Anda di halaman 1dari 5

RAHASIA SHOLAT

MENURUT KITAB IHYA’ ULUMIDDIN IMAM AL-GHOZALI


Salman Alfarisi

A. KONDISI SEBELUM SHOLAT


1. Rahasia Bersuci
 Menurut al-Qur’an adalah:
ْ ‫َم ا يُ ِريْ دُ اهّٰلل ُ ِل َي ْج َع َل عَلَ ْيمُك ْ ِ ّم ْن َح َرجٍ َّو ٰل ِك ْن ي ُّ ِريْ دُ ِل ُي َطهِّ َرمُك ْ َو ِل ُيمِت َّ ِن ْع َم َت ٗه عَلَ ْيمُك ْ لَ َعلَّمُك‬
‫ت َ ْش ُك ُر ْو َن‬
Allah tidak ingin menjadikan bagimu sedikit pun kesulitan, tetapi Dia
hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu
agar kamu bersyukur. (Al-Maidah [5]: 6)
 ‫ِف ْي ِه ِر َجا ٌل حُّي ِ ُّب ْو َن َا ْن ي َّ َت َطه َُّر ْوا ۗ َواهّٰلل ُ حُي ِ ُّب الْ ُم َّطهِّ ِرْي َن‬
Di dalamnya ada orang-orang yang gemar membersihkan diri. Allah
menyukai orang-orang yang membersihkan diri. (At-Taubah [9]: 108)
 Menurut Hadits Nabi SAW. adalah:
َّ ‫ول اهَّلل ِ َص ىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َس مَّل َ ِم ْفتَ ُاح‬
‫الص اَل ِة‬ ُ ‫َع ْن عَيِل ٍ ّ َريِض َ اهَّلل ُ َع ْن ُه قَ ا َل قَ ا َل َر ُس‬
ُّ
‫الطه ُُور‬
Dari Sayyidina Ali radliallahu 'anhu dia berkata; Rasulullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda: "Kunci shalat adalah bersuci {HR. Abu Dawud}
‫بُيِن َ ّ ِادل ْي ُن عَىَل النَّ َظافَ ِة‬
Agama Islam itu berasaskan diatas kebersihan. (Ihya’ Ulumiddin, juz 1, hal
49)
‫الطه ُْو ُر َش ْط ُر اإِل يْ َم ِان‬
َّ
Kesucian itu adalah separuh keimanan. (HR. Muslim).
 Tingkatan bersuci adalah:
Lingkungan, jasmani (anggota tubuh), rohani (pikiran, qolbu, sifat/tabiat),
pakaian, dan tempat sholat.

2. Rahasia Perintah Menutup Aurat


Menutup aurat rahasianya adalah menutup diri aib jasmani dan rohani
dengan menghadirkan rasa malu dan takut kepada sang kholiq. Allah
SWT adalah dzat yang Maha Mengetahui aib-aib hambaNYA.
3. Rahasia Berdiri Menghadap Qiblat
Rahasia yang terkandung adalah memalingkan Lahir (semua anggota
tubuh) – Batin (hati dan pikiran) daripada selain Alloh SWT sehingga
selaras/sesuai dengan maksud yang terkandung di dalam bacaan doa
iftitah “inni wajjahtu...”.
Sabda Nabi Muhammad SAW:

1
ِ ‫َذا قَا َم الْ َع ْبدُ ىَل َص اَل ِت ِه فَاَك َن َه َوا ُه َو َوهْج َ ُه َوقَلْبُ ُه ىَل‬
‫هللا َع َّز َو َج َّل نْرَص َ َف َك َي ْو ِم‬
‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬ ‫ِإ‬
‫َودَل َ تْ ُه ُأ ُّم ُه‬
Apabila berdirilah seorang hamba kepada sholatnya, lalu dihadapkan hawa
nafsunya, wajahnya, dan hatinya kepada Alloh ‘Azza Wajalla, maka ia
ibarat seorang anak yang baru lahir dari ibunya. (Ihya’ Ulumiddin, juz, hal
166)
Jika hawa nafsu seseorang lebih keras daripada perintah Alloh SWT, maka
nyatalah ia telah mengambil hawa nafsunya sebagai tuhannya dan lebih
mengagungkan hawa nafsunya sendiri daripada Alloh Ta’ala. Lalu
dimanakah kedudukan kalimat “Allohu Akbar” di saat Takbirotul Ihrom?

B. SYARAT MENUJU SHOLAT KHUSYU’


1. Fokus Mengingat Alloh SWT
Surat Ta-Ha (20) Ayat 14
‫نَّىِن ٓ َأاَن ٱهَّلل ُ ٓاَل ل َ ٰـ َه ٓاَّل َأاَن ۠ فَٱ ْع ُب ْدىِن َوَأ ِق ِم ٱ َّلصلَ ٰو َة ذِل ِ ْك ِر ٓى‬
Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak)
‫ِإ ِإ‬ ‫ِإ‬
selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk
mengingat Aku.
2. Jangan Lengah
Surat Al-A'raf (7) Ayat 205
‫ُون ٱلْ َجهْ ِر ِم َن ٱلْ َق ْو ِل ِبٱلْغُدُ ِّو َوٱلْـَٔ َاص ِال َواَل‬
‫د‬
َ َ ‫و‬ ًۭ
‫ة‬ َ
‫ف‬ ‫ي‬ ِ
‫خ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ع‬
َ ًۭ ُّ ‫َرَض‬‫ت‬ َ
‫ك‬ ِ
‫س‬ ْ
‫ف‬ َ ‫ن‬ ‫ىِف‬ ‫ك‬ َ َّ َّ ‫َو‬
‫ب‬ ‫ر‬ ‫كُر‬ ‫ذ‬ْ ‫ٱ‬
‫تَ ُكن ِ ّم َن ٱلْ َغ ٰـ ِف ِل َني‬
Dan sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan
merendahkan diri dan rasa takut, dan dengan tidak mengeraskan
suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah kamu termasuk
orang-orang yang lalai.
3. Memahami Makna Bacaan
Surat An-Nisa (4) Ayat 43
‫ون‬ُ ‫ل‬ ‫و‬‫ق‬ُ َ ‫ت‬ ‫ا‬‫م‬ ۟
‫ا‬ ‫و‬ ‫م‬َ ‫ل‬ ‫ع‬َ ‫ت‬ ‫ىَّت‬‫ح‬ ‫ى‬‫ر‬ ‫ـ‬ َ
‫ك‬ ‫س‬ ‫مُت‬‫ن‬ ‫َأ‬‫و‬ َ
‫ة‬ ‫و‬َ ‫ل‬ ‫لص‬‫يـَٓأهُّي ا ٱذَّل ِ ين ءامنو ۟ا اَل تَ ْقربو ۟ا ٱ‬
َ َ ُ ْ ٰ َ ٰ َ ٰ ُ ْ َ ٰ َّ ُ َ ُ َ َ َ َ َٰ
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang
kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang
kamu ucapkan.
4. Sholat Adalah Kerendahan Hati, Tawadlu’ dan Tuma’nina
Sabda Rasululloh Muhammad SAW:
‫الصاَل ُة تَ َم ْس ُك ُن َوت ََواضُ ُع َوتَرَض َّ ُع‬
َّ ‫ن َّ َما‬
Sesungguhnya sholat itu adalah tuma’nina, rendah hati, dan tadlorru’
‫ِإ‬
(anggota tubuh tunduk dengan rileks). (HR. Ahmad, at-Tirmidzi)

Kalimat “innama” mengandung makna penegasan. Huruf alif dan lam


pada kalimat “assholaatu” maksudnya bahwa seseorang baru

2
dianggap sholat jika ada tuma’nina, kerendahan hati, dan ketundukan
pada Alloh Ta’ala ketika sholat. Ketika mencapai derajat sholat ini,
maka kondisi akal seorang hamba hanya tentang sholatnya dengan
mengikutkan akalnya memikirkan bacaan di dalam sholat.
Hal ini sesuai sabda Nabi Muhammad SAW:
‫لَيْ َس ِللْ َع ْب ِد ِم ْن َصاَل ِت ِه اَّل َما َع َق َل ِمهْن َا‬
‫ِإ‬
Tiadalah bagi hamba daripada sholatnya, melainkan yang ada akal
fikirannya pada sholat itu.
Langkah ini setidak-tidaknya dapat terhindar dari:
‫مَك ْ ِم ْن قَامِئ ٍ َح ُّظ ُه ِم ْن َصاَل ِت ِه التَّ َع ُب َوالنَّ َص ُب‬
Berapa banyak orang yang mengerjakan sholat hanya memperoleh
letih dan lelah di dalam sholatnya.

C. SISI BATHIN: CARA MENYEMPURNAKAN SHOLAT


1. Kehadiran Hati
Mengosongkan pikiran, qolbu, dan ucapan dari yang lain, selain
kesadaran bahwa saat sholat itu ia sedang sholat.
ُ ‫هُو ُماَل ب ٌِس هَل ُ َو ُمتَلَك ِ ّ ٌم ِب ِه فَ َي‬
‫كُون الْ ِعمْل ُ اِب لْ ِف ْع ِل َوالْ َق ْو ِل‬ َ ‫َأ ْن ي َ ْف َر َغ الْ َقلْ ُب َع ْن غَرْي ِ َم ا‬
‫ون الْ ِف ْك ُر جائ ًال يف غريهام‬ُ ‫َم ْق ُرواًن هِب ِ َما َواَل يَ ُك‬
Mengosongkan hati dari selain yang sedang dilakukan dan
diucapkan, sehingga hati selalu menyertai perbuatan dan ucapan
serta fikiran, tidak disibukkan dengan selain keduanya.
2. Pemahaman
Tafahhum adalah pengetahuan pemahaman dibalik hadirnya
qolbu yang kadang-kadang pemahaman itu hadir bersama kata-
kata sehingga melengkapi hadirnya hati. Inilah yang dikenal
dengan istilah beramal berasaskan ilmu !.
3. Pengagungan
Ta’zhim adalah hadirnya perasaan mengagungkan ibadah sholat
setelah hadirnya qolbu dan pemahaman, sehingga ta’zhim
(pengagungan) melengkapi suasana batin seorang hamba di
dalam sholat.
4. Haibah
Haibah suatu perasaan takut karena faktor memahami makna
bacaan dan tahu betapa agungnya Alloh SWT yang disembah
saat itu melalui bacaan dan gerakan sholat, sehingga
menimbulkan kekhawatiran takut ibadah sholatnya tidak diterima.
Sumber haibah adalah paham dan ta’zhim.
5. Harapan
Roja’ adalah harapan seorang hamba yang merendahkan diri
kepada sang Kholiq dengan penuh harap-cemas agar ibadahnya
diridloi dan mendapatkan pahala. Roja’ adalah gambaran seorang
hamba memiliki cita-cita.

3
6. Malu
Haya’ adalah perasaan malu yang berasal dari kesadaran bahwa
ia adalah seorang hamba yang sering lalai, teledor, dan sering
berbuat dosa. Maka ia malu ketika sholat qolbunya tidak hadir,
tidak ada tuma’nina, tidak rasa tawadlu’ kepada Alloh SWT yang
disembah dan dipuji dalam bacaan sholat.

D. SISI ZHOHIR: MAKNA AKTIVITAS ZHOHIR SHOLAT


1. Dzikir: bacaan dan percakapan munajat kepada Alloh SWT.
2. Bacaan: pujian, sanjungan, doa.
3. Ruku’ dan Sujud: pengagungan.
4. Berdiri: kehadiran hati.
5. Duduk: tawadlu’ dan tadlorru’/sikap rendah hati tak berdaya
seorang hamba kepada sang Kholiq.

E. SAAT SHOLAT
1. Niat:
Hasrat memenuhi panggilan Alloh SWT, melaksanakan
perintahNYA sepenuh hati hanya karena Alloh SWT semata.
2. Takbirotul Ihrom:
Perasaan bahwa tidak sesuatu pun yang lebih agung daripada
Alloh SWT.
3. Iftitah:
Pernyataan sikap hidup/cara pandang lahir-batin hanya untuk
Alloh SWT, pasrah dan lurus tidak menyekutukan sesuatu apapun
dengan/kepada Alloh SWT.
4. Bacaan:
Ikrar bacaan secara lisan atas doa dan harapan tulus hati kepada
Alloh SWT.
5. Berdiri:
Tegak istiqomah bahwa hidup hanya demi menjalankan
pengabdian kepada Alloh SWT.
6. Ruku’:
Penegasan ulang akan pengakuan seorang hamba atas
kebesaran dan keagungan Alloh SWT, pasrah.
7. I’tidal:
Pujian akan keagungan Alloh SWT dan harapan jiwa.
8. Sujud:
Totalitas penghambaan dengan meletakkan anggota tubuh paling
mulia, yakni kepala ke tanah, memasrahkan pikiran tentang
kehidupan hanya ikut aturanNYA.
9. Duduk diantara dua sujud:
Berdoa sambil merendahkan diri (Jawa: demprok).
10. Tasyahud:
Duduk dengan penuh adab, penuh penghormatan, harapan
akan datangnya rahmat dan kesejahteraan.

4
11. Salam:
Doa – berharap bahwa semua hidupnya diberi keselamatan.

Anda mungkin juga menyukai