Anda di halaman 1dari 10

HADIS-HADIS TENTANG METODE DAKWAH

Rahmatika Juni Andini


Uin Sultan Maulana Hasanuddin Banten
Tika9965@gmail.com

Abstract

Metode dakwah merupakan upaya seseoranng dalam rangka mempengaruhi atau mengajak
sesorang atau mad’u untuk menjalankan perintah allah dan menjauhi segala laranganya. pada
hakikatnya metode pendidikan yang diajarkan nabi merupakan cara nabi menyampaikan
dakwahnya kepada para sahabat, dizaman nabi yang belum dikenal dengan teori-teori
komunikasi untuk menyampaikan pesan-pesan tuhan ataupun syariat, maka yang dibahas
dalam artikel ini mengenai metode dakwah nabi dalam mengajarkan kepada sahabatnya
maupun umatnya dalam persektif hadis sehingga membentuk teori dalam komunikasi dakwah

Keyword: Metode, Persektif Hadis

Pendahuluan

Hadis yang digambarkan ulama hadis sebagai semua hal yang didasarkan pada hidup nabi
SAW, baik perkataan, perbuatan, atau persetujuan beliau adalah penjabaran dari firman Alloh
yang terkandung dalam al Qur'an. Ini dapat dipahami karena tugas Rasulullah SAW., adalah
menjelaskan serta mengaplikasikan ajaran-ajaran al Qur'an baik secara teoritis maupun
praktis. Sedangkan sunnah sebagai kebiasaan hidup Nabi, juga merupakan cerminan ajaran al
Qur'an. Dengan demikian, baik hadits maupun sunnah merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dengan al-Quran.

Istilah metode dakwah yang terdapat dalam Al-Qur’an pada prinsipnya merujuk kepada surah
an-Nahl ayat 125 yang menyebutkan bahwa metode dakwah ada 3 yaitu dakwah dengan
kebijaksanaan, memberikan pelajaran yang baik, dan dengan bantahan atau lebih tepatnya
berdiskusi dengan cara yang baik.

Metode dakwah ala Rosulullah yakni dengan metode mauidah hasanah wamujadallah,
metode al-hikmah, metode pembentukan dan penanaman kader, dan metode penyeruan juru
dakwah ke berbagai daerah1

1
Abdul Aziz, Khazanah Hadis di Indonesia, Guepedia, 27 maret 2019, hlm 62

1
Nabi Muhammad merupakan penutup dari para nabi yang diutus oleh Allah di muka bumi
sebagai penyempurna syariat dari masa Nabi-nabi sebelum beliau. Keberadaan para Nabi
mempunyai dua pondasi dasar dalam menyampaikan da‟wah mereka. Pertama, perbaikan
akidah serta kedua, pembentukan syariat dan akhlak.sosok Nabi sebagai seorang pendidik.
Bagaimana metode yang diajarkan Nabi dalam membina para sahabat, Apa rahasia
pengajaran Nabi sehingga dapat membentuk karakter para sahabat, sehingga dapat muncul
sosok panglima perang, diplomat yang handal, ahli strategi berperang, ahli ilmu yang rendah
hati, sosok pemimpin dan sebagainya?

Pembahasan

Dalam menyampaikan dakwah di tengah-tengah masyarakat islam yang demikian corak dan
ragam kehidupanya, dakwah harus dilakukan dengan cara yang baik dan sesuai dengan
perkembangan masyarakat itu sendiri. Justru untuk menyampaikan dakwah kepada tujuanya
bagi seorang juru dakwah perlu sekali mengetahui metoode dakwah, jika kita tarik makna
metode itu sendiri Methodos yang berasal dari bahasa yunani yang berarti jalan, cara, dalam
filsafat dan ilmu pengetahuan metode artinya cara memikirkan dan memeriksa sesuatu hal
menurut sesuatu rencana tertentu.2

َ ‫ال لَ ٍة َك‬
‫ان‬ َ‫ض‬ َ ‫َعا إِلَى‬ َ ‫ِن أُ َج ُوو ِر ِه ْم‬
َ ‫ش ْيئًا َو َم ْن د‬ ْ ‫ِك م‬ ُ ‫ِث ُل أُ ُجو ِر َم ْن َت ِب َع ُه الَ يـَن ْـ ُق‬
َ ‫ص َذل‬ َ ‫ِن ْا ْأل ْج ِر م‬ َ ‫ان لَ ُه م‬
َ ‫َعا إِلَى ُهدًى َك‬
َ ‫َم ْن د‬
‫ِه ْم َشيئًا‬ ِ ‫ِن َآثا م‬ ْ ‫ِك م‬َ ‫ص َذل‬ ُ ‫مثل اثآم َم ْن َت ِب َع ُه الَيـَن ْـ ُق‬ ْ ‫ِن‬
ُ ‫اإلثم‬ َ ‫َعلَ ْي ِه م‬

Artinya: “Barangsiapa mengajak kepada petunjuk, ia berhak pemmperoleh pahala seperti


pahala orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi sedikitpun dari pahala mereka. Dan
barang siapa mengajak kepada kesesatan, ia mendapat dosanya sepaerti dosa orang yang
mengikutinya, tanpa mengurangi sedikipun dari dosa mereka”. (HR. Muslim, Malik, Abu
Daud, dan Tirmizi).

Tauhid yang merupakan Materi dakwah yang utama

‫ َع ْن َي ْح َيى‬, ‫اعي ُل ْب ُن أُ َم َّي َة‬


ِ ‫ ثنا إِ ْس َم‬, ‫ ثنا َسعِي ُد ْب ُن َم ْسلَ َم َة‬, ‫ِي‬ُّ ‫الر َخام‬
ُّ ‫وب‬ َ ‫ َحد‬, ‫يل‬
َ ‫َّث َنا ا ْل َف ْض ُل ْب ُن َي ْع ُق‬ َ ‫اع‬ َ ‫َحد‬
ِ ‫َّث َنا ا ْل ُح َس ْي ُن ْب ُن إِ ْس َم‬
‫صلَّى‬ َ ِ‫ول اهَّلل‬
ُ ‫ لَ َّما َب َع َث َر ُس‬:‫ول‬ ُ ‫ َي ُق‬, ‫اس‬ٍ ‫ َس ِم ْع ُت ا ْب َن َع َّب‬:‫ َي ُقو ُل‬, ‫اس‬ٍ ‫ِع أَ َبا َم ْع َب ٍد َم ْولَى ا ْب ِن َع َّب‬
َ ‫ أَ َّن ُه َسم‬, ‫ِي‬ٍّ ‫ْب ِن َع ْب ِد اهَّللِ ْب ِن َص ْيف‬
, ِ‫وه ْم إِلَ ْي ِه َت ْو ِحي َد اهَّلل‬
ُ ‫ْع‬ُ ‫اب َف ْل َي ُك ْن أَ َّو ُل َما َتد‬
ِ ‫ِن أَ ْه ِل ا ْل ِك َت‬
ْ ‫ «إِ َّن َك § َت ْق ُد ُم َعلَى َق ْو ٍم م‬:‫ال لَ ُه‬
َ ‫ َق‬, ‫اذا َن ْح َو ا ْل َي َم ِن‬ ً ‫اهللُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ُم َع‬
‫ض َعلَ ْي ِه ْم َز َكا َة‬ َ ‫ َوأَ ْخ ِب ْر ُه ْم أَ َّن اهَّللَ َف َر‬, ‫ِه ْم‬
ِ ‫ِه ْم َولَ ْيلَت‬
ِ ‫ات فِي َي ْوم‬ ٍ ‫س َصلَ َو‬ َ ‫ض َعلَ ْي ِه ْم َخ ْم‬ َ ‫ِك َفأَ ْخ ِب ْر ُه ْم أَ َّن اهَّللَ ْاف َت َر‬
َ ‫َفِإ َذا َع َر ُفوا َذل‬

ِ ‫ِك َف ُخ ْذ َو َت َو َّق َك َرا ِئ َم أَ ْم َو‬


َّ ‫ال‬ َ ‫ َفِإ َذا أَ َق ُّروا ِب َذل‬, ‫ِن َغن ِِّي ِه ْم َف ُت َر ُّد َعلَى َفقِي ِر ِه ْم‬ ِ ‫أَ ْم َوال‬
ْ ‫ِه ْم ُت ْؤ َخ ُذ م‬ 3
‫اس‬
ِ ‫الن‬
2
Masduki dan Shabri Sholeh Anwar, Filosofi dakwah kontemporer, PT. Indragini Dot Com, Riau, November
2018, hlm 99-100
3
Abu al Hasan ali bin umar bin ahmad bin muhdi bin masud,Sunan Darul Qutni, dalam Al-maktabah Asyamilah
Al-hadis, jilid 3, hlm 56

2
Artinya: Al Husain bin Ismail menceritakan kepada kami, Al Fadhl bin Ya'qub Ar-Rukhami
menceritakan kepada kami, Sa'id bin Maslamah menceritakan kepada kami, Ismail bin
Umayyah menceritakan kepada kami, dari Yahya bin Abdullah bin Shaifi, bahwa dia
mendengar Abu Ma'bad mantan budak Ibnu Abbas berkata: saya mendengar Ibnu Abbas
berkata: Setelah Rasulullah SAW mengutus Mu'adz ke Yaman, beliau bersabda kepadanya,
"Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum dari ahli kitab, maka hendaklah yang pertama
kali kamu serukan kepada mereka adalah mentauhidkan (mengesakan) Allah. Jika mereka
mengerti akan hal itu, maka beritahukanlah kepada mereka bahwa Allah telah mewajibkan
atas mereka shalat lima waktu dalam sehari semalam, dan beritahukanlah bahwa Allah telah
mewajibkan atas mereka zakat harta mereka yang diambil dari orang-orang kaya di antara
mereka, lalu diberikan kepada orang-orang fakir di antara mereka. Jika mereka mengakui hal
itu, maka ambillah dan takutlah kamu terhadap harta-harta munusia yang mulia”

Hal yang pertama kali Rosulullah perintah untuk sampaikan adalah ajakan untuk
mentauhidkan allah dan menjauhkan dari kesyirikan, maka seorang dai harus memperhatikan
masalah ini sebelum beranjak kemasalah besar lainya.4

Metode dakwah Al-Hikmah, Memperlakukan Seseorang dengan kondisinya.

Dalam Al-sa’di, hendaknya kegiatan dakwah, baik kepada sesama muslim atau kepada orang
kafir, menyeru ke jalan yang lurus serta berisi ilmu yang bermanfaat dan amal shaleh dengan
cara hikmah , yakni sesuai dengan keadaan dan pemahaman seseorang dan derajat
kepatuhanya. Termasuk dalam hikmah adalah berdakwah dengan ilmu tidak dengan
kejahilan.5

َ ‫ض َي اهَّللُ َع ْن ُه َق‬
‫ال َب ْي َن َما َن ْح ُن‬ ِ ‫الر ْح َم ِن أَ َّن أَ َبا ُه َر ْي َر َة َر‬
َّ ‫ال أَ ْخ َب َرنِي ُح َم ْي ُد ْب ُن َع ْب ِد‬ ُّ ‫ان أَ ْخ َب َر َنا ُش َع ْي ٌب َع ْن‬
َ ‫الز ْه ِر ِّي َق‬ ِ ‫َّث َنا أَ ُبو ا ْل َي َم‬
َ ‫َحد‬
َ ‫ام َرأَتِي َوأَ َنا‬
‫صا ِئ ٌم‬ ْ ‫ال َو َق ْع ُت َعلَى‬ َ ‫ال َما لَ َك َق‬ َ ‫ول اهَّللِ َهلَ ْك ُت َق‬َ ‫ال َيا َر ُس‬ َ ‫صلَّى اهَّللُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم إِ ْذ َج‬
َ ‫اء ُه َر ُج ٌل َف َق‬ َّ ‫وس ِع ْن َد‬
َ ‫الن ِب ِّي‬ ٌ ُ‫ُجل‬
َ ‫ال اَل َف َق‬
‫ال‬ َ ‫صو َم َش ْه َر ْي ِن ُم َت َتا ِب َع ْي ِن َق‬ُ ‫يع أَ ْن َت‬
ُ ‫ال َف َه ْل َت ْس َت ِط‬ َ ‫ال اَل َق‬َ ‫صلَّى اهَّللُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َه ْل َت ِج ُد َر َق َب ًة ُت ْع ِت ُق َها َق‬َ ِ‫ال َر ُسو ُل اهَّلل‬ َ ‫َف َق‬
‫صلَّى اهَّللُ َعلَ ْي ِه‬َ ‫الن ِب ُّي‬ َّ ‫ِي‬ َ ‫الن ِب ُّي َصلَّى اهَّللُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َف َب ْي َنا َن ْح ُن َعلَى َذل‬
َ ‫ِك أُت‬ َّ ‫ال َف َم َك َث‬ َ ‫ال اَل َق‬ َ ‫ِسكِي ًنا َق‬ ْ ‫ين م‬ َ ‫َف َه ْل َت ِج ُد إِ ْط َعا َم ِس ِّت‬
َ ‫ِني َيا َر ُس‬
‫ول‬ ِّ ‫الر ُج ُل أَ َعلَى أَ ْف َق َر م‬
َّ ‫ال‬ َ ‫َّق ِب ِه َف َق‬
ْ ‫صد‬ َ ‫ال أَ َنا َق‬
َ ‫ال ُخ ْذ َها َف َت‬ َّ ‫ال أَ ْي َن‬
َ ‫السا ِئ ُل َف َق‬ َ ‫ِيها َت ْم ٌر َوا ْل َع َر ُق ا ْل ِم ْك َت ُل َق‬ َ ‫َو َسلَّ َم ِب َع َر ٍق ف‬
ْ ‫الن ِب ُّي َصلَّى اهَّللُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َح َّتى َبد‬
‫َت أَ ْن َيا ُب ُه ُث َّم‬ َّ ‫ض ِح َك‬ ْ ‫اهَّللِ َف َواهَّللِ َما َب ْي َن اَل َب َت ْي َها ُي ِري ُد ا ْل َح َّر َت ْي ِن أَ ْه ُل َب ْي ٍت أَ ْف َق ُر م‬
َ ‫ِن أَ ْه ِل َب ْيتِي َف‬
‫ِم ُه أَ ْهلَ َك‬
ْ ‫ال أَ ْطع‬
َ ‫َق‬

4
Muhammad nur faqih, 42 hadis dakwah rosulullah, bissalam publishing, hlm 13-14
5
M.Tata Taufik, Tafsir inspiratif, Wisemind Publishing, depok, desember 2017, hlm 33

3
Artinya: Telah menceritakan kepada kami Abu Al Yaman telah mengabarkan kepada
kami Syu'aib dari Az Zuhriy berkata: telah mengabarkan kepada saya Humaid bin
'Abdurrahman bahwa Abu Hurairah radliyallahu 'anhu berkata: Ketika kami sedang duduk
bermajelis bersama Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam tiba-tiba datang seorang laki-laki lalu
berkata: "Wahai Rasulullah, binasalah aku". Beliau bertanya: "Ada apa denganmu?" Orang
itu menjawab: "Aku telah berhubungan dengan isteriku sedangkan aku sedang berpuasa."
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bertanya: "Apakah kamu memiliki budak,
sehingga kamu harus membebaskannya?" Orang itu menjawab: "Tidak". Lalu Beliau
bertanya lagi: "Apakah kamu sanggup bila harus berpuasa selama dua bulan berturut-turut?"
Orang itu menjawab: "Tidak." Lalu Beliau bertanya lagi: "Apakah kamu memiliki makanan
untuk diberikan kepada enam puluh orang miskin?" Orang itu menjawab: "Tidak." Sejenak
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam terdiam. Ketika kami masih dalam keadaan tadi, Nabi
shallallahu 'alaihi wa sallam diberikan satu keranjang berisi kurma, lalu Beliau bertanya:
"Mana orang yang bertanya tadi?" Orang itu menjawab: "Aku." Maka Beliau berkata:
"Ambillah kurma ini lalu bershadaqahlah dengannya." Orang itu berkata: "Apakah ada orang
yang lebih faqir dariku, wahai Rasulullah. Demi Allah, tidak ada keluarga yang tinggal
diantara dua perbatasan, yang dia maksud adalah dua gurun pasir, yang lebih faqir daripada
keluargaku." Mendengar itu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menjadi tertawa hingga
tampak gigi seri Beliau. Kemudian Beliau berkata: "Kalau begitu berilah makan keluargamu
dengan kurma ini."

Dalam dakwah hikmah dilarang untuk menyampaikan ajaran-ajaran parsial sebelm


yang esensial baik dengan maksud karena keinginan akan hidayah mad’u yang terlalu
menggebu apalagi untuk tujuan politik yang kotor6

Metodelogi dakwah menurut surat an-Nahl ayat 125 yang pertama adalah bil hikmah,
hikmah dalam al-qur’an disebutkan sebanyak 20 kali, Toya yahya mengartikan hikmah
adalah meletakan sesuatu pada tempatnya dengan berfikir, berusaha menyusun dan mengatur
dengan cara yang sesuai keadaan zaman dengan tidak bertentangan dengan larangan tuhan.

Pada hadist di atas, menjelaskan tentang seorang pemuda dengan segala kejujurannya
menghampiri Rasulullah SAW. Dan bertanya tentang hukum yang harus dia tanggung karena
telah berhubungan badan dengan istrinya pada siang hari di bulan suci Ramadhan. Pemuda
ini dengan penuh kesadaran bahwa apa yang telah ia perbuat melanggar ketentuan
agama.Rasulullah SAW. Dengan segala kerendahan hatinya (tanpa mengabaikan syari’at
6
Abdi Fauji Hadiono, Hadis tentang metode dakwah, all right reserved, 27 may 2016, th

4
hukum Islam), menjelaskan dengan tanpa mengabaikan kondisi sosial mad’unya. Beliau
mendengarkan cerita pemuda terkait, kemudian memutuskan hukum yang tepat untuk kondisi
mad’u tersebut. Dalam hal ini, Rasulullah SAW mengambil hukum teringan, mengingat
kondisi sosial mad’u memang mengahuskan hal itu. Tuhan memang menuntut kepatuhan
hamba terhadap seluruh ketetapan hukum-Nya. Namun demikian, Ia tidak lupa bahwa di sisi
lain manusia memiliki keterbatasan yang perlu mendapat keringanan. Rasulullah SAW. Juga
memerintahkan kepada kita untuk memudahkan segala urusan, karena pada dasarnya Islam
ditegakkan sebagai rahmatan lil’alamin. Dalam sebuah hadist di jelaskan:

‫ال لَ َّما َب َع َث ُه َر ُسو ُل اهَّللِ َصلَّى اهَّللُ َعلَ ْي ِه‬


َ ‫الن ْض ُر أَ ْخ َب َر َنا ُش ْع َب ُة َع ْن َسعِي ِد ْب ِن أَ ِبي ُب ْر َد َة َع ْن أَ ِبي ِه َع ْن َج ِّد ِه َق‬ َ ‫اق َحد‬
َّ ‫َّث َنا‬ ُ ‫َّثنِي إِ ْس َح‬ َ ‫َحد‬

ٍ ‫ول اهَّللِ إِ َّنا ِبأَ ْر‬


‫ض ُي ْص َن ُع‬ َ ‫وسى َيا َر ُس‬ َ ‫ال أَ ُبو ُم‬ َ ‫او َعا َق‬ َ ‫اذ ْب َن َج َب ٍل َق‬
َ ‫ال لَ ُه َما َي ِّس َرا َواَل ُت َع ِّس َرا َو َب ِّش َرا َواَل ُت َن ِّف َرا َو َت َط‬ َ ‫َو َسلَّ َم َو ُم َع‬

ٍ ‫ول اهَّللِ َصلَّى اهَّللُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم ُك ُّل ُم ْسك‬


‫ِر‬ َ ‫ِز ُر َف َق‬
ُ ‫ال َر ُس‬ ْ ‫الشعِي ِر ُي َقا ُل لَ ُه ا ْلم‬
َّ ‫ِن‬ ٌ ‫ِن ا ْل َع َس ِل ُي َقا ُل لَ ُه ا ْل ِب ْت ُع َو َش َر‬
ْ ‫اب م‬ ٌ ‫ِيها َش َر‬
ْ ‫اب م‬ َ ‫ف‬
‫َح َرا ٌم‬

Artinya: Telah menceritakan kepadaku Ishaq telah menceritakan kepada kami An Nadlr telah
mengabarkan kepada kami Syu'bah dari Sa'id bin Abu Burdah dari Ayahnya dari Kakeknya
dia berkata: "Ketika beliau mengutusnya bersama Mu'adz bin Jabal, beliau bersabda kepada
keduanya: "Mudahkanlah setiap urusan dan janganlah kamu mempersulit, berilah kabar
gembira dan jangan kamu membuatnya lari, dan bersatu padulah! Lantas Abu Musa berkata:
"Wahai Rasulullah, di daerah kami sering dibuat minuman dari rendaman madu yang biasa di
sebut dengan Al Bit'u dan minuman dari rendaman gandum yang biasa di seut Al Mizru.
Maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menjawab: "Setiap yang memabukkan adalah
haram."

Hadist di atas menggambarkan, Rasulullah memerintahkan kepada sahabat untuk tidak


memaksakan kehendak dalam menyiarkan Islam. Bahkan beliau mengehndaki agar dalam
penyampaian pesan dakwah harus santun dengan member kabar gembira, tidak menekut-
nakuti.7

Metode Dakwah Mauizah Hasanah

‫الن ِب َّي َصلَّى اهللُ َعلَ ْي ِه‬


َّ ‫ إِ َّن َف ًتى َش ًّابا أَ َتى‬:‫ال‬ َ ‫ َع ْن أَ ِبي أُ َما َم َة َق‬،‫َّث َنا ُسلَ ْي ُم ْب ُن َعا ِم ٍر‬ َ ‫ َحد‬،‫َّث َنا َح ِري ٌز‬
َ ‫ َحد‬،‫ون‬ َ ‫َحد‬
َ ‫َّث َنا َي ِزي ُد ْب ُن َها ُر‬
:‫ال‬ ِّ ‫ ائ َْذ ْن لِي ِب‬،ِ‫ول اهَّلل‬
َ ‫ َف َق‬.‫ َم ْه‬.‫ َم ْه‬:‫ َفأَ ْق َب َل ا ْل َق ْو ُم َعلَ ْي ِه َف َز َج ُرو ُه َو َقالُوا‬،‫الز َنا‬
َ ‫ َق‬. »‫ َف َد َنا ِم ْن ُه َق ِري ًبا‬،‫ «ا ْد ُن ْه‬:‫ال‬ َ ‫ َيا َر ُس‬:‫ال‬َ ‫َو َسلَّ َم َف َق‬
َ ‫ «أَ َف ُت ِح ُّب ُه اِل ْب َنت‬:‫ال‬
»‫ِك؟‬ َ ‫ َق‬. »‫ِه ْم‬ ِ ‫اس ُي ِح ُّبو َن ُه أِل ُ َّم َهات‬ َّ ‫«واَل‬
ُ ‫الن‬ َ :‫ال‬ َ ‫ َواهَّللِ َج َعلَنِي اهَّللُ ِفد‬. ‫ اَل‬:‫ال‬
َ ‫ َق‬.‫َاء َك‬ َ ‫ «أَ ُت ِح ُّب ُه أِل ُ ِّم َك؟» َق‬:‫ال‬ َ َ‫َف َجل‬
َ ‫س َق‬
ِ‫ َواهَّلل‬. ‫ اَل‬:‫ال‬ َ ‫ِك؟» َق‬ َ ‫ «أَ َف ُت ِح ُّب ُه أِل ُ ْخت‬:‫ال‬َ ‫ َق‬. »‫ِه ْم‬ ِ ‫اس ُي ِح ُّبو َن ُه لِ َب َنات‬ َّ ‫«واَل‬
ُ ‫الن‬ َ :‫ال‬ َ ‫َاء َك َق‬َ ‫ول اهَّللِ َج َعلَنِي اهَّللُ ِفد‬
َ ‫ َواهَّللِ َيا َر ُس‬. ‫ اَل‬:‫ال‬َ ‫َق‬
:‫ال‬ َ ‫ َواهَّللِ َج َعلَنِي اهَّللُ ِفد‬. ‫ اَل‬:‫ال‬
َ ‫ َق‬.‫َاء َك‬ َ ‫ «أَ َف ُت ِح ُّب ُه لِ َع َّمت‬:‫ال‬
َ ‫ِك؟» َق‬ ِ ‫اس ُي ِح ُّبو َن ُه أِل َ َخ َوات‬
َ ‫ َق‬. »‫ِه ْم‬ َّ ‫«واَل‬
ُ ‫الن‬ َ ‫َج َعلَنِي اهَّللُ ِفد‬
َ ‫ َق‬.‫َاء َك‬
َ :‫ال‬
7
Muhammad Diak Udin, Metode Dakwah Persektif Hadis, Jurnal Kopis Vol.1 No 2 Februari 2019, hlm 97-102

5
‫اس ُي ِح ُّبو َن ُه‬
ُ ‫الن‬َّ ‫«واَل‬ َ :‫ال‬ َ ‫ َق‬.‫َاء َك‬َ ‫ َواهَّللِ َج َع َلنِي اهَّللُ ِفد‬. ‫ اَل‬:‫ال‬ َ ‫ِك؟» َق‬ َ ‫ِخا َلت‬َ ‫ «أَ َف ُت ِح ُّب ُه ل‬:‫ال‬ َ ‫ َق‬. »‫ِه ْم‬ ِ ‫اس ُي ِح ُّبو َن ُه لِ َع َّمات‬ َّ ‫«واَل‬
ُ ‫الن‬ َ
‫ِت إِلَى‬
ُ ‫ِك ا ْل َف َتى َي ْل َتف‬َ ‫ص ْن َف ْر َج ُه» َفلَ ْم َي ُك ْن َب ْع ُد َذل‬ِّ ‫ َو َح‬،‫ِر َذ ْن َب ُه َو َط ِّه ْر َق ْل َب ُه‬ ْ ‫ُم‬
ْ ‫اغف‬ َّ ‫ «§اللَّه‬:‫ال‬ َ ‫ض َع َي َد ُه َعلَ ْي ِه َو َق‬ َ ‫ َف َو‬:‫ال‬ َ ‫ َق‬. »‫ِه ْم‬ِ ‫ِخااَل ت‬َ‫ل‬
‫ َش ْي ٍء‬8.

Dakwah mauizah hasanah harus mengandung unsur nasihat, nasehat yang dapat menyejukan
hati, nasehat yang tidak mengandung kecaman dan makian membuat orang jera
mendengarnya. Dalam buku Dakwah di al islam, sayyid rizq al-Thawil merangkum beberpa
karakteristik dari dakwah mauizah hasanah yaitu, dakwah dengan ucapan yang lembut yang
bernuansa pertemenan, sehingga mauizah hasanah menghindari sikap kasar, garang serta
ungkapan yang menyakitkan, mauizah hasanah bukanlah dakwah dengan cara
memutarbalikan ucapan, sebaliknya dakwah harus mengganti semua cacian dan persangkaan
buruk dengan ajakan untuk merenung dan berpikir tentang kebenaran.

Hadis diatas menggambarkan bagaimana sikap yang seharusnya dilakukan seorang dai ketika
menyampaikan nasehat kepada mad’unya pertanyaan pemuda kepada nabi yang meminta izin
unuk berzina, adalah ungkapan seseorang yang patuh terhadap agama tapi tidak paham
dengan esensi ajaran agama, kejujuran si pemuda sebetulnya didasari oleh sikapkesadaran
yang tinggi akan kepatuhan terhadap agama namun tidak memahami esensi dari tujuan dari
keyakinannya.

Dengan metode mauizah hasanah dan diharuskannya dengan adanya ajakan untuk berfikir
tentang kebenaran melalui alur logika atau perumapamaan tanpa memberi jawaban yang
positif atau negatif9

Metode dakwah dengan pengajaran yang bertahap

Proses dalam membentuk karakter seseorang sangat diperlukan dalam pendidikan, tidak
mesti lalu menghasilkan dengan cara yang instant. Dalam teknik pengajarannya, Rasul saw
mengajarkan satu persatu syariat hingga para sahabat paham secara mendalam secara definisi
dan aplikasi nilai dari satu syariat tersebut, kemudian diaplikasikannya dalam kehidupan
mereka serta meresap sampai ke hati dengan terhindar dari rasa keraguan dalam
menjalakannya. Berkenaan pengajaran Rasul yang mempunyai gaya bertahap dalam
mendidik, di sini ada sebuah hadis dari Imam Ibnu Majah, menjelaskan tentang proses
pendidikan yang diawali dengan iman lalu pembelajaran al-Qur’an.

8
Abu Abdullah ahmad bin muhammad, musnad imam ahmad bin hanbal, dalam maktabah syamela, jilid 36
hlm 545
9
Abdi Fauji Hadiono, Hadis tentang metode dakwah, all right reserved, 27 may 2016, th

6
ٍ ‫ َم ْولَى ا ْب ِن َع َّب‬،ٍ‫ َع ْن أَ ِبي َم ْع َبد‬،‫ِي‬
،‫اس‬ َ ‫ َع ْن َي ْح َيى ْب ِن َع ْب ِد اهَّللِ ْب ِن‬،‫اق‬
ٍّ ‫ص ْيف‬ َ ‫ َع ْن َز َك ِر َّي‬،ِ‫ أَ ْخ َب َر َنا َع ْب ُد اهَّلل‬،‫ان‬
َ ‫اء ْب ِن إِ ْس َح‬ ُ ‫َّثنِي ِح َّب‬َ ‫َحد‬
َ ‫صلَّى اهللُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم لِ ُم َعا ِذ ْب ِن َج َب ٍل ِح‬
‫ «§إِ َّن َك‬:‫ين َب َع َث ُه إِلَى ال َي َم ِن‬ َ ِ‫ال َر ُسو ُل اهَّلل‬
َ ‫ َق‬:‫ال‬ َ ‫ َق‬،‫ض َي اهَّللُ َع ْن ُه َما‬ ِ ‫اس َر‬ ٍ ‫َع ِن ا ْب ِن َع َّب‬
‫ َفإِ ْن‬،-]163[- ِ‫ َوأَ َّن ُم َح َّمدًا َر ُسو ُل اهَّلل‬،ُ‫ْع ُه ْم إِلَى أَ ْن َي ْش َهدُوا أَ ْن الَ إِلَ َه إِاَّل اهَّلل‬ ُ ‫ َفإِ َذا ِج ْئ َت ُه ْم َفاد‬،‫اب‬ ِ ‫ِن أَ ْه ِل ال ِك َت‬ ْ ‫َس َت ْأتِي َق ْو ًما م‬
‫ِك َفأَ ْخ ِب ْر ُه ْم‬
َ ‫اعوا لَ َك ِب َذل‬ ُ ‫ َفإِ ْن ُه ْم َط‬،ٍ‫ات فِي ُك ِّل َي ْو ٍم َولَ ْيلَة‬
ٍ ‫س َصلَ َو‬ َ ‫ض َعلَ ْي ِه ْم َخ ْم‬ َ ‫ َفأَ ْخ ِب ْر ُه ْم أَ َّن اهَّللَ َق ْد َف َر‬،‫ِك‬ َ ‫اعوا لَ َك ِب َذل‬ ُ ‫ُه ْم َط‬
‫ َو َّات ِق‬،‫ِه ْم‬ ِ ‫اك َو َك َرا ِئ َم أَ ْم َوال‬
َ ‫ِك َفِإ َّي‬ ُ ‫ َفِإ ْن ُه ْم َط‬،‫ِه ْم‬
َ ‫اعوا لَ َك ِب َذل‬ ِ ‫ِن أَ ْغ ِن َيائ‬
ِ ‫ِه ْم َف ُت َر ُّد َعلَى ُف َق َرائ‬ ْ ‫ ُت ْؤ َخ ُذ م‬،‫َق ًة‬ َ ‫صد‬ َ ‫ض َعلَ ْي ِه ْم‬ َ ‫أَ َّن اهَّللَ َق ْد َف َر‬
ٌ ‫س َب ْي َن ُه َو َب ْي َن اهَّللِ ِح َج‬
‫اب‬ َ ‫ َف ِإ َّن ُه لَ ْي‬،‫وم‬ ْ
ِ ُ‫َع َو َة ال َمظل‬ ْ ‫د‬10»

Artinya: Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim, dan lafaznya dari Imam
Muslim, dari Ibnu „Abbas radhiya Allahu Ta‟ala „anhuma: Bahwasanya Nabi shallahu „alihi
wa sallam mengirim Mu‟adz ke Yaman, maka ia bersabda: Sesungguhnya akan datang
kepadamu suatu kaum dari Ahli kitab, maka serulah kepada mereka untuk menyatakan
kesaksian, bahwa Tiada Tuhan selain Allah dan aku adalah utusan-Nya. Dan apabila mereka
telah mentaatinya maka ajarilah mereka, bahwa Allah mewajibkan kepada mereka untuk
bersedekah. Diambilnya kekayaan dari para orang kaya kemudian dibagikan kepada fakir
miskin. Dan apabila mereka telah mentaati itu, bagimu kemuliaan dari harta-harta mereka,
serta berhati-hatilah terhadap do‟a orang yang terzalimi, bahwasanya tidak ada hijab
antaranya dan Allah.”

Hadis diatas yang menjelasakan bahwa Rasulullah mengajarkan sebuah proses dalam
berdakwah, mengajar suatu syariat kepada para umatnya, agar mereka tidak berasa diberatkan
dengan apa yang diajarkan oleh Nabi11

Metode Qiyyas dan perempumaan

Pengajaran Rsulullah saw dengan cara memberi qiyasan dan perumpamaan Pengaruh
pengajaran Rasu-lullah saw meliputi segala aspek pendidikan pada masa itu. Nabi saw selalu
mengajarkan sesuai dengan kebutuhan para sahabat baik berkenaan dengan hukum di mana
Nabi saw mengutarakannya dengan dalil-dalil syar‟i. Namun, terkadang beliau
menyampaikan pengajarannya dengan cara mengutarakan dengan bentuk qiyas, apabila
permasalahan hukumnya menyerupai jalan hukum agama walau Nampak berbeda dilihat dari
kondisi dan tempat kejadian permasalahan tersebut. Maka beliau menjelaskan dengan perkara
yang sama sesuai dengan pengetahuan dalam syariah, fikih dan maqasidiha

10
Mhammad bin ismail ibu abdullah al-bukhori, Al-jami’ musnad shahih al-mukhtasor, dalam maktabah
syameela, jilid 5 hlm 162
11
Adi Abdullah Muslim, Metode dakwah dalam pengajaran nabi persektif hadis, Al-Hikmah:jurnal dakwah,
volume 13,no1, 25 mei 2019,hlm 103-104

7
Dalam hal ini, Imam Bukhari meriwayatkan hadis terkait pembahsan pengajaran melalui
qiyas.

‫ إن أمي نذرت أن‬:‫ فقالت‬,‫ جاءت إيل النيب صلي اهلل عليو وسلم‬,‫ أن امرأة من جهينة‬:‫روي البخاري عن ابن عباس‬
‫ حجي عنها‬,‫ نعم‬:‫ أفأحج عنها؟ قال‬,‫فلم حتج حيت ماتت‬,‫حتج‬,
‫ اقضو‬:‫قال‬,‫ نعم‬:‫أرأيت لو كان علي أمك دين أكنت فاقضيتو؟ قالت‬

Artinya: “Diriwayatkan oleh Imam Bukhari, dari Ibnu Abbas r.a, bahwasanya seorang
perempuan dari Juhainah datang kepada rasulullah shallahu „alaihi wa sallam, dan ia
bertanya: aku mempunyai ibu yang bernazar untuk pergi haji, dan sebelum berangkat haji ibu
saya telah meninggal, maka apakah bagi saya untuk melaksanakan haji untuknya? Rasulullah
saw menjawab: iya, tunaikanlah haji untuknya, apakah kamu telah melihat jika ibumu
mempunyai hutang, apakah engkau akan membayarkannya? Ia menjawab: iya, maka
Rasulullah bersabda: lunasilah hutang kepada Allah, sesungguhnya janji Allah yang lebih
berhak untuk ditepati.”

Hadis di atas menjelaskan bahwa qiyasan mengenai permasalahan ibadah haji yang
belum sempat dilakukan sedangkan seseorang yang melaksanakan ibadah tersebut bernazar
namun terlebih dahulu meninggal. Perkara ini diqiyaskan kepada wajibnya melunasi hutang
kepada manusia, apalagi hutang yang bersangkutan merupakan hutang antara manusia
dengan Tuhannya, maka hal itu lebih berhak untuk dilunasi, walau diwakili oleh ahli
warisnya atau kerabatnya.12

Metode dakwah Bi al-lisan dan bi al-hal

Dakwah bil lisan adalah dakwah yang menekankan usaha dan kegiatanya pada kegiatan lisan,
seperti ceramah, pidato dan diskusi, dan dakwah bil hal adalah yang menekankan pada usaha
dan kegiatanya pada perbuatan atau karya nyata, dakwah bil hal sebagai salah satu model
dakwah pembangunan dapat diperluas dan dikembangkan untuk menangani masalah-masalah
yang sangat mendesak dalam kehidupan bangsa dewasai ini, seperti masalah, kemiskinan ,
pengangguran, serta kerusuhan sosial.13

ْ ‫ُو َن ِبأَ ْم ِر ِه ُث َّم إِ َّن َها َت ْخلُ ُف م‬


ْ ‫اب َي ْأ ُخ ُذ ْو َن ِب ُس َّن ِت ِه َو َي ْق َتد‬
ٌ ‫ِن أُ َّم ِت ِه َح َوا ِر ُّي ْو َن َوأَ ْص َح‬
ْ ‫ان لَ ُه م‬
َ ‫لي إِالَّ َك‬ َ ُ ُ َ
‫ِن‬ ِ ‫ِن َن ِب ٍّي َب َعث ُه اهلل فِي أ َّم ٍة ق ْب‬ ْ ‫َما م‬
‫ان َح َّب ُة‬
ِ ‫اإل ْي َم‬
ِ ‫ِن‬َ ‫ِك م‬ َ ‫اء ذل‬ َ ‫س َو َر‬ َ ‫ِن َولَ ْي‬ ٌ ‫ُو ُم ْؤم‬ َ ‫َه ْم ِب َي ِد ِه َفه‬ َ ‫ف َي ُق ْولُ ْو َن ماَ الَ َي ْف َعلُ ْو َن َو َي ْف َعلُ ْو َن ماَ الَ ُي ْؤ َم ُر ْو َن َف َم ْن َج‬
ُ ‫اهد‬ ٌ ‫ِه ْم ُخلُ ْو‬
ِ ‫َب ْعد‬
َ ‫خ ْرد‬.
)‫َل (رواه مسلم من باب اإليمان‬ َ

12
Adi Abdullah Muslim, Metode dakwah dalam pengajaran nabi persektif hadis, Al-Hikmah:jurnal dakwah,
volume 13,no1, 25 mei 2019,hlm 107-108
13
Faisal ismail, islam kontitunasionalisme dan pluralisme, IRCiSoD, yogyakarta, september 2019, hlm 303

8
Artinya: “Tidaklah seorang nabi yang diutus Allah dari umat sebelumku, kecuali dari
umatnya terdapat orang-orang hawariyun (para pembela dan pengikut) yang melaksanakan
sunnahnya serta melaksanakan perintah-perintahnya. Kemudian, datang generasi setelah
mereka; mereka mengatakan sesuatu yang tidak mereka kerjakan dan mereka mengerjakan
sesuatu yang tidak diperintahkan. Oleh karena itu, siapa yang berjihad terhadap mereka
dengan tangannya, maka ia adalah orang mukmin, siapa yang berjihad melawan mereka
dengan lisannya, maka ia adalah orang mukmin. Dan siapa yang berjihad melawan mereka
dengan hatinya, maka ia adalah orang mukmin. sedangkan di bawah itu semua tidak ada
keimanan meskipun hanya sebesar biji sawi (H. R. Muslim)”14

Kolaborasi Pengajaran Rasulullah saw antara penyampaian lisan disertai bahasa


isyarat Terkadang sang Nabi saw melakukan metode pengajaran dengan cara berdialog atau
melontarkan pertanyaan. Namun adakalanya metode yang disampaikan dengan mengkola-
borasikan antara penyampaian lisan dengan isyarat, penjelasan dengan memberikan sebuah
gambaran atau menggunakan kedua tangan, sehingga dapat menunjukan bahwa hal tersebut
dapat menunjukkan bahwa pentingnyapembahasan yang disampaikan serta mudah bagi para
sahabat yang mendengar untuk mengingat pesannya. 15

14
Hadis-Hadis dakwah, 6 juli 2012, http://www.follyakbar.id/2012/07/hadits-hadits-dakwah.html?m=1
15
Adi Abdullah Muslim, Metode dakwah dalam pengajaran nabi persektif hadis, Al-Hikmah:jurnal dakwah,
volume 13,no1, 25 mei 2019,hlm 108

9
Kesimpulan

Keteladanan Rossulullah dengan akhlak nya yang ia miliki telah mengajarkan pendidikan
kepada umatnya, seperti dalam menyampaikan ajaran tuhan atau syariat islam, dengan
berbagai cara ia gunakan, seperti cara yang melihat kondisi mad;u, dengan menyampaikan
dakwah yang lembut santun atau disebut dengan metode mauizah hasanah, dengan
memberikan permisalan permisalah dalam persoalan yang dibahas, proses tanya jawab pun
dilakukan oleh rosulullah. Dengan cara yang dilakukan pada zamanya bisa kita gunakan
dimasa ini yang biasa kita sebut dengan metode, metode untuk mengajak ataupun juga
metode untuk menyiarkan syariat. Dakwah yang dilakukan rosulullah mengahsilkan didikan
yang berkarakter kuat.

Daftar pustaka

Faisal ismail, islam kontitunasionalisme dan pluralisme, IRCiSoD, yogyakarta, september


2019
Hadis-Hadis dakwah, 6 juli 2012, http://www.follyakbar.id/2012/07/hadits-hadits-
dakwah.html?m=1
Adi Abdullah Muslim, Metode dakwah dalam pengajaran nabi persektif hadis, Al-
Hikmah:jurnal dakwah, volume 13,no1
Muhammad bin ismail ibu abdullah al-bukhori, Al-jami’ musnad shahih al-mukhtasor, dalam
maktabah syameela, jilid 5
Abu Abdullah ahmad bin muhammad, musnad imam ahmad bin hanbal, dalam maktabah
syamela, jilid 36
Abdi Fauji Hadiono, Hadis tentang metode dakwah, all right reserved, 27 may 2016, th
Muhammad Diak Udin, Metode Dakwah Persektif Hadis, Jurnal Kopis Vol.1 No 2 Februari
2019
Abu al Hasan ali bin umar bin ahmad bin muhdi bin masud,Sunan Darul Qutni, dalam Al-
maktabah Asyamilah Al-hadis, jilid 3
Muhammad nur faqih, 42 hadis dakwah rosulullah, bissalam publishing
M.Tata Taufik, Tafsir inspiratif, Wisemind Publishing, depok, desember 2017
Abdul Aziz, Khazanah Hadis di Indonesia, Guepedia, 27 maret 2019
Masduki dan Shabri Sholeh Anwar, Filosofi dakwah kontemporer, PT. Indragini Dot Com,
Riau, November 2018

10

Anda mungkin juga menyukai