 2012.

12

Anda mungkin juga menyukai